PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN FISIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TANDA-TANDA VITAL (VITAL SIGNS)
Advertisements

IX. PENGARUH CUACA/IKLIM TERHADAP TERNAK
By : Lisna Annisa Fitriana, S.Kep.,Ners, M.Kes
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Hipertensi (Darah Tinggi)
Pemeriksaan Fisik By : Ns. Kasmad, SKep.
JANTUNG.
Oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed
PEMERIKSAAN NADI Faqih ruhyanudin.
Sirkulasi Cair Tubuh PURWO SRI REJEKI.
PEMERIKSAAN FISIK KLINIS
 adalah suatu kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan suatu aktifitas tertentu yang meliputi hal-hal seperti temperatur udara temperatur permukaan.
Kasus SBI.
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
PERANCANGAN LINGKUNGAN FISIK
LUKA BAKAR.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Langsung -memasukan kateter ke dalam arteri dan menghubungkan kateter tersebut dengean manometer.
Lindayanti XII Keperawatan TTV.  Pengukuran tanda vital adalah pengukuran suhu, nadi, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM KALA I PERSALINAN
DASAR- DASAR PEMERIKSAAN FISIK
Kebutuhan Oksigenasi R Bayu KN, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN
PERNAPASAN.
NADI.
Pengaturan Suhu Imran Tumenggung.
Nama : LILI LESTARI Nim :
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
Pemeriksaan Fisik Sesuai Sistematika Tubuh
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Prinsip perawatan pasien medik
FISIOTERAPI DADA.
Tentang : asuhan kebidanan kala I
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
PENGATURAN SUHU TUBUH & HIDRODINAMIKA.
Suhu tubuh.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
PEMERIKSAAN FISIK PADA
PIJAT BAYI.
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
NAMA:RENI SURYA NINGSIH NIM :
PEMERIKSAAN FISIK.
PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, DAN ANAK BALITA
Diagnosis fisik anak.
Asuhan Bayi baru lahir normal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
PENILAIAN PENDERITA.
LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS
PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL SAAT BAYI LAHIR Oleh dr Retno Purwati Rahayu.
KEDARURATAN AKIBAT PANAS DAN DINGIN
Terapi Modalitas Sistem Pernafasan
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS, BAYI DAN BALITA
TANDA-TANDA VITAL.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Ulfa Farrah Lisa, SST., M.Keb
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
OLEH : EKA FAIZATURRAHMI, S.ST ASUHAN KEBIDANAN II (ASKEB PERSALINAN) ASUHAN PERSALINAN KALA I ekafaizaturrahmi/STIKESHAMZAR/Bidan DIII.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Transcript presentasi:

PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN FISIK By: Rizky S. Renjani, SST., M.Keb.

Pengertian Pemeriksaan fisik  pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, dll) yang bersangkutan. Merupakan bagian dari pengkajian dalam proses keperawatan

Tujuan :  menentukan status kesehatan klien identifikasi/ menegakkan diagnosa (masalah kesehatan) mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan

Metode pemeriksaan fisik : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Inspeksi Proses observasi yg dilaksanakn secara sistematik Menggunakan indra penglihatan dan penciuman  mengumpulkan data Dimulai saat interaksi Fokus : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris Bandingkan hasil normal dan abnormal

Palpasi Teknik menggunakan indera peraba (tangan dan jari-jari) Data yg dpt dikumpulkan : temperatur, turgor, bentuk, kelembaban & vibrasi Langkah-langkah : - ciptakan lingkungan yg kondusif, nyaman - tangan perawat harus kering dan hangat, kuku jari2 dipotong pendek - bagian nyeri dipalpasi paling akhir

Palpasi dangkal banyak digunakan dalam pengkajian Palpasi dangkal banyak digunakan dalam pengkajian.Dengan cara rapatkan ujung-ujung jari tangan yang akan digunakan,tekan daerah yang diperiksa sedalam 1-2 cm dengan perlahan. Palpasi dalam dikerjakan untuk merasakan isi abdomen yang dapat dilakukan dengan dua tangan sehingga disebut bimanual yang diletakan diperut klien sedalam 4-5 cm.

