JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM BAHAN BAKAR By Mukhamad Faiz. S.Pd.
Advertisements

TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-3
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-2
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
Persekutuan : Pembentukan, Operasi dan
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-14
MODUL PERKULIAHAN SESI 1
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-11
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
AZAS POMPA Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT..
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-13 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-12
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 1 PENDAHULUAN
TEKNIK PENGATURAN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-7 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-8
TEKNIK MESIN W in ƏE FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
Persekutuan : Pembentukan, Operasi dan
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
PADA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK KELAS REGULER 2
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
PADA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK KELAS REGULER 2
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor: 13/ 86 /F-Stgs/III/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/010/B-Stgs/IX/2014 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
SURAT TUGAS Nomor : 13/086/B-Stgs/II/2015 Tentang
Transcript presentasi:

JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK http://www.mercubuana.ac.id MODUL KE-10 Dosen Pengasuh Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO UMB UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id PROGRAM KULIAH SABTU-MINGGU 2007

fluida yang lain. Oleh sebab itu, hal ini tidak sesuai untuk mengukuran aliran transient (sebelum kondisi mantap). b). Meter-meter pergeseran positif, meter-meter ini digunakan pada suatu pengukuran aliran dengan penunjukan yang direncanakan untuk meter cairan pengulangan dan pengosongan dari space (ruangan) yang tidak diketahui volumenya. Dalam hal ini, dapat dilihat pada Gambar 10.1, dengan menggunakan suatu plat (disk) yang dipasang eksentrik. [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 10.1 Nutating disc meter Dapat juga dilakukan dengan menggunakan suatu vane meter bergeser, yang dapat dilihat pada Gambar 10.2. [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 10.2 Sliding vane tipe meter Metode lain, juga pengukuran dilakukan dengan menggunakan Lobed-impeller meter, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 10.3 [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 10.3 Lobed-impeller flow meter 3. METODE PENGUKUIRAN ALIRAN LAIN Metode dengan prinsip lain yang digunakan dalam pengukuran aliran fluida, dengan meter-meter rata-rata yang bisa juga disebut tipe “inferential” meter penunjukan. Oleh sebab itu di sini tidak dilakukan pengukuran aliran fluida secara langsung, hanya diasosiasikan dengan aliran. Beberapa contoh diberikan, dengan prinsip adanya peruahan tekanan yang sebanding dengan perubahan aliran. http://www.mercubuana.ac.id

dapat dilihat pada Gambar 10.8. - Apabila fluida yang mengalir kedalamannya maka jumlah fluida itu tergantung dari celah yang terdapat di sekitar pelampung, yang dapat dilihat pada Gambar 10.7. [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 10.7 Venturi tube Apabila fluida yang mengalir melalui paralatan khusus (rotameter), yang dapat dilihat pada Gambar 10.8. [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 10.8 Rotameter - Dengan menggunakan propeller, dengan mengukur banyaknya udara yang masuk, yang dapar dilihat pada Gambar 10.9. Gambar 10.9 Propeler-type flowmeter - Dengan menggunkanan orifis dan diapragma meter, yang dapat dilihat pada Gambar 10.10. http://www.mercubuana.ac.id