SARIYANTI PUTRI AGUSTINA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
S ELAMAT PAGI APA KABAR ?. APA KABAR DUNIA???? BELAJAR SEPANJANG MASA My Videos\YouTube - Japan loss football 2002.mpeg.flv.
Advertisements

Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler
Hubungan Obesitas dengan Sindroma Metabolik
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
DISLIPIDEMIA.
DR. Robiana Modjo, SKM, M.Kes
Diabetes melitus Ns. Herlina S.Kep.
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
METABOLISME LIPID 2.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
KILOMIKRON Diproduksi di usus halus. d < 0,94
19 March 2014Rizky Nurhayati. #1 PENDAHULUAN Faktor timbulnya penyakit jantung koroner (PJK) adalah dislipidemia atau adanya peningkatan serum lipid,
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENYAKIT JANTUNG KORONER
MEMAHAMI KENAIKAN BERAT BADAN SAAT MENOPAUSE
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
DIACONT.
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
Diabetes Mellitus.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Mengenal Tipe Kegemukan
Kelompok 3.
Perspective Does a diagnosis of metabolic syndrome have value in clinical practice? Scott M Grundy, 2006 Nurika F
PENYAKIT JANTUNG KORONER
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Nurbaiti Gusniar Respon Endokrin Dalam Metabolisme Tubuh dan Implikasi Mengkonsumsi Gula sebagai Pemanis.
Sindroma Ovarium Polikistik (PCOS)
Puasa dapat mencegah berkembangnya sel kanker, berdasarkan penelitian yang dilakuna terhadap dua ekor tikus putih di Amerika Serikat pada kedua tikus tersebut.
Mencaritahu Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Darah
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KARDIOVASKULAR
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
Dr.hj.Suzan Pakpahan.M,Kes
Diabetes, Tak Hanya Soal Kadar Gula
METABOLISME LIPID.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
Impact of milk consumption on cardiometabolic risk in postmenopausal women with abdominal obesity Rizky Meilani
HYPERLIPIDEMIA.
JUVENILE DIABETES By Ninis Indriani.
Diskusi Topik Pemeriksaan Laboratorium pada Penyakit Jantung Koroner
KELOMPOK 7 Magfira arifuddin(PO ) Rahmawati(PO ) Virgin yaumul hasanah (PO ) Andi Tasya(PO )
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
4 Manfaat Puasa bagi Kesehatan
DIABETES MELITUS GESTATIONAL
Obat fibrate ppar-alpha
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
DIABETES MILITUS RUMAH SAKIT TEBET
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
PENYAKIT JANTUNG KORONER
NURUL HIDAYAH .A FARMASI A.
PENATALAKSANAAN DISLIPIDEMIA
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS KAMONJI
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis I
DISLIPIDEMIA oleh : dr. EKO YULI.
Diabetes Melitus Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin.
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
Patofisiologi Dislipidemia Muhammad Raziv Tauhid.
KARBOHIDRAT  senyawa organik yang terdiri dari bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN ) dan serat kasar  unsurnya terdiri dari karbon (C), hidrogen (H) dan.
DIABETES MELITUS.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
INTERAKSI OBAT ANTIDIABETIK OLEH KELOMPOK 3 RABIATUL MUSFIRAH JOHAN WIDYA SUMARNI ULFA YULIANINGSIH FENTY.
Comparative Evaluation of Iron Deficiency among Obese and Non-obese Children oleh: M. Rizal PermadiS Kuntari AstrianaS Okbrinta Wulandari.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Dr. Ema Mayasari UPTD PUSKESMAS TELAGASARI.
TUGAS PATOFISIOLOGI (DIABETES MELITUS) OLEH: NAMA : SOFIA NOFIANTI BP : KELAS : VII c DOSEN PEMBIMBING : Dr. SUHATRI, MS, APT.
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UB – RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2015.
GOLONGAN INSULIN Faqihuddin Najib Nurbaizura Putri M. Rezza Wahyudi Riska Safitri Rooidatun Nahda
Transcript presentasi:

SARIYANTI PUTRI AGUSTINA 2012-32-087

TUJUAN PENELITIAN Mengembangkan kriteria yang digunakan untuk mendiagnosa sindrom metabolik Meningkatkan pemahaman tentang hubungan penyerapan IMGU (insuline Mediated Glucose Uptake) Mengetahui kelaianan terkait sindrom metabolik

PENDAHULUAN Sindrom Metabolik merupana suatu keadaan klinis dimana pada seseorang terdapat sekumpulan kelainan metabolik antara lain kelainan lipid (dislipidemia), peningkatan kadar glukosa (hiperglikemia), peningkatan tekanan darah (hipertensi) dan kegemukan (obesitas) Kondisi ini dikaitkan dengan resiko penyakit CVD, stroke, DM type 2 dan kematian

PENDAHULUAN Pengertian sindrom metabolik 

RIWAYAT PERKEMBANGAN Konsep tentang Sindrom Metabolik sudah ada sejak lebih dari 80 tahun yang lalu (1923) dimana E. Kylin mengemukakan bahwa adanya orang-orang dengan kumpulan hipertensi, hiperglikemia, dan hiperurikemia/gout J. Vague (1947)  kegemukan (adipositas badan atas = obesitas tipe lelaki atau android) sebagai fenotip obesitas yang umum berkaitan dengan gangguan metabolik DM type 2 dan Penyakit Kardiovaskular

