ANAMNESA Pertemuan 10 Sulis Mariyanti PSIKOLOGI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
Advertisements

ASKEP WAHAM.
Pertemuan 2 : MEMBUKA DIRI oleh : Sulis Mariyanti
PERTEMUAN VIII : BIAS DALAM INTERVIEW
PERTEMUAN X Anamnesa oleh : Sulis Mariyanti
Pertemuan V Materi 5. Ketramp Mikro Konsel 2
PERTEMUAN VI : MENYUSUN PERTANYAAN
PERTEMUAN IV: BAHASA & KERANGKA ACUAN DALAM INTERVIEW
PERTEMUAN 15.
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Wawancara Dalam Proses Keperawatan Wawancara/Interview merupakan bagian dari komunikasi interpersonal, bukan komunikasi interpersonal bagian dari wawancara.
VEIT & GOULD, 2004:8, Benefit of Doing Research Mempelajari suatu keahlian dasar (learning an essential skill). Secara pribadi/langsung mendapatkan.
Etika menerima Tamu dan Bertelepon
PERTEMUAN IX : INTERVIEW YANG EFEKTIF. RESPON INADEQUATE  Respon yg tidak memadai merupakan situasi yang memerlukan probing/penggalian  Respon yg tidak.
KETERAMPILAN BERTANYA
Pertemuan 2 Observasi, Interview, Anamnesa & Tes
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
KETERAMPILAN DASAR KONSELING
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
Administrasi TAT dan Prosedur Penyajian Tes
Komunikasi Dalam Konseling
KETERAMPILAN OBSERVASI, BERTANYA EFEKTIF DAN MENDENGAR AKTIF
KOMUNIKASI TERAPIUTIK DALAM PROSES KONSELING By Mawaddah Nst. M.Psi
Keterampilan Observasi
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
Wawancara pelayanan kesehatan
DIMENSI RESPON DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
INTERVIEW EFEKTIF Dra. Sulis Mariyanti, M.Si, Psi
Observasi Mengamati Tingkah laku individu.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Alat Bantu dalam Psikodiagnostika
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
DIMENSI TINDAKAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
Asesmen Gangguan Psikologis
KEPUTUSAN DALAM PEMBUATAN PERTANYAAN
PERTEMUAN 6 MENYUSUN PERTANYAAN oleh : Sulis Mariyanti
Lahir : 16 September
Pertemuan 2 : MEMBUKA DIRI oleh : Sulis Mariyanti
INSTRUKSI TES T.A.T.
Pertemuan 2 Observasi, Interview, Anamnesa & Tes
MEMBANGUN HUBUNGAN PRIBADI DENGAN MUTARABBI
BAHASA & KERANGKA ACUAN
Pertemuan 2 : MEMBUKA DIRI oleh : Sulis Mariyanti
Aplikasi Teori-teori Konseling
LISTENING, OBSERVING, QUESTIONING, RESPONDING
TEKNIK KOMUNIKASI PADA ANAK
KOMUNIKASI PADA KLIEN ANAK
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
PERTEMUAN 15.
BIAS DALAM INTERVIEW Pertemuan 8 Sulis Mariyanti PSIKOLOGI.
MELAKUKAN PENELITIAN VEIT & GOULD, 2004:8,
Komunikasi pada bidang maternitas
PENYUSUNAN GUIDANCE ANAMNESA
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
3 Keterampilan Dasar Bertanya
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
Interview Suatu situasi dimana terjadi pembagian pandangan dan informasi antara 2 orang yg bertemu. Terjadi pembentukan relasi antar personal. Terjadi.
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
ADHD (Attention Deficit hyperactivity Disorder)
PATIENT DOCTOR RELATIONSHIP
TEKNIK PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA DAN OBSERVASI
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KETERAMPILAN OBSERVASI, BERTANYA EFEKTIF DAN MENDENGAR AKTIF.
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
Mengembangkan Kompetensi Komunikasi
Transcript presentasi:

ANAMNESA Pertemuan 10 Sulis Mariyanti PSIKOLOGI

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Setelah mengikuti materi perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami fungsi anamnesa Menyusun guidance interview dalam rangka anamnesa Melakukan anamnesa secara lengkap & sistematis Menggunakan teknik interview dalam rangka anamnesa

