OBAT-OBATAN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI STIMULAN SALURAN PERNAPASAN
Ruang Lingkup Mengidentifikasi dan memahami obat-obatan yang mempengaruhi sistem pernapasan pada berbagai tingkat usia.
Pokok bahasan Contoh obat-obatan sistem respirasi? Gejala? Pilihan terapi?
Tinjauan umum Obat bisa mencapai paru-paru melalui inhalasi, oral, parenteral. Obat bekerja dengan berbagai mekanisme , ex, merelaksasi otot polos bronkial.
Obat – obat yang mempengarui sistem penapasan Untuk Mengobati ASMA Agonis adrenergik-ß Kortikosteroid Kromolin dan nedokromil Ipratropium Teofilin Untuk mengobati RINITIS Agonis adrenergik-α Antihistamin Kromolin Untuk mengobati penyakit paru obssruktif kronik Agonis adrenergik-ß
next Untuk mengobati BATUK Dekstrometorpan Opiat
Antiasma dan Bronkodilator Contoh Obat : teofilin Terdapat bersama kofein pada daun teh dan memiliki sejumlah khasiat antara lain spamolitis terhadap otot polos khususnya pada bronchi, menstimuli jantung dan mendilatasinya serta menstimulasi SSP dan pernapasan. Reabsorpsi nya di usus tidak teratur. Efek sampingnya yang terpenting berupa mual dan muntah baik pada penggunaan oral maupun parienteral.
Pada overdosis terjadi efek sentral (sukar tidur, tremor, dan kompulsi) serta gangguan pernapasan juga efek kardiovaskuler. Dosis : 3-4 dd 125-250 mg microfine (retard) Teofilin dapat diberikan dengan cara injeksi dalam bentuk aminofilin, suatu campuran teofilin dengan etilendiamin. Stimulan adrenoseptor, contoh obat salbutamol, terbutalin sulfat, efedrin hidroklorida.
ASMA ASMA MERUPAKAN SUATU PENYAKIT KRONIK YANG MENYERANG ± 4-5% PENDUDUK. PENYAKIT INI DITANDAI DENGAN EPISODE BRONKOKONSTRIKSI AKUT YANG MENYEBABKAN PERNAPASAN SINGKAT, BATUK, SESAK NAPASN, MENGI DAN PERNAPASAN YANG SINGKAT.
RINGKASAN PENGOBATAN UNTUK ASMA DG BERBAGAI KEPARAHAN Sblm pengobatan ssdh pengobatan RINGAN Kurang dr 2 episode bron agonis ß2, glukokortikoid inha Kokonstriktif / minggu (sesuai kebutuhan) SEDANG Lebih dr 2 / minggu Kromolin inhalasi Glukokortikoid inhalasi BERAT Episode bronkoknstruktif Glukokortikostroid inhalasi ditambah Harian dg oral
Lan……………….
Gam………………….
Lan…………….. Beberapa dokter berpendapat bahwa kortikosteroid, miskipun efektif pada asma ringan, hrs dicadangkan untuk asma sedang sampai berat sampai resiko pengobatan yang lama dg glukokortikosteroid inhalasi ditegakkan. Terapi oral harian selang-seling harus digunakan untukmeminimalkan efek samping sistemik
Peranan inflamasi pd asma Obstruksi saluran napas pd asma disebabkan oleh konstruksi bronkus krn konstraksi otot polos bronkus, inflamasi dinding bronkus dan peningkatan sekresi mukus. Serangan asma dpt berhub dg paparan paling akhir dg alergi, menghirup zat iritan, peradangan pd mukosa saluran napas.
AGONIS ADRENERGIK Masa kerja singkat, Agonis ß2 merupakan brokodilator paten yang merelaksasi otot polos saluran napas scr langsung. obat dg masa kerja singkat (15-30 menit) dan memberikan masa kesembuhan 4-6jam, salbutamol, Epineprin Masaa kerja panjang Salmeterol Ini persiapan long-acting suatu agonis beta2-digunakan terutama untuk mengobati gejala nokturnal atau latihan- induced. Ini tidak memiliki tindakan anti-inflamasi dan tidak diindikasikan dalam pengobatan episode bronchospastic akut. Ini dapat digunakan sebagai tambahan untuk kortikosteroid inhalasi untuk mengurangi efek negatif dari steroid. Obat disampaikan melalui DPI Diskus. Formoterol Formoterol mengurangi bronkospasme dengan relaksasi otot polos bronchioles dalam kondisi yang berhubungan dengan asma.