Perkusi Pemeriksaan dgn jalan mengetuk utk membandingkan kiri dan kanan pd setiap daerah permukaan tubuh dgn tujuan utk menghasilkan suara. Tujuan : identfikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan Suara-suara yg dihasilkan : Sonor : suara perkusi jaringan normal Redup : lebih padat atau konsolidasi paru  pneumonia

Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut: Lanjutan……….. Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut: Buka/ lepaskan pakaian klien sesuai yang diperlukan Luruskan 3 jari tangan kiri (jari telunjuk, tengah dan manis), tekan bagian ujung jari dan letakkan dengan kuat pada permukaan yang diperkusi, upayakan jari-jari yang lain tidak menyentuh permukaan karena akan mengaburkan suara. Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dengan lengan bawah relaks. Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan tangan. Gerakkan pergelangan tangan dengan cepat, jelas dan relaks serta ketukkan ujung jari tengah tangan kanan pada jari tengah tangan kiri, arahkan pada ujung jari tengah tangan kiri (setelah batas kuku) di mana tekanan yang mendesak pada yang diperkusi paling besar.

TANDA-TANDA VITAL (VITAL SIGN) Suhu tubuh Nadi Pernafasan Tekanan darah Status fisiologis fungsi tubuh seseorang dapat direfleksikan oleh indikator TTV perubahan TTV mengindikasikan perubahan kesehatan Normal vital signs berubah dipengaruhi oleh : umur, jenis kelamin, berat badan, aktivitas dan kondisi (sehat/sakit)

SUHU TUBUH (TEMPERATURE)

Suhu Tubuh Suhu tubuh menunjukkan kehangatantubuh manusia Panas tubuh Diproduksi : exercise dan metabolisme makanan Hilang : melalui kulit, paru dan produk sisa melalui proses radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi

Lanjutan………….. Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas dan diukur dalam unit panas yang disebut derajat. Ada 2 macam suhu tubuh: Suhu inti  jaringan dalam tubuh: rongga abdomen dan rongga pelvic  relatif konstan Suhu permukaan  suhu kulit, SC, dan lemak SC  naik dan turun merespon thd lingkungan

MEKANISME KEHILANGAN PANAS Radiasi  pemindahan panas dari permukaan objek tertentu ke permukaan objek yang lain tanpa adanya kontak antara kedua objek, yang paling sering adalah dengan sinar inframerah (atau penyebaran panas dengan gelombang elektromagnetik). Konduksi  perpindahan panas ke objek lain melalui kontak langsung. Evaporasi (penguapan)  perubahan dari cairan menjadi uap, seperti cairan tubuh dalam bentuk keringat menguap dari kulit. Konveksi  penyebaran panas oleh karena pergerakan udara dengan kepadatan yang tidak sama (mis: orang yang menggunakan kipas angin).

Mekanisme kehilangan panas

SUHU TUBUH NORMAL Suhu Permukaan : 36,8o – 37,4o C (96,6o – 99,3o F) Suhu inti : 36,4o – 38o C (97,5o – 100,4o F) Suhu diukur dengan termometer. Termometer yang paling dikenal Celsius (C), Reaumur (R), Fahrenheit (F), Kelvin (K)

Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh Usia Olahraga Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan pemecahan karbohidrat dan lemak, hal ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan produksi kadar hormon. Secara umum wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar dibandingkan pria. Variasi hormonal selama siklus menstruasi menyebabkan fluktuasi suhu tubuh, kadar progesteron meningkat dan menurun secara bertahap selama siklus.

Lanjutan……… Stres Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persarafan, perubahan fisiologi tersebut meningkatkan panas. Lingkungan Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh,jika klien berada dilingkungan luar tanpa baju hangat,suhu tubuh mungkin rendah karena penyebaran yang efektif dan pengeluaran panas yang konduktif.

Perubahan Suhu Tubuh Hipertermia Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menungkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas. Hipotermia Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas,mengakibatkan hipotermia.

Tempat pengukuran suhu: Oral Rektal Aksila

A. ORAL Termometer diletakkan di bawah lidah (sublingual). Biarkan termometer di bawah lidah selama 3-5 menit sesuai aturan.

