BAB 2 TEORI DAN PENELITIAN
Isu-isu teoritis Dasar Teori : Seperangkat konsep atau pernyataan yang berhubungan secara logis yang berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan perkembangan serta meramalkan bentuk-bentuk perilaku yang muncul dalam kondisi tertentu Data : Informasi yang dikumpulkan melalui penelitian Hipotesis : Penjelasan sementara atau prediksi yang dapat diuji dengan penelitian lebih lanjut
Isu-isu teoritis Dasar Isu 1 : Bagaimana herediter dan lingkungan mempengaruhi perkembangan ? Hal apa yang memberikan pengaruh paling besar, herediter atau lingkungan ? Nature vs Nurture
Isu-isu teoritis Dasar Isu 2 : Apakah perkembangan bersifat aktif atau pasif ? John Locke (tabula rasa) VS JJ Rousseau’s (noble savages) = mechanistic model VS organismic model Mechanistic : manusia seperti mesin yang bereaksi terhadap input dari lingkungan, karenanya perilaku manusia secara umum sama; perilaku manusia juga dapat diprediksi. Organismic : manusia bersifat aktif, manusia tidak sekedar bereaksi tetapi memiliki inisiatif, pengaruh lingkungan tidak menyebabkan perkembangan, meskipun mereka dapat mempercepat atau memperlambat.
Isu-isu teoritis Dasar Isu 3 : apakah perkembangan bersifat Continuous atau Discontinuity (memiliki tahapan tertentu) ? Pendukung mechanistic akan melihat perkembangan bersifat continuous, perkembangan selalu diatur oleh proses yang sama, memungkinkan untuk memprediksi perilaku berikutnya; fokus pada perubahan kuantitatif. Kuantitatif Perubahan dalam angka atau jumlah, seperti tinggi, berat, kosa kata, perilaku agresif, atau frekuensi komunikasi
Pendukung Organismic akan menekankan perubahan kualitatif, melihat perkembangan terjadi dalam satu rangkaian tahapan yang berjenjang, seperti anak tangga. Pada masing-masing tahapan, orang-orang akan menghadapi masalah yang berbeda-beda dan mengembangkan kemampuan yang berbeda-beda pula. Kualitatif Perubahan dalam jenis, struktur atau organisasi Contohnya : Perubahan dari embrio ke bayi, atau dari anak-anak yang tidak dapat berbicara pada sosok yang mengerti kata-kata dan dapat berkomunikasi secara verbal
Perspektif Teoritis Psikoanalisis Belajar Kognitif Evolusioner/sosiobiologis Kontekstual
1. Psikoanalisis Struktur Kepribadian: Id (Pleasure Principle) Ego (Reality Principle) Superego Sigmund Freud Perkembangan Psikoseksual Fase Oral Fase Anal Fase Phalic Fase Latency Fase Genital
Perkembangan Psikoseksual Menurut Freud Tahap Oral (0-1 Tahun) Tahap Anal (1-3 Tahun) Tahap Phallic Tahap Latency ( masa tenang, pembentukan keterampilan yang tidak terkait dengan unsur-unsur seks Tahap Genital – Masa heteroseksual
V S Erik Erikson Perkembangan Psikososial (1) Mistrust (2) Shame and doubt (3) Guilt (4) Inferiority (5) Role confusion (6) Isolation (7) Stagnation (8) Dispair Erik Erikson V S (1) Trust (2) Autonomy (3) Initiative (4) Industry (5) Ego Identity (6) Intimacy (7) Generality (8) Integrity Isna Asyri Syahrina
Perkembangan Psikososial Erikson Stage Characteristics Infant (lahir – sebelum 1 tahun) Basic trust versus mistrust Toddler (usia 1-3 tahun) Autonomy versus shame and doubt Preschool child (usia 3-6 tahun) Initiative versus quilt Preadolescent (usia 6-12 thn Industry versus inferiority Adolescent (13-19 tahun) Identity versus role confusion Young adult (20-25 tahun) Intimacy versus isolation Middle adult (25 – pensiun) Generativity versus stagnation Older adult (stelah pensiun – death) Ego integrity versus despair
Trust VS Mistrust by Erikson Kebutuhan utama adalah rasa aman dan kasih sayang Kebutuhan terpenuhi → trust Kebutuhan tidak terpenuhi → mistrust Lingkungan sosial yang berperan : Ibu
Autonomy VS Shame & Doubt by Erikson Fase anak mulai belajar berjalan Kebutuhan psikososial adalah kebebasan untuk eksplorasi Terpenuhi = autonomy / kemandirian Tidak terpenuhi = malu & ragu-ragu Lingkungan sosial yang berperan : orangtua
Initiative VS Guilt by Erikson Kebutuhan psikososial adalah respon atau tanggapan dari lingkungan Terpenuhi = menjadi anak yang punya inisiatif Tidak terpenuhi = rasa bersalah Lingkungan yang berperan adalah keluarga, terutama ayah.
