Pengantar ILMU FALAK Oleh KHOBIBAH, S.Ag, MA, M.Hum 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Prediksi Awal Bulan Syawwal 1432 Hijriyah
Advertisements

Sugeng RIANTO Seri: Smart learning in digital era Astronomi Dasar (Waktu)
Perhitungan dan Penentuan Arah Kiblat
KAIDAH-KAIDAH FALAKIYAH SIMULASI PEREDARAN BENDA LANGIT
Tim UB Seri: Smart learning in digital era Astronomi Dasar.
Alam Semesta (1) Alam semesta ini terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa.
Gerak Bumi dan Pengaruhnya
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
BUMI MELAKIKAN 2 GERAKAN
AS Astronomi Bola Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini
Penentuan Awal Ramadhan dan Syawal 1430 H Penentuan awal masa shaum dan Idul Fitri biasanya ditentukan oleh pengamatan Hilal, sabit Bulan tipis yang nampak.
Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan
MENUJU PENYATUAN KALENDER ISLAM
TATA SURYA 3. Satelit Anggota Tata Surya: Planet Asteroid 4. Meteorid
Cara Mencari Arah Kiblat
GERAK & POSISI BENDA LANGIT II
Tata surya ZUL QARNAIN, S.Pd.I
Assalamualaikum Wr.Wb.
IX - E Kelompok 4 Adysti Niken Febrianti 01 Afifah Ayu Puspita D. 02
ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
AURORA Aurora adalah sebuah fenomena alam yang sangat menakjubkan yang hanya terjadi pada kutub Utara dan Selatan bumi ini. Aurora berasal dari interaksi.
Oleh: Faiz Rafdhi Ch, M.Kom STMIK Muhammadiyah Jakarta
TATA SURYA, GERAK BUMI DAN GERAK BULAN
GALAKSI dan TATA SURYA Materi kelas X. Galaksi dan Tata Surya galaksi Tata Surya KD: Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya. Tujuan : Melalui proses.
BULAN Oleh FERDINO D. HAMZAH, S.PD SMA TERPADU WIRA BHAKTI GORONTALO.
BUMI, BULAN, DAN MATAHARI
GEODESI GEOMETRI I Bidang Referensi Bola Bumi.
Mari Mengenal Paralaks Bintang
Gravitasi:Hukum KEPLER I, II dan III
HISAB URFI 5 Mei 2013 khobibah, Hisab Urfi.
Pengertian Rotasi Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk.
Teknologi Dan Rekayasa
Sistem Koordinat dan Proyeksi
Oleh H. Ahmad Izzuddin, M.Ag
Ecliptic Longitude (Bujur Astronomis matahari = Thulus Syams), yaitu jarak matahari dari titik aries diukur sepanjang lingkaran ekliptika. Ecliptic Latitude.
Metode Hisab dan Ruqiyat Dalam Penentuan Satu Syawal
WORKSHOP PENGEMBANGAN STANDAR ISI MAPEL IPA MI Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah 2010 Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
PROYEKSI DAN SISTEM KOORDINAT PETA
Dan Lukisan Langit Pun Berubah
Nama : Thalia Pricilla Agista Kelas : IX - 2 No. Induk :
Peredaran Terbit dan terbenam : Perjalanan Semu Matahari, sejajar equator langit
BUMI BULAT.
Mengenal Hilal Penentuan awal bulan Puasa dan Idul Fitri ditentukan oleh adanya pengamatan Hilal, yaitu sesaat ketika Bulan melewati fase konjungsi (dalam.
MENENTUKAN TEMPAT KEDUDUKAN ( POSISI ) KAPAL
TATA SURYA Anggota Tata Surya Planet 3. Satelit 4. Meteorid Asteroid
Gerhana Bulan Dan Matahari
NAVIGASI DARAT Tekhnik untuk menentukan kedudukan suatu tempat dan arah lintasan perjalanan secara tepat baik di medan sebenarnya atau di peta. Diperlukan.
SAINS BUMI dan ANTARIKSA
BUMI DAN TATA SURYA KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( )
ROTASI BUMI ujian praktek 3 TIK
MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M)
Komet Komet sering disebut bintang berekor. Komet merupakan bendalangit yang bergerak mengelilingi matahari dengan lintasan sangatpanjang. Komet menyala.
KU = Kutub Utara KS = Kutub Selatan EQ = Equator EkLip = Ekliptika
Dosen Pembimbing : Ir. Indah Dwi E.
PLANET MERKURIUS KELOMPOK 5 : Hutrimas Arimbi P.A (L )
Penentuan Waktu Shalat dan Shaum
Jam/Kompas/Tanda Jejak
NAMA KELOMPOK: DAFI RAFIF WAHYU AFNAN
Moelki Fahmi Ardliansyah, S.H.I., M.H..  Secara bahasa falak berarti “orbit” atau “lintasan benda-benda langit”.  Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan.
Pembelajaran Astronomi Bola Via Internet Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini Yayan Sugianto Program Studi Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung.
Oleh : Feri Moch. Suandi Pembimbing : Hidayat, M.T.
Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan
Struktur Tata Surya (1) Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem.
SEKITAR PERSOALAN MENGHADAP KIBLAT DALAM SHALAT
ROTASI BUMI TATA KORDINAT BUMI.
Rukyatul Hilal Di Indonesia
Rukyatul Hilal Di Indonesia
Vernal Equinox Bumi kita bergerak mengelilingi matahari, sehingga menimbulkan kesan semu bahwa matahari–dari sudut pandang kita di Bumi–bergerak mengelilingi.
Concept Map Ilmu Falak I. ARAH dan WAKTU di Permukaan Bumi Kaidah-Kaidah Ilmu Pengetahuan Kaidah-Kaidah Syar’i WAKTU SALATARAH KIBLAT Metode Rukyat Metode.
A S T R O N O M I DALAM PENENTUAN BULAN HIJRIAH
Transcript presentasi:

