KONSEP DASAR KURIKULUM
SEJARAH KURIKULUM ISTILAH KURIKULUM SUDAH DIKENAL RATUSAN TAHUN LALU ISTILAH KURIKULUM BERASAL DARI BAHASA LATIN ”CURRERE”, yang MENUNJUKKAN “LAPANGAN PERLOMBAAN LARI” YANG DIDALAMNYA MENUNJUKKAN ADANYA GARIS “START” dan BATAS “FINISH”, YANG DIGUNAKAN UMTUK MENUNJUKKAN TEMPAT MEMULAI DAN MENGAKHIRI PERLOMBAAN. KATA TERSEBUT KEMUDIAN DIADOPSI OLEH DUNIA PENDIDIKAN UNTUK MENUNJUKKAN KAPAN DIMULAI DAN DIAKHIRINYA PELAJARAN.
PENGERTIAN KURIKULUM TYLER (1949) MEMAKNAI KURIKULUM DENGAN BERTOLAK DARI 4 PERTANYAAN MENDASAR YANG HARUS DIJAWAB DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM: APA TUJUAN YANG HARUS DICAPAI OLEH SEKOLAH? PENGALAN BELAJAR APA YANG DAPAT DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN TSB? BAGAIMANA PENGALAMAN BELAJAR DAPAT DIORGANISASIKAN SECARA EFEKTIF? BAGAIMANA CARA MENENTUKAN BAHWA TUJUAN PENDIDIKAN TELAH DAPAT DICAPAI
FRANKLIN ROBBIT mendefinisikan kurikulum meliputi dua hal: Suatu cakupan pengalaman yang secara langsung maupun tidak langsung tertuju pada pembentukan kecakapan anak. Serangkaian pengalaman latihan yang diarahkan secara sadar oleh sekolah untuk melengkapi dan memperbaiki kecakapan anak.
CASWELL dan CAMBELL Ia memaknai Kurikulum sebagai : Compossed of all of the experiencies chieldren have under the guidance of the school. Ia kemudian menyempurnakan definisi tersebut dengan menambahkan ”terencana dan terkendal”, sehingga kurikulum sebagai program terencana untuk mencapai tujuan pendidikan.
Saylor dkk, memandang Kurikulum dari 4 pandangan sbb: The Curriculum as objectives (Kurikulum sebagai tujuan). The Curriculum as planned opportunities for learning (Kurikulum sebagai kesempatan belajar yang terencana). The Curriculum as subjects and subject matter (Kurikulum sebagai matapelajaran/ matakuliah). The Curriculum as experiencies (Kurikulum sebagai pengalaman/pengalaman belajar).
HILDA TABA Mendefinisikan kurikulum sebagai “a plan for learning” yakni sesuatu pengalaman belajar yang direncanakan oleh sekolah untuk dipelajari para siswa.
KESIMPULAN KURIKULUM DAPAT DIARTIKAN SCARA SEMPIT SEBAGAI SEDERETAN MATAPELAJARAN/MATAKULIAH ATAU PENGALAMAN BELAJAR YANG HARUS DISELESAIKAN OLEH SISWA/MAHASISWA SEBAGAI PERSYATAN KENAIKAN KELAS /TINGKAT ATAU SEBAGAI PERSYARATAN KELULUSANNYA PADA JENJANG PENDIDIKAN TERTENTU. Istilah lain adalah kurikulum minimalis
SECARA LUAS KURIULUM DAPAT DIRTIKAN SEBAGAI SELURUH PENGALAMAN BELAJAR YANG DIBERIKAN KEPADA SISWA DI BAWAH BIMBINGAN DAN TANGGUNG JAWAB SEKOLAH. DALAM KONTEKS INI KRILUM BUKAN HANYA BERKAITAN DENGAN MATAPELAJARAN SAJA, MELAINKAN SELURUH AKTIVITAS BELAJAR ANAK DALAM RANGKA MENGOPTIMALKAN HASIL PENDIDIKAN DI SEKOLAH TERMASUK DALAM PENGERTIAN INI ADALAH APA YG DISEBUT DENGAN “HIDDEN CURRICULUM” TERMSUK DALAM LINGKUP INI JUGA ADALAH PERILAU GURU DALAM KBM
Ada dua jenis kurikulum: Kurikulum formal (resmi) untuk mencapai tujuan pembelajaran (Instructional effects) Kurikulum non formal (Tidak Resmi) menghasilkan tujuan pengiring (Nurturent Effects)
KONSEP KURIKULUM PENGEMBANGAN KURIKULUM SBG SALAH SATU KEPUTUSAN TDK BISA MELEPASKAN DIRI DARI PENGARUH FILSAFAT KONSEP SUATU KURIKULUM YAITU IDE FONDAMENTAL YANG DIANUT SEHINGGA MENJIWAI SUATU KURIKULUM, LAHIR SBG PENGARUH SUATU ALIRAN FILSAFAT KEPADA PENGEMBANG KURIKULUM.