PENGERTIAN ANAMNESIS Berasal dari bahasa Yunani, artinya “mengingat kembali”, yaitu suatu kegiatan menanyakan klien mengenai suatu persoalan yang dialaminya, ten- tang “riwayat hidupnya” ANAMNESA = Riwayat Hidup 1. Autoanamnesa Bila keluhan/persoalan & riwayat hidup ditanya- kan kepada orang yang bersangkutan /klien

2. Alloanamnesa (Heteroanamnesa) Bila keluhan/persoalan & Riwayat hidup ditanya- kan kepada orang lain yang ada sangkut paut – nya dengan klien. Misal : keluarga, orang tua, suami/pasangan, dll

PERTANYAAN DEMOGRAFIS DALAM R.H 1. NAMA KLIEN Misal : Rr.Rita Indiwati , D.Sumarto Sirait 2. TEMPAT/TGL.LAHIR Berhubungan dg tugas-tugas perkembangan. Kota dilahir- kan s/d dibesarkan ? 3. SUKU BANGSA Kebudayaan Pola Asuhmempengaruhi sikap, nilai-nilai, norma-norma, cara berpikir, hal-hal yg dianggap penting 4. AGAMA Nilai-nilai/ keyakinan yang dianut

5. PENDIDIKAN TERAKHIR Misal : SMA, tidak selesai tetapi berhasil berwiraswasta, S1 lulus 3 tahun 6. ALAMAT Tinggal di gang, kampung, perumahan elite 7. PENDIDIKAN ORANG TUA Misal : Ayah Profesor  anak merasa dituntut, ortu AKABRI  anak ? 8. RIWAYAT PENDIDIKAN Apakah lancar menyelsaikan SD, SMP, SLTA, PT, dst 9. KEHIDUPAN BERORGANISASI Kegiatan organisasi yang diikuti, posisi sbg apa?

10. OLAH RAGA Individual atau Team (toleransi/kerjasama) 11 10. OLAH RAGA Individual atau Team (toleransi/kerjasama) 11. HOBBY Misal : Fotografi? Filateli? 12. SAUDARA (Anak ke …) Keluarga Besar saling asuh, toleransi, sibling rivalry Keluarga kecil ? Anak Tunggal? Pendidikan saudara-saudara? 13. PERNAH/TDK KECELAKAAN Misal : Enchepalitiskerusakan otak ; Tuli  curiga terus 14. APAKAH PERNAH IKUT PSIKOTEST? Faktor learning & pengalaman

FUNGSI ANAMNESA Untuk DIAGNOSTIK, dengan mengajukan per-tanyaan-pertanyaan dengan maksud : Memperoleh suatu gambaran tentang macam gangguan yang diderita klien Memperoleh gambaran mengenai situasi hidup klien, karena mungkin ada hubungan situasi hidup dengan gejala-gejala yang muncul. Misal : DEPRESIF  Kesedihan?Harapan?Tekanan? Menentukan bagaimana menyelesaikan masalah klien

SASARAN ANAMNESA Gangguan/Symtom-symtom, agar dapat menge-tahui kedudukan gangguan itu dalam kehidupan klien : Sudah sangat mengganggu atau tidak Kapan gangguan tsb muncul muncul Apa pencetus munculnya gangguan tsb

CIRI-CIRI KHAS DLM PENYATAAN DIRI (Observasi) Tipologi, kesan pertama secara menyeluruh Ramah/kaku, gagap, ragu-ragu, takut-takut? Gerakan tangan, berlebihan/ tidak ada Mimik/ Ekspresi muka Cara berbicara, Nada suara tinggi/rendah Cenderung histeris Cenderung lemah/lembut, Terkendali

CARA MELAKUKAN ANAMNESA Mengetahui problem (hal-hal tertentu) Memberi kesempatan berbicara Bertolak dari problem yang diajukan klien, misal sakit kepala  organis/bukan (dari dokter), frekuensi sakit, kapan mulai muncul, pencetusnya apa. Situasi lingkungan aktual, yaitu menyangkut keadaan rumah/rmh tangga/pekerjaan Perkembangan klien Relasi klien & lingkungan (org tua, saudara, sua- mi, mertua, anak, hub sexual, dll) Sikap thd agama, Hobby/kesenangan

YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM ANAMNESA Mendapatkan kepercayaan klien Ciptakan kontak yang terbuka & klien merasa aman (rahasia terjamin) Problem waktu, berapa lama waktu yg dibutuhkan harus diberitahukan, tepat janji Kerahasiaan, klien memperoleh kepastian bah-wa “ceritanya” tdk akan diteruskan ke org lain Orang ke III  perlu/tidak, kapan hrs dipanggil Penampilan & sikap sbg seorang Psikolog Ruangan yang tidak diganggu orang lain Orang lain tdk bisa melihat ke dalam, perhatikan pemasangan jam dinding.

