ABNORMAL URINALYSIS IN CHILDREN : HEMATURIA AND PROTEINURIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Ekskresi l j a i n by : Beryl Sadewa.
Advertisements

KOMA UREMIKUM Darwis Dosen Jurusan Gizi
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
Oleh: Noeroel Widajati.  Alat yg dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kimia darah dengan cara cepat, mudah, dan akurat  Menggunakan reaksi kimia.
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
PERANAN LABORATORIUM PADA MALNUTRISI, DEFISIENSI VITAMIN DAN GAKI
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
Diagnosis dan analisis batu
KREATININ.
EKSRESI HATI FUNGSI HASIL EKSKRESI KELAINAN EXIT CARA MENGATASI
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
Dr. Arnold Simandjuntak, Sp.U
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Biokimia Pengasaman Urin.
GLOMERULONEFRITIS AKUT POST STREPTOKOKUS
TRANSUDAT - EKSUDAT UNIMUS 2017.
Fera Sartika, skm.,m.sI Analis kesehan um palangkaraya
Pemeriksaan Faal Ginjal
Gangguan Sirkulasi dan Cairan Tubuh
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Asrina rahman
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi dan Penyakit Masa Kehamilan.
SISTEM EKSKRESI Mulai Oleh Nama: Des Eka Putri NPM :
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
JENIS PEMERIKSAAN URINALISA
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM PADA KEHAMILAN
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
SISTEM EKRESI PADA GINJAL
URINALISIS FESES TRANSUDAT EKSUDAT RETIKULOSIT
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TES UJI SAMPEL MAKANAN/MINUMAN
Sistem Ekskresi.
Pemeriksaan kimia darah
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
Erlita febriani ( ) Only ivon riwu ( )
Sindrom Nefrotik Sindrom nefrotik merupakan sindrom klinis yang menunjukkan ciri khas dengan proteinuria berat dan hipoalbuminemia atau hipoproteinemia.
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
KELOMPOK 7 Magfira arifuddin(PO ) Rahmawati(PO ) Virgin yaumul hasanah (PO ) Andi Tasya(PO )
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Sistem Ekskresi.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PPOK Putra Basmayus Pembimbing : dr. Nurrahmah Sp.P.
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
PERNAFASAN / RESPIRASI
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
URINARY TRACT INFECTION
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium ( HB, Protein, Glukosa) 1b.f/askeb1/2010.
Sistem Ekskresi Manusia
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Sistem Ekskresi Manusia
INTERAKSI OBAT ANTIDIABETIK OLEH KELOMPOK 3 RABIATUL MUSFIRAH JOHAN WIDYA SUMARNI ULFA YULIANINGSIH FENTY.
Pemeriksaan laboratorium penyakit endokrin metabolik
PATOFISIOLOGI DAN TERAPI PENYAKIT GINJAL
PENGARUH SUHU PADA PREPARASI SAMPEL TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL DAN BILIRUBIN DIREK METODE FOTOMETRI MENGUNAKAN 2,4-DICHLOROANILINE (DCA) PROPOSAL PENELITIAN.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Transcript presentasi:

ABNORMAL URINALYSIS IN CHILDREN : HEMATURIA AND PROTEINURIA Rahma Department of child health Faculty of Medicine Tadulako University

HEMATURIA Hematuria : keadaan didapatkannya sel darah merah di dalam urin yang jumlahnya melebihi nilai normal Gejala yang cukup sering dijumpai dan menjadi keluhan utama pada kelainan saluran kemih Ditemukannya darah dalam urin : hal yang tidak normal Perlu dicari penyebabnya 2

HEMATURIA Pemeriksaan untuk mendeteksi darah dalam urin : Sedimen urin Pemeriksaan tes carik celup (Demastikx, Dipstix) Addis Count : menghitung jumlah sel darah merah dari urin yang dikumpulkan 12 jam 3

HEMATURIA Hematuria makroskopik (gross hematuria) : terdapat darah dalam urin yang cukup banyak sehingga mengubah warna urin menjadi kemerahan atau kecoklatan Hematuria mikroskopik : urin memiliki warna normal. Adanya darah dalam urin terdeteksi hanya secara laboratorium Hematuria persisten : hematuria selalu didapatkan pada tiap kali pemeiksaan urin Hematuria awal : hematuria yang terjadi di awal miksi Hematuria akhir : terjadi di akhir miksi Hematuria total : terjadi dari awal hingga akhir miksi sever 4

HEMATURIA Hematuria dapat terjadi karena berbagai penyebab atau kelainan di sepanjang saluran kemih Secara garis besar : Ekstra renal, intra renal, kelainan sistemik dan penyakit darah Kelainan di ginjal : pada glomerulus dan non glomerulus 5 5

PROTEINURIA Dalam keadaan normal : filtrasi glomerulus dapat menghasilkan cairan ultrafitrat sekitar 180 liter/hari Urin yang dihasilkan tidak mengandung protein secara kasat mata Normal ekskresi protein urin harian 40-80 mg Peningkatan ekskresi protein (proteinuria) hampir selalu disebabkan faktor intrinsik ginjal Protein ringan tidak menyebabkan konsekuensi klinis Protein berat (> 3 gram/hari) : hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia, hiperkoagulabilitas 6 6

PROTEINURIA Proteinuria glomerular Proteinuria tubular Proteinuria karena produksi berlebih 7 7

PENGUKURAN KADAR PROTEIN URIN Tes semikuantitatif untuk protein total urin - Dapat berupa presipitasi protein ataupun tes carik celup (dipstick) - Tes presipitasi protein berdasar pada reaksi antara 5 % asam sulfosalisilat dengan spesimen urin - Tes cari celup menggunakan kertas indikator pH yaitu tetrabromfenol biru Tes kuantitatif protein total urin - Pengumpulan 24 jam : reagen Esbach - Ekskresi sewaktu : rasio protein kreatinin 8 8

THANK YOU 9 9 9 9