BEBERAPA KONSEP KURIKULUM KONSEP KURIKULUM PERENNIALIS KONSEP KURIKULUM IDEALIS KONSEP KURIKULUM PRAGMATIS KONSEP KURIKULUM REKONSTRUKTIF KONSEP KURIKULUM EKSISTENSIALIS KONSEP KURIKULUM REALIS KONSEP KURIKULUM KONSTRUKTIVIS
KONSEP KURIKULUM PERENNIALIS MEMILIKI TUJUAN MENANAMKAN AKAL – MENGEMBANGKAN DAYA INTELEKTUAL ANAK UNTUK MENCAPAI PUNCAK KEBENARAN YANG UNIVERSAL MATAPELAJARAN DIAJARKAN SECARA TERPISAH SETIAP MATAPELAJARAN BERDIRI SENDIRI. HANYA MATAPELAJARAN YANG DIANGGAP BERAT (SUKAR) YANG DIMASUKKAN DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK TIDAK DISEDERAJATKAN DENGAN PENDIDIKAN MENAJAMKAN OTAK. UNTUK MENGIKUTI KURIKULUM INI, PARA SISWA HARUS MAMPU MEMBACA BUKU-BUKU KLASIK.
KONSEP KURIKULUM IDEALIS KURIKULUM DENGAN KONSEP INI BERCITA-CITA MENANAMKAN DISIPLIN DIRI YANG BERSUMBER DARI KEBENARAN RELGIOUS ABADI YANG TIDAK BERUBAH-UBAH. GURU SANGAT DITUNTUT UNTUK MENJADI ORANG PANUTAN, ORANG YANG DICONTYOH SEBAGAI TELADAN. BELAJAR PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN PROSES UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN APAKAH HAL-HAL YANG DIPELAJARI ADALAH BENAR MENURUT KRITERIA KEBAJIKAN. DALAM KONSEP KURIKULUM INI PENGUASAAN MATAPELAJARAN SEBAGAI WADAH ILMU DIABDIKAN DAN DIAMALKANDEMI KEADILAN, KEBAJIKAN, KEMANUSIAAN DAN NILAI-NILAI LUHUR LAINNYA.
KONSEP KURIKULUM PRAGMATIS MENGANGGAP SEGALA SESUATU INI DALAM PROSES PERUBAHAN KEBENARAN DALAM IPTEK DAN SISTEM NILAI2 TIDAK YANG ABADI. KURIKULUM MEMILIKI FUNGSI UNTUK MEMBEKALI ANAK DENGAN CARA2 YG BENAR DLM BERFIKIR DARI PADA MEMBEKALI IPTEK DAN NILAI-NILAI PELAKSANAAN KURIKULUM DGN KONSEP PRAGMATIS PENUH DGN KEGIATAN2 SISWA YG BERUPA PENJELAJAHAN DAN MERUMUSKAN MASALAH, PEMECAHAN MASALAH, DAN PENYELENGGARAAN EKSPERIMEN YG BERTEMAKAN PENEMUAN DAN INQUIRY. KURIKULUM MENEKANKAN PADA PEMBELAJARAN SISWA AKTIF DENGAN KADAR YANG TINGGI.