KORTIKOSTEROID FARMAKOKINETIK diabsorbsi dari usus dan memasuki sistem sirkulasi melalui hati. contoh dlm bentuk inhalasi, beklometason, triamsinolon, flunisolid. bentuk oral prednison, intavena metilprednisolon, ES peningkatan nafsu makan peningkatan frekuensi katarak ketergantungan
KROMOLIN dan NEDOKROMIL Merupakan obat anti inflamasi profilaksis yang efektif Obat ini dpt menghambat timbulnya reaksi asma akut dan lambat Diberikan scr inhalasi Relatif aman shg bisa diberikan pada anak2 dan ibu hamil
TEOFILIN Suatu bronkodilator yang membebaskan obstruksi saluran napas pada asma kronis dan mengurangi gejala dr penyakit kronik. Diabsorbsi dengan baik oleh saluran pencernaan. ES terapeutik sempit, bila kelebihan dosis bisa menyebabkan kejang atau kematian.
PREPARAT ANTIASMA dan ppok (S1 keperawatan smt III) By. Dewi titah BANYUWANGI
ANTIASMA Aminophyline Indikasi: Terapi dan pencegahan kejang bronkus krn asma, bronkial kronik. Dosis: 250mg 2X1tab Ketotifen Fumarate Indikasi: Terapi dan pencegahan kejang bronkus krn asma bronkiaL. Dosis: 1mg 2X1tab
Indikasi: Asma, asma kronik, bronkospasme LAN……………… Salbutamol Sulfat Indikasi: Asma, asma kronik, bronkospasme Dosis: dws 4mg, > 12thn 2-4mg, 3-4 X shr Kontraindikasi: hipertensi, insufisiensi miokardial, hiperthiroid, diabetes, gangguan jantung. ES: tremor halus, kehamilan trisemester pertama.
RINITIS ALERGIKA Suatu peradangan membran mukosa hidung ditandai oleh bersin, gatal pd hidung, igus cair dan hidung tersumbat. IgE Obat : antihistamin difenhidramin, klorfeniramin, loratadin Kombinasi antihistamin dg dekongestan Dekongestan nasal ex, fenilefrin Kortikosteroid: beklometason, flutikason, triamsinolon biasanya dlm bentuk semprot hidung.
Penyakit Paru Obstruksi Kronis Peradangan kronis. Sebagai respon dari asap rokok yang dihisap, gas beracun, dan debu, merusak saluran napas dan parenkim paru. PPOK dahulunya diklasifikasikan menjadi subtype bronchitis kronik dan emfisema. Membedakan antara PPOK dengan asma sangat penting karena asma merupakan sumbatan saluran napas yang intermitten dan penanganan asma berbeda dengan PPOK.
Peradangan merupakan elemen kunci terhadap patogenesis PPOK. Perbedaan utama adalah asma merupakan obstruksi saluran napas reversible, dimana PPOK merupakan obstruksi saluran napas yang permanent. Peradangan merupakan elemen kunci terhadap patogenesis PPOK. Hati-hati… Lingkungan dan udara yang tidak sehat
Pilihan terapi Bronchodilators β2-agonis, Albuterol, Fenoterol, Metaproterenol Pirbuterol, Terbutaline, Formoterol Salmeterol Antikolinergik, Ipratropium, Oxytropium,Methylxanthines, Aminophylline, Theophylline, Tiotropium
Lan…… · Bronkodilator diberikan secara tunggal atau kombinasi sesuai dengan klasifikasi derajad beratnya penyakit. Diutamakan bentuk obat inhalasi, nebulisasi tidak dianjurkan pada penggunaan jangka panjang. Pada derajat berat diutamakan pemberian obat lepas lambat (slow release) atau obat berefek panjang (long acting) · Ekspektoran dan mukolitik. Air minum adalah ekspektoran yang baik, pemberian cairan yang cukup akan mengencerkan sekret. Obat ekspektoran dan mukolitik dapat diberikan terutama pada saat eksaserbasi. Antihistamin secara umum tidak diberikan karena dapat menimbulkan kekeringan saluran napas sehingga sekret sukar dkeluarkan ·
· Antitusif diberikan dengan hati-hati. Lan……. Antibiotik diberikan bila ada infeksi sehingga dapat mengurangi keadaan eksaserbasi akut. · Antioksidan dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kialiti hidup, digunakan N-asetilsistein. Dapat diberikan pada PPOK dengan eksaserbasi yang sering, tidak dianjurkan sebagai terapi rutin. · Kortikosteroid pemberiannya masih kontroversial, hanya bermanfaat pada serangan akut. · Antitusif diberikan dengan hati-hati.
