PENGANTAR STUDI PERILAKU ORGANISASI Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Purnamie Titisari, MM Oleh : Nur Imron Rosyadi, SE (160820101041) Isnatul Maghfiroh (160820101036)
A. Pengertian Perilaku Organisasi Pengertian perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mengamati tentang pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku dalam struktur organisasi dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan guna memperbaiki keefektifan organisasi.
Perilaku organisasi konsern dengan situasi hubungan manusia, sebab hal ini eratkaitannya dengan: pekerjaan, absensi, pergantian karyawan, produktivitas, prestasi seseorang dan manajemen. Perilaku keorganisasian juga meliputi: motivasi, perilaku dan kekuatan/tenaga kepemimpinan, komunikasi antar personal, struktur kelompok dan proses, konflik, desain pekerjaan, dan stres.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi perilaku Organisasi 1. Peningkatan produktifitas 2. Pengurangan kemangkiran 3. Penurunan Turn Over 4. Peningkatan kepuasan kerja
Perilaku organisasi mempunyai tiga dimensi konsep, yaitu : Dimensi Sistem Dimensi Manusia
Ketiga dimensi diatas mencakup filosofi dasar lahirnya ilmu perilaku organisai yang terdiri dari muliti disiplin ilmu (antroplogi kultural, sosiologi, psikologi dan manjemen) sehingga dengan penedekatan ilmu-ilmu tersebut perilaku organisai dapat dibahas. Dalam tataran konsep ilmu ini membahas seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya terdapat perilaku manusia, budaya, sosial dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut.
Pendekatan Studi Perilaku Organisasi Perdekatan yang menandai perkembangan awal dari studi perilaku yang merupakan pendekatan perspektif teoritis-makro, yakni : Pendekatan tradisional Penerapan pembagian kerja, Pendekatan hub.kerja kemanusiaan (human relation approach) Pendekatan prilaku organisasi (organizational behavior approach)
Kelemahan pendekatan ini adalah : Mengesampingkan pengaruh struktur organisasi terhadap perilaku individu, Memandang organisasi sebagai sistem tertutup dan mengabaikan kekuatan lingkungan politik, ekonomi, dan lingkungan yang lain, Tidak menjelaskan pengaruh kesatuan kerja terhadap sikap dan perilaku individu, Meremehkan motifasi keinginan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan kesadaran sendiri berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan, Memusatkan perhatian pada pengaruh kelompok kecil namun mengabaikan pengaruh struktur sosial yang lebih luas.
B. Faktor- Faktor Yang Menghambat Perilaku Organisasi Faktor – factor tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori , yaitu : a. Hasrat untuk mempertahankan kestabilan hidup bersama Pertimbangan atas lawan-lawan yang mungkin dihadapi untuk mengadakan perubahan Ketidak mampuan untuk mengadakan perubahan Kelompok oposisi atas perubahan akan datang dari dalam maupun dari luar organisasi, Untuk melindungi keadaan yang dipandang sudah baik dan sedang dinikmati Untuk melindungi kualitas yang sudah ada Kekhawatiran akan biaya perubahan
h. Ketidak mampuan untuk berubah menurut pendapat Herbert Kaufmant (1985:15) adalah karena beberapa alasan antara lain : a) Pembuatan Mental (Mental Blinders) b) Hambatan Sistem (Systemic Obstacles) Karena pengendalian dari luar diri orang-orang tersebut, yaitu dari system organisasi. Hambatan-hambatan tersebut meliputi : 1). Keterbatasan sumber daya (Resource Limition) 2). Terperangkap oleh biaya (Sunk Cost) 3). Akumulasi hambatan-hambatan perilaku yang bersifat resmi (accumulations of official constrain’s on Behaviour). 4). Hambatan-hambatan perilaku yang tidak resmi dan tidak direncakan. 5). Kesepakatan antar organisasi
Kesimpulan Iklim organisasi yang positif terwujud ketika karyawan mempersepsi positif suasana, dimensi-dimensi, praktek, dan prosedur di tempat kerjanya. Hasilnya yaitu sikap dan perilaku karyawan yang timbul pun positif dan mendukung ke arah pemberian pelayanan yang berkualitas.
Thank You