KONSEP KURIKULUM REKONSTRUKTIF KURIKULUM BERFUNGSI UNTUK MELAKUKAN REKONSTRUKSI ATAU PEMBAHARUAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN TAMATAN PENDIDIKAN HENDAKNYA MERUPAKAN MANUSIA BARU YG AKAN MENCIPTAKAN KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT BARU. UNTUK DAPAT MENCIPTAKAN SESUATU, KEBEBASAN MERUPAKAN SYARAT MUTLAK. KARENA ITU KURIKULUM INI MEMBECI HAL-HAL YG INDOKTRINATIF. MENURUT KURIKULUM INI, SISWA HRS DIBERIKAN KEBEBASAN UNTUK MENGEMBANGKAN PENDAPAT, KRITIK, DAN BANTAHAN DIANJURKAN UTK MENJELAJAHI SEGALA SUMBER YG ADA.
KONSEP KURIKULUM EKSISTENSIALIS KONSEP KURIKULUM INI MENGAKUI HAK SISWA UNTUK MENENTUKAN SEGALA SESUATU YG BAIK BAGI DIRINYA. SEKOLAH DGN KURIKULUM INI TDK MENGENAL HAL-HAL YG PASTI KARENA HAL-HAL YG PASTI CENDERUNG BERLAKU UMUM. GURU BERUSAHA MEMBANTU ANAK UTK MENEMUKAN IDENTITAS DIRINYA DAN MENETAPKAN SISTEM NILAI YG DIYAKINI. UNTUK ITU SISWA DIBERI HAK UTK MEMILIH TUJUAN PEND YG INGIN DICAPAINYA. BIMBINGAN GURU KEPADA SISWA BERSIFAT NON-DIRECTIVE.
KONSEP KURIKULUM REALIS KONSEP KURIKULUM INI MENYAJIKAN TEORI DAN PRINSIP2 MENDAHULUI APLIKASINYA. KURIKULUM KONSEP INI MENGHENDAKI AGAR SISWA MEMPELAJARI KEBENARAN YG PASTI SBG HASIL PENGORGANISASIAN DAN PENSINTESAN SECARA RASIONAL DAN FAKTUAL ATAS SEGALA PENGETAHUAN. MENURUT KONSEP KURIKULUM INI, KEBENARAN BERSIFAT PASTI DAN SISWA DITUNTUT UNTUK MEMPELAJARINYA TANPA PEDULI APAKAH DIA BERMINAT ATAU TIDAK. DENGAN CARA INI KEBENARAN AKAN DILESTARIKAN.
KONSEP KURIKULUM KOMSTRUKTIVIS MENURUT KONSEP KURIKULUM INI, BAHWA PENGETAHUAN YG DIPEROLEH ANAK AKAN TAHAN LAMA JIKA PROSES PEROLEHANNYA DIBANGUN SENDIRI OLEH ANAK, MELALUI PENGALAMAN ANAK SECARA LANGSUNG/ GURU TDK BOLEH MENDIKTE ATAU MEMBERIKAN PENGETAHUAN KEPADA ANAK FUNGSI GURU ADALAH MEMFASILITASI DAN MEMBIMBING AGAR ANAK DAPAT MEMBANGUN PENGETAHUAN SENDIRI MELALUI PERCOBAAN SECARA LANGSUNG
KONSEP KURIKULUM INI MENEKANKAN PADA PEMBELAJARAN SISWA AKTIF DAN PENUMBUHAN KREATIFITAS ANAK DALAM BELAJAR. KONSEP KURIKULUM INI JUGA MENEKANKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN, MENGASYIKKAN. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENURUT KONSEP KURIKULUM INI DILAKUKAN DENGAN “LEARNING BY DOING”. KONSEP KURIKULUM INI MEMBERIKAN HASIL PEMBELAJARAN YANG BERVARIASI./
DIAGRAM FUNGSI KURIKULUM ALAT PENDIDIKAN PESERTA DIDIK KBM PENDIDIK/GURU SITUASI PENDIDIKAN KURIKULUM TUJUAN