JURNALISTIK & STYLISTIK (Pertemuan 6)
LEAD JURNALISTIK & STYLISTIK
1. DESKRIPSI
CONTOH 1: Irwansyah Siregar sedang menyantap makan siang pada satu ruangan di Markas Kepolisian Daerah Bengkulu ketika pertama kali berjumpa dengan Yuliswan, pengacaranya. Ia lupa hari tepatnya, tapi pertemuan berlangsung pada pengujung September lalu.
Contoh 2: Memakai kemeja putih, celana hitam, dan dasi merah, Komisaris Besar Ahmad Wiyagus “pulang” ke kantor lamanya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin pagi pekan lalu.
Contoh 3: Di ruangan sempit di belakang gedung Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Bandung Tengah, Jawa Barat, Jumat pekan lalu, dua petugas sibuk menyusun pelat aluminium di atas laci mesin. Mereka memelototi nomor kendaraan yang tertera di lembaran surat tanda nomor kendaraan. Begitu susunan pelat aluminium rapi, laci mesin itu disorongkan.
Contoh 4: Api dan ledakan keras membangunkan warga Desa Panau Jaya di Kabupaten Kampar, Riau, Selasa pagi pekan lalu. Edi Jhon dan tetangganya di RT 04 berhamburan ke luar rumah menyaksikan langit memerah di atas mereka. Asap hitam mengekor pesawat tempur yang jungkir balik lalu menukik ke arah permukiman.
Contoh 5: Di sela diskusi “Menuju Jabar Bebas Korupsi” di Gedung Indonesia Menggugat Kamis pekan lalu, sejumlah pengamen Bandung maju ke panggung, lalu menyerahkan Rp 36.400 uang receh. “Ini sumbangan dari kami untuk kampanye Kang Teten,” kata Priston Sagalaja, koordinator Kelompok Perempuan Mandiri Dewi Sartika. Yang dia maksud adalah Teten Masduki, pendiri Indonesia Corrupstion Watch.
Contoh 6: Mohammad Reza hanya bisa geleng kepala. Karyawan swasta berusia 31 tahun ini baru saja menyetor dana Rp 25 juta untuk mendaftar pergi haji di Bank Syariah Mandiri. Tentu saja ia berharap bisa berhaji sesegera mungkin. Namun bank memberitahukan ia baru bisa menunaikan rukun Islam kelima itu pada 2020.
Contoh 7: Desy menyeka air mata setiap kali menyebut nama suaminya, Deni Setia Maharwan alias Rapi Muhammad Majid. Mulutnya bergetar ketika bercerita tentang kasus yang membelit pria yang sudah memberinya satu anak itu. Dengan suara tercekat, perempuan 35 tahun ini tiba-tiba mengerem pembicaraannya. “Maaf, saya tak bisa bercerita banyak. Hati saya sudah sembuh. Jangan ingatkan lagi pada derita yang sudah pupus itu,” kata Desy ketika ditemui Tempo di rumahnya di Cianjur, Jawa Barat, Kamis pekan lalu.
KEMAMPUAN YANG DIPERLUKAN Observasi Mengamati pancaindra (mata, telinga, lidah, kulit-raba). Bertanya untuk mengetahui fakta selengkap mungkin rinci. Datang ke lokasi peristiwa. Teliti termasuk hal-hal yang paling kecil yang tidak diperhatikan orang lain.
YUK, LATIHAN