SEKS , MINUMAN KERAS DAN NARKOBA Alif Saktian Purnomo 145020101111004 Agil Saputra 145020100111022
PENDAHULUAN Sebelum tahun 1914 seks , minuman keras dan narkoba tidak di permasalahkan di negara Amerika. Tetapi lama kelamaan pemerintah Amerika Serikat menyadari bahwa tiga hal tersebut akan menjadi boomerang bagi negaranya sendiri . Maka dari itu pemerintah setempat ingin menekan penggunaan akan Seks , Minuman Keras , dan Narkoba dinegaranya .
BAGAIMANA CARANYA ? Awalnya pemerintah bingung untuk mengambil kebijakan apa yang paling tepat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Pemerintah mempunyai dua pilihan untuk menekan tiga hal tersebut , yaitu : Pemerintah menekan lewat produsen Pemerintah menekan lewat konsumen
(lanjutan) Pemerintah kecil kemungkinan untuk memberi penekanan terhadap konsumen , dengan alasan biaya. Jadi semakin banyak pihak yang di tekan maka biaya yang dikeluarkan juga semakin besar.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Setelah mempertimbangkan kebijakan apa yang harus pemerintah lakukan , maka pemerintah memutuskan untuk menekankan pada produsen Dengan pertimbangan salah satunya adalah dana yang di keluarkan tidak sebesar jika pemerintah melakukan penekanan terhadap konsumen
BENTUK PENEKANAN TERHADAP PRODUSEN : Pembuatan peraturan baru yang mengatur seks , minuman keras , dan narkoba Penaikan pajak Pemberlakuan denda Pemberlakuan sangsi
EFEK Awal pemberlakuan kebijakan tersebut pemerintah mendapatkan apa yang menjadi tujuannya. Seks , minuman keras , dan narkoba berkurang secara drastis
TIMBUL PERMASALAHAN LAIN Adanya kebijakan baru yang disitu bisa menekan Seks , minuman keras , dan narkoba secara derastis menimbulkan permasalahan baru . Yaitu menaiknya kekerasan dan pembunuhan di negara tersebut .
RESPON PEMERINTAH Menanggapi permasalahan baru pemerintah harus berfikir ulang tentang kebijakannya dan kebijakan apalagi yang harus mereka gunakan untuk mengatasi masalah baru tersebut.
KEBIJAKAN BARU PEMERINTAH Adanya permasalahan yang serius yang timbul akibat efek kebijakan sebelumnya mengakibatkan pemerintah mengeluarkan kebijakan baru. Yang intinya dari kebijakan baru ini tetap menekan tiga permasalahan awal tetapi tidak se keras kebijakan yang awal .