Industry VS Inferiority by Erikson Fase-fase anak berada di sekolah Kebutuhan psikososial adalah bergaul dengan teman sebaya Kebutuhan terpenuhi : rajin & tekun dalam berusaha Kebutuhan tidak terpenuhi : rendah diri Lingkungan sosial yg berperan : teman sebaya (teman sekolah)
Identity VS Identity Diffusion by Erikson Masa remaja Masa mencari identitas diri Kebutuhan psikososial adalah bergaul dengan teman sebaya & memperoleh peran Ingin mendapatkan pengakuan Terpenuhi : identitas diri terbangun Tidak terpenuhi : bingung akan jati diri Lingkungan berpengaruh : teman sebaya
2. Belajar 1 Behaviorisme Teori yeng menekankan pada peran lingkungan yang dapat diramalkan dalam memunculkan perilaku yang teramati Belajar Asosiasi (asosiciative learning) Pengkondisian klasikal—Pavlov, Watson Pengkondisian operan (instrumental)—Skinner– Penguatan dan hukuman Modifikasi Perilaku Bentuk disengaja yang digunakan untuk menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan
Teori belajar 2: Teori Belajar sosial – Albert Bandura
3. Kognitif Tahapan-tahan istilah dari Piaget tersebut melalui tiga proses yaitu ; Organisasi : pembentukan sistem pengetahuan. Skema: pola perilaku teratur yang digunakan dalam situasi tertentu 2. Adaptasi : penyesuaian terhadap informasi baru mengenai lingkungan. a. asimilasi : mengambil informasi baru dan menggabungkan dengan struktur kognitif yang sudah ada b. Akomodasi : menyesuaikan satu struktur kognitif agar sesuai dengan informasi baru 3. Equilibrasi : upaya terus menerus untuk keseimbangan yang stabil atau peralihan dari asimilasi ke akomodasi. Piaget
Teori sosial budaya Lev Vygotsky Zona Of Proximal Development (ZPD)– celah antara apa yang telah berhasil dilakukan oleh diri mereka sendiri dan apa yang bisa mereka capai dengan pendampingan Scaffolding – dukungan sementara orang tua, guru dan lainnya yang diberikan kepada anak untuk melakukan tugasnya hingga anak dapat melakukan sendiri
Pendekatan Informasi yaitu kajian perkembangan yang mengamati dan menganalisis berbagai proses mental yang terlibat dalam mempersepsi dan menangani informasi. 4.Evolusioner/sosiobiologis. Pandangan perkembangan manusia yang berpusat pada perilaku sosial berbasis evolusioner dan biologis. .
