Kelompok 9 Dinamika Perubahan Temperatur dan Reduksi Volume Limbah Dalam Proses Pengomposan (Studi Kasus Pengomposan Di RPH Cakung – Jakarta Timur) Disusun oleh : Archie Rama Reyhan Fath Revitta P. S. Fatikhatul Ummah Ardanariswari Putri R. Penta Adyargha Kelompok 9
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Oleh : Archie Rama R.
RUMAHPOTONGHEWAN Latar Belakang Lalu. . . Apa hubungannya ??? Penyedia daging ASUH Berapa Jumlahnya di Jakarta ? ? ? Lalu. . . Apa hubungannya ???
RUMAHPOTONGHEWAN Latar Belakang POLUSI Limbah cair Limbah padat BAHAYA BUKAN ? ? ? ? TANPA PENANGANAN
Latar Belakang WINDROW PENGELOLAAN LIMBAH DI RPH CAKUNG
Latar Belakang WINDROW prinsip kerja : materi organik diuraikan menjadi energi, kompos, air, dan karbondioksida beserta gas yang lain. energi dilepaskan sebagai panas mengakibatkan windrow mengalami tahap aktif. minggu pertama, energi panas dari bakteri termofilik mengakibatkan suhu 70 drj. Sampai 3 minggu Bakteri patogen mati. Sejalan dengan waktu, temperatur akan menurun gradual karena bakteri termofilik mulai menurun dan digantikan bakteri mesofilik hingga suhu 40 drj. volume dan berat mencapai 70% - 80% WINDROW
Selama Proses Pengomposan Windrow TUJUAN PENELITIAN RUMAHPOTONGHEWAN CAKUNG WINDROW Mengkaji Dinamika Perubahan Temperatur Dan Perubahan Berat Atau Volume Limbah Selama Proses Pengomposan Windrow
METODOLOGI PENELITIAN 1. BAHAN 2. PERALATAN 3. METODE PENELITIAN PENGOMPOSAN PENGUKURAN Oleh : Fath Revitta P.S
BAHAN&ALAT Alat : Mesin pembalik kompos Wheel loader Bahan : (dibutuhkan 441 – 504 m3) Feses Sapi Isi rumen Padatan Alat : Mesin pembalik kompos Wheel loader Alat penyaring kompos Termometer kompos Meteran Timbangan kompos
PROSES PENGOMPOSAN Limbah padat ditampung di interim store selama 21-27 hari Dibentuk menjadi windrow di composting hall (35x2,5x1,3 m) Windrow limbah disiram dengan lumpur (sludge) yang berasal dari instalasi pengendapan (decanter) pengolahan limbah cair. Pembalikan windrow: 1 minggu 1 kali 2-3 bulan Matang Diangkut ke unit pengayakan untuk diayak sehingga didapatkan kompos halus dan kompos kasar
PENGUKURAN Pengukuran komposisi dan berat limbah di interim store “ dihitung dari volume satu jenis limbah, berat basah, dan berat kering total keseluruhan limbah”. Pengukuran volume, berat, dan berat jenis limbah saat dikomposkan Volume = ( lebar x panjang x tinggi )/2 Berat jenis = berat rata-rata/50 Berat total = volume x berat jenis Pengukuran temperatur “ 3 kali/minggu dengan 3 titik.”
Oleh : Fatikhatul Ummah HASIL PEMBAHASAN 1. KARAKTERISTIK DAN JUMLAH 2. REDUKSI BERAT DAN VOLUME SELAMA PROSES Oleh : Fatikhatul Ummah
karakteristik dan jumlah Jumlah sapi : 273 – 1076 ekor. Jumlah feses 15 kg/ekor
karakteristik dan jumlah Jumlah sapi : 273 – 1076 ekor. Jumlah feses 15 kg/ekor
REDUKSI BERAT DAN VOLUME SELAMA PROSES A. BERAT JENIS APA PENYEBABNYA ? ? ? Adanya pembalikan mekanik dan penguraian material limbah sehingga ukuran partikel semakin kecil sehingga menjadi lebih padat. Selama proses pengomposan reduksi volume mencapai 83%.
REDUKSI BERAT DAN VOLUME SELAMA PROSES Hubungannya bahan organik karbon berada dalam jumlah cukup dan digunakan sebagai sumber energi oleh mikroba dekomposer. Kompos matang jika reduksi beratnya 60%.
HASIL PEMBAHASAN Oleh : Ardanariswari P. DINAMIKA TEMPERATUR SELAMA PROSES Oleh : Ardanariswari P.
DINAMIKA TEMPERATURE Temperatur adalah indikator aktivitas mikrobiologi ( aktivitas metabolisme, respirasi dan populasi). Kompos matang apabila temperaturnya 20 drj. Diatas temperatur udara. Ketersediaan oksigen mempengaruhi aktivitas mikrobiologi, semakin tinggi laju penyerapan oksigen semakin tinggi temperaturnya. Temperatur harus tetap dijaga 60 drj.
1. KUALITAS PRODUK 2. KESIMPULAN Oleh : Penta Adyargha.
KUALITAS PRODUK Tingkat kematangan tersebut dicerminkan oleh nilai rasio C/N sebesar 11 menyerupai rasio C/N tanah.
KESIMPULAN Dinamika perubahan temperature, reduksi volume, dan temperatur pada minggu awal diatas 55 drj. Dan reduksi volumenya 80%. Dapat dijadikan parameter untuk mengevaluasi keberhasilan proses kematangan kompos
Any Question. . . .