KONSEP DASAR DAN SEJARAH PLS Oleh : Cyrus T. Lalompoh & Julduz R. Paus
Peristilahan Ada banyak istilah atau sebutan : Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Pendidikan Non Formal (PNF) Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Pendidikan Sosial (Social Education) Pendidikan dan Pengembangan Sosial (PPS) Pendidikan Masyarakat (Community Education) Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education/Andragogi) Pendidikan Lanjutan (Continuing Education) Pendidikan sepanjang hayat (Life long Education) Pendidikan Pembaharuan (Recurrent Education) Pendidikan massa (Mass Education) Pendidikan Abadi (Permanent Education). Dll.
Pengertian PLS mengacu pada kelembagaan : Pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah baik yang dilembagakan maupun tidak dilembagakan Pendidikan yang lebih terbuka, tidak terikatdan tidak terpusat Dapat sebagai program lanjutan, pengayaan, pengembangan, maupun setara dengan pendidikan formal (sekolah) Tidak harus berjenjang dan berkesinambungan, baik terlembaga maupun tidak terlembaga
Pengertian PNF mengacu pada Proses Kegiatan (Pngan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, Penyelenggaraan) Menurut SEAMEO, (l971): PLS/PNF adalah setiapp upaya pendidikan yang didalamnya teerdapat komunikasi yang teratur, terarah serta diselenggarakan di luar sistem sekolah, sehingga seseorang atau kelompok orang memperoleh informasi, latihan, dan bimbuingan sesuai dengan tingkatan usia dan kebutuhannya.
Soepardjo Adikusumo, (1973) : PLS/PNF adalah setiap kesempatan yang di dalamnya terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dan seseorang mempemperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya, dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya dan negaranya.
Menurut H.D.Sudjana (l989) : PLS/PNF adalah kegiatan belajar-membe lajarkan yang terorganisasi, sistematis, sengaja dan berkelanjutan, diselenggarakan di luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan untuk membantu peserta didik dalam mengaktua lisasikan potensi diri berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, lembaga, bangsa dan negara.
Tujuan PLS/PNF : Melayani warga belajar supaya bertumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ketingkat dan/ atau jenjang yang lebih tinggi; dan Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah.
Fungsi PLS/PNF : Komplemen : melengkapi program pendidikan formal (sekolah) Suplemen : menambah apa yang masih kurang dari pelaksanaan program sekolah Substitusi : pengganti program/kegiatan sekolah pada daerah tertentu karena sesuatu keadaan. Sebagai upasya pembangunan masyarakat (Community development)
Karakteristik Program Pendidikan Luar Sekolah/PNF dan Pendidikan Formal (Sekolah) PENDIDIKAN FORMAL (SEKOLAH) PEND.NON FORMAL/PLS T u j u a n a. Jangka panjang dan umum a. Jangka pendek dan khusus b. Orientasi pemilikan ijazah b.Kurang tekankan ijazah W a k t u a. Relatif lama a. Relatif singkat b. Berorientasi ke masa depan b. Menekankan masa sekarang c. Menggunakan waktu penuh dan c. Menggunakan waktu tidak Terus menerus terus menerus
Latar Belakang Lahirnya dan berkembangnya PLS/PNF 1. Pengaruh Pendidikan Informal berlangsung dalam keluarga pola-pola transmisi pengelompokan atas dasar wilayah atau keturunan peran kepala suku/adat tujuan pembelajaran pelestarian/pewarisan budaya dan memenuhi Kebutuhan pembelajaran asli (indegenius) 2. Pengaruh tradisi dalam masyarakat 3. Pengaruh Agama
Isi Program Kurikulum disusun secara terpusat Kurikulum berpusat Dan seragam pada kepentingan WB Proses Pembelajaran a.Berpusat diling sekolah a. Pusat dilingk.masy.&lbg b.Cenderung terlepas dari ling. WB b.Berkenaan dgn khdpn WB dan masyarakat c.Struktur prog. yg ketat c.Struktur program luwes d.Cenderung berpusat pd pendidik d. Berpusat pada WB e.Pengerahan daya dukung maksml e. hemat sbr-sbr tersedia
Pengendalian DIK. FORMAL: Oleh Pengelola ditingkat lbh tinggi b. Pendekatan berdasar kan kekuasaan ((Paulston, 1972) Evaluasi DIK. NONFORMAL : a. Oleh Pelaksana b. Program &WB c. Pendekatan berdasar kan demokratis
Faktor-faktor pendukung perkembangan PLS/PNF a Faktor-faktor pendukung perkembangan PLS/PNF a. Peran para praktisi dalam masyarakat b. Berkembangnya kritik terhadap pendidikan formal (sekolah) - Philip H. Coombs - Ivan Illich - Paolo Freire - Carl Rogers - Abraham H. Maslow - Jerome S. Brunner - B.F. Skinner - Malcolm S. Knowles c. Para Perencana Pendidikan untuk Pembangunan
Terima Kasih Atas Perhatiannya Thank You 4 Attention
TUGAS Dari Informasi Penjelasan, Apa Yang Anda Pahami Tentang PLS/PNF 2. Inventarisir Lembaga-lembaga / Kegiatan-Kegiatan PLS/PNF Yang Ada Di lingkungan Saudara / Daerah Asal ? 3. Inventarisir Masalah-masalah / Kebutuhan-kebutuhan Masyarakat Yang Ada Dilingkungan Saudara Yang Membutuhkan PLS/PNF 4. Dari Penjelasan/Informasi Yang Anda Peroleh PLS/PNF Yang Bagaimanakah Yang Dapat Di Adakan Untuk Menjawab Masalah/Memenuhi Kebutuhan Pada Butir 3 di atas ?