Terapi Oksigen Jangka Panjang (Long Term Oxygen Therapy/LTOT) Lan……………. Terapi Oksigen Jangka Panjang (Long Term Oxygen Therapy/LTOT) Terapi oksigen bermanfaat untuk mengurangi sesak napas, hipertensi pulmoner, vasokonstriksi pembuliuh darah paru, hematokrit dan memperbaiki kualiti dan fungsi neuropsikologik.
Asma PPOK Timbul pada usia muda ++ - Sakit mendadak ++ - Riwayat merokok +/- +++ Sesak dan mengi berulang+++ + Batuk kronik berdahak + ++ Hipereaktiviti bronkus +++ + Reversibiliti obstruksi ++ -
BATUK dan PILEK
OBAT GANGGUAN SISTIM PERNAPASAN BATUK dan PILEK
PENDAHULUAN Pereda batuk Obat obatan yang berefek terhadap batuk umumnya terdiri berbagai zat aktif yang di kombinasi dalam satu kemasan
Pseudoeferin suatu amin simpatomimetik yang bekerja pada reseptor alfa – adrenergik dalam mukosa saluran pernafasan sehingga menghasilkan vasokonstriktor. Senyawa ini juga untuk sementara mengurangi pembengkakan karena inflamasi pada membran mukosa sehingga melancarkan jalan nafas pada hidung. Kerjanya pada pembuluh darah saluran pernafasan bagian atas lebih spesifik dibandingkan dengan pembuluh darah sistematik.
LAN………….. Triproliidin, merupakan antihistamin yang bekerja sebagai antagonis reseptor histamine H1 dalam pengobatan alergi pada sel efektor Dekstrometoforan HBr, efektif untuk menyembuhkan atau menekan batuk yang terus menerus, mencairkan lendir pada saluran pada nafas bagian atas, sehingga melapangkan tenggorokan dan pernafasan, serta mungurangi frekuensi batuk. Fenilpropanolamin, merupakan dekogestan bronkondilator/melegakan saluran nafas yang efektif aman.
Parasetamol, berefek sebagai analgetik dan antipiretik. LAN………….. Klorfeniramin maleat, adalah anthihistamin, untuk menghilangkan reaksi alergi. Parasetamol, berefek sebagai analgetik dan antipiretik. Difenhidramin hidroklorida, bersifat antialergi dan mempercepat hilangnya gangguan pernafasan, mengurangi refleks batuk, dan menghilangkan rasa gatal pada tenggorokan. Gliseril Guaiakolat, adalah ekspetoran yang memudahkan keluarnya dahak dan mengurangi batuk.
INDIKASI dan KONTRAINDIKASI Indikasi : untuk menghilangkan batuk, batuk berlendir, yang menyertai flu. Kontraindikasi : Umumnya tidak dianjurkan penggunaan pada bayi dan ibu menyusui Kepekaan terhadap salah satu zat aktif Dosis, Perhatian, Efek samping, Interaksi, dapat dilihat pada keterangan setiap obat dalam brosurnya.
PENGHANCUR/PENGELUAR DAHAK
Acetylcystein Indikasi : penghancut lendir (mukolitik) digunakan untuk penyakit paru akut dan kronis, penyakit paru dengan lendir kental (misalanya, bronchitis kronis, akut dan sub akut, emfisma paru, asma, bronkiektasis, bronkopneumonia, keracunan parasetamol.) Dosis : Dewasa & anak > 14 th : 1 kaps 3x per hari. Anak 6 – 12 th : 1 kaps 2 x per hari. Anak 2 -6 th : 10ml 2 X per hari. <2th 5ml 2 X 1hr
Perhatian : Pasien asma harus di monitor dengan ketat Perhatian : Pasien asma harus di monitor dengan ketat. Hamil dan menyusui, anak umur < 6 th. Efek samping : Psoriasis, mual, muntah, diare, stomatitis, pusing, tinnitus, gatal, urtrikaira, erupsi kulit (raum, eksantema), bronkospasme, palpitasi, hipotensi. Interaksi obat : Antitusif atau obat pereda batuk lainya. Penggunaan bersama dengan tetrasiklin harus diberikan secara terpisah minimal 2 jam
Bromheksin Hidroklorida Bromheksin Hidroklorida merupakan senyawa sintetik turunan vasicine, yaitu suatu zat berkhasiat yang terkandung dalam adhatoda vasica. Bromheksin berkhasiat sebagai mukolitik/penghancur dahak dengan cara mengubah struktur skresi bronkus. Bronmheksin berfungsi sebagai penambah volume cairan dan mengurangi kekentalan dahak.