G. Reaven (1988)  memberikan nama “sindrom X” dan menghubungkannya dengan resistensi insulin RA de Fronzo dan E-Ferranini mengubah nama tersebut menjadi “Sindrom Resistensi Insulin) yang memasukan Non Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM), obesitas, hipertensi dan aterosklerosis

NM Kaplan menyebutkan 4 kelompok yang mematikan (The Deadly Quarter) terdiri atas : Obesitas badan atas Gangguan toleransi glukosa Hipertrigliseridemia hipertensi

Pengertian sindrom metabolik menurut WHO (1998) Sindrom metabolik  gangguan metabolisme glukosa dan resistensi insulin ditambah dua atau lebih kelainan antara lain obesitas, dislipidemia, hipertensi dan mikro albuminuria

Pengertian sindrom metabolik menurut ATP III ( The Adult Treatment Panel III) (2001)

Menurut ATP III penelitian ini lebih berfokus pada DM type 2 dengan pencegahan primer pada orang dengan beberapa faktor resiko Faktor penyebabnya adalah obesitas, fisik tidak aktif dan faktor genetik Faktor lain : obesitas abdomen, aterogenic dislipidemia, tekanan darah tingg, intoleransi glukosa, protrombotik dan proinflamasi

The American Association of Endocrinology (2002) Menyatakan bahwa sindrom resistensi insulin terdiri dari 4 faktor sebagai kelainan yaitu Peningkatan trigliserida Penurunan kolesterol HDL Hipertensi Hiperglikemia puasa dan postprandial

Pengertian sindrom metabolik menurut IDF (International Diabetes Federation) (2004)

The National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) dan The American Heart Association (AHA) (2005) Dapat di diagnosis bila ≥ 3 faktor resiko diantaranya yaitu : Faktor Resiko Nilai Menentukan Lingkar Pinggang * Laki-laki * Perempuan > 102 cm (> 40 in) > 88 cm (> 35 in) Trigliserida Î ≥ 150 mg/dl Kolesterol HDL Î *laki-laki * perempuan < 40 mg/dl < 50 mg/dl Tekanan Darah Î ≥ 130 / ≥ 85 mm/Hg Glukos a Puasa Î ≥ 100 mg/dl

Mekanisme Dasar Sindrom Metabolik Resistensi Insulin hipotesis yang paling diterima terhadap fisiologis Sindrom Metabolik adalah Resistensi Insulin Secara tradisional Resistensi insulin di definisikan sebagai adanya efek kerja dari insulin yang meneyebabkan hiperinsulinemia untuk mempertahankan kadar glukosa darah normal

Timbulnya resistensi insulin adalah kelebihan asam lemak, terutama berasal dari cadangan trigliserida jaringan adiposa melalui kerja lipase yang peka terhadap enzim yang tergantung AMP siklik (Hormon yang sensisitif terhadap Lipase)

Obesitas dan Peningkatan Lingkar Pinggang Obesitas atau kegemuakn merupakan keadaan yang erat hubungannya dengan gangguan metabolisme karbohidat (Resistensi Insulin) dan asam lemak bebas

Dislipidemia kelainan metabolisme lipid yang ditanda dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL

Intolerance Glukosa Suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat mengubah gula menjadi energi yang akan digunakan oleh tubuh Berkaitan dngan rendahnya atau tidak adanya produksi insulin oleh tubuh

Adinopektin Sitokin anti inflamasi yang hanya diproduksi oleh adiposit Adinopektin memperkuat kepekaan insulin dan juga menghambat banyak langkah dalam proses inflamasi Misal : a. Di otot : meningkatkan pengangkutan glukosa san memperkuat oksidasi asam lemak, pengaruh-pengaruh yang sebagian karena kerja AMP-Kinase

Protrombotik Faktor resiko ini ditandai oleh peningkatan kadar fibrinogen, dan kemungkinan faktor koagulasi lain. Pendekatan terhadap peningkatan risiko trombosis pada diabetes adalah aspirin dosis rendah dan anti trombosit lain

Status pro inflamasi Peningkatan sitokin (TNF à dan IL-6) dan juga peningkatan reaktan akut fase akut (CRP dan fibrinogen) Tak ada obat khusus untuk mengobati status ini.

Kesimpulan Definisi tentang pengertian sindrom metabolik menurut WHO lebih sesuai untuk keperluan penelitian sedangkan ATP III lebih berguna untuk praktek klinis karena lebih mudah cukup dengan mengukur kadar glukosa puasa Untuk mengetahui tentang sindrom metabolik dapat melihat dari perbedaan adipositas (25%), yang berkaitan dengan insulin (25%) dan perbedaan genetik (50%)

Untuk mendiagnosisi sindrom metabolik perlu adanya pertimbangan dan dibutuhkan bukti-bukti yang akurat sehingga tujuan yang dicari dapat tercapai