Kegiatan Industri TEORI WEBER Alfred Weber: merupakan orang pertama yang mengembangkan teori lokasi industri. Asumsinya : Bahan baku hanya ditemukan di tempat tertentu Daerah pasar berada di tempat lain dengan persaingan bebas yang tidak memungkinkan monopoli yang timbul karena lokasi tsb. Terdapat beberapa lokasi tenaga yang tidak mobil dan pada tingkat upah tertentu menunjukkan penawaran yang tidak terbatas
Penempatan lokasi industri akan ditentukan pada titik lokasi dg biaya transportasi terendah. Biaya transportasi ditentukan oleh 2 faktor : Bobot bahan baku dan bobot produk akhir Jarak tempuh dari bahan baku dan produk Gb 1; pemilihan lokasi terbaik dg sebaran 7 lokasi konsumen A B C D E F G *---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---* 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jarak rata rata dari A: 0+1+2+4+6+12+13= 38/7 = 5 Jarak rata rata dari A: 0+1+2+4+6+12+13= 38/7 = 5.4 Cara lain adalah memilih nilai tengah (median) Tabel Mean dan Median Lokasi mana yg memiliki jarak rata-rata terendah Lokasi mana yg memiliki median terendah Lokasi Produsen Mean Median A B C D E F G 5.4 ? 4
MII (Material Index of Industry) MII adalah perbandingan berat bahan mentah dan berat hasil akhir Bila MII > 1, maka berat bahan mentah lebih besar dari hasil akhir; lokasi industri akan berorientasi ke bahan mentah Bila MII < 1, maka akan berorientasi ke pasar hasil akhir
3 faktor yang memengaruhi lokasi industri menurut Weber Biaya angkutan minimum Keadaan yang mendorong terjadinya keuntungan berkenaan dengan terdapatnya konsentrasi tenaga murah Gejala aglomerasi
Lokasi Optimum Weight losing industry – bila bahan mentah lebih berat dari hasil akhir – lokasi industri mendekati bahan mentah untuk menghemat ongkos transport misal ; pabrik besi dan baja Weight gaining industry – bila hasil akhir lebih berat dari bahan mentah – lokasi industri mendekati pasar misal ; pabrik bir Footloose industry – bisa berorientasi ke bahan mentah atau pasar
Kecenderungan terjadinya aglomerasi menurut Weber Isotim : tempat kedudukan titik-titik yang menunjukkan harga barang yang sama Isodapan (menunjukkan biaya angkutan yang sama) dan isodapan kritis Aglomeration economies
Aglomeration economies Isard membedakan : Large scale economies : penghematan yang diperoleh karena besarnya skala produksi Localization economies : penghematan yang diperoleh karena membesarnya kelompok industri ybs Urbanization economies : yang dialami oleh semua kelompok industri sebagai keseluruhan di tempat tertentu karena membesarnya unsur perekonomian secara makro, yang menyangkut penduduk, pendapatan, produksi total dan atau kemakmuran umum kota tertentu
Scale Economies Scale economies dalam bentuk internal economies seperti labor marketing, managerial dan technological economies. Contoh : pabrik rokok Gudang Garam, Djarum dan Bentoel Labor economies : penghematan oleh pembagian kerja, marketing economies dibawakan oleh potongan atau harga rendah dalam pembelian bahan baku dalam jumlah besar Managerial economies : pembebanan biaya manajerial yang rendah kepada hasil akhir karena produksi yang makin banyak Technological economies : penghematan karena mekanisasi yang dimiliki perusahaan besar
Tord Palander Perbedaan antara Palander & Weber : Palander : melihat angkutan sebagai biaya untuk memindahkan. menekankan luas pasar & pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan. Keuntungan ditentukan juga oleh saingan yang dihadapi Weber : melihat angkutan sebagai berat yang diangkut. lebih menekankan pada biaya angkutan
Tord Palander Penentuan Lokasi industri : bila diketahui harga dan lokasi bahan mentah serta pasar Pengaruh harga penawaran terhadap luas pasar : bila diketahui tempat berproduksi, biaya produksi termasuk keuntungan, harga satuan angkutan dan persaingan antar perusahaan
Palander mengintroduksi sejumlah istilah : Isotante : merupakan garis batas pasar antara 2 perusahaan yang menjual barang yg sama & melayani sejumlah konsumen tersebar di ruang tertentu dari lokasi yg berbeda Isochrone : merupakan tempat kedudukan titik2 memakan waktu yang sama Isovector : merupakan garis kesamaan biaya angkutan bagi barang tertentu
Teori lokasi Laundhardt Teori Laundhardt merupakan teori untuk menyempurnakan permasalahan dalam teori Weber Laundhardt mendasarkan teorinya bahwa pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip minimisasi biaya.
