Masalah Umum yang Dihadapi Pembaca Rendahnya tingkat kecepatan membaca. Semakin tinggi kecepatan membaca seseorang semakin efektif pula kecepatan membacanya.
Minimnya pemahaman yang diperoleh. Persepsinya kurang sehingga lambat dalam menginterpretasi apa yang dibaca. Interpretasi tidak tergantung pada ketajaman pengilihatan, tetapi kejernihan dan kekayaan pengertian kita.
3. Kurangnya minat membaca 3. Kurangnya minat membaca. Dipengaruhi faktor kebiasaan, sarana, buku-buku yang dibaca. 4.Minimnya pengetahuan tentang cara membaca yang cepat dan efektif. 5. Adanya gangguan-gangguan fisik yang secara tak sadar menghambat kecepatan membaca.
Vokalisasi Subvokalisasi (melafalkan dalam batin) Menunjuk dengan jari atau alat Gerakan kepala Menggerak-gerakkan kaki menurut irama musik yang didengarkan. Membaca sambil bergumam-gumam. Kebiasaan berhenti lama pada awal baris Kebiasaan mengulang-ulang unit bahasa yang telah dibaca.
Kebiasaan Buruk Saat Membaca Pengulangan (Regression) 1 2 3 7 4 5 6 8 Pada waktu IMF mempelajari rescheduling hutang – hutang Pada waktu IMF mempelajari recheduling hutang IMF hutang
2. Keterpakuan (Berhenti sejenak). 3 2. Keterpakuan (Berhenti sejenak). 3. Berhenti pada awal baris atau kalimat. 4. Salah meletakkan pandangan mata. 5. Fisasi dan Durasi 6. One reading rate 7. Too many Fivation 8. Subvokalisasi 9. Inner speech
Potensi dan usaha dalam membaca Semua hambatan fisik harus disingkirkan. Kita harus benar-benar menyadari dan mau membaca lebih cepat, menyerbu bahan bacaan dan agresif untuk cepat menyelesaikan bahan bacaan. Kita harus memaksakan diri untuk dapat menambah kecepatan membaca sehingga menjadi kebiasaan baru dalam keseharian, yaitu cepat membaca dan menyelesaikan bacaan itu.
Umpan balik kembali ke pengirim Pesan melewati medium komunikasi Penerima menerima pesan Pengirim mempunyai ide Ide berubah menjadi pesan Kemungkinan umpan balik tambahan ke penerima
Hambatan Komunikasi Salah pengertian terjadi bila: Penerima dan pengirim tidak sama mengartikan suatu kata/pesan Salah persepsi karena beda pengalaman, pendidikan, kebudayaan, tingkah laku, dll Kemampuan bahasa rendah Kemampuan mendengarkan rendah Terbawa emosi Ganguan fisik
Bentuk Komunikasi (Verbal) Bentuk Komunikasi umumnya verbal dan non verbal Verbal : Komunikasi melalui tulisan dan lisan. Komunikasi tertulis; mudah dalam distribusi dan ekonomis Komunikasi lisan; mengurangi kesalah pahaman, dan feedback bisa diterima langsung
Bentuk Komunikasi (Non Verbal) Nonverbal : bahasa tubuh, ekspresi wajah, sandi, simbol, pakaian, warna dan intonasi suara Ketika terjadi perbedaan antara verbal dan nonverbal, penerima akan lebih percaya pada nonverbal
Proses Menyimak (Listening Process) Menyimak terdiri dari 4 tahap : Persepsi Interpretasi Evaluasi Respon/Aksi Hambatannya menyimak : Hambatan mental : tidak perhatian, berbeda persepsi, pikiran sempit Hambatan fisik dan lainnya : kekurangan pendengaran, sekeliling yang ribut, penampilan dan sikap pembicara, beda waktu dalam mendengar.
Proses Menyimak (Listening Process) Untuk menjadi pendengar yang baik : Possitive attitude : mengharapkan akan belajar sesuatu. Opennes : tidak menghiraukan perasaan dan prasangka dalam mendengarkan. Involvement : memperlihatkan komitmen dengan lawan bicara melalui tatapan mata dan klarifikasi. Retention : menyimpulkan dan mengingat.