Mencegah Kesalahan dengan Memperbaiki Proses Pengambilan Keputusan
Kapan keputusan yang buruk terjadi ? Keputusan yang buruk terjadi ketika suatu langkah ditiadakan atau dikupas secara dangkal dalam proses pengambilan keputusan.
Penyebab terjadinya keputusan yang buruk (1) Kesalahan dalam mengenali masalah Tidak memanfaatkan partisipasi Terbiaskan oleh pilihan yang menarik Tidak mampu keluar dari tekanan Terlalu mempercayai intuisi & judgement Pengambilan keputusan yang sifatnya dogmatis Kegagalan untuk berkompromi dengan nilai-nilai Bermasalah dalam membuat estimasi yang sifatnya subjektif Tidak aplikatif Bermasalah dalam mengkomunikasikan hasil analisa Mengabaikan etika Tidak belajar dari masa lalu
Penyebab terjadinya keputusan yang buruk (2) Kesalahan dalam mengenali masalah Bukan mengejar akar permasalahan, sehingga solusinya bersifat sementara. Tidak memanfaatkan partisipasi Tidak dapat memperoleh pemahaman yang lengkap mengenai permasalahan & keputusan yang diambil. Terbiaskan oleh pilihan yang menarik Pilihan yang menarik ditiru mentah-mentah walaupun tidak cocok dengan situasi dan kondisinya.
Penyebab terjadinya keputusan yang buruk (3) Tidak mampu keluar dari tekanan Saat masalahnya kompleks, tidak jelas, & tidak pasti decision maker sering tidak mampu membuat keputusan secara sistematis. Terlalu mempercayai intuisi & judgement Tidak dapat dievaluasi apakah keputusan tersebut merupakan konsekuensi yang logis dari pilihan-pilihan & informasi yang tersedia.
Penyebab terjadinya keputusan yang buruk (4) Pengambilan keputusan yang sifatnya dogmatis Mengagungkan prinsip tertentu dan mengorbankan yang lain, sebagai contoh : Pengambilan keputusan hanya melihat dari sisi sentimen masyarakat saja, dan tidak perlu analisa logis. Kegagalan untuk berkompromi dengan nilai-nilai Mengabaikan nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat.
Penyebab terjadinya keputusan yang buruk (5) Bermasalah dalam membuat estimasi yang subjektif Dipengaruhi oleh optimisme dan pesimisme decision maker Tidak aplikatif Ketidakjelasan dan ketidakpastian, sering menyebabkan analisa lebih bersifat teoritis daripada realita. Bermasalah dalam mengkomunikasikan hasil analisa Decision maker tidak mampu menjelaskan analisanya dan meyakinkan berbagai pihak dalam organisasi.
Penyebab terjadinya keputusan yang buruk (6) Mengabaikan etika Terkait dengan hal-hal yang tidak etis, seperti misalnya : pemanfaatan keputusan untuk hal yang sifatnya pribadi. Tidak belajar dari masa lalu Kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan kita agar tidak terulang kembali.
Memperbaiki pengambilan keputusan Untuk memperbaiki keputusan, langkah- langkah yang harus diambil meliputi : Mengidentifikasi inti permasalahan. Memposisikan diri untuk merespons permasalahan. Peka terhadap informasi yang datang. Sehingga dapat diperkirakan kondisi di masa yang akan datang.
Proses pembuatan keputusan (1)
Proses pembuatan keputusan (2) Exploring Stage Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian sumber masalah, pengujian sumber masalah tersebut, penentuan tujuan dari tindakan kita, serta mencari jalan keluar sebagai respons terhadap masalah tadi. Assessing Stage Digunakan untuk menilai keunggulan dari berbagai tindakan alternatif untuk suatu kriteria, serta menentukan kondisi masa depan yang cocok bagi alternatif tersebut.
Proses pembuatan keputusan (3) Experimenting Stage Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan nilai dari setiap alternatif tindakan (skenario). Learning Stage Merupakan tahap evaluasi, dimana ditentukan sejauh apa hasil yang dicapai dari suatu pengambilan keputusan, serta letak kelemahannya.