Kontra indikasi pengukuran suhu tubuh di oral: Klien tidak kooperatif Bayi Tidak sadar Dalam keadaan menggigil Orang yang biasa bernafas dengan mulut Pembedahan pada mulut Pasien tidak bisa menutup mulut

Untuk menjamin keakuratan hasil pengukuran perlu dikaji: Pengukuran dilakukan 30 menit setelah klien : Mengunyah permen/permen karet Merokok Makan dan minum panas atau dingin

B. Rektal Kontraindikasi Diare Pembedahan rektal Hemorrhoids

Pengukuran suhu rektal Bantu klien untuk posisi sim dengan fleksi kaki bagian atas. Beri pelumas secukupnya. Pakai sarung tangan sekali pakai. Masukkan termometer dengan lembut ke bagian anus. Biarkan termometer selama 3 menit.

C. Aksila Paling sering dilakukan  mudah, nyaman Contraindication of axillary temperature Pasien kurus Inflamasi lokal daerah aksila Tidak sadar, shock Konstriksi pembuluh darah perifer

Nilai normal suhu tubuh: Umur Suhu (˚C) 3 bulan 37,5 1 tahun 37,7 3 tahun 37,2 5 tahun 37,0 ≥ 18 tahun ≥ 65 tahun 36,0

NADI (PULSE)

PEMERIKSAAN NADI Nadi adalah sensasi denyutan seperti gelombang yang dapat dirasakan/ dipalpasi di arteri perifer, terjadi karena gerakan atau aliran darah ketika konstraksi jantung

Nadi : gelombang darah yang dibuat oleh kontraksi ventrikel kiri jantung Nadi Perifer : nadi yang berada jauh dari jantung, ex: kaki, radialis, leher Nadi apical : nadi central, lokasinya di apex jantung

Tempat Nadi Temporalis  di atas tulang tengkorak, di atas dan lateral terhadap mata Karotis  di sepanjang tepi medial otot sternokleidomastoid di leher Apikal  rongga interkosta ke empat sampai ke lima pada garis midklavikula kiri Brakialis  alur di antara otot bisep dan trisep pada fosa antekubiti Radialis  pada pergelangan tangan Femoralis  di bawah ligamen inguinal, di tengah antara simfisis fubis dan spina iliaca anterior superior Popliteal  dibelakang lutut Dorsalis pedis  sepanjang bagian atas kaki,diantara tendon ekstensi dari jari kaki pertama dan besar

Pola nadi: Bradikardia : frekuensi nadi lambat (kurang dari normal)  < 60 x/mnt Takikardia : frekuensi nadi yg meningkat (lebih dari normal; tdk dlm keadaan ketakutan, menangis, adanya aktivitas fisik, atau demam)  adanya penyakit jantung  >100 -150 x/mnt Sinus aritmia : frekuensi nadi meningkat pd saat inspirasi, menurun saat ekspirasi (variasi normal pd anak, khususnya pd saat tidur).

Faktor yang mempengaruhi nadi : Usia; peningkatan usia, nadi berangsur-angsur menurun. Jenis Kelamin; pria sedikit lebih rendah daripada wanita (wanita 7-8 x/mnt lebih cepat). Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang gemuk. Aktivitas; nadi akan meningkat dengan aktivitas dan menurun dengan istirahat.

6. Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu nadi lebih cepat. Lanjutan………… 5. Stress dan emosi; rangsangan syaraf simpatis dan emosi seperti cemas, takut, gembira meningkatkan denyut jantung dan nadi. 6. Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu nadi lebih cepat. 7. Suhu Tubuh; setiap peningkatan 1°C  nadi meningkat 15x/mnt. Sebaliknya bila terjadi penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun. 8. Volume darah; kehilangan darah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi. 9. Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung.

Penghitungan nadi normal: BBL 120 – 160 140 1 – 12 bln 80 – 140 120 Usia Rentang normal Rata-rata BBL 120 – 160 140 1 – 12 bln 80 – 140 120 1 – 2 thn 80 – 130 110 3 – 6 thn 75 – 120 100 7 – 12 thn 75 – 110 95 Remaja 60 – 90 80 Dewasa 60 – 100

Irama nadi: Reguler; pola dan jarak waktu denyutan pada tiap denyutan teraba sama/teratur  normal Irreguler (arrhythmia); pola dan jarak waktu denyutan pada tiap denyutan teraba tidak sama/ tidak teratur

