PENGANTAR PSIKOLOGI KELAUTAN INDIVIDU-TUGAS FAKTOR INTERAKSI Kelompok 4A Lia Anggraeni (2012.08.0.0015) Reny Yuniarti (2012.08.0.0020) Anna Sofia W (2012.08.0.0021)
PENDAHULUAN Memfokuskan pada interaksi antara individu operator maritim dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan mereka. Seperti halnya faktor individu, serta interaksi antara individu dan beberapa model jaringan sosioteknikal. Tugas di lingkungan maritim melibatkan beberapa kemampuan, seperti hal nya indera manusia, persepsi, situasi kesadaran, dan pengambilan keputusan. Kemampuan lainnya adalah kekuatan fisik dan keterampilan motorik.
SIKLUS KERJA-ISTIRAHAT, KERJA, ISTIRAHAT Di lingkungan maritim kebanyakan terdapat jam kerja panjang yang tidak teratur, dan jumlah pekerjaan yang cukup banyak yang harus dilakukan oleh anggota awak kapal, serta sisa jumlah anggota mereka yang mampu mengambil pekerjaan tersebut, maka kerja mereka sering tidak optimal. Faktor kinerja yang membentuk ketidak optimalan tersebut adalah tingkat kelelahan masing-masing anggota operator. Sebisa mungkin, karakteristik fisiologis para pekerja harus diperhitungkan dalam mengatur kondisi lingkungan fisik dan organisasi di sebuah kapal.
KELELAHAN KERJA Kelelahan yang biasa terjadi pada anggota maritim ini adalah kelelahan otot (Mus-cular) yaitu saat melakukan pekerjaan berat yang berhubungan dengan fisik dan adanya otot yang tertekan. Dan kelelahan umum yaitu dapat dilihat sebagai akumulasi dari semua tekanan hari, termasuk durasi dan intensitas kinerja fisik dan mental, setiap hari pekerjaan itu dilakukan, dan jumlah tidur yang diterima kurang. Contohnya seperti, kelelahan pada saat memantau.
Penyebab utama kelelahan di sini adalah jam kerja yang berkepanjangan, kurangnya tidur, dan waktu di mana pekerjaan berlangsung.
JAM KERJA BERKEPANJANGAN Jumlah jam kerja yang berkepanjangan oleh banyak operator maritim secara umum sudah berkurang selama 100 tahun terakhir. Namun, ada beberapa riset bahwa bekerja berjam – jam penyebab utama operator menjadi kelelahan dan stres, sehingga menyebabkan kecelakaan atau insiden di laut saat berlayar.
PEMUTUSAN ISTIRAHAT Kroemer dan Grandjean (1997) mencatat, jeda dan istirahat dapat sangat baik untuk: Heavy work (agar tidak melebihi kapasitas fisiologis harian untuk pekerjaan) Social contacts (ketika operator bekerja dalam "isolasi") Training (sehingga operator maritim baru memiliki waktu untuk belajar teknik) Extreme machine-paced work (misalnya, di ruang mesin, terutama untuk pekerja yang lebih tua, yang sering bekerja sedikit lebih lambat) Close visual work (misalnya, untuk mencegah miopia sementara / kelelahan mata kalangan pengguna perangkat navigasi, istirahat sejenak berpaling dari layar dapat membantu) Heat (untuk memungkinkan tubuh untuk mendinginkan) Mental work (manfaat dari istirahat yang pendek , bahkan jika hanya lima menit per jam)
KERJA MALAM, PERGESERAN KERJA, DAN RITME SIRKARDIAN Shift/pergeseran malam diperlukan pada kapal, beberapa rekomendasi diadaptasi dari Kroemer dan Grandjean, 1997 adalah: Memiliki rotasi pergeseran singkat. Bila memungkinkan, hanya menggunakan operator berusia antara 25-50 tahun untuk shift / kerja malam. Hanya mempekerjakan pekerja yang sehat, dan stabil secara emosional.
Hindari nightwork (kerja malam) terus-menerus, memiliki setidaknya 24 jam istirahat setelah bekerja sepanjang malam. Rencanakan beberapa akhir pekan bebas ke jadwal shift. Pastikan istirahat yang cukup setiap shift untuk makan dan istirahat sejenak.
TERIMA KASIH