AGREGAT HALUS Pertemuan 02 Matakuliah : S0793 – Teknologi Bahan Konstruksi Tahun : 2009 AGREGAT HALUS Pertemuan 02
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan persyaratan agregat halus. Menjelaskan pengujian agregat halus Bina Nusantara University
Persyaratan Agregat Halus Pengujian Agregat Halus Outline Materi Fungsi Agregat Jenis-jenis Agregat Fungsi Agregat Halus Persyaratan Agregat Halus Pengujian Agregat Halus Bina Nusantara University
Fungsi Agregat Secara Umum Menghemat penggunaan Semen Portland Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton Mengurangi susut pengerasan beton Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi yang baik maka akan didapat beton yang padat Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan adukan beton. Dengan gradasi yang baik, akan diperoleh sifat beton yang mudah untuk dikerjakan. Bina Nusantara University
SIFAT AGREGAT YANG BAIK Memiliki butiran yang keras Kompak Tidak pipih Kekal/tidak mudah berubah volume karena perubahan cuaca Bina Nusantara University
TIPE AGREGAT BERDASARKAN SUMBER Agregat Alam Menggunakan bahan baku batu alam atau penghancurannya. Jenis yang baik untuk agregat adalah batuan beku Agregat Buatan Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan tertentu, atau karena kekurangan agregat batuan alam. Agregat buatan umumnya ringan Bina Nusantara University
Kerikil dan Pasir alam AGREGAT BATU ALAM merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya. Biasanya berbentuk bulat Agregat Batu Pecah dibuat dengan memecah batuan alam. Bentuk agregat pecah biasanya tidak bulat. SUpay atidak pipih dilaukan pemecahan dua kali. Permukaan kasar sehingga bagus untuk membuat mutu beton lebih tinggi Agregat Batu Apung ringan, untuk beton dengan persyaratan mutu yang tidak tinggi Bina Nusantara University
TIPE AGREGAT BERDASARKAN BERAT Agregat Ringan : memiliki berat jenis kurang dari 2 dan biasanya digunakan untuk beton non structural Agregat Normal : memiliki berat jenis 2.5 smpai dengan 2.7 Agregat Berat : memiliki berat jenis lebih dari 2.8. Digunakan sebagi bahan pembuatan dinding pelindung radiasi sinar X Bina Nusantara University
TIPE AGREGAT BERDASARKAN BENTUK Bulat : Agregat alam Bersudut : Batu pecah Pipih : jika ukuran terlebar dan tertebal lebih dari 3 Lonjong ukuran terpanjang dan terlebar lebih dari 3 Bina Nusantara University
TIPE AGREGAT BERDASARKAN UKURAN BUTIR Agregat Halus : mampu menembus ayakan dengan lubang 0.8 mm Agregat Kasar : Tertinggal di lubang 4.8 mm tetapi lolos ayakan 40 mm Batu : agregat yang besar butirnya lebih dari 40 mm Bina Nusantara University
bebas dari kandungan garam, hanya kotor oleh lumpur Pasir Sungai : TIPE AGREGAT HALUS Pasir Galian : bebas dari kandungan garam, hanya kotor oleh lumpur Pasir Sungai : berbutir halus dan berbentuk bulat Pasir Laut : berbutir halus dan bulat, mengandung garam Bina Nusantara University
Fungsi Agregat Halus Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (adukan) dan beton. Atau didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama dengan bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatau yang disebut beton Selain seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah sebagai bahan pengisi diatara agregat kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat Bina Nusantara University
Persyaratan Agregat Halus – PBI 71 a. Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat. b. Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu bnayak. c. Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras d. Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji dengan test ayakan ISO - Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total - Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total - Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 – 90 % berat total e. Tidak boleh menggunakan pasir laut Bina Nusantara University
Pengujian Agregat Halus a. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan volume Peralatan : gelas ukur 500 mm, benda uji : 250 ml pasir b. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan berat. Peralatan : Oven pengering, benda uji 1000 gram pasir c. Kotoran Organis. Dengan Larutan NaOH., Benda uji 130 ml pasir + 3% larutan NaOH. Dilihat perubahan warnanya d. Berat Jenis/Specific Gravity dan Penyerapan, Peralatan : piknometer e. Gradasi / Sieve Analysis / Test Ayakan Untuk mengetahui gradasi pasir dan modulus kehalusan dari pasir f. Berat Isi / Unit Weight Untuk mengkonversi berat ke volume atau sebaliknya g. Kadar Air Bina Nusantara University
Analisis Ayakan Lubang/Susunan Ayakan No ASTM E 11 – 70 (mm) BS 410-1969 ISO 1 152 150 128 2 76 75 64 3 38 37.5 32 4 19 20 16 5 9.5 10 8 6 4.7 7 2.36 1.18 9 0.6 0.5 0.3 0.25 11 0.1 0.125 12 0.075 0.062 Bina Nusantara University
Contoh Hasil Analisis Ayakan Berat Contoh Pasir 1000 gram No Ukuran Ayakan Berat tertinggal (gram) Berat kumulatif tertinggal (gram) % kumulatif tertinggal (%) % lewat ayakan Batas atas Batas bawah (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 9.5 mm 100 2 4.75 mm 20 98 95 3 2.36 mm 27 47 4.7 95.3 80 4 1.18 mm 58 105 10.5 89.5 85 50 5 0.6 mm 179 284 28.1 71.6 60 25 6 0.3 mm 529 813 81.3 18.7 30 10 7 0.15 mm 172 985 98.5 1.5 8 Pan 15 1000 9 Jumlah Bina Nusantara University
Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar MODULUS KEHALUSAN Modulus Kehalusan / Fineness Modulus / FM = Jumlah % kumulatif yang tertinggal di setiap ayakan / 100 Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar FM untuk pasir berkisar antara 2.3 – 3.1 Untuk contoh diatas Bina Nusantara University
TABEL HASIL ANALISIS AYAKAN AGREGAT HALUS Bina Nusantara University
GRAFIK HASIL ANALISIS AYAKAN Bina Nusantara University
PENGARUH GRADASI AGREGAT Gradasi Agregat dan Ukuran butir maksimum berkaitan erat dengan besarnya luas permukaan agregat, banyaknya air yang dibutuhkan dan kadar smen dalam beton Gradasi yang baik akan memberikan tingkat optimal untuk mendapatkan density dan kekuatan beton maksimum Berbagai standar menyarankan dan menetapkan batas-batas susunan besar butir yang baik untuk beton Bina Nusantara University
GRADASI AGREGAT HALUS MENURUT BS DAN SK.SNI T-15-1990-03 Kekasaran Pasir dikelompokkan menjadi 4 Zona Zone/Daerah 1 : Pasir Kasar Zone/Daerah 2 : Pasir Agak Kasar Zone/Daerah 3 : Pasir Agak Halus Zone/Daerah 4 : Pasir Halus Bina Nusantara University
PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS Bina Nusantara University
AGREGAT HALUS – ZONE 1 Bina Nusantara University
AGREGAT HALUS – ZONE 2 Bina Nusantara University
AGREGAT HALUS – ZONE 3 Bina Nusantara University
AGREGAT HALUS - ZONE 4 Bina Nusantara University
SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS Bina Nusantara University
SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS Bina Nusantara University