KEDUDUKAN PLS/PNF DALAM SISTEM PEMBANGUNAN NASIONAL PLS/PNF : - pranata (institution) - kegiatan (setting) PLS/PNF : - Pranata Pendidikan --- Departemen Kementrian Pend. Nas. - Diklat/PF --- Departemen /lembaga lain (Kepres No. 45 Tahun 1974 & No. 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen)
PLS/PNF : sebagai bagian dari organisasi formal pendidikan yang memiliki identitas jelas dan mempunyai kaitan erat dengan sektor2 lain dalam kehidupan bangsa PLS/PNF : - sebagai kegiatan : - hasil : lulusan (jumlah & mutu) - proses : upaya terorganisir dan sistemik PLS/PNF : bagian dari Sistem Pend. Nasional (sistem : sebagai suatu jaringan/organisme yang saling berkaitan dan berproses/bersinergi utk mencapai tujuan)
Pendidikan : bagian (sub sistem) dari supra sistem (pemb Pendidikan : bagian (sub sistem) dari supra sistem (pemb. Nasional) yg saling terkait dgn sub sistem lainnya Sistem Pend. Nasional Sistem Ideologi Nasional Sistem Politik Nasional Sistem Ekonomi nasional Sistem Budaya Nasional dll 2 3 7 1 4 6 5
Pend. Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan & mutu kehidupan manusia Indonesia untuk mencapai tujuan pend. Nasional Pendidikan Nasional terdiri dari : Sub Sistem Pendidikan Formal (sekolah) Sub Sistem Pendidikan Non Formal Sub Sistem Pendidikan Informal (ketiganya saling terkait)
Permasalahan PNF/PLS dalam sistem Pend. Nasional Sebagai sistem : - tujuan - komponen - proses Tujuan : - fokus/kejelasan - spesifikasi - sosialisasi Komponen2 : 1. Permasalahan Pendidik (PTK PNF): - kualitas - Kuantitas - Pembinaan - profesionalitas
Sub sistem pend. informal Sub sistem pend. formal Sistem Pend. Nasional Sub sistem PNF/PLS Sub sistem pend. informal Sub sistem pend. formal Di lingkungan masyarakat Di lingk. keluarga Di lingk. sekolah Tripusat/tri kondisi pendidikan
2. Permasalahan Warga Belajar : - kuantitas - kurang terlibat dalam proses - 3. Materi Pembelajaran : - relevansi - keterjangkauan - mutu 4. Metode : - kesesuaian (andragogi) - kompetensi 5. Media : - pengadaan - kiat PTK/Pengelola
5. Media : - pengadaan - kiat PTK/Pengelola 6 5. Media : - pengadaan - kiat PTK/Pengelola 6. Evaluasi : - kesesuaian : isi & pelaksanaan - kualitas (validitas & reliabilitas) 7. Biaya & Perlengkapan/Fasilitas : - kurang proporsional
Proses : Kualitas komponen2 Kualitas proses (kompetensi/kualitas PTK) Masalah kelembagaan : Variatif (jenis/isi & pengelola/pelaksana) Koordinasi Kerjasama/kemitraan Manajeman/kepemimpinan Kompetensi/Profesionalitas pengelola Pendanaan Kebijakan pemerintah : perhatian masih kurang proporsional
Masalah umum pendidikan : Pemerataan Mutu : standarisasi (?) & kompetensi (?) Relevansi Efisiensi
Strategi penyelenggaraan pls/pNF PemerintaH Badan Kelompok Perorangan Masyarakat (kecuali Pend. Kedinasan) Ditjen yg sesuai (skrg Dirjen PNFI) mengemban tugas, peran, & tanggung jawab, terutama : Melayani perizinan Standarisasi Menyelenggarakan pendidikan masy. Terutama yg kurang diminati pihak swasta
Kebijakan dan program strategis Bidang PNFI : Mengemban Program Keaksaraan termasuk pelaksanaan Kejar Paket A dipadukan dengan pendidik mata pencaharian/kewirausahaan Merintis & mengembangkan pelaksanaan program Paket B dan C yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan Wajib Belajar SLTP dan mempersiapkan rintisan program baru Meningkatkan pelaksanaan Kejar Usaha antara lain melalui Kursus Wirausaha Desa (KWD) dan Kursus Wirausaha Kota (KWK) dan program magang, dalam rangka memberikan keterampilan kepada masyarakat agar memiliki mata pencaharian yang tetap dan layak.
Meningkatkan pembinaan lembaga kursus diklusemas dengan standarisasi kurikulum dan sertifikasi nasional Melanjutkan & meningkatkan pelaksanaan latihan bagi pemilik, tutor/fasilitator, tenaga teknis, penyelenggaraan/penguji sumber belajar (Diklusemas) Melanjutkan pengangkatan, penempatan, dan peningkatan mutu tenaga pada UPT Melajutkan dan meningkatkan pengadaan buku Paket A, B, C dan buku pelengkap lainnya, rehabilitasi/perluasan pembangunan gedung SKB, serta peralatan untuk mendukung pelaksanaan program kepemudaan.
Melanjutkan usaha penataan kelembagaan UPT (SKB), dan meningkatkan daya guna dan hasil guna fasilitas serta meningkatkan pemeliharaannya Meningkatkan dan mengembangkan perluasan program/kegiatan penanganan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)