5. Kontekstual Sudut pandang kontekstual merupakan perkembangan manusia yang melihat bahwa individual tidak terpisahkan dari konteks sosial. VBronfenbrenner Teori bioekologis Mikrosistem Mesosistem Eksosistem Makrosistem Kronosistem
Mikrosistem Suatu lingkungan di mana anak berinteraksi sehari-hari dan bertatap muka dengan orang lain: Rumah, sekolah dll Mesosistem Kaitan antara dua atau lebih mikrosistem: rumah dan sekolah Eksosistem Kaitan antara dua atau lebih lingkungan yang salah satunya tidak mengendalikan anak Makrosistem Keseluruhan pola budaya suatu masyarakat Kronosistem Pengaruh waktu pada sistem perkembangan yang lain
Metode Penelitian Penelitian kuantitatif dan kualitatif Penelitian kuantitatif : penelitian yang memusatkan pada data objektif dan pengukuran statistik atau angka. Penelitian kualitatif : penelitian yang memusatkan pada data seperti pengalaman subjektif, perasaan atau keyakinan. Metode ilmiah : sistem prinsip penyelidikan ilmiah meliputi pengidentifikasian sebuah masalah untuk diteliti.
Populasi: suatu kelompok di mana hasil penelitian dapat diterapkan Langkah umum: Mengidentifikasi sebuah masalah untuk diteliti Merumuskan hipotesis yang dapat diuji penelitian Mengumpulkan data Menganalisis data Membentuk kesimpulan sementara Sampling Populasi: suatu kelompok di mana hasil penelitian dapat diterapkan Sampel : kelompok subjek penelitian yang dipilih untuk mewakili populasi yang diteliti.
Bentuk-bentuk pengumpulan Data Self Report (Laporan pribadi) : Laporan verbal atau visual oleh partisipan studi Observasi dalam laboratorium atau pengaturan natural Pengaturan perilaku dan kinerja Desain Penelitian Dasar Studi kasus Studi etnografi Studi korelasional Studi eksperimen
Studi Kasus Studi kasus mengeksplorasi sumber perilaku dan dapat menguji perlakuan dan mereka menyatakan arah untuk penelitian selanjutnya fleksibilitas: peneliti bebas untuk mengeksplorasi jalan penyelidikan yang muncul selama periode studi. Kelemahan: Tidak bisa digeneralisasikan
Studi Etnografi Menggambarkan pola hubungan, kebiasaan, keyakinan dan teknologi, seni, dan tradisi yang mengatur cara hidup masyarakat. Bentuk : Kuantitatif dan kualitatif Observasi partisipan: bentuk penelitian naturalistik di mana peneliti tinggal atau turut serta dalam masyarakat atau kelompok yang lebih kecil yang diamati
Studi Korelasional Berupaya untuk menemukan suatu korelasi atau hubungan secara statistik Korelasi : arah positif dan negatif dan besaran (tingkat)
Eksperimen Suatu prosedur terkontrol di mana eksperimenter memanipulasi berbagai variabel untuk mempelajari bagaimana satu variabel mempengaruhi yang lain. Kelompok dan variabel Dalam eksperimen subjek penelitian dibagi ke dalam dua bentuk kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Desain Penelitian Perkembangan Pendekatan Cross sectional Pendekatan Longitudinal Studi sequential
Penelitian cross-sectional : penelitian yang dirancang untuk mengukur perbedaan yang berkaitan dengan usia dimana orang –orang diukur pada saat waktu. Penelitian longitudinal : penelitian yang dirancang untuk mengukur berbagai perubahan dalam sampel di sepanjang waktu. Penelitian sequential : desain penelitian yang menggabungkan teknik cross-sectional dan longitudinal.
Etika Penelitian Persetujuan subjek penelitian (informed consent) Penghindaran dari tipu daya Perlindungan subjek penelitian dari bahaya dan kehilangan harga diri, menjamin privasi dan kerahasiaan, hak untuk menolak atau menarik diri dari sebuah eksperimen
Untuk mengatasi dilema etika, peneliti diharapkan berpedoman pada 3 prinsip: Kemanfaatan, kewajiban memaksimalkan potensi manfaat untuk subjek penelitian dan meminimalkan kemungkinan bahaya Menghormati kemandirian subjek penelitian dan perlindungan kepada mereka yang tidak bisa melakukan penilaian sendiri Keadilan