Indikasi : Digunakan untuk menghancurkan mucus/dahak pada bronchitis dan gangguan pernafasan lain, sehinngga memudahkan pengeluaran dahak. Kontraindikasi : Kepekaan terhadap Bromheksin Perhatian : Hati – hati bila diberikan kepada pasien dengan tukak lambung.
Ambroksol Hidroklorida Ambroksol berefek untuk melegakan jalan nafas mulai dari alveoli sampai trakea dengan beberapa mekanisme, yaitu : 1.Memulihkan produksi mucus seperti keadaan normal. 2.Meningkatkan aktivitas dan fungsi transport silia/bulu getar saluran pernafasan. 3.Merangsang produksi surfaktan (fosfolipid) paru – paru. Karena efek anti lengket dari surfaktan, maka perlengketan antara partikel lendir dengan dinding bronkus berkurang; demikian juga antara partikel – partikel mucus yang dapat menyebabkan terjadinya gumpalan – gumpalan lendir.
LAN…………….. Ambroksol diserap dengan baik dalam saluran pencernaan, waktu paruhnya antara 9 – 10 jam. Pada pemberian berulang dengan dosis terapi tidak menunjukan terjadinya penimbunan. Ambroksol diubah menjadi beberapa metabilit inaktif setelah dimetabolisme, dan terutama dikeluarkan sebagai konjugat glukoronat yang larut dalam air. Ambroksol dapat ditoleransi dengan baik sehingga dimungkinkan digunakan dalam waktu lama.
LAN………….. Indikasi : ambroksol di indikasikan untuk mengobati penyakit saluran pernafasan akut dan kronis yang disertai dengan sekresi bronchial yang abnormal, terutama pada serangan akut dari bronchitis kronis, asma bronkiale, bronchitis asmatik, pengobatan sebelum dan sesudah operasi, serta perawatan intensif untuk menghindari komplikasi paru – paru.
Anak – anak, < 2 tahun : ½ sdt 2 kali per hari, untuk sirup DOSIS…….. Anak – anak, < 2 tahun : ½ sdt 2 kali per hari, untuk sirup Anak – anak 2 – 5 tahun : ½ sdt 3 kali per hari, untuk sirup Anak – anak 5 – 10 tahun : ½ tab 3 kali atau sirop 1 sdt 2 – 3 kali; atau forte sirop ½ sdt 2 – 3 kali per hari Dewasa dan anak > 10 tahun : 1 tab 3 kali atau sirop 2 sdt 3 kali; atau forte sirup 1 sdt 3 kali per hari Jangka panjang dosis dpt di kurangi menjadi 2 X per hari, sebaiknya setelah makan. Dosis anak – anak 1,2 – 1,6 mg/kgBBper hari
Lan…………….. Perhatian : Tidak dianjurkan pada kehamilan trimester pertama. Efek samping : Dapat berupa gangguan saluran cerna ringan, alergi. Interaksi obat : dapat dikombinasikan dengan obat – obat lainya, terutama dengan kortikosteroid, bronkodilator, dan antibiotic.
Dekogestan dan obat hidung lainya Obat - obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah obat yang diindikasikan untuk hidung atau tenggorokan yang tersumbat karena flu, sinusitis, demam hay fever, alergi saluran nafas atas. Pengobatan dan pencegahan infeksi telinga tengah. Atau untuk pencegahan dan pengobatan rinitis alergika musiman dan tahunan, rinitis vasomotorik. Jadi umumnya digunakan untuk meringankan hidung yang tersumbat dan bersin.
Lan…………….. Pseudophedrine / Ephedrine Meringankan Aleergi, Salesma, Bersin, Hidung tersumbat
Sirop + Tripolidine + Dmp Lapi Lapifed Expectoran Nama Dagang Kemasan Pabrik Alco Tetes, Sirop Plus/Dmp Interbat Disurdin Sirop, Tetes, Tab Mediafarma Grafed Tab + Tripolidine Gracia Lapifed Dm Sirop + Tripolidine + Dmp Lapi Lapifed Expectoran Sirop + Tripolidine + Gg Librofed Tab, Sirop + Tripolidine Kalbe Farma Mixadin Tab + Dmp + Klorfeniramin + Guaifinesin