DISIPLIN MORAL Albert Niko Wijaya K4412004 Chevia Yuliana K4413015 Efi Ekasari K4412017 Ika Wahyuningsih K4412034 Muhammad Nur Rohim K4413043 Richo Amiruddin K4412067
Pengertian dan Tujuan Disiplin Moral Pembahasan Materi Pengertian dan Tujuan Disiplin Moral Fitur Disiplin Moral Menunjukkan Kewenangan Moral dalam Kelas Membuat dan Menegakkan Konsekuensi Merangkul siswa pembangkang Melibatkan Orang Tua
Pengertian Disiplin Moral Disiplin moral adalah penggunaan kedisiplinan sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai seperti sikap hormat dan tanggung jawab.
Tujuan Disiplin Moral 2. Siswa bisa menunjukan sikap hormat kepada peraturan di sekolah, menghormati hak-hak orang lain, dan kewenangan sah guru, menumbuhkan tanggung jawab siswa atas perilaku mereka sendiri dan tanggung jawab mereka terhadap kelas. 1. Untuk membantu anak anak dan remaja agar mereka berperilaku dengan tanggung jawab dalam setiap situasi, bukan hanya saat ada orang dewasa yang mengawasi.
Menunjukkan Kewenangan Moral di Dalam Kelas Pendekatan Kooperatif dalam Penetapan Peraturan Menyusun Peraturan Kelas Untuk Sekolah Menengah
Pendekatan Kooperatif dalam Penetapan Peraturan Membuat peraturan secara bersama-sama Terbentuk komunitas moral Manfaat menurut McConnel strategi ini memadukan pembuatan peraturan dan pembangunan komunitas (anak-anak bisa mengenal setiap anggota dalam kelompok mereka); strategi ini melibatkan anak-anak dalam mendiskusikan dan memikirkan peraturan kelas.
2. Menyusun Peraturan Kelas Untuk Sekolah Menengah Mencari masukan dari semua anggota kelas Menggunakan metode pembuatan peraturan kooperatif Guru langsung menyebutkan perilaku yang diharapkan pada hari pertama masuk sekolah, mendiskusikannya dengan singkat, kemudian mengajak siswa terlibat aktif dalam pembentukan peraturan untuk mengatasi persoalan-persoalan tertentu yang muncul belakangan.
Membuat dan Menegakkan Konsekuensi 1. Pelaksanaan sebagai Sebuah Momen Pengajaran 4. Jalan Tengah 2. Melibatkan Kelas dalam menentukan Konsekuensi 5. Menentukan Konsekuensi Kasus per Kasus 3. Guru sebagai Penentu Konsekuensi
1. Pelaksanaan sebagai Sebuah Momen Pengajaran Sebuah metode sebagai momen pengajaran ketimbang hanya memberi peringatan pada seorang anak karena pelanggaran pertama yang dilakukannya.
2. Melibatkan Kelas dalam menentukan Konsekuensi 3. Guru sebagai Penentu Konsekuensi Dengan cara mendiskusikan konsekuensi yang adil dan efektif, guna dapat membantu siswa memahami bahwa tujuan dari sebuah konsekuensi Guru-guru yang menentukan sendiri konsekuensi pelanggaran dapat mengubahnya dengan cepat jika ternyata konsekuensi tersebut tidak efektif.
5. Menentukan Konsekuensi Kasus per Kasus 4. Jalan Tengah 5. Menentukan Konsekuensi Kasus per Kasus Konsekuensi untuk pelanggaran ditetapkan secara personal oleh guru karena siswa-siswa dipandang sebagai individu-individu yang berbeda Menggunakan dua macam peraturan yaitu peraturan guru dan peraturan anak-anak
Merangkul Siswa Pembangkang Time Out dan Pertemuan Individual Dukungan Situasional untuk Kontrol-Diri Konsekuensi Negatif dalam Rencana Pribadi Kontrol Diri dengan Kesadaran Diri Bereksperimen untuk Menemukan Cara yang Efektif
1. Time Out dan Pertemuan Individual Ada dua macam time out. Time out interval tetap: pemisahan siswa dari kelompok dengan jangka waktu tertentu (5,10, atau 15 menit). Yang kedua time out kondisional
Pertemuan Individual = waktu khusus yang diluangkan guru untuk bertemu secara pribadi dengan siswa tertentu
2. Dukungan Situasional untuk Kontrol-Diri 3. Konsekuensi Negatif dalam Rencana Pribadi 2. Dukungan Situasional untuk Kontrol-Diri Terkadang, rencana individual perlu menyertakan insentif negatif yang dapat memotivasi siswa memperbaiki perilakunya. Sesuatu yang membantu siswa mengontrol perilaku.
5. Bereksperimen untuk Menemukan Cara yang Efektif 4. Kontrol Diri dengan Kesadaran Diri 5. Bereksperimen untuk Menemukan Cara yang Efektif
6. Menggunakan Insentif Positif Memperkenalkan imbalan (reward) sebagai motivator . Jelaskan pada siswa tentang mematuhi peraturan, melalui diskusi kelas yang dilakukan secara berkesinambungan dan melalui pertemuan empat mata
Melibatkan Orang Tua
1. Mengirim salinan rencana disiplin kelas kepada orang tua Banyak guru yang mengirim salinan rencana disiplin kelas yang memuat tentang peraturan-peraturan kelas serta konsekuensi atas pelanggaran.
2. Membangun hubungan positif dengan orang tua Membangun hubungan positif dengan orangtua dengan memberikan kabar baik di awal tahun ajaran. 3. Memberitahukan persoalan kedisiplinan pada orang tua Memberitahukan persoalan kedisiplinan pada orang tua dengan cara yang positif ketimbang punitive (menghukum).
5. Rencana kerja sama sekolah-rumah 4. Bertemu langsung dengan orang tua 5. Rencana kerja sama sekolah-rumah Bertemu langsung dengan orang tua, bukan hanya menelpon, jika anda keras menilai akan berbahaya jika orang tua bereaksi keras terhadap pemberitahuan lewat telepon. rencana kerja sama sekolah-rumah untuk memperbaiki perilaku anak.