Filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
Pengetahuan: keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, pemahaman manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Ilmu pengetahuan: keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis Filsafat pengetahuan berkaitan dengan upaya mengkaji segala sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan manusia pada umumnya, terutama gejala pengetahuan dan sumber pengetahuan manusia Filsafat ilmu pengetahuan cabang filsafat yang mempersoalkan dan mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Kebenaran apriori: kebenaran yang berasal dari akal budi Kebenaran aposteriori kebenaran yang berasal dari fakta
Hukum logika bertitik tolak pada adanya proposisi Ungkapan (tanda tertulis, kalimat) yang berdiri sendiri, dapat ditegaskan pada dirinya sendiri dengan segala patokan yang berlaku dalam sistem Proposisi dalam logika formal modern tidak mengandung arti, tapi sebagai variabel
Logika hipotetis Premis mayor apabila p maka q Premis minor dapat terjadi dalam 4 bentuk: (1) “dan p” (“terjadilah p”), (2) “dan bukan p” (“p tidak jadi”), (3) “dan q” (“terjadilah q”), (4) “dan bukan q” (“q tidak jadi”) Kesimpulan Hanya bentuk (1) dan (4) merupakan penalaran yang sah, krn menghasilkan kesimpulan.
Maka, berlakunya bentuk (1) dan (4) adalah masuk akal, dan tidak berlakunya (2) dan (3) adalah masuk akal. Bentuk (1) bernama latin “modus ponendo ponens” menegaskan sesuatu (q) karena lebih dulu menegaskan sesuatu yang lain (p) Bentuk (4) bernama “modus tollendo tollens” memungkiri sesuatu (p) berdasarkan pemungkiran lain lebih dulu (q) Bentuk (1) dan (4) merupakan bentuk deduksi, sptnya halnya silogisme kategoris (M-P, S-M, S-P). Kesimpulannya berlaku senantiasa, mutlak dan niscaya