DIMENSI-DIMENSI RELIGIUSITAS Pertemuan ke-3 07 / 08 April 2010

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tangga Kepemimpinan Rasulullah
Advertisements

Oleh : AA. Gd. Muliawan, S.Ag, M.Si Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali.
Sikap keberagamaan pada anak
PERINGATAN-PERINGATAN ILAHI (al-Mawa'idz fil Ahadis al-Qudsiyyah)
Menurut Teori Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu
BAB 4 TAUBAT DAN RAJA’.
METODE MEMAHAMI ISLAM AGAMA ISLAM DIYAKINI MEMILIKI SEGALA KESEMPURNAAN DAN AJARAN YANG LENGKAP, TETAPI TERKESAN KAKU DAN MENJADI BEBAN KARENA DISAMPAIKAN.
Pendahuluan Wawasan Budi Luhur
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
Pokok Bahasan 3, ARIS RISDIANA, S.Sos.I, MM
SCHEIN (1992): Oleh para antropolog budaya digunakan untuk menunjuk pada kebiasaan-kebiasaan yang dikembangkan oleh masyarakat sepanjang sejarah mereka.
DIMENSI-DIMENSI RELIGIOUS PSIKOLOGI AGAMA
Oleh: Muhsin Hariyanto
PENGERTIAN AGAMA.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FILSAFAT NILAI Filasafat nilai mempelajari estetika dan etika yang berhubungan dengan eksistensi manusia secara fisik dan nonfiksik Etika standar ukurannya.
KELOMPOK 2 ANISA KHAFIDA MADINATUL MUNAWAROH NURUL HASANAH
PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Kelompok 3 :
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
Filsafat Pancasila Bambang Tri Purwanto.
PRIBADI UNGGUL MENANG ATAS KRISIS Lukas 1 :
PENGEMBANGAN KARAKTER DOSEN PGPAUD
Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan....
Manfaat Training SQ REFORMATION
AGAMA Agama merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia. Agama berkaitan dengan kepercayaan-kepercayaan, keyakinan-keyakinan terhadap Tuhan.
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
AGAMA Arti Agama Pengertian Agama Hakekat Agama Bagi Manusia.
Worldview: Cultural Explanations
AGAMA DAN AGAMA ISLAM NANING PUTRI UTAMI
Manusia Dan Kebudayaan
MUHAMMAD FAHMI AL HABIB ( )
Pemahaman Agama : Etimologis & Teologis
MATA KULIAH TAUHID AQIDAH AKHLAK Dosen : Sarah Wulan, S.Ag, M.Pd
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
AGAMA Agama merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Agama berkaitan dengan kepercayaan, keyakinan terhadap Tuhan dan alam ghaib, pengaturan tentang.
SILABI PERBANDINGAN AGAMA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AGAMA DAN KEBERAGAMAAN
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
SILABI PERBANDINGAN AGAMA
Anang Zubaidy Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia April 2013
Login Word Press Silahkan masukkan username dan pasword anda untuk masuk ke dalam sistem Masuk.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Etika Pancasila.
Konsep Manusia dan Agama
1. Latar Belakang Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
KONSEP DASAR AJARAN ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pemahaman Agama : Etimologis & Teologis
Agama Etimologi: Agama berasal dari bahasa sankskerta. [a = tidak; gama = kacau] artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai.
Definisi Agama Agama adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa sanskerta. Istilah ini terambil dari dua kata yaitu a dan.
Asal mula agama? Ketika manusia menemukan tiga hal: kebenaran, kebaikan dan keindahan , gabungan ketiganya dinamakan suci, manusia ingin mengetahui siapa.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
PENGANTAR KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
AQIDAH UNIT 2 Kelas Bimbingan Dewasa.
MEMPERSEMBAHKAN KELOMPOK 1 M. Reza Ansyari LubisMuammad Abduh Arya Syaputra Novika LubisWiwik HerawatiSiti Nuranis.
1 IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH. 2 1.Pengertian 2.Ruang Lingkup 3.Faktor Pembinaan Iman 4.Kompetensi Iman yang Sempurna 5.Iman dalam Kehidupan IMAN SEBAGAI.
Aqidah Islam Oleh: Muhsin Hariyanto
NILAI-NILAI AGAMA DAN BUDAYA YANG RELEVAN
Pertemuan 1 1. Pengertian Aqidah 2. Istilah lain Aqidah 3. Ruang lingkup Aqidah 4. Urgensi Aqidah.
SISTEM KEPERCAYAAN ISIP 4214 ABDUSSHAUFI, M.PD. A. RELIGI DAN SISTEM KEPERCAYAAN Religi (Fischer) : apabila kesadaran akan adanya hal-hal yang dianggap.
OLEH : ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H. Nilai, norma, dan moral adalah konsep- konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya.
Transcript presentasi:

DIMENSI-DIMENSI RELIGIUSITAS Pertemuan ke-3 07 / 08 April 2010

DIMENSI-DIMENSI RELIGIUS (Glock & Stark) Ideological Dimension, Intellectual Dimension, Experiential Dimension, . Conforming type, Responsive type Ecstatic type Revelational tye Ritualistic Dimension, Consequencial Dimensional.

