Pertemuan 9 Aljabar Boolean.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan ke-2 Oleh : Muh. Lukman Sifa, Ir.
Advertisements

Himpunan dan Relasi Fuzzy
BAB 2 SISTEM BILANGAN.
FAKULTAS ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 3 HIMPUNAN III
Muh. Nurrudin Al-Faruqi
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
11. ALJABAR BOOLEAN.
BAB II HIMPUNAN.
11. ALJABAR BOOLEAN.
Pertemuan ke 17.
ALJABAR BOOLE Aljabar boole diperkenalkan ( pada abad 19 oleh George Boole) sebagai suatu sistem untuk menganalisis secara matematis mengenai logika. Aljabar.
Pertemuan 7 HIMPUNAN (Hukum Himpunan).
Riri irawati, m.Kom Logika matematika 3 sks
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
BAB VII ALJABAR BOOLEAN waniwatining.
HIMPUNAN 2.
BILANGAN BULAT.
BILANGAN BULAT.
Pertemuan ke 4.
ALJABAR BOOLEAN DEFINISI :
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
MATERI KE-1 MATEMATIKA EKONOMI I
Aljabar himpunan & konsep dualitas himpunan
DOSEN: SRI SUPATMI,S.KOM
Seri Kuliah Logika Informatika - Wawan Laksito YS
DOSEN: SRI SUPATMI,S.KOM
Pertemuan ke 17.
Bahan Kuliah RANGKAIAN DIGITAL
BAB 7 ALJABAR BOOLEAN.
11. ALJABAR BOOLEAN.
Prinsip dan Perancangan Logika
Aljabar Boolean.
Pertemuan ke 4.
SELISIH SIMETRI PADA HIMPUNAN
BAB 7 ALJABAR BOOLEAN.
Logika dan Sistem Digital
BAB II HIMPUNAN.
Oleh : Widita Kurniasari, SE, ME
ALJABAR BOOLEAN Universitas Telkom
Matematika Diskrit Nelly Indriani Widiastuti
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
Sistem Bilangan Bulat.
Aljabar Boolean Fungsi dan Ekspresi Boole
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
Aljabar Boolean Mata Kuliah :Sistem Digital Moh. Furqan, S.Kom Bool
Aljabar Boolean Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
Sistem Bilangan Cacah.
Core Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
G.Gerbang X-OR dan Gerbang X-NOR
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
LOGIKA INFORMATIKA.
Transparansi Kuliah Kedua Matematika Diskrit
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
“HUKUM-HUKUM TEORI HIMPUNAN”
Hukum Proposisi.
CCM110 MATEMATIKA DISKRIT Pertemuan ke- 5 , Aljabar Boolean
PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA
Himpunan (part II) Hukum-hukum himpunan
(6) Bab IV. Aljabar Boolean
BAB 3 ALJABAR BOOLEAN.
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
Bab II Aljabar Boole Pertemuan Ke-7 : Definisi Aljabar Boole
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS. Konsep Himpunan  Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.  Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
Transcript presentasi:

Pertemuan 9 Aljabar Boolean

1. Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean (B) merupakan aljabar yang terdiri atas suatu himpunan dengan operasi jumlah/disjungsi, kali/konjungsi dan komplemen/negasi serta elemen 0 dan 1 ditulis sebagai <B,+, . , ‘ ,0,1> yang memenuhi sifat-sifat: Hukum identitas 2. Hukum idempoten (i) a + 0 = a (i) a+a = a (ii) a . 1 = a (ii) a.a = a 3. Hukum komplemen 4. hukum dominasi (i) a+a’ = 1 (i) a.0 = 0 (ii) a.a’ = 0 (ii) a+1 = 1 5. Hukum involusi 6. Hukum penyerapan (i) (a’)’ = a (i) a+(a.b) = a (ii) a.(a+b) = a

7. Hukum komutatif 8. Hukum asosiatif (i) a+b = b+a (i) a+(b+c) = (a+b)+c (ii) a.b = b.a (ii) a.(b.c) = (a.b).c 9. Hukum distributif 10. Hukum De Morgan (i) a+(b.c) = (a+b).(a+c) (i) (a+b)’ = a’.b’ (ii) a.(b+c) = (a.b)+(a.c) (ii) (ab)’ = a’+b’ 11. Hukum 0/1 (i) 0’ = 1 (ii) 1’ = 0 Catatan: Untuk penyederhanaan penulisan, penulisan a.b sebagai ab

Perbedaan antara aljabar Boolean dan aljabar biasa untuk aritmatika bilangan riil : Hukum distributif + dan . Seperti a+(b.c) = (a+b) . (a+c) benar untuk aljabar Boolean tetapi tidak benar untuk aljabar biasa. Aljabar Boolean tidak memiliki kebalikan perkalian (multiplicative inverse) dan penjumlahan, sehingga tidak ada operasi pembagian dan pengurangan. Sifat no 2 mendefinisikan operator yang dinamakan komplemen yang tidak tersedia pada aljabar biasa. Aljabar biasa memperlakukan bilangan riil dengan himpunan yang tidak berhingga. Aljabar Boolean memperlakukan himpunan elemen B yang sampai sekarang belum didefinisikan, tetapi pada aljabar Boolean dua nilai yaitu nilai 0 dan 1

Hal lain yang penting adalah membedakan elemen himpunan dan peubah (variabel) pada sistem aljabar. elemen himpunan peubah Aljabar biasa bil riil a, b, c Aljabar Boolean bil riil x, y, z Suatu aljabar Boolean harus memenuhi 3 syarat : Elemen himpunan B Kaidah/aturan operasi untuk dua operator biner Himpunan B, bersama-sama dengan dua operator tersebut,memenuhi postulat Huntington.

a b a.b 1 a b a+b 1 a A’ 1 2. Aljabar Boolean dua-nilai Aljabar Boolean dua-nilai (two-valued Boolean algebra) didefinisikan pada sebuah himpunan dengan dua buah elemen, B = {0,1}, dengan kaidah untuk operator + dan . Perhatikan: a b a.b 1 a b a+b 1 a A’ 1

Priinsip Dualitas Misalkan S adalah kesamaan tentang aljabar Boolean yang melibatkan operasi +, . , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti: . Dengan + + dengan . 0 dengan 1 1 dengan 0 Maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.

Contoh : Tentukan dual dari (i) a.(b+c) = (a.b)+(a.c) (ii) a+0 Jawab: a+(b.c) = (a+b).(a+c) a+0 = a mempunyai dual a.1 = a Beberapa bukti dari sifat-sifat aljabar Boolean: (2i) a+a = (a+a) (1) (identitas) = (a+a) (a+a’) (komplemen) = a+ (a.a’) (distributif) = a+0 (komplemen) = a (identitas)

Soal : Buktikan bahwa untuk sembarang elemen a dan b dari aljabar Boolean: a+a’b =a+b a(a’+b) = ab a+1 = 1 (ab)’ = a’ + b’ Jawab: a+a’b = (a+ab) + a’b penyerapan = a+(ab+a’b) Asosiatif = a(a+a’)b distributif = a+1.b Komplemen = a+b Identitas