Sesi 2 Penentuan Strategi Visualisasi berdasarkan Konsep yang telah ditentukan
Pedoman Pemilihan Unsur Visual Pilihan unsur-unsur visual harus selalu diarahkan kepada bentuk-bentuk yang: TEPAT artinya mengenai sasaran, arti dan konteksnya. SEKSAMA artinya sesuai dengan apa yang hendak disampaikan LAZIM adalah unsur visual yang dipilih sudah menjadi referensi umum, dikenal dengan baik dan dipakai secara umum. Sebelum menyusun bahasa visual, pelajari dulu: - product knowledge-nya, yaitu apa yang akan kita sampaikan. - siapa audience-nya (demografis, psikografis, teknografis dsb) - bagaimana cara penyampaian (‘jenis bahasa’/’cara bicara’) atau konteks dan referensi pesan.
Product Knowledge Pelajarilah dan mengerti segala sesuatu tentang pesan yang akan disampaikan. Jika pesan tersebut tentang produk atau jasa komersial maka kita harus tahu: problem produk, jenis produk, komposisi bahan, harga, varian produk, bentuk, konsumen, pesaing, keunggulan, kelemahan dan lain-lain. Jika non komersial/sosial ketahui terlebih dahulu: problem, tujuan kampanye, obyek dan lain-lain. Sedangkan apabila sebuah institusi kenali terlebih dahulu sejarahnya, jenis institusi, filosofi dan cita-cita, susunan direksi dan sebagainya
Memahami Sasaran & Referensinya Pastikan kepada siapa PESAN akan ditujukan. Gunakan bahasa yang sesuai dengan target sasaran. Kita juga harus bisa menyamakan referensi yang kita miliki dengan yang mereka miliki dan sebaliknya. Salah satu cara memahami sasaran dan apa referensi yang melekat padanya adalah dengan memahami segmentasi. Siapa sasaran kita dan apa yang menjadi atribut serta ketertarikan mereka. Berikut cara melakukan segmentasi melalui demografi dan Contoh kemungkinan visualisasinya:
Variabel Sub Variabel Visualisasi Usia Anak-anak Anak-anak yang sedang bermain di taman atau di sekolah Remaja Remaja sedang melakukan aktivitasnya (olahraga, jalan-jalan dan lain-lain) Dewasa Bekerja, berkarier atau visualisasi kehidupan mapan lain Gender Maskulin Olahraga ekstrim Feminin Belanja, berkebun Pekerjaan Atribut yang menunjukkan suatu pekerjaan Blazer untuk wanita yang bekerja di kantor Family Life Cycle Single Suasana kafe Baru menikah tapi belum punya anak Pasangan suami istri menata perabotan rumah tangga Menikah dengan anak-anak usia balita Pasangan suami istri mengajak anak balitanya dengan kereta dorong berjalan-jalan di kompleks perumahan Menikah dengan anak-anak berusia remaja Pasangan suami istri mengajak bercanda anak-anak remajanya atau makan di restoran cepat saji Menikah dengan anak-anak berusia dewasa Pasangan suami istri yang dimintai restu anaknya pada peristiwa pernikahan Tua dengan anak-anak sudah dewasa dan mandiri Pasangan suami istri yang dikunjungi anak-anak dan menantunya pada saat Lebaran
Contoh segmentasi lain adalah psikografi atau sering disebut dengan segmentasi gaya hidup. Segmen Gaya Hidup Deskripsi Visualisasi Hura-hura Kelompok yang menyukai kegiatan yang tidak serius dan senang dengan ‘keramaian kota’ Remaja yang ‘hang out’ di club atau discotik Hedonis Mengarahkan kegiatannya untuk mencari kenikmatan hidup. Suka aktivitas di luar rumah dan membeli barang mahal demi kesenangannya Diwakili dengan figur Agnes Monica. Atau visualisasi iklan Class Mild Rumahan Lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya dan sedikit bergaul. Orientasi pada keluarga dan sedikit perhitungan dalam pengeluaran uang sakunya Remaja santun dan membantu orang tua dengan tugas rumah tangga Sportif Senang berolahraga dan berprestasi dalam olahraga. Umumnya mereka bukan tipe pesolek Diwakili oleh figur Samuel Rizal. Kebanyakan Tipe paling umum. Berhati-hati dalam berperilaku. Tidak suka bertentangan dengan kelompok lebih besar dan kurang berinisiatif. Remaja berpakaian biasa cenderung lugu, berkacamata dan suka membaca buku
Gaya Bahasa Visual No. Gaya Khusus Uraian Contoh 1. Simile atau persamaan Perbandingan yang bersifat eksplisit. Terdapat spesifikasi mengenai persamaan itu. Mempersamakan kecepatan reaksi obat Bodrex dengan kecepatan sebuah motor balap 2. Metafora atau kiasan Perbandingan yang implisit Iklan-iklan A Mild versi ‘Tanya Kenapa’ atau ‘Benda Bicara’ untuk melakukan sindiran sosial. 3. Personifikasi / pengorangan Memperlakukan atau mempersamakan suatu benda jika menjadi manusia Kekuatan sebuah produk printer dengan Ade Rai sebagai model iklannya. 4. Alegori Terdiri dari: Fabel atau dongeng dari dunia binatang Parabel atau cerita perumpamaan dari dunia petani, nelayan, penjahit dan lain-lain profesi rakyat jelata Memakai binatang sebagai obyek cerita visual. Menghubungkan sifat suatu binatang dengan sifat yang ingin diwakilinya. Misal: Kelelawar mewakili aktivitas malam hari pada Mentari Free Talk.
Gaya Bahasa Visual 5. Alusi Memanfaatkan kesamaan antara hal yang satu dengan hal yang lain untuk menyindir atau menyasar hal yang satu itu. Visualisasi untuk wanita pemberani adalah dengan figur-figur mulai dari Srikandi, Supergirl, Margareth Tatcher hingga Suciwati 6. Eponim Memanfaatkan kesamaan antara sifat yang satu dengan sifat yang lain Kecantikan wanita divisualkan sebagai Venus (dewi kecantikan Yunani) 7. Metonimia Visualisasi berdasarkan asosiasi antara kata dengan kata lain. Meja hijau untuk pengadilan Pena untuk dunia jurnalistik 8. Sinestesia Menterjemahkan secara visual cerapan indera-indera kita selain indera penglihatan Terjemahan visual dari: Bau wangi = gambar bunga Perabaan kasar = gambar durian Suara mendengkur = gambar kayu digergaji Rasa pedas = gambar api