ALJABAR VEKTOR & MATRIKS (Vector Analysis & Matrices)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

ALJABAR VEKTOR & MATRIKS (Vector Analysis & Matrices) Pendahuluan Pada Fisika : a. Besaran Vektor . b. Besaran Skalar Besaran : sesuatu yg dapat diukur dan besarnya dinyatakan . dengan angka * Definisi besaran Vektor : suatu besaran yg besarnya dapat . diukur (mempunyai nilai) dan mempunyai arah . Contoh : kecepatan, gaya, dsb * Definisi besaran Skalar : suatu besaran yg besarnya dapat . diukur tapi tidak mempunyai arah . Contoh : massa, panjang, dsb.

BAB 1. VEKTOR dan SKALAR Operasi2 penjumlahan, pengurangan dan perkalian yg lazim . dalam aljabar bilangan, dengan definisi yg sama, dapat di- . perluas kedalam aljabar Vektor Definisi dasar Aljabar Vektor 1. Dua buah vektor A dan B sama jika memiliki besar dan . arah yg sama, tanpa memperhatikan titik awalnya, A = B 2. Sebuah vektor yg arahnya berlawanan dengan vektor A . tapi memiliki besar yg sama dinyatakan oleh – A 3. Jumlah (resultan) dari dua vektor, A dan B adalah vektor C, . yg dibentuk dengan menempatkan titik awal B pada titik . terminal A, lalu menghubungkan titik awal A ke terminal B, . C = A + B 4. Selisih vektor A dan B, yg dinyatakan oleh A – B adalah C

. yg bila ditambahkan B menghasilkan vektor A. . C = A – B . = A + (-B) . Bila A = B, maka A – B = 0 sebagai vektor nol. 5. Hasil kali vektor A dengan skalar m adalah vektor mA yg . besarnya |m| kali besarnya A dan memiliki arah yg sama atau . berlawanan A,bergantung pada apakah m positif /negatif. . Bila m = 0 maka mA adalah vektor nol.

Hukum-hukum Aljabar Vektor Bila A, B dan C adalah vektor2, m dan n adalah skalar2, maka : 1. A + B = B + A ⇨ hukum Komutatif penjumlahan 2. A + (B + C) = (A + B) + C ⇨ hukum Asosiatif penjumlahan 3. mA = Am ⇨ hukum Komutatif perkalian 4. m(nA) = (mn)A ⇨ hukum Asosiatif perkalian 5. (m + n)A = mA + nA ⇨ hukum Distributif 6. m(A + B) = mA + mB ⇨ hukum Distributif

VEKTOR SATUAN Vektor Satuan adalah sebuah vektor yg besarnya 1(satu) Bila A adalah vektor yg besarnya A ≠ 0 maka 𝐀 A adalah sebuah vektor satuan yg arahnya sama dengan A. - Setiap vektor A dapat dinyatakan oleh sebuah vektor satuan . a dalam arah A, dikalikan dengan besarnya A. Jadi A = Aa - Vektor satuan merupakan vektor yg panjangnya satu satuan Setiap vektor A = | 𝑎 𝑏 | yang bukan nol, mempunyai vektor . satuan : Ā = 𝑨 |𝐴| = 1 𝑎 2 + 𝑏 2 | 𝑎 𝑏 | - Besar (panjang) vektor . Misalnya A = | 𝑎 𝑏 | adalah vektor di R2, maka besar vektor A : . | A | = 𝑎 2 + 𝑏 2

Contoh soal 1. Sebutkan beberapa besaran vektor dan besaran skalar, ma- . sing-masing delapan macam ? 2. Hitunglah besar (panjang) vektor dan vektor satuan dari . vektor A = 〔 3 4 〕 ? 3. Buktikan bahwa penjumlahan vektor adalah komutatif, yaitu . A + B = B + A ? Secara grafis ! 4. Diketahui vektor2 : K = 〔 2 3 〕, L = 〔 𝑋 4 〕 dan M = 〔 2 −1 〕 bila . 3K – 2L = - M maka hitung nilai x ? 5. Tentukan resultan vektor2 berikut : . Vektor A, 15 m arah barat laut, B. 25 m. 30o disebelah . utara dari timur dan C, 40 m ke selatan ?