Tingkatan nadi: Tingkatan Definisi Deskripsi Tidak ada nadi Tidak ada nadi Tidak dapat teraba +1 Nadi sangat lemah (thready pulse) Sulit teraba, lemah, halus dan mudah hilang dengan tekanan +2 Nadi lemah Sulit teraba, namun denyutan lebih kuat dibanding thready +3 Normal Dapat teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang dengan tekanan +4 Kuat, berdenyut dan tidak hilang dengan tekanan

PERNAPASAN (RESPIRATION RATE)

RR  jumlah frekuensi pernafasan seseorang selama 1 menit. Pernapasan dikontrol oleh pusat pernapasan di medulla oblongata Frekuensi pernafasan dihitung setiap 1 gerakan inhalasi dan ekshalasi.

The respiratory rate is normally described in breaths per minute. Lanjutan……… The respiratory rate is normally described in breaths per minute. Bradypnea  abnormally slow respirations. Tachypnea  abnormally fast respirations. Apnea  the absence of breathing.

Frekuensi Pernapasan rata-rata normal: Usia Frekuensi Bayi baru lahir 35-40 Bayi (6 bln) 30-50 Todler 25-32 Anak-anak 30-20 Remaja 16-19 Dewasa 12-20

Faktor yang mempengaruhi Pernapasan: Olahraga Nyeri akut Merokok Anemia  penurunan kadar hemoglobin menurunkan jumlah pembawa O2 dalam darah individu Posisi tubuh

Prosedur mengkaji pernapasan: Kaji faktor yang secara normal mempengaruhi karakter pernapasan Jika klien sedang aktif, tunggu 5 - 10 menit Pastikan klien dalam posisi nyaman Siapkan peralatan dan bahan  jam tangan dengan detik, pena dan lembar pencatatan Pastikan dada klien dapat dilihat

Pada bayi dan anak kecil, hitung pernapasan satu menit penuh. Lanjutan………. Observasi siklus pernapasan komplit (satu inspirasi dan satu ekspirasi) Jika irama teratur pada orang dewasa, hitung jumlah pernapasan dalam 30 detik dan kalikan 2. Pada bayi dan anak kecil, hitung pernapasan satu menit penuh. Pada orang dewasa jika irama tidak teratur hitung dalam 60 detik. Catat kedalaman, irama dan siklus pernapasan.

TEKANAN DARAH (BLOOD PRESSURE)

Tekanan darah (TD) merupakan indikator utk menilai sistem kardiovaskular. Metode : Langsung  menggunakan kanula/ jarum yg dimasukkan ke dlm pembuluh darah yg dihubungkan dgn manometer. Tidak langsung  menggunakan sfigmomanometer/ tensimeter dengan 2 cara: palpasi dan auskultasi

Pengukuran Tekanan Darah Alat yang dibutuhkan: Sfigmomanometer/ tensimeter, yg terdiri dari: Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka Manset udara Slang karet Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup Stetoskop Pena dan buku catatan TTV

Cara pengukuran pada posisi berbaring: Posisi klien berbaring, pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas klien Carilah dengan palpasi denyut arteri brakhialis pada fosa cubiti dan denyut arteri radialis pada pergelangan lengan bawah Ukurlah tekanan darah klien dengan cara palpasi ataupun auskultasi

Lanjutan……. Turunkan tekanan di dalam manset secara perlahan sampai terdengar denyut pertama pada stetoskop, maka nilai sistol tekanan darah sudah anda dapatkan. Lanjutkan penurunan tekanan dalam manset sampai tidak terdengar lagi denyutan, denyutan terakhir disebut nilai diastol.

Bunyi-bunyi Korotkoff Korotkoff I : bunyi yang terdengar pertama kali di atas arteri saat manset dikempeskan, nadanya agak tinggi terdengar  menunjukkan tekanan sistolik. Korotkoff IV/ V : menunjukkan tekanan diastolik

Tekanan darah normal rata-rata: Bayi baru lahir : 40 (rerata) 1 bulan : 85/45 mmHg 1 tahun : 95/65 mmHg 6 tahun : 105/65 mmHg 10 - 13 tahun : 110/65 mmHg 14 - 17 tahun : 120/75 mmHg Dewasa tengah : 120/80 mmHg Lansia : 140/90 mmHg

THANK YOU