TUJUAN WAWANCARA DIAGNOSTIK Mengumpulkan informasi mengenai klien, dengan pertimbangan bahwa intervensi/ terapi/pengobatan adalah hal yang terlalu dini untuk dilakukan sebelum ITER cukup mengetahui keadaan klien

INFORMASI YANG DIPEROLEH DARI KLIEN 1. THE PRESENTING COMPLAINT Yaitu keluhan yang muncul/disampaikan Masalah yang dimiliki klien Sudah brp lama klien mengalami masalah tsb Mengapa sekarang memiliki masalah tsb 2. A MENTAL HEALTH HISTORY Yaitu riwayat penyakit mental Masalah2 emosional yg pernah dimiliki klien di masa lalu. Bila ada, pengobatan apa yg pernah dilakukan Bagaimana masalah tsb diselesaikan

3. THE PRESENT LIFE SITUATION Yaitu situasi kehidupan sekarang Dimana klien tinggal,dengan siapa,bagaimana hubungan dg anggota keluarga, dimana bekerja, jabatan, penghasilan dst Hubungan dengan rekan sekerja, masalah apa yg dimiliki dlm pekerjaan 4. CHILDHOOD HISTORY Yaitu riwayat masa kanak-kanak Laporan singkat mengenai keluarga Peristiwa “besar” pada masa kanak-kanak

5. EDUCATIONAL & OCCUPATIONAL HISTORY Yaitu riwayat pendidikan & pekerjaan Tingkat pendidikan & latihan yang berhubungan dgn jenis pekerjaan yg dimiliki 6. SOCIAL HISTORY Yaitu riwayat kehidupan sosial Hubungan yang dimiliki pasien selama hidup- nya, pernikahan, perceraian dll

TAKTIK YANG DIGUNAKAN DALAM WAWANCARA DGN KLIEN Mendorong Klien mengenai area permasalahan kehidupan dengan pertanyaan2 umum Misal : Apa yang bisa saya bantu ?, Apakah Anda bisa menceritakan sedikit mengenai keluargamu ? Keuntungan dari pertanyaan yang “open close” Tidak ada waktu yg disia-siakan klien dgn pertanyaan panjang ITER Memberikan kesempatan klien untuk memilih area permasalahan yang mjd perhatian Klien memiliki kesempatan utk mengatur jawaban, menunjukkan keunikan pribadinya, tingkat patologinya

BILA KLIEN BERHENTI BERBICARA MENGENAI AREA PERMASALAHAN & CARA YG DILAKUKAN Keheningan memberikan waktu pada klien untuk berpikir dan melanjutkan pembicaraan Memberikan sikap yg mendorong seperti anggukan, kata-kata “ya..ya..” terus..terus” Permintaan “informasi lbh lanjut” secara verbal seperti : Silahkan lanjutkan, Bisa Anda mengatakan lbh jauh mengenai hal tsb? Penyataan “Reflektif” dengan mengulang apa yang dika-takan klien berdasarkan perasaan yang dilibatkan,seper- ti : Anda merasa kecewa, ketika suami Anda melupakan ulang tahun Anda. Pernyataan “Kesimpulan” seperti sampai sekarang Anda telah menceritakan tentang kesulitan didlm pekerjaan, dptkah Anda menceritakan kehidupan keluarga Anda?

Lanjutan.... Bentuk “interpretasi”, seperti Anda kelihatan tidak ingin membicarakan masalah tsb. Sebenarnya apa yg Anda rasakan bila membicarakan masalah tsb? Bentuk pernyataan “dukungan & meyakinkan” untuk klien yg ketakutan dan sulit berbicara. Bentuk “konfrontasi” seperti ibu Anda mengatakan kepa- da Anda untuk menemui saya, tetapi sebenarnya Anda tidak ingin berbicara dengan saya “Menutup pembicaraan”.Bila klien sangat ketakutan, ma- salah tsb sgt sensitif untuk dibicarakan atau membuat klien makin parah.

YANG PERLU DIINGAT ! Pernyataan Dukungan, Konfrontasi dan Menutup Pembicaraan jangan sering digunakan,boleh digunakan bila cara yang lain gagal digunakan.

