KOMPLIKASI DAN PENYULIT KEHAMILAN TRIMESTER I, II DAN III

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gangguan sistem Reproduksi
Advertisements

GATHERING BIDAN 2012 RSU PKU Muhammadiyah Gombong
1.Komplikasi dan penyulit kahamilan trimester I dan II
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL Hasnaeni Hatta, S. ST.
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA
DETEKSI DINI KEHAMILAN ,KOMPLIKASI DAN PENYAKIT MASA KEHAMILAN ,PERSALINAN DAN NIFAS ( MASA KEHAMILAN TM I,II DAN III) ELGI SAFITRI
Asrina rahman
DIAGNOSA KEHAMILAN.
Komplikasi kehamilan dan penyakit kehamilan tm I dan II KET
Kehamilan disertai penyakit
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi dan Penyakit Masa Kehamilan.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi dan Penyakit Masa kehamilan
ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
NAMA : OSHI ANDILA TINGKAT : II B TUGAS : ASKEB II
ABORTUS.
ASKEB II ( PERSALINAN) Yuli indri dewi
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT MASA PERSALINAN
Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyulit
OLEH:DESI RIRIAN SARI NIM:130055
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA KEHAMILAN TRIMESTER I,II,DAN II OLEH : ELIZA NOFRI.
ASKEB IV PUTRI IDOLA II.B.
Komplikasi dan penyakit kehamilan TM I dan II
SiSRI NINGSIH
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN KOMPLIKASI & PENYAKIT YANG LAZIM TERJADI PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN & NIFAS Oleh : Monarisa, S.Si.T.
Askeb 1 Oleh : atikah mayang sari Nim :
Abortus komplit.
ASKEB IV ABORTUS Nindy kharisma zomi
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi RSUD Purwodadi
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
Missed abortion.
dr. Syahrir Abdurrasyid SpOG
ANTENATAL CARE (WHO - DEPKES)
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Tarakan Kelompok 25 & 26.
Gangguan sistem Reproduksi
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 13.
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
ASUHAN ANTENATAL Riyan irawan. Adalah upaya preventif program pelayanan obstetrik u/ luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
ASUHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTAR 3. TUJUAN PEMERIKSAAN JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN USIA KEHAMILAN PENGERTIAN DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN Daftar.
ABORTUS NAMA:INDERYETA DAUNDI NIM :AO PENGERTIAN Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS RADANG GENETALIA INTERNAL SALPINGITIS
Chairanisa Anwar, SST., MKM
GEMELLI.
RUPTURA SINUS MARGINALIS
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

KOMPLIKASI DAN PENYULIT KEHAMILAN TRIMESTER I, II DAN III Jujawati 130061

KOMPLIKASI DAN PENYULIT KEHAMILAN TRIMESTER I DAN II Anemia kehamilan. Defenisi merupakan suatu keadaan adanyapenurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah ertirosit dibawah nilai normal. Anemia defisiensi zat besi pada kehamilan anemia defisiensi pada wanita hamil merupakan problem kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama dinegara berkembang (indonesia). Patofisiologis anemia pada kehamilah perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan, oleh karena perubahan siklus yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara.

Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah, pertambahan darah tidak sebanding dengan ppertambahan plasma, kurangnya zat besi dlm makanan, kebutuhan xat besi meningkat. Dampak anemia defisiensi zat besi pada kehamilan Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resikomenurut penelitian, tingginya angka kematianibu berkaitan erat dengan anemia. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan menggunakan metode pendokumentasian seperti SOAP.

Hyperemesis Gravidarum Definisi wiknjosastro (2005) mengatakan bahwa hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil. Etiologi penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Patologis menurut prawirohardjo (2005), bedah mayat pada mayat wanita yg meninggal karena hiperemesis gravidarum menunjukan kelainan pd berbagai alat dalam tubuh, yang juga dapat ditemukan pd malnutrisi. Tanda dan gejala a. tingkat 1 (ringan) ditandai dengan muntah terus-menerus yg mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, berat badan menurun dan nyeri epigastrium. b. tingkat 2 (sedang) penderita terlihat lebih lemah dan apatis c. tingkat 3 ( berat) keadaan umum lebih parah, muntah berhenti dan kesadaran menurun.

Abortus Defenisi yaitu keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluat kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gr atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu. Etiologi beberapa faktor yg dapat menyebabkan abortus yaitu: a. faktor janin. b. faktor ibu. c. faktor bapak. d. faktor genetik. e. faktor anatomi kogenital. f. penyakit-penyakit kronis yg melemahkan pd awal kehamilan. g. faktor nutrisi, dll.

