SARIYANTI PUTRI AGUSTINA 2012-32-087
TUJUAN PENELITIAN Mengembangkan kriteria yang digunakan untuk mendiagnosa sindrom metabolik Meningkatkan pemahaman tentang hubungan penyerapan IMGU (insuline Mediated Glucose Uptake) Mengetahui kelaianan terkait sindrom metabolik
PENDAHULUAN Sindrom Metabolik merupana suatu keadaan klinis dimana pada seseorang terdapat sekumpulan kelainan metabolik antara lain kelainan lipid (dislipidemia), peningkatan kadar glukosa (hiperglikemia), peningkatan tekanan darah (hipertensi) dan kegemukan (obesitas) Kondisi ini dikaitkan dengan resiko penyakit CVD, stroke, DM type 2 dan kematian
PENDAHULUAN Pengertian sindrom metabolik
RIWAYAT PERKEMBANGAN Konsep tentang Sindrom Metabolik sudah ada sejak lebih dari 80 tahun yang lalu (1923) dimana E. Kylin mengemukakan bahwa adanya orang-orang dengan kumpulan hipertensi, hiperglikemia, dan hiperurikemia/gout J. Vague (1947) kegemukan (adipositas badan atas = obesitas tipe lelaki atau android) sebagai fenotip obesitas yang umum berkaitan dengan gangguan metabolik DM type 2 dan Penyakit Kardiovaskular
G. Reaven (1988) memberikan nama “sindrom X” dan menghubungkannya dengan resistensi insulin RA de Fronzo dan E-Ferranini mengubah nama tersebut menjadi “Sindrom Resistensi Insulin) yang memasukan Non Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM), obesitas, hipertensi dan aterosklerosis
NM Kaplan menyebutkan 4 kelompok yang mematikan (The Deadly Quarter) terdiri atas : Obesitas badan atas Gangguan toleransi glukosa Hipertrigliseridemia hipertensi
Pengertian sindrom metabolik menurut WHO (1998) Sindrom metabolik gangguan metabolisme glukosa dan resistensi insulin ditambah dua atau lebih kelainan antara lain obesitas, dislipidemia, hipertensi dan mikro albuminuria
Pengertian sindrom metabolik menurut ATP III ( The Adult Treatment Panel III) (2001)
Menurut ATP III penelitian ini lebih berfokus pada DM type 2 dengan pencegahan primer pada orang dengan beberapa faktor resiko Faktor penyebabnya adalah obesitas, fisik tidak aktif dan faktor genetik Faktor lain : obesitas abdomen, aterogenic dislipidemia, tekanan darah tingg, intoleransi glukosa, protrombotik dan proinflamasi
The American Association of Endocrinology (2002) Menyatakan bahwa sindrom resistensi insulin terdiri dari 4 faktor sebagai kelainan yaitu Peningkatan trigliserida Penurunan kolesterol HDL Hipertensi Hiperglikemia puasa dan postprandial
Pengertian sindrom metabolik menurut IDF (International Diabetes Federation) (2004)
The National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) dan The American Heart Association (AHA) (2005) Dapat di diagnosis bila ≥ 3 faktor resiko diantaranya yaitu : Faktor Resiko Nilai Menentukan Lingkar Pinggang * Laki-laki * Perempuan > 102 cm (> 40 in) > 88 cm (> 35 in) Trigliserida Î ≥ 150 mg/dl Kolesterol HDL Î *laki-laki * perempuan < 40 mg/dl < 50 mg/dl Tekanan Darah Î ≥ 130 / ≥ 85 mm/Hg Glukos a Puasa Î ≥ 100 mg/dl
Mekanisme Dasar Sindrom Metabolik Resistensi Insulin hipotesis yang paling diterima terhadap fisiologis Sindrom Metabolik adalah Resistensi Insulin Secara tradisional Resistensi insulin di definisikan sebagai adanya efek kerja dari insulin yang meneyebabkan hiperinsulinemia untuk mempertahankan kadar glukosa darah normal
Timbulnya resistensi insulin adalah kelebihan asam lemak, terutama berasal dari cadangan trigliserida jaringan adiposa melalui kerja lipase yang peka terhadap enzim yang tergantung AMP siklik (Hormon yang sensisitif terhadap Lipase)
Obesitas dan Peningkatan Lingkar Pinggang Obesitas atau kegemuakn merupakan keadaan yang erat hubungannya dengan gangguan metabolisme karbohidat (Resistensi Insulin) dan asam lemak bebas
Dislipidemia kelainan metabolisme lipid yang ditanda dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL
Intolerance Glukosa Suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat mengubah gula menjadi energi yang akan digunakan oleh tubuh Berkaitan dngan rendahnya atau tidak adanya produksi insulin oleh tubuh
Adinopektin Sitokin anti inflamasi yang hanya diproduksi oleh adiposit Adinopektin memperkuat kepekaan insulin dan juga menghambat banyak langkah dalam proses inflamasi Misal : a. Di otot : meningkatkan pengangkutan glukosa san memperkuat oksidasi asam lemak, pengaruh-pengaruh yang sebagian karena kerja AMP-Kinase
Protrombotik Faktor resiko ini ditandai oleh peningkatan kadar fibrinogen, dan kemungkinan faktor koagulasi lain. Pendekatan terhadap peningkatan risiko trombosis pada diabetes adalah aspirin dosis rendah dan anti trombosit lain
Status pro inflamasi Peningkatan sitokin (TNF à dan IL-6) dan juga peningkatan reaktan akut fase akut (CRP dan fibrinogen) Tak ada obat khusus untuk mengobati status ini.
Kesimpulan Definisi tentang pengertian sindrom metabolik menurut WHO lebih sesuai untuk keperluan penelitian sedangkan ATP III lebih berguna untuk praktek klinis karena lebih mudah cukup dengan mengukur kadar glukosa puasa Untuk mengetahui tentang sindrom metabolik dapat melihat dari perbedaan adipositas (25%), yang berkaitan dengan insulin (25%) dan perbedaan genetik (50%)
Untuk mendiagnosisi sindrom metabolik perlu adanya pertimbangan dan dibutuhkan bukti-bukti yang akurat sehingga tujuan yang dicari dapat tercapai