Assalamualaikum Wr. Wb.
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Kelompok 2: Anif Nur Afandi Ardiya Regita Pramesti Arina Dwi Saputri DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Pengertian Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia. Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Ciri-ciri Sehat Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual. 1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. 2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. 3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Paradigma Sehat Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan per - lindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit. Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera sehat. Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Aspek Pendukung Sesungguhnya sehat adalah suatu kondisi keseimbangan, di mana seluruh sistem organ di tubuh kita bekerja dengan selaras. Aspek-aspek yang mempengaruhi keselarasan tersebut berlangsung seterusnya adalah: Nutrisi yang lengkap dan seimbang Istirahat yang cukup Olah Raga yang teratur Kondisi mental, sosial dan rohani yang seimbang Lingkungan yang bersih. Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Faktor Keyakinan dan Tindakan 1. Faktor Internal a. Tahap Perkembangan b. Pendidikan atau Tingkat Pengetahuan c. Persepsi tentang fungsi d. Faktor Emosi e. Spiritual 2. Faktor Eksternal a. Praktik di Keluarga b. Faktor Sosio ekonomi c. Latar Belakang Budaya Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Tahapan Sakit Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 6 tahap yaitu: Tahap mengalami gejala Tahap transisi Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Role) Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan. Tahap ketergantungan Tahap penyembuhan. Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Kriteria Sakit Seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit : Adanya gejala : naiknya temperature, nyeri Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja, sekolah Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Ciri-ciri Sakit Ciri-ciri seseorang yang sakit: Secara fisik : nyeri, panas tinggi. Kognitif : interprestasi terhadap gejala. Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sakit 1. Faktor Internal a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami b. Asal atau Jenis penyakit 2. Faktor Eksternal a. Gejala yang Dapat Dilihat b. Kelompok Sosial c. Latar Belakang Budaya d. Ekonomi e. Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan f. Dukungan Sosial Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Tahap Perilaku Sakit Tahap-tahap Perilaku Sakit: Tahap I (mengalami gejala) Tahap II (Asumsi Tentang Peran Sakit) Tahap III (Kontak dengan Pelayanan Kesehatan) Tahap IV (Kontak dengan Pelayanan Kesehatan) Tahap V (Kontak dengan Pelayanan Kesehatan) Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya Kesimpulan Cara dan gaya hidup manusia, adat istiadat, kebudayaan, kepercayaan bahkan seluruh peradaban manusia dan lingkungannya berpengaruh terhadap penyakit. Secara fisiologis dan biologis tubuh manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan yang selalu berubah, yang sering membawa serta penyakit baru yang belum dikenal atau perkembangan/perubahan penyakit yang sudah ada. Kajian mengenai konsekuensi kesehatan perlu memperhatikan konteks budaya dan sosial masyarakat. Sehat Sakit dalam Perspektif Budaya
Wasalamualaikum Wr. Wb