Jawaban contoh soal 1a. Vektor : percepatan, momentum, berat, energi, medan listrik, me- . dan magnet, medan gravitasi, kohesi, adhesi, arus listrik, pegas dll. 1b. Skalar : waktu, suhu, kalor, kalor jenis, volume, luas, jarak, massa . jenis, intensitas cahaya, perbesaran lensa, dll. 2. Besar(panjang) vektor A : A = 〔 3 4 〕 . A = |A| = 3 2 + 4 2 = 25 = 5 . Vektor satuan, A = A |A| = 1 5 〔 3 4 〕 = 〔 0,6 0,8 〕 3. Hukum Komutatif penjumlahan : A + B = B + A . bukti : Q OP + PQ = OQ ⇔ A + B = C . P B OR + RQ = OR⇔ A + B = C . A C A Jadi : . C A + B = B + A . O B R

Jawaban contoh soal 4. 3K – 2L = - M . 3 〔 2 3 〕 - 2 〔 𝑥 4 〕 = - 〔 2 −1 〕 . 〔 6 9 〕 + 〔 −2𝑥 −8 〕 = 〔 −2 1 〕 . 6 – 2x = -2 . x = 6+2 2 . x = 4 5. A = 15 m arah barat laut . B = 25 m arah utara dari timur 30o . C = 40 m ke selatan

Jawaban contoh soal U . B D = A + B + C . 30o Secara grafis : . A - pada ttk terminal A tempatkan . 45o C ttk pangkal B . B T - pada ttk B tempatkan ttk pang . kal C . D - resultan D dibentik dengan . menghubungkan ttk pangkalA . S dengan ttk terminal C, jadi . D = A+B+C Secara grafis, resultan mempunyai besar 4,5 satuan, jadi resultan D = 22,5 m dengan arah 60o disebelah selatan dari timur.

Latihan soal/PR 1. a. Nyatakan vektor A secara aljabar ? 3 A(4,3) b. Hitunglah besar vektor A ? c. Tentukan besar vektor satuan A ? 4 2. Hitunglah besar vektor dan vektor satuan dari vektor B = 〔 6 −8 〕 ? 3. Buktikan bahwa penjumlahan vektor adalah assosiatif yaitu . A + B + C = (A + B) + C ? 4. Sebuah mobil sedan bergerak ke arah utara sejauh 4km, lalu 8km . ke arah timur laut. Tentukan vektor perpindahan resultannya se- . cara grafis dan analitis, gambarkan perpindahan mobil secara . grafis ?

BAB 2. VEKTOR2 SATUAN TEGAK-LURUS i, j dan k - Himpunan vektor2 satuan penting adalah yg arahnya menurut . sumbu2 x, y dan z positif sistem koordinat tegak-lurus ruang . 3-dimensi, dinyatakan oleh i, j dan k. z C k A i j y B x A

1. Vektor2 Satuan Tegak-lurus. i, j, k - Umumnya menggunakan sistem koordinat tegak-lurus aturan . tangan kanan, kecuali ada pernyataan lain. - Sistem ini dianalogikan dengan sebuah sekrup berulir kanan . yg diputar 90o dari Ox ke Oy akan maju dalam arah sb z pos. - Bila tiga buah vektor A, B dan C yg titik pangkalnya berhim- . pit dan tak koplanar(tidak terletak pada atau sejajar bidang yg . sama)dikatakan membentuk sebuah sistem tangan kanan atau . sistem dekstral. Analogi dengan sebuah sekrup (baut) berulir . kanan yg diputar dengan sudut kurang dari 180o dari A ke B . maka akan menuju arah C.

2. KOMPONEN-KOMPONEN VEKTOR Setiap vektor A dalam ruang 3-dimensi bisa digambarkan dgn titik pangkal pada titik asal O dari sistem koordinat - A1, A2, A3 : komponen2 dari vektor A dalam arah x, y dan z - A1i, A2j dan A3k : vektor2 komponen dari A dlm arah x, y, z Resultan dari A1i, A2j dan A3k adalah : . A = A1i + A2j + A3k Besar vektor A = | A | = 𝐴1 2 + 𝐴2 2 +𝐴32 Khususnya, vektor posisi atau vektor jejari(radius vector) r dari O ke titik (x, y, z) : . r = xi + yj + zk Besar vektor r : . r = | r | = 𝑥 2 + 𝑦 2 +𝑧2

