RESTORASI MEIJI
Jepang Sebelum Restorasi Meiji Negara agraris yang miskin. Negara Imperialis tidak tertarik terhadap Jepang. Dikuasai pemerintahan militer yang dipimpin Shogun (1603-1868). Melakukan politik isolasi (Bakufu) sejak 1639. Kekuasaan berdasarkan garis keturunan.
Tokugawa Yoshinobu Samurai
Kedatangan Kapal-Kapal Hitam 1853, datang kapal-kapal Hitam Amerika yang dipimpin Matthew C. Perry. Perry menginginkan segera dibuka isolasi dan melayani setiap kedatangan kapal-kapal mereka
Ketidakpercayaan Rakyat Pemberian Hak Ekstrateritorial kepada Amerika tanpa persetujuan Kaisar “ SONNO JOI ” Tunduk kepada kaisar dan usir orang asing
8 September 1867 Tokugawa mengembalikan kekuasaan ke tangan Kaisar 25 Januari 1868 - 30 Juli 1912 Secara resmi kaisar Meiji memerintah Jepang
Suasana Pengesahan Konstitusi Meiji Restorasi Meiji 6 april 1868 yang isinya sebagai berikut: Dibentuknya parlemen Harus bersatu untuk mencapai kesejahteraan bangsa Semua jabatan terbuka untuk semua orang Adat istiadat yang masih kolot harus dihapuskan Mendapat ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk keperluan negara Suasana Pengesahan Konstitusi Meiji
Kaisar Meiji
Modernisasi Jepang Pemerintahan - dibentuknya Parlemen - Daimyo digantikan Gubernur - Kelas samurai dihapuskan Militer - Mendatangkan Instruktur asing - Angkatan Perang diurus keluarga Chosu (AD) dan satsuma (AL) - Wajib militer
Pendidikan - Mengirimkan orang-orang. terbaik ke pusat pengetahuan Pendidikan - Mengirimkan orang-orang terbaik ke pusat pengetahuan Barat. - Mendatangkan ribuan ahli dan instruktur dari seluruh dunia - Membangun pusat-pusat pendidikan teknis industrial - Membeli mesin-mesin industri terbaru dan membeli hak paten - Membeli sebanyak-banyaknya buku terbaru keluaran dari Barat. Ekonomi Menasionalisasikan perusahaan Tokugawa dan Daimyo
Kemajuan Jepang akibat restorasi meiji membuat Jepang menjadi salah satu negara maju dan mampu bersaing dengan bangsa Eropa Karikatur kemenangan Jepang saat perang melawan Rusia tahun 1904-1905 yang menjadi inspirasi rakyat Asia untuk melawan Kolonialisme