PENGERTIAN RELIGIUS Kata agama secara harfiah berasal dari bahasa sansekerta yakni: dari kata a dan gama, a artinya tidak dan gama artinya kacau. Jadi agama berarti tidak kacau atau tertib. Dengan kata lain agama berarti peraturan. Kata agama sekarang sudah berarti lain, bukan hanya peraturan, tetapi lebih mendekati kata religi. Kata religi berasal dari kata latin religare yang berarti ikatan manusia terhadap sesuatu. Kata religi jadinya personalistis, artinya langsung mengenai dan menunjuk pribadi manusia dan lebih menunjuk eksistensi manusia. (Ahyadi, 1981: 10).

Dister, mengartikan religiusitas sebagai keberagamaan, yang berarti adanya unsur intemalisasi agama itu dalam diri individu. Clark dan Stark (Robertson,1993) mengatakan bahwa keberagamaan seseorang menunjukkan pada ketaatan dan komitmen seseorang terhadap agamanya.

Allfort dan Ross (Malony, 1997) mengemukakan bahwa kegagalan kehidupan religius karena suasana kehidupan keagamaan lebih diwarnai oleh orientasi keagamaan yang bersifat ekstrinsik dari pada intrinsik. Orientasi keberagamaan ektrinsik menurut Allfort (Rahmat, 1991) memandang agama sebagai sesuatu untuk dimanfaat dan bukan untuk kehidupan. Agama digunakan untuk menunjang motif-motif lain, seperti kebutuhan akan status, rasa aman atau harga diri. Sebaliknya orientasi keberagamaan intrinsik memandang agam sebagai "comprehensive commitment" dan "driving integrative motive" yani mengatur seluruh hidup seseorang. Agama diterima sebagai faktor pemadu (unifYing factor).

Religiusitas menurut Japar (1999:32) dapat dimaknakan sebagai kualitas penghayatan seseorang dalam beragama atau dalam memeluk agama yang diyakininya, semakin mendalam seseorang dalam beragama makin religius dan sebaliknya semakin dangkal seseorang dalam beragama akan makin kabur religiusitasnya. Seseorang dengan keberagamaan secara intens akan menjadikan agama sebagai pembimbing perilaku sehingga perilakunya selalu diorientasikan dan didasarkan pada ajaran agama yang diyakini tersebut.

Drajat, juga mengemukakan bahwa orang yang religius akan merasa Allah selalu ada dan mengetahui apa saja. Konsep ini sejalan dengan pandangan filsafat ke-Tuhan-an yang mengatakan bahwa manusia disebut "Homo Divians", yaitu mahluk yang berke-Tuhan-an, yang berarti manusia dalam sepanjang sejarahnya senantiasa memiliki kepercayaan terhadap Tuhan atau hal-hal yang gaib (Arifin dalam Wulandari, 2000: 15).

Gambar 1

ADA APA DI DALAM DIRI SESEORANG ? ST - OT STT - OT ST - OTT STT - OTT

(the logical dimensions) Dimensi Idiologis (the logical dimensions) Dimensi Ritualistik (the ritualistic dimensions) DIMENSI-DIMESI RELIGIUSITAS Dimensi Eksperiensial (the experiential dimensions) Dimensi Konsekuensial (the consequential dimensions) Dimensi Intelektual (the intelektual dimensions)

Dimensi Idiologis (the ldeological dimensions) Dimensi ini menunjukkan pada seberapa tingkat keyakinan seseorang terhadap kebenaran ajaran-ajaran agama yang fundamental atau bersifat dogmatik. misalnya; keyakinan tentang Allah. malaikat, nabi/rasul, kitab-kitab Allah, surga, neraka dan sebagainya.

Dimensi Ritualistik (the ritualistic dimensions) Dimensi ini menuajuk pada seberapa tingkat kepatuhan seseorang dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana disuruh atau dianjurkan oleh agamanya, misalnya: berdo'a, puasa, pergi ke tempat ibadah dan sebaginya.

Dimensi Eksperiensial (the experiential dimensions) Dimensi ini menunjuk pada seberapa tingkat seseorang dalam merasakan dan mengalami perasaan-peraaan dan pengalaman-pengalaman religius, misalnya: dekat. kepada Allah, perasaan do'a dikabulkan, perasaan bersyukur kepada Allah dan sebagainya.

Dimensi Konsekuensial (the consequential dimensions) Dimensi ini menunjuk pada seberapa tingkatan seseorang dalam berprilaku dimotivasi oleh ajaran agamanya. Perilaku disini lebih dalam hal perilaku "duniawi", yakni bagaimana individu berelasi dengan dunianya, misalnya: perilaku suka menolong, berderma, menegakkan kebenaran dan keadilan, berlaku jujur, memafkan, dan sebagainya.

Dimensi Intelektual (the intelektual dimensions) Dimensi ini menunjuk pada seberapa tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran pokok agamanya sebagaimana termuat dalam kitab sucinya.

(SAYIDINA ALI BIN ABI THALIB) TIADA KEKAYAAN LEBIH UTAMA DARIPADA AKAL. TIADA KEPAPAAN LEBIH MENYEDIHKAN DARIPADA KEBODOHAN. TIADA WARISAN LEBIH BAIK DARIPADA PENDIDIKAN (SAYIDINA ALI BIN ABI THALIB)