STRATEGI PENYEHATAN PERUSAHAAN DAN DIVESTASI Anggota kelompok : SRI ANI A210110036 DIAN EVI STYANINGSIH A210110058 DEWI TRI UTAMI A 210110066
TANDA PERUSAHAAN TIDAK SEHAT Ketidakcukupan kas Keterbatasan likwiditas Pengurangan modal kerja Utang dagang membengkak Piutang dagang meningkat Penurunan ROI (Return on invesment) Penjualan mendatar
Penyehatan perusahaan Penyehatan strategik (strategic turnaround) Penyehatan operasional (operating turnaround)
Penyehatan strategik Penyehatan strategik yaitu berkaitan dengan usaha penyehatan terhadap sakit yang disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang sekarang dihasilkan sesuai dengan komponen pokok misi perusahaan yang telah ditetapkan.
Penyehatan operasional Penyehatan operasional yaitu manajemen berusaha memperbaiki kinerja perusahaan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan ekonomis keuangan yang diakibatkan oleh kelemahan implementasi strategi.
Proses penyehatan Secara sederhana tahapan proses penyehatan adalah sebagai berikut : Manajemen melakukan evaluasi menyeluruh Manajemen membuat rencana penyehatan Manajemen mengimplementasikan rencana penyehatan yang telah dibuat Manajemen membuat langkah stabilisasi perusahaan Manajemen melakukan penyiapan kearah pertumbuhan bisnis
STRATEGI DIVESTASI Merupakan strategi keluar dari pasar, hal ini terjadi ketika perusahaan gagal berkembang dan tidak terlihat prospek yang cerah,pemilik bersama manajemen dapat saja langsung memutuskan meninggalkan pasar.
Alasan perusahaan melakukan divestasi yaitu: determinan pokok yang paling sering memaksa manajemen memilih menutup operasi unit usaha strategis dan keluar dari pasar adalah buruknya kinerja perusahaan,khususnya dalam mencapai sasaran laba dan atau ROI (Return On Investment)
Pada umumnya ada 3 macam pilihan strategi divestasi yakni: Melakukan penjualan menyeluruh (outright sale) Merubah unit usaha yang merupakan perusahaan anak menjadi satu entitas (perusahaan) baru yang independen terbebas dari perusahaan induk (spin- of) likwidasi
Halangan keluar dari pasar Keengganan mengakui kegagalan Berkurangnya kebanggaan manajerial (managerial pride) Ketidaknyamanan emosional karena harus berpisah dengan perusahaan yang telah menjadi bagian dari hidup keseharian manajemen,bukan sekedar dalam soal bisnis Kekhawatiran jika pihak lain yang membeli dan mengoperasikan unit usaha tersebut justru berhasil dengan baik di kemudian hari.