Reviewer : Susanti Hoerunisa/ 36415727 Review Jurnal Reviewer : Susanti Hoerunisa/ 36415727
Identitas Jurnal Judul : Analisis Kinerja Proses dan Identifikasi Cacat Dominan pada Pembuatan Bag dengan Metode Statistical Proses Control (Studi Kasus : Pabrik Alat Kesehatan PT XYZ, Serang, Banten) Penulis : Clara Valentina Gunawan dan Hendy Tannady Publish : Januari 2016
Pengendalian Kualitas Latar Belakang PT XYZ Produk Cacat Metode SPC Pengendalian Kualitas
Tujuan Penelitian Untuk mengukur kinerja proses pembuatan bag. Untuk mengetahui apakah proses pembuatan bag sudah baik.
Metode Statistical Process Control Peta Kontrol P Untuk mengetahui apakah keseluruhan proses pembutan bag sudah berada dalam batas pengendalian. Diagram Pareto Untuk menentukan jenis-jenis cacat dominan yang muncul pada proses produksi.
Pengambilan dan Uji Kecukupan Data Tingkat keyakinan (Z) yang digunakan sebesar 99% dan tingkat ketelitian sebesar 1%. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapat hasil bahwa nilai N’ (4065.17653) < nilai N (111099), artinya bahwa data telah mencukupi. N = jumlah yang digunakan. N’ = jumlah yang seharusnya digunakan.
Pengujian Data Peta Kontrol P Perhitungan DPMO dan Tingkat Sigma Diagram Pareto
Hasil dan Pembahasan Garis tengah pada peta kontrol P berada pada 0.04742, batas kontrol bawah berada pada 0.03415, dan batas kontrol atas berada pada 0.06068. Peta kontrol P di atas menunjukkan bahwa terdapat 20 data yang berada di luar batas kontrol yang ditentukan.
Nilai DPMO sebesar 3386.94 menunjukkan bahwa jika dilakukan produksi bag sebanyak 1,000,000 buah, maka terdapat 3386.94 buah bag yang tidak sesuai standar.
Cacat dominan yang terjadi adalah robek (55. 48%), dimensi (19 Cacat dominan yang terjadi adalah robek (55.48%), dimensi (19.45%), dan kotoran latex (5.88%) Ketiga cacat tersebut berasal dari proses latex dipping dan peeling sehingga kedua proses tersebut harus diutamakan dalam melakukan perbaikan.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan : Sebanyak 9 data berada di atas batas pengendalian atas (UCL) dan sebanyak 11 data berada di bawah batas pengendalian bawah (LCL) sehingga dapat dilihat bahwa proses pembuatan bag belum terkendali. Nilai sigma menunjukkan hasil tingkat kualitas bag berada pada level 4.207761σ, nilai ini masih cukup jauh untuk mencapai six sigma. Cacat dominan yang terjadi adalah robek (55.48%), dimensi (19.45%), dan kotoran latex (5.88%). Saran : Perlu diadakannya pengendalian kualitas pada proses latex dipping dan peeling untuk menyelesaikan ketiga cacat dominan. Pencacatan jumlah produksi dan cacat sebaiknya dilakukan untuk per proses sehingga dapat lebih terfokuskan jika ingin menyelesaikan masalah yang ada.