Pengantar ILMU FALAK Oleh KHOBIBAH, S.Ag, MA, M.Hum 1

Tempat Tanggal lahir : Blitar, 27 Januari 1971 Pendidikan : BIODATA Nama ; Khobibah, S.Ag, MA Tempat Tanggal lahir : Blitar, 27 Januari 1971 Pendidikan : S.1. Syari’ah IAIN Sunan Ampel S.2. Pemikiran Hukum Islam UMY S.2. Hukum Tata Negara UIN Sunan Ampel Pengalaman Jabatan : 1. Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Denpasar 2. Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya Hp. 085237925371, 08155221226 email : chobi_bibah@yahoo.com

FALAK dalam bahasa Arab ‘falaky’ yang artinya garis edar (orbit) atau lintasan benda benda langit Sehingga Ilmu Falak Adalah ilmu yang mempelajari tentang pergerakan benda langit. BENDA LANGIT : matahari - bulan - planet – komet - meteor - bintang – galaksi dll Astronomi (Yunani) : astro=bintang + nomos=ilmu

DALAM ISLAM ILMU FALAK (HISAB RUKYAT) DIGUNAKAN UNTUK MEMBANTU PELAKSANAAN IBADAH 1 - PENENTUAN AWAL BULAN HIJRIYAH 2 - PENENTUAN JADWAL SHALAT 3 - PENENTUAN ARAH KIBLAT 4 - PENENTUAN SAAT GERHANA

RUANG LINGKUP HISAB RUKYAT

MANFAAT ILMU FALAK Menghitung dan memastikan arah kiblat di permukaan bumi. Menghitung dan memastikan waktu shalat Menghitung dan memastikan matahari terbenam Menghitung dan memastikan awal bulan qomariyah Menghitung dan memastikan terjadinya gerhana

