PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN M10A135 1 (0-1) PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN ASISTENSI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017/2018
EKOTOKSIKOLOGI HIDROKARBON
HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Sesuai dengan nomor golongannya (IVA), atom karbon mempunyai 4 elektron valensi. Oleh karena itu, untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat. Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar ( siklik )
Kedudukan Atom Karbon Primer Sekunder Tersier C Kuarterner Kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut : Atom C primer : atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain Atom C sekunder : atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain Atom C tersier : atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain C Primer Tersier Sekunder Kuarterner
Senyawa Hidrokarbon Alifatik Senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jenis ikatan antaratom karbon, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
Senyawa Hidrokarbon Siklik Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik. Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup. Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena. Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling / bergantian ( konjugasi ).
ALKANA (CnH2n+2) Sifat – Sifat Deret Homolog Merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air Makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi Pada tekanan dan suhu biasa, CH4 - C4H10 berwujud gas, C5H12 - C17H36 berwujud cair, diatas C18H38 berwujud padat Mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F2, Cl2, Br2 atau I2 ) Dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran) NO Rumus Molekul Nama 1 CH4 2 C2H6 3 C3H8 4 C4H10 5 C5H12 6 C6H14 7 C7H16 8 C8H18 9 C9H20 10 C10H22 metana etana propana butana heksana pentana heptana oktana nonana dekana
Kegunaan Alkana Bahan bakar Pelarut Sumber hidrogen Pelumas Bahan baku untuk senyawa organik lain Bahan baku industri
ALKENA ( 𝐶 𝑛 𝐻 2𝑛 ) Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua (–C=C–) . Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 2 disebut alkadiena, yang mempunyai 3 ikatan rangkap 2 disebut alkatriena dst. Deret Homolog: Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol NAMA R. MOLEKUL RUMUS STRUKTUR CH2 = CH2 CH2 = CH2 – CH3 CH2 = CH – CH2 – CH3 Etena Propena Butena C2H4 C3H6 C4H8
ALKUNA ( 𝐶 𝑛 𝐻 2𝑛−2 ) Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga (–C≡C–) . Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 3 disebut alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3 disebut alkenuna Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting contohnya etuna (asetilena), 𝐶 2 𝐻 2 . Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.
Sifat Fisik Hidrokarbon Semakin banyak jumlah atom C nya (Mr semakin besar) maka semakin tinggi titik leleh dan titik didihnya. Untuk isomer-isomer alkana, semakin banyak cabangnya semakin rendah titik didihnya. Hidrokarbon tidak larut dalam air, lebih mudah dalam pelarut non polar.
Sifat Kimia Hidrokarbon Reaksi pada alkana. Alkana umumnya sukar bereaksi sehingga disebut PARAFIN Pembakaran. Pembakaran sempurna alkana akan menghasilkan gas CO2 dan H2O Pembakaran tidak sempurna alkana menghasilkan gas CO / C dan H2O (g) Reaksi Substitusi (pergantian atom/gugus) = Atom H dalam alkana dapat diganti dengan atom/gugus lain (terutama halogen F, Cl, Br dan I) Reaksi Perengkahan / craking (Pemecahan rantai) digunakan untuk mengubah alkana rantai panjang menjadi rantai pendek. Contohnya pada pengolahan Premium.
Sifat Kimia Hidrokarbon Reaksi pada alkena. Pembakaran : Pembakaran alkena umumnya tidak sempurna, karena kadar C nya tinggi. Agar pembakaran berlangsung sempurna memerlukan O2 lebih banyak. Reaksi Adisi : reaksi penjenuhan ikatan rangkap Polimerasi : reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang besar.
Sifat Kimia Hidrokarbon Reaksi pada alkuna. Reaksi adisi dengan 𝐻 2 , Reaksi adisi dengan halogen ( 𝑋 2 ) dan Reaksi adisi dengan asam halida ( 𝐻 𝑋 ).
Kasus Pencemaran Tumpahan Minyak
Minyak bumi mengandung beribu-ribu komponen kimia yang berbeda dan lebih dari separuh (50 – 98 %) berupa hidrokarbon. Komponen utama hidrokarbon penyusun minyak bumi ada tiga yaitu paraffinic hydrocarbons(alkanes), naphthenic hydrocarbons (alicylic), dan aromatik. Alkanes relatif tidak beracun dan tidak bisa diuraikan secara biologis oleh kebanyakan mikroba. Semakin panjang rantai karbonnya semakin sulit untuk diuraikan, begitu pula dengan alicyclic. Sedang benzen salah satu komponen dari aromatic lebih beracun dan sangat mudah berubah menjadi gas dan menguap.
Dampak Pencemaran Hidrokarbon di Laut Dampak lethal (kematian) : Kematian massal bagi organisme laut Dampak sublethal : Gangguan dalam kemampuan bertahan hidup organisme laut ( mencari makan, berreproduksi dll) Dampak terhadap plankton: menurunnya kuantitas plankton di laut Dampak terhadap ekosistem pesisir : masuknya limbah hidrokarbon akan mempengaruhi kinerja ekosistem sebagai lokasi habitat, nursery dan feeding ground
TERIMA KASIH