PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEBIJAKAN PELAYANAN KES DASAR DALAM PROGRAM JAMKESMAS TAHUN 2008
Advertisements

INDIKATOR KESEHATAN PRODUKSI
POSYANDU.
MANFAAT STIKER P4K DALAM RANGKA PENURUNAN AKI DAN AKB
P4K dengan Stiker dan Registrasi Ibu Hamil
MANAJEMEN DATA & PENGGUNAAN INFORMASI DI PUSKESMAS
POLINDES (Pondok Bersalin Desa)
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
SEKSI INFORMASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEBIJAKAAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
PENERAPAN AKREDITASI DI UPT PUSKESMAS SAMPANG
SOSIALISASI BOK TAHUN 2015 Dr. Hj.Pramesti G. Dewi,M.Kes, M. Si
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Cilacap
EVALUASI PROGRAM BIDANG KESGA TAHUN 2014
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DI LINGKUP PROGRAM KESMAS
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
Sistem Informasi manajemen puskesmas
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PERAN SERTA MASYARAKAT
OLEH : TUTIK INDERAWATI, S.ST, MM
Selamat datang peserta
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
A. KOHORT IBU & BALITA Kohort berasal dari kata cohort yang berarti suatu proses pengamatan prospektif, survei prospektif terhadap suatu subjek ataupun.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
Pertemuan ke-11 Simpus Puskesmas Gambaran Umum Puskesmas
Materi 8 MK SIMKES S1 Kesmas
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Epidemiologi-Susanto, 2012
SPM Mohammad Nur Fauzi ( ).
JAMPERSAL Kelompok 2.
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU
SELAMAT DATANG PERTEMUAN PETUGAS SP2TP BLITAR, 7 MARET 2014
Menuju Kabupaten Sehat
BY : KORNELIA PUSPITA LOKA
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
PEMBINAAN DUKUN BAYI.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPARTEMEN KESEHATAN
By: drg. Elyda Akhya Afida M., MIPH
Di sampaikan pada pertemuan Bidan Jember tgl 21 November 2017
DINAS KESEHATAN ACEH PERENCANAAN - PENGANGGARAN PROGRAM USILA.
PERKESMAS TERKAIT UNDANG- UNDANG NO 38 TAHUN 2014: KEPERAWATAN dan permenkes no 75 tahun 2014 : PUSKESMAS DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN.
PENCATATAN DAN PELAPORAN dalam perkesmas
POSYANDU Devi Angeliana K, SKM, MPH.
EVALUASI PROGRAM KIA PKM SAMBUTAN. Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan bu dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program.
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
Sistem Informasi manajemen puskesmas
Oleh : INE INAJAH Kepala Bidang Perbendaharaan BPKAD
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK ( PWS-KIA )
DRAFT PANDUAN PELAYANAN NIFAS PADA IBU DAN BAYI BARU LAHIR Direktorat Kesehatan Keluarga Februari 2018.
Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas Kelompok II : Aditya Prayudha Setri Endah Pratiwie Siti Ayu Puspasari Khana.
Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Sistem Informasi manajemen puskesmas
Manajemen Kolaborasi Kebidanan Oleh : Rani Kusmirani.
Oleh : Rani Kusmirani. PENDAHULUAN Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan.
Puskesmas Taratara merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon Kode Puskesmas P Sejarah Pembangunan Puskesmas.
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
Transcript presentasi:

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017

IF YOU DON’T LEARN YOU DON’T CHANGE ! ! ! IF YOU DON’T CHANGE YOU DIE ! ! ! Peter Senge 10/06/2018

PENYAMAAN PERSEPSI Disampaikan oleh: Amin Muhtada.SKM.MKes

www.dadangsolihin.com

www.dadangsolihin.com

How many legs does the elephant have? www.dadangsolihin.com

Berapa pilar yang ada, tiga atau dua? www.dadangsolihin.com

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS Dasar : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas dan Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang SPM Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Nomor : 440/ 40 /16.2 tentang Indikator Penilaian Kinerja UPT Puskesmas Kabupaten CilacapTahun 2017

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS Proses yang obyektif dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas

Tujuan : Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen Puskesmas) pada akhir tahun kegiatan. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan datang. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan akreditasi Puskesmas. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.

Ruang lingkup Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan meliputi : UKM esensial yang berupa pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi, dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. UKM pengembangan, dilaksanakan setelah Puskesmas mampu melaksanakan UKM esensial secara optimal, mengingat keterbatasan sumber daya dan adanya prioritas masalah kesehatan, contoh pembinaan Kesehatan Tradisional, Poksila, Keluarga Sehat dll

Ruang lingkup Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan meliputi : UKP, yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care; dan/atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. Pelayanan Perkesmas Pelayanan kefarmasian Pelayanan laboratorium

Ruang lingkup Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan Manajemen umum Puskesmas Manajemen Sumberdaya Manajemen Keuangan dan Barang Milik Negara/Barang Milik Daerah (BMD) Manajemen Pemberdayaan Masyarakat Manajemen data dan Informasi Manajemen Program Manajemen Mutu