HISAB-RUKYAT DI INDONESIA PERMASALAHAN HISAB-RUKYAT DI INDONESIA 1 - PENENTUAN ARAH KIBLAT banyak masjid belum mengarah ke kiblat 2 - PENENTUAN JADWAL SHALAT waktu subuh masih menuai kontroversi 3 - PENENTUAN AWAL BULAN HIJRIYAH masih terjadi perbedaan di masyarakat 4 - PENENTUAN SAAT GERHANA

Arah Kiblat

PENGERTIAN ISTILAH Kiblat berasal dari bahasa Arab ( قبلة ) yaitu arah yang merujuk ke suatu tempat dimana bangunan Ka’bah berada. Ka’bah Adalah bangunan berbentuk kotak yang terletak di tengah-tengah Masjidil Haram , Kota Makkah, Arab Saudi. Ka’bah juga sering disebut dengan Baitullah (Rumah Allah). Bangunan ini menjadi pusat ibadah Umat Islam seluruh dunia.

Arah adalah “jarak terpendek” berupa garis lurus ke suatu tempat. Karena Bumi berbentuk bulat maka garis ini membentuk busur besar sepanjang permukaan bumi. Dengan demikian Kiblat juga menunjukkan jarak terpendek ke Ka’bah dari suatu tempat di permukaan Bumi.

Bangunan Ka'bah lebih kurang berukuran : Tinggi=13m Sisi= 11m X 12,5m UKURAN KA’BAH Bangunan Ka'bah lebih kurang berukuran : Tinggi=13m Sisi= 11m X 12,5m KOORDINAT GEOGRAFIS Latitude: 21° 25‘ 21.04“ Lintang Utara Longitude: 039° 49‘ 34.04“ Bujur Timur 12

BAGIAN DALAM KA’BAH

Hanafi Maliki Syafii Hambali Menghadap arah Kiblat adalah syarat sahnya Shalat Syafii Hambali Kiblat = Ka’bah Hanafi Maliki Kiblat = Masjidil Haram KIBLAT YAKIN KIBLAT DZAN KIBLAT IJTIHAD Syafii

MASALAH ARAH KIBLAT DI LAPANGAN

Arah kiblat dianggap masalah sepele. Banyak masjid arah kiblatnya melenceng. Pembangunan Masjid / Musholla kurang memikirkan ketepatan arah kiblat. Arah Kiblat di Rumah-rumah jarang diukur Pembetulan arah kiblat  Rawan Konflik Umat Islam banyak yang tidak tahu cara mencari arah kiblat yang tepat. Ahli yang menguasai pengukuran arah kiblat hanya sedikit. Penggalian makam / kuburan kurang memperhatikan arah kiblat. 16

Fatwa MUI No.3 Tahun 2010 1. Terjadinya pergeseran kiblat akibat gempa yang menyatakan bahwa “Letak geografis Indonesia berada di sebelah timur Makkah/Ka’bah, maka kiblat umat Islam Indonesia adalah menghadap ke arah barat”

lanjutan 2. KALANGAN AHLI FALAK DAN ILMUWAN MEMPROTES SEBAB ARAH BARAT INDONESIA ADALAH AFRIKA BUKAN MEKAH/KA’BAH 3. PERTEMUAN MUI DAN AHLI FALAK MUI MERALAT FATWA NO . 3 TENTANG ARAH KIBLAT KE BARAT MENJADI FATWA NO. 5 TENTANG ARAH KIBLAT KE ARAH BARAT-LAUT DENGAN VARIASI SUDUT SESUAI POSISI MASING-MASING.