3. MEDAN SKALAR dan MEDAN VEKTOR Bila pada tiap2 titik (x,y,z) dari suatu daerah R dalam ruang, dikaitkan sebuah skalar(bilangan) φ(x,y,z) maka φ disebut fungsi titik skalar (scalar point function),⇨ medan skalar Contoh : 1. Temperatur dalam laboratorium komputer . 2. φ(x,y,z) = x3y2 + y2z– xz2 Jika pada tiap2 titik (x,y,z) dari suatu daerah R dalam ruang, dikaitkan dengan sebuah vektor V(x,y,z) maka V disebut fungsi titik vektor (vector point function) dan dikatakan sebuah medan vektor telah didefinisikan dalam R. Contoh : 1. Kecepatan fluida yg bergerak dalam pipa 2. V(x,y,z) = xy2 i + 3yz2 j – 2x2z2 k - Medan vektor stationer atau keadaan steady state adalah . sebuah medan vektor yg tidak bergantung waktu.

4. Contoh soal 1. Diketahui vektor2 berikut, r = 〔 𝑥 𝑦 〕, s = 〔 3 2 〕, t = 〔 3 −2 〕 Bila . 3r - 2s = -t, hitunglah nilai x dan y ? 2. Diberikan beberapa vektor, P = 〔 −3 5 〕, Q = 〔 1 −7 〕, R = 〔 𝑥 1 〕 dan . S = 〔 2 𝑦 〕.Tentukan nilai x dan y,bila PQ = RS dan bila PQ = SR 3. Koordinat titik A( 2,-5) dan vektor AB = 3i – 4j , hitunglah . koordinat titik B ? 4. Diberikan beberapa vektor, K = i - 2j + 2k, L = 2i - 4j - 4k . dan M = 3i - 2j + 6k. Tentukan besar : a. | K |, |L |, | M | . b. | K - L + M | c. 3K – L + 2M 5. Diketahui medan skalar yg didefinisikan φ(x,y,z)= 3x2y – xy3 . + 5z2 Tentukan φ pada titik-titik :

Contoh soal – lanjutan a. (0,0,0) b. (1, 2, -2) c. (1, 1, -2) d. (-1, -2, -3) ?

Jawaban contoh soal 1. 3r – 2s = - t . 〔 3𝑥 3𝑦 〕 - 〔 6 4 〕 = 〔 −3 2 〕 . 3x – 6 = -3 3y - 4 = 2 . 3x = -3 + 6 3y = 4 + 2 . x = 1 y = 2 2. PQ = RS PQ = SR PQ = q – p = 〔 1−(−3) −7−5 〕 = 〔 4 −12 〕 SR = 〔 4 −12 〕 . RS = s – r = 〔 2−𝑥 𝑦−1 〕 . 〔 4 −12 〕 = 〔 2−𝑥 𝑦−1 〕 〔 4 −12 〕 = 〔 𝑥−2 1−𝑦 〕 . 4 = 2 - x -12 = y - 1 4 = x - 2 - 12 = y - 1 . x = - 2 y = -11 x = 6 y = -13

Jawaban contoh soal – lanjutan 3. AB = b – a = 〔 𝑥−2) 𝑦+5 〕 = ⇨ 3i -4j = 〔 𝑥−2) 𝑦+5 〕 = 〔 3 4 〕 = 〔 𝑥−2) 𝑦+5 〕 3 = x-2 - 4 = y + 5 . x = 5 y = - 9 . Jadi koordinat titik B adalah B(5, -9) 4a. | K | = | i – 2j + 2k | = 12+ −2 2+22 = 9 = 3 . | L | = | 2i – 4j - 4k | = 22+ −4 2+(−4)2 = 36 = 6 . | M | = | 3i – 2j + 6k | = 32+ −2 2+(6)2 = 49 = 7 4b. K – L + M = (i - 2j + 2k) – (2i - 4j - 4k) + (3i – 2j +6k) = 2i + 12k . | K – L + M | = 22+122 = 148 = 2 37 4c. 3K – L + 2M = (3i – 6j + 6k) – (2i – 4j – 4k) + (6i – 4j + 12k) = . 7i – 6j + 22k Type equation here.

