Penilaian saham dan Obligasi Teori Portofolio dan Analisis Investasi Penilaian saham dan Obligasi
Menilai Saham TIGA jenis NILAI saham 1. Nilai Buku 2. Nilai Intriksik 3. Nilai Pasar
NILAI SAHAM Nilai Buku Adalah Nilai berdasarkan pembukuan emiten Nilai Pasar Adalah Nilai yang terjadi di pasar Nilai Intriksik Adalah nilai yang seharusnya terjadi
NILAI SAHAM Investor akan membandingkan antara Nilai Pasar dan Nilai Intrinsik. Jika Nilai Pasar Saham di atas nilai Intrinsik dikatakan overvalued dan investor akan menjual. Namun jika Nilai Pasar di bawah Nilai Intriksik maka investor akan membeli,
NILAI INTRIKSIK - PER Adalah Nilai Sesungguhnya sebuabh saham yang sudah memasukan asset yang terlihat (dalam lap.keu ) dan asset yang tidak terlihat (good will, reputation). karena ada asset yang tidak terlihat maka sulit melakukan kalkulasi, bisa jadi investor memiliki nilai instrinsik yang berbeda
Menghitung Nilai Intrinsik 1. Pilih saham sebuah perusahaan, Pastikan kinerja perusahaan bagus dan stabil, serta bertumbuh dalam jangka panjang – Tolak ukur : ekuitas dan laba bersih CONTOH : Menghitung nilai intrinsik saham Unilever.
Menghitung Nilai Intrinsik Jumlah saham beredar UNVR adalah 16,4 milyar lembar Nilai ekuitas adalah 8.2 trilyun. Sehingga setiap lembar saham nilai ekuitas per lembar saham adalah 499 rupiah Laba Bersih Per Lembar saham tercatat adalah Rp 164 EPS Jangka waktu perusahaan akan tetap beroperasi dengan baik
Menghitung Nilai Intrinsik Jika di asumsikan perusahaan akan tetap berdiri 10 tahun , maka akan di dapat nilai intriksik awal - EPS 164 x 10 =Rp.1.640 - Ditambah Nilai ekuitas perlembar adalah Rp.499 Didapatkan angka Rp.2,139 Ini merupakan nilai intrinsik awal Jika nilai saham di pasar saat ini lebih rendah dari Rp.2,139 maka investor akan membeli. Asumsi : EPS tetap sebesar Rp. 164 dalam 10 tahun
Menghitung Nilai Intrinsik Bagaimana kalau EPS naik, turun ? Bagaimana kalau perusahaan bisa bertahan lebihd ari 10 tahun atau kurang dari 10 tahun ?
Perhatikan Utang perusahaan Utang Harus Dikelola dengan baik dan di manfaatkan untuk peningkatan laba Tolak Ukur : Debt equity to Ratio jangan terlalu tinggi Jumlah Bunga Wajar
Berapa Lama Perusahaan Berdiri Rekan Jejak kinerja perusahaan Semakin lama berdiri dan semakin baik kinerjanya semakin terpercaya
Perhatikan Perkembangan Ekonomi Makro Inflasi Semakin tinggi inflasi semakin rendah nilai intrinsik
NILAI SAHAM- MET.PBV (PRICE TO BOOK VALUE) Perbandingan antara harga pasar saham dan nilai buku saham Semakin tinggi rasionya sebagai baik Contoh : Diketahui h.pasar saham PT Z adalah Rp. 35/lbr Dari laporan keuangan diketahui modal sendiri sebesar 350 milliar dan jumlahh saham beredar 38.166 milliar
NILAI SAHAM- MET.PBV (PRICE TO BOOK VALUE) Nilai Buku = 350 milliar : 38.166 milliar = 9 / lbr shm Jadi perbandingan antara nilai buku dan harga saham adalah 35 : 9 atau 3.8 kali
Dividen Discounted Model Menentikan nilai sekarang dari arus dividen yang akan datang dengna teori compunding interes Untuk investor yang ingin mencari pendapatan tetap di masa depan
Compounding Interest 100 juta × 105% = 105 juta (catatan: 105% asalnya adalah: 1 (nilai pokok) + bunga = 100% + 5% = 105%) 105 juta × 105% = 110,25 juta
Kelemahan Memerlukan prediksi arus kas bebas Memerlukan prediksi pajak Memerlukan prediksiinflasi Prediksi growth perusahaan
Dividen Discounted Model