BEBERAPA HAL YANG MUNGKIN MEMBUAT KLIEN TIDAK BERBICARA 1. TAKUT & RAGU-RAGU Taktik hilangkan dahulu ketakutannya 2. PARANOID/CURIGA BERLEBIHAN Yakinkan bahwa kita bisa pegang rahasia 3. MARAH-MARAH (karena merasa dipaksa) Meminta alasannya, mengapa klien bersikap demikian? 4. KEKURANGAN ORGANIS Mungkin IQ rendah, cari informasi tentang masalah tsb

BEBERAPA HAL YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK “MENGEREM” KLIEN YG TERLALU BANYAK BICARA Berikan “penghargaan” ketika klien memberikan jawaban yg singkat Mencoba merangkum informasi yang “terlalu” banyak dengan bantuan klien 3. Mencoba menginterpretasi : Apakah klien bicara terlalu banyak saat cemas? Apakah klien bicara terlalu banyak saat membi- carakan “area” persoalan kehidupannya? Setelah diketahui penyebabnya, dapat mencoba pendekatan baru.

HAL-HAL YG HARUS DIHINDARI, AGAR MEMPEROLEH INFORMASI YG LENGKAP Pertanyaan yg konfrontatif/antagonis Pertanyaan yg menilai, misal : Apakah Anda merasa gugup? Sebaiknya, bagaimana perasa- an Anda? Bertanya terus menerus (spt senapan mesin), tanpa memberi waktu utk klien menjawab/ ber-pikir. Situasi yang hening secara berlarut-larut (diam terus) Situasi dimana klien berbicara terlalu lama/ panjang tanpa ITER memperhatikan

BEBERAPA TEKNIK BERTANYA DALAM RANGKA ANAMNESA NARROWING QUESTIONS Yaitu mulai dgn mengajukan pertanyaan luas, kemudian disusul dgn pertanyaan lbh detil.Fungsi Narrowing Ques- tions adalah mengetahui sikap klien yg spontan atau sejujurnya. Misal : Bisa Anda ceritakan ttg lingkungan kerja Anda (luas) Apa pendapat Anda ttg pimpinan (sempit) PROGRESSING QUESTIONS Yaitu mulai dng memberikan pertanyaan ttg sesuatu yg “dekat” dng apa yg sesungguhnya ingin diketahui, kemudian menyusul pertanyaan yg secara progresif me- ngarah pada hal yg sesungguhnya ingin diketahui.Misal

Yg ingin diketahui adalah ttg sikap terhadap hub sex, bi-sa dimulai dng pertanyaan : bepergian di malam hari, pergi dgn teman, pergi dng pacar EMBEDDING QUESTIONS Yaitu menyembunyikan pertanyaan yg lbh signifikan ke dlm pertanyaan lain.Pertanyaan yg ingin diketahui di-selipkan diantara sejumlah pertanyaan lain yg bersifat rutin. Misal : hal yg sensitif (pacar) mulailah dng bertanya fakta-fakta rutin seperti lingkungan sekolah,guru, nilai pelajaran  kemudian tanya ngomong-ngomong ke sini dengan siapa? LEADING QUESTIONS Memberikan pertanyaan yg terarah pada sesuatu yang ingin diketahui dengan cara yg hati-hati. Biasanya dilakukan jika ITER punya alasan yg kuat untuk mencurigai kecenderungan tertentu ttg klien. Misal :

PROJECTIVE QUESTIONS Yaitu menanyakan pendapat klien ttg hal-hal tertentu atau org lain untuk mengetahui sistem nilai klien yg diterapkan thd diri sendiri atau terhadap org lain. Misal : Pendapat klien tentang Film Porno bila melihat kebia- saan mahasiswa saat ini yang gemar menonton film porno bukanlah hal tabu. Bagaimana pendapatmu ? Yang dapat kita asumsikan merupakan proyeksi dari klien sendiri

LATIHAN ANAMNESA Setiap Mahasiswa wajib mengambil data anamnesa kepada subyek tertentu Anamnesa yg dilakukan menggali informasi meliputi : Data Lengkap Subyek Riwayat Pendidikan (SD hingga sekarang) Riwayat Pekerjaan Urutan Keluarga Relasi Dalam Keluarga (Dg Ayah, Ibu, dan Saudara) Emosi & Dorongan Relasi Sosial (dalam pergaulan) Masalah saat ini yg sedang dihadapi Kesimpulan Sementara tentang Subyek