Patofisiologis pada awal abortus terjadi perdarahan dlm desidua basalis, diikuti nerloisi jaringan yg menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dlm uterus. Pembagian abortus a. abortus spontan. b. abortus provokatus. c. abortus medisianalis. d. abortus imminens. e. abortus insipiens. f. abortus inkomplit, dll

Kehamilan ektopik terganggu Defenisi kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur dibuahi berimplementasi dan tumbuh diluat endometriun kevun uteri. Epidemiologi lebih dari 60% kehamilan ektopik terjadi pd wanita 20-30 thn dengan sosialekonomi rendah. Etiologi kehamilan ektopik terganggutelah banyak diselidiki, tetapi sebagian beras penyebabnya tidak diketahui. Klasifikasi klasifikasi kehamilan ektopik berdasarkan lokasinya antara lain pd: tuba fallopiii, pars-intrestisialis, ampula, infundibulum, fimbrae, uterus, ovarium, abdominal, primer, skunder, kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus.

Gejala pada wanita yang mengalami KET gejala yg terlihat menyerupai eppendiksitis dengan gejala antara lain: nyeri perut bagian bawah, amenore, perdarahan pervaginam, syok karena hipovolemi, pembesaran uterus, tumor dlm rongga panggul, dll. Penanganan penanganan kehamilan ektopik pd umunya adalah laparotomi. Beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan kondisi penderita pd saat ini, apabila kondisi penderita buruuk, misalnya dalam keadaan syok, lebih baik dilakukan salpingoktomuia. Prognisis kematian ibu yg disebabkan oleh kehamilan ektopik terganggu turun sejalan dengan ditegakkannya diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. Kehamilan ektopik terganggu pd umumnya bersifat bilateral.

Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester III a.Kehamilan dengan hipertensi 1.definisi hipertensi karena kehamilan yaitu:tekanan darah darah lebih tinggi dari 140/90 mmhg yang di sebabkan karena kehamilan,memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan.

2.Patofisiologi menurut corwin (2001):peningkatan kecepatan denyut jantung,peningkatan volume sekungcup/curah jangtung yang bermasalah lama,peningkatan tekanan perifer(tpr)yang berlangsung lama. 3.Manifestasi klinis gejala yang biasanya muncul pada ibu hamil yang mengalami hipertensi pada kehamilan harus di waspadai.

4.Pencegahan penyakit hipertensi secara umum menghindari tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah gaya hidup sehat,tidak terlalu banyak pikiran,mengatur diit/pola makan seperti rendah garam 5.Pengobatan penyakit hipertansi dilakukan beberapa pemeriksaan yaitu 1.anamnesa:adakah dalam keluarga yang menderita hipertensi. 2.indeks masa tubuh>27 :membatasi alkohol dan menghentikan rokok serta mengurangi makanan berkolesterol/lemak jenuh.

b.Preeklamsia 1.Defenisi penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,proteinnuria dan edema yang timbul karena kehamilan.preeklamsia terdiri dari beberapa yaitu: a.Preeklamsia ringan:timbulnya hipertansi di sertai proteinuria dan/edema setelah umur kemilan 20 minggu/segera setalah kehamilan. b.Preeklamsia berat:komplikasi kehamilan yang di tandai timbulnya hipertansi 160/110 mmhg/lebih di sertai proteinuria dan edema pada kehamilan 20 mingg/lebih

C.Eklamsia 1.Definisi kelainan akut pada wanita hamil,dalam persalinan/ masa nifas yang di tandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik) dan/ koma dimana sebelunya menunjukan gejala eklamsia. 2. Tanda dan gejala pada umumnya kejangan didahului oleh makin memburuknya preeklamsi dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala didaerah prontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri di epigastrium, dan hiper eklamsia.

3. Diagnosa eklamsia umunya tidak mengalami kesukaran. eklamsia dibedakan dari: a. epilepsi: dalam anamnesa diketahui adanya serangan sebelum hamil atau pd hamil muda dan tanda pereklamsi tidak ada b. kejang: karena obat anastesi apabila obat anastesi lokal disuntikan kedalam vena dapat timbul kejangan. 3. koma: karena sebab lain , seperti diabetes, perdarahan otak,meningitis, ensepalitis, dll.

4. Pencegahan eklamsia pada umunya eklamsia dapat dicegah atau prekuensinya dapat dikurangi. Usaha-usaha untuk menurunkan prekuensi eklamsia terdiri dari: -meningkattkan jumlah balai pemeriksaan antenatal dan mengusahakan agar semua wanita hamil memeriksa diri sejak hamil muda. -mencari tiap pemeriksaan tanda-tanda eklamsia dan mengobatinya segera apabila ditemukan. -mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya kehamilan 37 minggu keatas, apabila dirawat tanda-tanda eklamsia tidak dapat jugga hilang.