PROBLEMATIKA Awal Bulan HIJRIYAH DI INDONESIA

HISAB (PERHITUNGAN) HISAB berasal dari bahasa Arab “hasaba“ artinya menghitung  ilmu hitung posisi benda-benda langit khususnya bulan dan matahari seperti terlihat dari bumi. Pengamatan  Gerak benda langit teratur Algoritma / Rumus  Penemuan teknologi hisab AMakin teliti  Hasil Hitungan “Qat’i” / Pasti

Ijtima’ (bulan baru/New Moon, konjungsi,lunasi) Pengertian Hisab & Rukyat Hisab : Perhitungan astronomis menentukan awal bulan qomariah (hijriyah) Rukyat: Pengamatan(observasi) hilal menentukan awal bulan qomariah(hijriyah). Ijtima’ (bulan baru/New Moon, konjungsi,lunasi) peristiwa segaris/sebidang-nya pusat bulan dan matahari dari pusat bumi. Bulan dan matahari memiliki bujur ekliptika (bujur astronomi) yang sama. Fraksi illuminasi(pencahayaan) bulan minimum. Posisi Istimewa saat ijtima’ berlangsung gerhana matahari. iIjtima’ berlangsung bersamaan di seluruh tempat di permukaan bumi.

Awal Bulan(New Month)Penanggalan Hijriyah. Awal bulan(tanggal 1 bulan hijriyah)menandai awal penanggalan. Awal bulan ditentukan pada setiap ghurub tanggal 29 bulan hijriyah. Jika pada saat ghurub tgl. 29 bulan hijriyah ijtima’ belum terjadi, secara astronomis , keesokan harinya tgl. 30 di bulan yang sedang berlangsung. Jika pada saat ghurub tgl. 29 bulan hijriyah ijtima’ sudah terjadi, tinggi hilal negatif, maka keesokan harinya tgl. 30 di bulan yang sedang berlangsung. Jika pada saat ghurub tgl. 29 bulan hijriyah ijtima’ sudah terjadi, tinggi hilal positif, maka penentuan awal bulan berdasarkan kriteria awal bulan. Jika memenuhi kriteria keesokan harinya tgl. 1 bulan baru. Jika tidak memenuhi, keesokan harinya tgl. 30 di bulan yang sedang berlangsung.

KITAB-KITAB HISAB FALAK SULAMUN NAYYIRAIN ITTIFAQ DZATIL BAIN KHULASATUL WAFIAYAH AL QAWAID AL FALAKIYAH NURUL ANWAR MENARA KUDUS FATH UL RAUF AL MANAN BADI’ATUL MITSAL HISAB HAKIKI DLL.

PERKEMBANGAN ILMU HISAB TEKNOLOGI  ILMU HISAB METODE-RUMUS-KETELITIAN ALAT HITUNG-SIMULASI RUBUK  DAFTAR LOGARITMA KALKULATOR  KOMPUTER SOFTWARE APLIKASI FALAK

Hisab Awal Bulan Hisab Urfi : kebiasaan ( 1 bulan kadang 29/30 hari) Hisab Istilahi : Hisab Urfi + Ralat Kabisat Hisab Takribi : pendekatan ( ketelitian rendah ) Hisab Hakiki : rumus lebih sempurna, penggunaan alat bantu hitung seperti kalkulator ( lebih teliti )  Hisab Tahkiki : rumus lebih sempurna disertai koreksi atau ralat hitungan, penggunaan rumus yang sudah teruji, penggunaan komputer (sangat teliti)  Tahqiq = pasti Hisab Kontemporer Modern : penggunaan algoritma atau rumus terbaru yang dikemas dalam program komputer dengan ketelitian sangat tinggi. Disertai animasi dan visualisasi posisi benda langit.

SOFTWARE APLIKASI FALAK WIN HISAB (KEMENAG) HISAB FALAK (AMINUDIN KARWITA) MAWAQIT (KHAFID) AL HILAL (MUHYIDDIN) IJTIMAK (MUZAKKIN) ASCRIP (MOEDJI RAHARTO) MOON CALC (MONZUR AHMAD) ACCURATE TIME (ODEH) STARRYNIGHT (CANADA) SKYVIEWCAFE (AUSTRALIA)

KRITERIA HISAB KEMENTERIAN AGAMA RI Kriteria MABIMS, yakni kriteria Departemen Agama Indonesia yang diterima sebagai kriteria bersama dalam forum MABIMS yang mencakup negara: Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura adalah sebagai berikut: a. Tinggi Hilal minimum 2o b. jarak dari matahari minimum 3o, atau c. Umur bulan dihitung saat ijtimak atau bulan baru atau bulan dan matahari segaris bujur saat matahari terbe- nam minimal 8 jam.(Dirbinapera, 2000).

