Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bu Diro yang “Lebih Populer”
Advertisements

Etika Profesi Public Relations
WARGA NEGARA DAN PARTISIPASI POLITIK
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat.
Pendidikan Agama Islam
Perpustakaan Ada satu hal lagi yang perlu saya kemukakan. Entah bagaimana saya berani mengusulkan sepintas lalu kepada Bung Hatta, agar perpustakaan pribadi.
KEKUASAAN KEPRESIDENAN AMERIKA SERIKAT Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) DHITSAHANINGRUM G.P
Anggota kelompok : Heri Fatkhurrokhim Sri Mila Lestari Danik Lestari
PRINSIP-PRINSIP SISTEM PRESIDENSIIL Sistem Presidensiil (ala Indonesia)
KOMNAS HAM.
OTORITAS MONETER DAN KEBIJAKAN MONETER
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
TEST TOEFL Oleh: Kementerian Pendidikan Himpunan Mahasiswa
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
ANDRAGOGI DAN METODE PELATIHAN
ETIKA PROFESI KODE ETIK NOTARIS (Materi 12) Dosen
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Bapak Bangsa Sejati Mohammad Hatta
Mukmin Sejati Sesudah pertemuan itu saya sering bertanya pada diri sendiri, di mana sumber sifat-sifat Bung Hatta? Itulah yang sering menjadi renungan.
Tawaran dari Bapak Koperasi
Menjadi Guru Kenkoku Gakuin
Bank Sentral Lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
Sekitar Berdirinya PNI
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Tak Setuju dengan Dwifungsi ABRI
sebagai bank sentral bahan - 5
IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam.
Pendapat Tentang Sarjana
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
Taat pada Aturan Main Beberapa waktu kemudian dapatlah saya berkesempatan melihat lagi sikap disiplinnya dan kejujurannya dalam memegang prinsip-prinsip.
Dialog dalam “Seikere”
Sederhana Tapi Tegas Pada waktu dilangsungkan pertunjukan Koenig Quarter di Goethe Institut di Jakarta (1972), hadir Bung Hatta dengan disertai oleh Ibu.
Etika Media Massa Kasus-kasus.
Otonomi Daerah Telah Lama Tersirat
Harga Sebuah Merah-Putih
Dialog Seputar KMB Segala sesuatu yang diungkapkan di atas bukan berarti bahwa Bung Hatta tidak pernah marah terhadap saya, ataupun dalam hubungan antara.
AKTUALISASI PANCASILA DALAM BIDANG EKONOMI
KESADARAN BERKONSTITUSI
REFORMASI ADMINISTRASI
Menjadi Promotor Disertasi
ANDRIAS DARMAYADI, M.SI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Menjadi Tamu Undangan Murase
Apa dan Mengapa Demokrasi?
Penyelundupan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada waktu itu selalu memberikan wejangan bagi warga negara Indonesia, dengan tujuan.
Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi
Soal Ulangan Formatif Kesatu Mata Pelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelas VI ( Enam ) Koleksi Mr. BAMBOS.
Walau Sakit Tetap Memakmurkan Masjid
BAB 9 TERBENTUKNYA NEGARA DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
Ketahanan Nasional
Kejujuran dalam Ilmu Uda Hatta mempunyai perhatian sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dari dulu buku adalah nomor satu. Beliau adalah seorang pemimpin.
Oleh: Dr. Danang Wahyu Muhammad, S.H., M.Hum.
Kelompok 5.
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan.
BPK DISUSUN OLEH : MUH DANI MUH HAIDIR MUH HISYAM MUH KIKY
Pemikiran: Dasar Ekonomi Islam
Koperasi dan Asuransi Bank dan Lembaga Keuangan. Pengertian Koperasi Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan sampai saat.
Pesan Bung Hatta Pada tahun 1932, atas nama Pimpinan Umum Pendidikan Nasional Indonesia, Bung Hatta mengeluarkan sebuah brosur berjudul Ke Arah Indonesia.
Pengurus Yayasan.
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Boleh Mandi di Sini Walaupun tugas rutin saya sejak Bapak menjabat sebagai wakil presiden adalah mengurus administrasi di Sekretariat dan mengurus perpustakaan,
Kasus penyimpangan pancasila sila pertama Disusun oleh: Adi Prasetyo (K ) Agung Nugroho (K ) Alvian Novitasari (K ) Andysty Andryaningrum.
“ PELATIHAN BUDAYA PERUSAHAAN “ DIVISI SDM “ Bagian Penguatan Budaya “
Transcript presentasi:

Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan Bank Negara Indonesia yang sebelumnya berpusat di Yogyakarta, kemudian dipindah ke Jakarta. Dalam pekerjaan sehari-hari, pada waktu-waktu tertentu saya tetap mengadakan hubungan dengan Wakil Presiden Hatta untuk mendapatkan arahan dan bimbingan dalam membina Bank Negara Indonesia tersebut, yang tugasnya pada waktu itu bukan lagi sebagai bank sentral, tetapi sebagai lembaga keuangan negara untuk membangun ekonomi nasional. Yang sering ditandaskan oleh Bung Hatta adalah sifat kejujuran dan kemauan bertanggung jawab yang harus dimiliki tiap-tiap pemimpin. Apalagi dalam soal perbankan, yang pada hakikatnya pada saat itu baru saja dikenal oleh bangsa Indonesia. Saya tetap teringat tentang apa yang dikatakan Bung Hatta, suatu pandangan beliau sebagai berikut: “Dengan kejujuran dan tanggung jawab, kita dapat memangku jabatan dengan penuh wibawa. Janganlah kita hanya mempunyai wibawa karena kita memangku suatu jabatan.” Prinsip ini terbukti sewaktu beliau telah meninggalkan pemerintahan dan bukan lagi menjadi wakil presiden. Masyarakat Indonesia dari kalangan bawah sampai yang tertinggi tetap mengakui kewibawaan beliau, sehingga beliau dirasakan tetap sebagai pelindung bangsa dan masyarakat Indonesia. Dalam kesehariannya, beliau senantiasa dikunjungi orang yang ingin mendapatkan bantuan moral. Tragisnya, ada juga orang-orang baik dari pihak swasta maupun pemerintah, datang kepada beliau hanya untuk menyampaikan keluhan saja. Sedikit sekali yang datang untuk menggembirakan hati Bung Hatta. Walau demikian, beliau senantiasa menerima tamu-tamu tersebut dan senantiasa pula memberikan nasihat bahwa tiap-tiap orang harus mempunyai perasaan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan yang dilakukan. Jika kita tidak setuju dengan sesuatu hal, tetapi toh harus mengerjakannya, kenapa kita tidak menolak saja dan jika perlu mengorbankan kedudukan yang dimiliki? Menurut pengalaman Bung Hatta, sedikit sekali orang yang mempunyai moral yang begitu kuat dan mau berkorban bukan untuk kepentingan sendiri. Pandangan  beliau ini rasanya tetap dipertahankan sampai hayat terakhir. Mr. A. Karim, Pribadi Manusia Hatta, Seri 7, Yayasan Hatta, Juli 2002