Jawaban contoh soal – lanjutan 5. φ(x,y,z) = 3x2y – xy3 + 5z2 φ(0,0,0) = 0 φ(1, 2, -2) = 3(1)2(2) – (1)(2)3 + 5(-2)2 = 6 - 8 + 20 = 18 φ(1, 1, -2) = 3(1)2(1) – (1)(1)3 + 5(-2)2 = 3 – 1 + 20 = 22 φ(-1, -2, -3) = 3(-1)2(-2) - (-1)(-2)3 + 5(-3)2 = - 6 – 8 + 45 = . = 31

5. Soal Latihan/PR 1. Diketahui beberapa koordinat vektor2 : . A pada (4,3), B pada( 2,-8), C(x,3) dan D(3,y). Tentukan . nilai x dan y bila : a. AB = CD b. AB = DC ? 2. Koordinat vektor K(3,-5, 4) dan vektor KL = 2i – 3j + 5k . Hitunglah koordinat L ? 3. Diberikan beberapa vektor : R = 2i – 2j + k, S = 4i – 4j + 2k . dan T = 6i -2j + 3k. Tentukan : a. | R | + | S | + | T | . b. | R + S + T | c. | 3R - 2S - T | 4. Tentukan sebuah vektor satuan yg sejajar resultan dari vek- . tor-vektor A = 5i + 4j + 2k dan B = 3i + 2j + k ? 5. Sebuah beban 50 kg digantungkan pada pertengahan sebuah . tali seperti pada gambar di bawah.Tentukan tegangan T pada . tali ?

Soal Latihan/PR – lanjutan . T1 T2 . 600 600 . T 50 kg

BAB 3. HASIL-KALI TITIK DAN HASIL-KALI SILANG Pendahuluan Pada vektor terdapat dua perkalian, perkalian skalar dan per- kalian vektor Perkalian skalar dua vektor dinamakan hasil-kali titik(skalar) Perkalian vektor dua vektor disebut hasil-kali silang (vektor) Hukum-hukum yg berlaku pada kedua perkalian itu ; hasil- kali titik dan hasil-kali silang

1. Hasil-kali Titik (Skalar) Perkalian Skalar dua buah vektor disebut juga hasil-kali titik atau dot product. Hasil-kali titik (skalar) dua buah vektor, A dan B, yg dinyatakan oleh A · B didefinisikan sebagai hasil-kali antara besarnya vektor2 A dan B serta cosinus θ antara keduanya : . A · B = | A | | B | cos θ dimana 0 ⩽ θ ⩽ 𝜋 Bila diketahui A = 〔 𝑥1 𝑦1 𝑧1 〕 B = 〔 𝑥2 𝑦2 𝑧2 〕 maka, A · B = (x1 x2) + (y1 y2) + (z1 z2), dimana | A | = 𝑥12+𝑦12+𝑧12 dan | B |= 𝑥22+𝑦22+𝑧22 Bila A · B = 0 maka A ┴ B Jadi hasil-kali skalar dua vektor adalah suatu bilangan(skalar)

Hasil-kali Titik (Skalar) – lanjutan 4. Sifat-sifat perkalian skalar dua vektor atau hukum-hukum pada hasil-kali titik : 1. A · B = B · A Hukum Komutatif 2. A · (B + C) = A · B + A · C Hukum Distributif 3. m (A · B) = (mA) · B = A · (mB) = (A ·B)m 4. i · i = j · j = k · k = 1 . i · j = j · k = k · i = 0 5. A · A = | A |2 6. Bila : A = A1i + A2j + A3k dan B = B1i + B2j + B3k, maka . A · B = A1B1 + A2B2 + A3B3 . A · A = | A |2 = A12 + A22 + A32 . B · B = | B |2 = B12 + B22 + B32

7. Besar sudut antara dua vektor Bila diketahui A, B dan < A · B = α, maka . cos α = 𝐀 · 𝐁 𝐴 𝐵 = 𝐴1𝐵1+𝐴2𝐵2+𝐴3𝐵3 𝐴12+𝐴22+𝐴32 . 𝐵12+𝐵22+𝐵32 8. Proyeksi orthogonal suatu vektor pada vektor lain . Bila C adalah proyeksi A pada B, maka a. Proyeksi skalar orthogonal (panjang proyeksi) vektor A pada B adalah : C = 𝐀 . 𝐁 |𝐵| hasilnya skalar(bilangan) . b. Proyeksi vektor orthogonal A pada B adalah : . C = 𝐀.𝐁 𝐁 |B| hasilnya vektor.