KRITERIA AWAL BULAN 1. Rukyatul Hilal bil Fi’li ( Nahdlatul Ulama ) 2 KRITERIA AWAL BULAN 1. Rukyatul Hilal bil Fi’li ( Nahdlatul Ulama ) 2. Hisab Wujudul Hilal (Muhammadiyah, Persis) 3. Hisab Imkanurrukyat ( Pemerintah + Asean ) 4. Rukyat Global Saudi ( HTI, PKS )

(1) Rukyatul Hilal bil Fi’li "Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang maka genapkanlah (istikmal)“ Rukyat Hilal  Wajib Kifayah Hisab  alat bantu rukyat Terlihat Hilal  mulai bulan baru Gagal  istikmal (digenapkan 30 hari)

(2) Hisab Wujudul Hilal Awal bulan baru akan dimulai pada sore itu jika : (1) Ijtimak telah terjadi sebelum Matahari terbenam (2) Bulan terbenam setelah Matahari terbenam Hisab  digunakan Hisab Hakiki  berkembang ke Hisab Kontemporer / Modern Menggunakan Program Komputer

(3) Hisab Imkanurrukyat Awal bulan baru akan dimulai pada sore itu jika : (1) Saat matahari terbenam tinggi bulan > 2° dari ufuk dan sudut elongasi / jarak busur bulan-matahari > 3° Atau  (2)· Saat matahari terbenam umur bulan > 8 jam setelah ijtimak / konjungsinya.

(4) Rukyat Global Saudi Awal bulan baru akan dimulai pada sore itu jika : Ada laporan rukyat dari seantero dunia yang menyaksikan hilal. Atau Arab Saudi mengumumkan bahwa sore itu adalah awal bulan baru

SATUAN UKUR ILMU FALAK Untuk menyatakan besarnya sudut menggunakan satuan ukur derajat ( º ), menit ( ’ ) dan detik ( ” ) 1 O = 360 º, 1 º = 60 ’, 1 ’ = 60 ” misal : 5 º 7 ’ 9 ” Untuk menyatakan waktu menggunakan satuan ukur jam ( j ), menit ( m ) dan detik ( d ) 1 hari = 24 ʲ, 1 ʲ = 60 ͫ , 1 ͫ = 60 ᵈ misal : 05 ʲ 07 ͫ 09ᵈ atau 05 : 07 : 09

KONVERSI SATUAN UKUR Dilakukan dengan berpedoman pada tempuhan peredaran semu matahari yang sekali putaran ( 360 º) memerlukan waktu 24 jam, sehingga : 360 º = 24 ʲ 15 º = 1 ʲ 1 º = 4 ͫ 15 ’ = 1 ͫ 1 ’ = 4 ᵈ 15 ” = 1 ᵈ

KONVERSI DERAJAT MENJADI JAM yaitu dengan cara data derajat dibagi 15 misal : 15º 30’ 45” : 15 = 01ʲ 02 ͫ 03.00ᵈ atau 01:02:03.00 16º 16’ 16” : 15 = 01ʲ 05 ͫ 05.07ᵈ atau 01:05:05.07 KONVERSI JAM MENJADI DERAJAT yaitu dengan cara data jam dikalikan 15 misal : 01ʲ 02 ͫ 03ᵈ atau 01:02:03 x 15 = 15º 30’ 45” 03ʲ 05 ͫ 05ᵈ atau 03:05:05 x 15 = 46º 16’ 15”