Laundhardt berasumsi: Bidang bahasan adalah suatu wilayah yang terisolasi, iklim yang homogen, konsumen terkonsentrasi pada beberapa pusat, dan kondisi pasar adalah persaingan sempurna. Beberapa sumber daya alam seperti air, pasir, dan batu-bata tersedia dimana-mana (ubiquitous) dalam jumlah yang memadai.
Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa tempat terbatas. Tenaga kerja tidak ubiquitous (tidak menyebar secara merata) tetapi berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas yang terbatas.
tiga faktor yang mempengaruhi lokasi industri: secara fundamental menentukan pola lokasi dalam kerangka geografis Biaya transportasi Upah tenaga kerja Dampak aglomerasi dan deaglomerasi; kekuatan lokal yang berpengaruh menciptakan konsentrasi atau pemencaran berbagai kegiatan dalam ruang
SEGITIGA LOKASI LAUNDHARDT Ket : M = market (pasar) R1, R2 = raw materials (bahan mentah) P = place (tempat) R1, R2 menggambarkan dua tempat asal sumber bahan mentah yang telah diolah di pabrik yang dibutuhkan oleh market. Berdasarkan kondisi tersebut, lokasi yang ideal bagi perusahaan adalah di P1, yaitu pusat segitiga. Hal itu karena biaya untuk transportasi bahan mentah dan produk jadinya adalah sama besar, sedangakn jarak P1 ke M, R1 dan R2 sama jauhnya. Maka yang lebih tepat adalah P1 untuk mendapatkan least cost
Edgar Hoover Berdasarkan persaingan bebas dan mobilitas tenaga, Hoover berpendapat bahwa lokasi industri ditentukan oleh sumber bahan mentah dan pasar daripada biaya angkutan Berlakunya law of diminishing returns
Alonso Alonso memperluas teori Weber: *menggunakan lebih dari 2 bahan mentah dengan tempat yang berbeda *menjual hasilnya di lebih dari 2 pasar.
Teori Alonso William Alonso (1964) – teori umum sewa tanah – bid rent curve untuk wilayah perdesaan dan perkotaan Model kesetimbangan umum dalam hubungannya dengan tempat tinggal dan struktur spasial perkotaan
Dasar pemikiran : setiap rumah tangga akan memilih tempat tinggal dalam lokasi tertentu sesuai dengan prefensi ruang dan aksesibilitas lokasi Ketika pengeluaran lain secara proporsi tetap, model akan mengungkap kesetimbangan faktor biaya dan gangguan perjalanan dan keuntungan karena harga tanah lebih murah terhadap jarak yang lebih jauh dari pusat kota dan juga kepuasan yang ideal memiliki ruang/tanah yang lebih luas
Asumsi : Transport terdapat dimana-mana dengan biaya transport merupakan fungsi garis lurus langsung terhadap jarak antara berbagai tempat Manusia bersikap rasional dan memaksimalkan keuntungan, pemafaatan dan kepuasan Kompetisi sempurna antara para pengambil bagian yang terlibat
Teori Losch Bertujuan untuk untuk menemukan pola lokasi industri sehingga diketemukan keseimbangan spasial antar lokasi. Ia berpendapat bahwa dalam lokasi industri yang tampak tak teratur dapat diketemukan pola keberaturan. Oleh karena itu Losch merupakan pendahulu dalam mengatur kegiatan ekonomi secara spasial dan pelopor dalam teori ekonomi regional modern.
Asumsi Teori Losch Suatu daerah homogen dengan distribusi sumber bahan baku dan sarana angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama. Kegiatan ekonomi yang terdapat di daerah itu merupakan pertanian berskala kecil yang pada dasarnya ditujukan untuk pemenuhan kebutiuhan petani itu. Perdagangan baru terjadi bila terdapat kelebihan produksi. Untuk itu perlu beberapa syarat :
*Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual dan pembeli *terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata sehingga seluruh permintaan dapat terlayani
terdapat free entry dan tak ada petani yang memperoleh super normal profit sehingga tak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual barang yang sama di daerah itu. daerah penawaran memungkinkan petani yang ada untuk mencapai besar optimum Konsumen bersifat indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.