2. Hasil-kali Silang (Vektor) – cross product 1). Hasil-kali silang (vektor) dari dua vektor A dan B adalah . sebuah vektor C = A x B. Besar A x B didefinisikan sebagai . hasil-kali antara besarnya A dan B serta sinus sudur θ anta- . ra keduanya. Arah vektor C = A x B tegak lurus pada bidang . yg memuat A dan B sedemikian rupa sehingga A, B dan C . membentuk sistem tangan kanan. A x B = | A | | B | sin θ u , dimana 0 ⩽ θ ⩽ 𝜋 dan . - u adalah vektor satuan yg menunjukkan arah dari A x B . - bila A = B atau A sejajar B maka sin θ = 0 dan didefinisi- . kan A x B = 0

2). Hukum-hukum yg berlaku pada hasil-kali silang a. A x B = - B x A hukum Komutatif . b. A x (B + C) = A x B + A x C hukum Distributif . c. m(A x B) = (mA) x B = A x ( mB) = (A x B)m . d. i x i = j x j = k x k = 0 . i x j = k . j x k = i . k x i = j . e. Bila A = A1i + A2j + A3k dan B = B1i + B2j + B3k, maka . A x B = 〔 i j k A1 A2 A3 B1 B2 B3 〕 f. Besar A x B = luas jajaran genjang dengan sisi A, B g. Bila A x B = 0, A dan B bukan vektor2nol maka A dan B sejajar.

Contoh Soal Hasil-kali Titik 1. a. i · i = d. j · k = . b. i · j = e. j · (2i – 2j – 2k) = . c. i . k = f. (2i – j) · (2i – k) = 2. Bila diketahui vektor P = 2i – 2j – k dan Q = i - 4j + 8k, . maka tentukan : a. | P | c. P · Q . b. | Q | d. sudut θ . 3. Bila | A |= 12 , | B |= 8 dan sudut antara vektor A dan B . adalah 60o. Tentukan | A – B | ? 4. Bila sudut antara vektor K = i + 2 j + a k dan L = i - 2 j . + a k, adalah 60o Tentukan besar a ?

Jawaban contoh Soal Hasil-kali Titik 1a. i · i = | i | | i | cos 0o = (1) (1) (1) = 1 . b. i · j = | i | | j | cos 90o = (1)(1)(0) = 0 . c. i · j = | i | | k | cos 90o = (1)(1)(0) = 0 . d. j · (2i – 2j – 2k) = 2j · i – 2j · j – 2j · k = 0 – 2 - 0 = 2 . e. (2i – j) · (2i + k ) = 2i · (2i + k) – j · (2i + k) = 4i · i + 2i · k . – 2j · i – j · k = 4 + 0 – 0 – 0 = 4 2a. | P | = 22+ −2 2+12 = 3 b. | Q | = 12+ −4 2+82 = 8 c. P · Q = (2)(1) + (-2)(-4) + (1)(8) = 2 + 8 + 8 = 18 d. cos θ = P.Q |P | | Q | = 18 3 . 9 = 2 3 ⇨ θ = arc cos 0,667 = 48,50 3. | A – B |2 = | A |2 + | B |2 – 2 | A | | B | cos 600 = 122 + 82 – 2 (12)(8)(0,5) = 112 ⇨ | A – B | = 112 =4 7 Type equation here.