Pelaksanaan penilaian kinerja Tingkat Puskesmas Bentuk Tim kompilasi hasil pencapaian Pengumpulan data hasil kegiatan pada periode tertentu Analisis terhadap hasil dibandungkan dengan terget, identifikasi hambatan, mencari penyebab dan latar belakang, mengenali faktor pendukung dan penghambat Menyusun rencana pemecahan Penyusunan rencana usulan kegiatan untuk tahun (n+2) Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Hasil penilaian Baik Cakupan hasil pelayanan kesehatan > 91% Cakupan hasil manajemen ≥ 8,5 Cukup Cakupan hasil pelayanan kesehatan 81 – 90 % Cakupan hasil manajemen 5,5 – 8,4 Kurang Cakupan hasil pelayanan kesehatan ≤ 80% Cakupan hasil manajemen < 5,5

Untuk memudahkan dalam melihat pencapaian hasil kinerja pelaksanaan suatu program atau antar program terkait pada setiap desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh program tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambaran “grafik sarang laba-laba atau diagram radar“. Dengan grafik sarang laba-laba atau diagram radar diharapkan dapat lebih mudah diketahui tingkat kesenjangan pencapaian dan ketidakserasian antara hasil cakupan kegiatan pada setiap desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas. Penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara periodik bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin

Program sudah membuat target yang “logis”, terlihat pada K1-PN dimana besaran capaian targetnya tidak sama, misalnya K1 95% maka PN tidak mungkin dipaksakan sama 95% karena ada kemungkinan dapat terjadi abortus. Tetapi K1 bisa saja sama dengan PN, mungkin dikarenakan seluruh ibu hamil diwilayah Puskesmas memeriksakan kehamilannya dan bersalin hanya di Puskesmas tersebut. Puskesmas merupakan satu-satunya fasilitas pelayanan yang ada pada wilayah tersebut. Dengan demikian, penanggungjawab program harus “bijak” di dalam menentukan besaran target indikator berdasarkan analisis hasil pencatatannya

Kita menganggap bahwa data yang di masukan pada grafik laba-laba atau diagram radar merupakan hasil rekapan semua ibu yang dilayani di Puskesmas, klinik, Bidan dan lainnya serta SIP telah berfungsi dengan baik, maka gambar dalam diagram radar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Pencapaian target K1: Hampir di semua desa pada Puskesmas “Buah”, tercapai 100% kecuali pada Desa Kiwi, yang hanya tercapai 89% dari target sasaran yang ditetapkan program. Hampir di semua desa di wilayah kerja Puskesmas “Buah” tidak mampu mencapai target pelayanan K4, kecuali pada Desa Apel, sehingga dapat dikatakan KIA kurang berhasil menjaga kesinambungan pelayanan ANC pada seluruh desa.

Persalinan Nakes (PN) pada seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas “Buah”, sama atau lebih tinggi dari K4. Hal ini dapat disimpulkan: a. Kemungkinan pertama, minat masyarakat/ibu bersalin untuk ditolong oleh Nakes cukup baik/baik, karena sekalipun beberapa (%) ibu hamil tidak tercakup dalam K4, tetapi mendapatkan layanan PN. b. Kemungkinan kedua, apakah mungkin pada beberapa persalinan, pertolongan bukan murni PN tetapi kemitraan Bidan Dukun yang dikhawatirkan pelaksanaannya belum sesuai dengan standar dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kondisi demikian perlu ditelusuri Puskesmas dengan melihat cakupan layanan berikutnya untuk desa bersangkutan, seperti: Cakupan KN1, HB0, ASI Eksklusif, KN3, KF3, dan KB Pasca Nifas, yang harus dicari melalui evaluasi program Kesehatan Keluarga

Puskesmas akan mendapatkan informasi terkait ibu hamil yang tidak mendapat K4 tetapi ditolong Nakes. Ini manfaatnya dilakukan telusur tindak-lanjut dari pendataan keluarga Temuan dan layanan ibu Komplikasi tercapai 100%. Hasil pelayanan Nifas, dapat digunakan untuk mengontrol pencapaian PN yang tinggi yang dapat terlihat hampir 100% pada semua desa, tetapi kunjungan Nifas pada umumnya rendah kecuali pada Desa Anggur yang dapat mendekati persentase pelayanan PN dan Desa Melon yang dapat mencapai 80%.Pada desa-desa lainnya, sangat jelas terjadi kesenjangan (gap) capaian target layanan Nifas. Hal ini dapat dijadikan alasan untuk meragukan temuan PN yang tinggi serta perlu dilakukan review ulang datanya

Hasil pelayanan KB aktif juga dapat dikaitkan dengan kinerja layanan KIA dalam satu tahun. Jumlah sasaran untuk layanan KB minimal adalah ibu pasca melahirkan di tahun itu serta sasaran PUS lainnya pada masa interval. Dengan grafik sarang laba-laba atau diagram radar dapat digunakan untuk menganalisis kinerja Puskesmas dalam capaian kinerja program, dimana data yang satu dengan data lain yang terkait dapat dimanfaatkan untuk menyimpulkan kerasionalan kinerjanya.

TERIMA KASIH