Jawaban contoh soal Hasil-kali Titik – lanjutan 4. K . L = | K | | L | cos θ ⇨ cos θ = 𝐊. 𝐋 |K | |L | = 1−2+𝑎2 12+2+𝑎2 12+2+𝑎2 cos 600 = − 1+𝑎2 12+2+𝑎2 = 1 2 = − 1+𝑎2 12+2+𝑎2 -2 + 2a2 = 12 + 2 + a2 a2 = 5 a = 5 = 2,2360

SOAL LATIHAN/PR Hasil-kali Titik 1a. i · (3i – 2j – k) = . b. (2i – j) · (i + 2j) . c. k · k = . d. i . [ (i – 3j – k) . (3i – 2j + 3k)] = 2. Bila P = P1i + P2j + P3k dan Q = Q1i + Q2j + Q3k maka bukti . kan P . Q = P1 Q1 + P2 Q2 + P3 Q3 ? 3. Tentukan sudut antara vektor2 K = 2i + 2j – k dan . L = 6i – 3j - 2k ? 4. Tentukan proyeksi vektor A = i – 2j + k dan B = -4i – 4j +7k

Contoh soal Hasil-kali Silang Tentukan hasilnya : a. i x j = . b. j x k = e. j x j = h. i x k = . c. k x i = f. k x j = i. i x i = . d. 2i x 3k = g. (2i) x (-3k) j. 2j x i – 3k = Bila P = 2i – 3j – k dan Q = i + 4j - 2k, maka tentukan a. P x Q = b. Q x P = c. (P + Q) x (P – Q) = Jika K = 3i – 2j + 2k, L = 2i + j – k dan M = i – 2j + 2k carilah : a. (K x L) x M . b. K x (L x M) ?

Jawaban contoh soal Hasil-kali Silang 1.a. i x j = k f. k x j = - j x k = - i . b. j x k = I g. (2i) x (-3k) = 3k x 2i = 6j . c. k x i = j h. i x k = - k x i = - j . d. 2i x 3k = - 3k x 2i = - 6j j. (2j x i) – 3k =(-i x 2j)-3k= - 5k 2a. P x Q= i j k . 2 -3 -1 = i -3 -1 - j 2 -1 + k 2 - 3 = 10 i + 3j + 11k . 1 4 -2 4 -2 1 -2 1 4 metode lain : (2i -3j -k)x(i + 4j -2k)= 2i x(i + 4j -2k) – 3j x(i+4j-2k) . – k x(i + 4j -2k)= 2i x i + 8i x j – 4i x k + 3j x i – 12j x j + 6j x k – . k x i – 4k x j + 2k x k = 0 + 8k + 4j + 3k – 0 + 6i - j + 4i + 0 . = 10i + 3j + 11k ataupun metode lainnya : (-3)(-2) – (-1)(4) 10 . (-1) (1) - (2) (-2) = 3 . (2) (4) - (-3) (1) 11

Jawaban contoh soal Hasil-kali Silang – lanjutan 2b. (Q x P) = i j k . 1 4 -2 = (i + 4j – 2k) x ( 2i – 3j –k) . 2 -3 -1 = i 4 -2 - j 1 -2 + k 1 4 = - 10 i – 3j – 11k . -3 -1 2 -1 2 -3 2c. P + Q = (2i – 3j – k) + (i + 4j – 2k) = 3i + j – 3k . P – Q = (2i – 3j – k) - (i + 4j – 2k) = i – 7j + k, maka (P + Q) x (P – Q) = (3i + j – 3k) x (i – 7j + k) = i j k . 3 1 -3 = . 1 -7 1 . i 1 -3 - j 3 -3 + k 3 1 = - 20i – 6j – 22k . . -7 1 1 1 1 -7 . atau dengan metode lain :

Jawaban contoh soal Hasil-kali Silang – lanjutan (P + Q) x (P – Q) = P x (P – Q) + Q x (P – Q) . = P x P – P x Q + Q x P – Q x Q = - P x Q – P x Q . = - 2 (P x Q) = - 2 (10i + 3j + 11k) = -20i – 6j – 22k 3a. (K x L) x M = K x L = i j k . 3 -1 2 = - i + 7j + 5k maka . 2 1 -1 . (K x L) x M = (-i + 7j + 5k) x (i – 2j + 2k) = i j k . -1 7 5 = 24i + 7j – 5k . 1 -2 2 3b. K x (L x M) = L x M = i j k . 2 1 -1 = 0i – 5j – 3k . 1 2 -2 maka

Jawaban contoh soal Hasil-kali Silang – lanjutan K x (L x M) = (3i – j + 2k) x (-5j – 5k) = i j k . 3 -1 2 = 15i + 15j – 15k . 0 -5 -5 Jadi (K x L) x M ≠ K x (L x M), yg memperlihatkan perlunya tanda kurung dalam K x L x M untuk menghindari tafsir ganda.

3. Hasil-kali Tripel – triple product Hasil-kali titik dan silang dari tiga buah vektor A, B dan C dapat menghasilkan hasil-kali yg mempunyai arti dalam bentuk2 sbb : (A · B)C , A · (B x C) dan A x (B x C). Hukum-hukum yg berlaku pada hasil-kali tripel : 1. (A · B)C ≠ A(B · C) 2. A · (B x C) = B · (C x A) = C · (A x B) = volume sebuah . jajaran genjang ruang yg memiliki sisi-sisi A, B dan C atau . negatif dari volume ini, sesuai dengan apakah A, B dan C . membentuk sebuah sistem tangan kanan atau tidak. Bila . A = A1i + A2j + A3k, B = B1i + B2j + B3k dan C = C1i + . C2j + C3k , maka : A · (B x C) = A1 A2 A3 . B1 B2 B3 . C1 C2 C3

Hasil-kali Tripel – triple product 3. A x (B x C) ≠ (A x B) x C Hukum Asosiatif 4. A x (B x C) = (A · C)B – (A · B)C . A x (B x C) = (A · C)B – (B · C) A 5. Hasil-kali A · (B x C) seringkali disebut hasil-kali tripel . skalar atau hasil-kali kotak dan dapat dinyatakan dengan . 〔ABC 〕. Hasil-kali A x (B x C) disebut hasil-kali tripel vektor 6. Dalam A · (B x C) seringkali tanda kurungnya dihilangkan, . ditulis sebagai A · B x C. Sedangkan tanda kurung harus . dipakai dalam A x (B x C).

Contoh soal Hasil-kali Tripel Bila P = P1i + P2j + P3k, Q = Q1i + Q2j + Q3k, R= R1i + R2j + R3k. Buktikan bahwa P · (Q x R) = P1 P2 P3 . Q1 Q2 Q3 . R1 R2 R3 Bila A = 2i – 3j , B = i + j – k ,C = 3i – k, hitunglah A · (B x C) Tentukan persamaan untuk bidang yg ditentukan oleh titik2 K(2,-1, 1), L(3, 2, -1) dan M(-1, 3, 2) ?

Jawaban contoh soal Hasil-kali Tripel P · (Q x R) = P · i j k . Q1 Q2 Q3 . R1 R2 R3 . = (P1i + P2j + P3k) · [(Q2R3- Q3R2) i + (Q1R3 – Q3R1) j + . (Q1R2 – Q3R1) k] . = P1(Q2R3- Q3R2 ) – P2 (Q1R3 – Q3R1) + P3 (Q1R2 – Q3R1) . = P1 P2 P3 . Q1 Q2 Q3 . R1 R2 R3 Cara-1 A · (B x C) = (2i – 3j) · i j k . 1 1 -1 = (2i – 3j +0) . (- i – 2j – 3k) . 3 0 -1 = -2 + 6 +0 = 4

Jawaban contoh soal Hasil-kali Tripel – lanjutan Cara-2 A · (B x C) = 2 3 0 . 1 1 -1 = - 2 + 6 = 4 . 3 0 -1 Cara-3 A · (B x C) = (2i – 3j + 0) · [(i + j – k) x (3i + 0 –k)] . = (2i – 3j + 0) · (3i x i – i x j + 3j x i – j x k – 3k x j + k x k . = (2i – 3j + 0) · (0 + j – 3k – i – 3j + 0) . = (2i – 3j + 0) · ( - i – 2j – 3k) . = (2)(-1) + (-3)(-2) + 0(-3) = 4 3. Vektor2kedudukan dari K, L, M dan sebarang titik N(x,y,z) ada- . lah : A1 = 2i – j + k, A2 = 3i + 2j – k, A3 = - i + 3j – 2k dan . A = xi + yj + zk.

Jawaban contoh soal Hasil-kali Tripel – lanjutan Maka : NK = A – A1 = (x – 2)i + (y + 1)j + (z – 1)k . LK = A2 – A1 = (3 – 2)i + (2 + 1)j + (-1 – 1)k = i + 3j – 2k . MK = A3 – A1 = (-1 – 2)i + (3+1)j (2- 1)k = - 2i + 4j + k Semuanya terletak pada bidang yg dikehendaki, sehingga : NK · (LK x MK) = 0 A – A1 · [(A2 – A1) x (A3 – A1)] [(x – 2)i + (y + 1)j + (z – 1)k] · [(i + 3j –2k) x (- 3i + 4j + k)] = 0 [(x – 2)i + (y + 1)j + (z – 1)k] · (11i + 5j + 13k) = 0 11(x – 2) + 5(y + 1) + 13(z – 1) = 0 11x – 22 + 5y + 5 + 13z – 13 11x + 5y + 13z = 13 + 22 – 5 11x + 5y + 13z = 30

Soal Latihan/PR Hasil-kali Tripel Bila diketahui vektor A = 3i – 2j , B = i + j – k dan C = 3i – k maka hitunglah A · B x C ? Tentukan persamaan bidang yg ditentukan oleh titik-titik A(2,1,1), B(3, 2, 1) dan C(1, 3, 2) ?

4. Himpunan Vektor2 Resiprokal (Reciprocal) - Himpunan vektor2 A, B, C dan A’, B’, C’ disebut himpunan . atau sistem vektor2 resiprokal bila : A’ · A = B’ · B = C · C’ = 1 A’ · B = A’ · C = B’ · A = B’ · C = C’ · A = C’ · B = 0 - Himpunan A, B, C dan A’, B’, C’ adalah himpunan vektor2 . . Resiprokal jika dan hanya jika : A’ = 𝐁 x 𝐂 𝐴 · 𝐵 𝑥 𝐶 , B’ = 𝐂 x 𝐀 𝐴 · 𝐵 𝑥 𝐶 , C’ = 𝐁 x 𝐀 𝐴 · 𝐵 𝑥 𝐶 dimana A · B x C ≠ 0

Contoh soal Vektor-vektor Resiprokal Bila diketahui vektor A = 2i + 3j – k , B = i – j – k , dan C = - i + 2j + 2k. Tentukan suatu himpunan vektor-vektor Resiprokal terhadap himpunan vektor-vektor tersebut ? Dari ketentuan (rumus) di atas buktikan bahwa A’ · A = B’ · B = 1 ?

Jawaban contoh soal Vektor-vektor Resiprokal A’ = B x C A . B x C , B’ = C x A A . B x C dan C’ = A x B A . B x C B x C = i j k . . 1 -1 2 . -1 2 2 = i(2) – j(0) + k = 2 i – 0j + k A · B x C = (2i + 3j –k ) · (2i – 0 – k) = 4 + 0 -1 = 3 A’ = B x C A . B x C = 2𝑖 −0𝑗+𝑘 3 = 2 3 i + 1 3 k C x A = i j k . -1 2 2 . 2 3 -1 = i (-8) + j (3) – k (-7) = - 8i + 3j – 7k B’ = C x A A . B x C = −8𝑖 −3𝑗 −7𝑘 3 = - 8 3 i + j - 7 3 k A x B = i j k . 2 3 -1 . 1 -1 -2 = i(-7) + j(3) + k(-5) = - 7i + 3j – 5k C’ = A x B A . B x C = −7𝑖+ 3𝑗 −5𝑘 3 = - 7 3 i + j - 5 3 k

Jawaban contoh soal Vektor2 Resiprokal - lanjutan 2. A’ · A = B’ · B = 1 A’ · A = A · A’ = A · B x C A . B x C = 𝐴 . 𝐵 𝑥 𝐶 𝐴 . 𝐵 𝑥 𝐶 = 1 B’ · B = B · B’ = B · 𝐶 𝑥 𝐴 𝐴 . 𝐵 𝑥 𝐶 = 𝐴 . 𝐵 𝑥 𝐶 𝐴 . 𝐵 𝑥 𝐶 = 1

Soal Latihan/PR Vektor2 Resiprokal 1. Tentukan himpunan vektor-vektor resiprokal terhadap himpunan . vektor P = 2i + 2j + 3k, Q = i + j + 2k dan R = i + 2j + 2k ? 2. Tentukan himpunan vektor-vektor resiprokal dari beberapa vektor . ini, K = (1, 0, 2) , L = (3, 1, 2) dan M = (-2, 1 , 3) ?