ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Jadi, pada dasarnya etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang baik dan menghindari apa yang tidak baik.
Definisi Etika Terminologi etika atau ethies berasal dari bahasa Yunani yaitu ethikos (moral) maupun ethos (karakter). Etika adalah nilai atau aturan tingkah laku yang dipegang oleh kelompok orang atau individu. Etika merupakan kode moral dari individu atau kelompok mengenai serangkaian standar apa yang baik dan buruk atau benar atau salah. (Schermerhora, J.R, 1996) Etika adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan peraturan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. (Suryana, 2006)
Pendekatan Etika Tingkah Laku Etika tingkah laku manajerial akan mempengaruhi : Pola Pikir Kebijakan dan Tindakan Organisasi
4 Pendekatan Etika Tingkah Laku Pendekatan Utilitarian (Utilitarian View) Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat Pendekatan Individualisme Kepentingan pribadi dalam waktu jangka panjang Pendekatan Moral-Hak Pendekatan kepada hak asasi manusia yang bersifat fundalisme Pendekatan keadilan (Justice View) Moral perilaku dilandaskan pada ketentuan dan standar 4 Pendekatan Etika Tingkah Laku
Norma Etika Menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2006) ada tiga tingkatan norma etika : Hukum Kebijakan dan prosedur organisasi Moral sikap dan mental individu
Manajer sebagai individu Etika Manajerial Faktor yang mempengaruhi etika dan tingkah laku manajerial Manajer sebagai individu Pengaruh keluarga Nilai religius Standar dari kebutuhan personal Lingkungan eksternal Regulasi pemerintah Norma dan nilai sosial Iklim etika industri Organisasi Kebijakan dan kode etik Tingkah laku supervisor Tingkah laku rekan kerja
Corporate Social Responsibility (CSR) Merupakan kewajiban organisasi untuk melakukan pelayanan, baik untuk kepentingan organisasi itu sendiri maupun untuk kepentingan stakeholder.
WHISTLEBLOWER Beberapa kasus perusahaan terkuak melakukan praktik tidak beretika karena terdapat “orang dalam” atau karyawan internal perusahaan yang melaporkan praktik tidak beretika tersebut kepada pihak berwajib atau media massa.
Hubungan CSR dan Kinerja Perusahaan CSR sebagai investasi Pembentukan citra perusahaan Motivasi karyawan Hubungan eksternal perusahaan Kinerja karyawan Kinerja penjualan Kelancaran operasi perusahaan Kinerja perusahaan : omset, pangsa pasar, keuntungan, pertumbuhan bisnis Persepsi konsumen
Reaksi Terhadap Etika Strategi CSR dari organisasi dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok : Obstructionist Strategy ( strategi menghindar) Defensive Strategy ( strategi bertahan) Accomodative Strategy (strategi akomodatif) Proactive Strategy (strategi proaktif)
Budaya Organisasi Menurut Schein E. H (1992) dalam bukunya “Organizational Culture and Leadership” terdapat tiga elemen dasar dari budaya : Artifact atau artefak, yaitu sesuatu yang dapat terlihat, terdengar, dan dan dapat dirasakan ketika orang luar datang ke komunitas baru Espoused value atau nilai pendukung dilihat dari strategi, tujuan, dan filosofi organisasi Basic underlying assumption atau asumsi dasar, yaitu kepercayaan yang sifatnya sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi dan seringkali tidak secara eksplisit terucapkan.
Bisnis dan Ekonomi Global Alasan Bisnis Global : Pasar Keuntungan Bahan Baku Kapital Tenaga Kerja
Strategi Bisnis Global Pemain bisnis global perlu memperhitungkan aspek politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya dan persaingan industri yang terjadi di negara lokasi bisnis yang dituju.
Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan perusahaan untuk go internasional : Ekspor dan impor Lisensi Franchise Join venture Global strategy partnership Wholly owned subsidiaries
BISNIS DAN EKONOMI GLOBAL
Perusahaan Multinasional Perusahaan yang beroprasi di lebih dari satu negara asing Perusahaan multinasional masih tetap terlihat identitas negaranya Perusahaan multinasional yang beroprasi di berbagai penjuru dunia batasan basis atau “rumah”nya kabur
perusahaan multinasional Perusahaan multinasional itu merupakan hubungan menguntungkan antar negara Dapat terjadi apabila hubungan tersebut menghasilkan pertumbuhan ekonomi bagi negara tuan rumah dan pertumbuhan penjualan dari sisi perusahaan multinasional.
Kelemahan perusahaan multinasional ada ketergantungan pada perusahaan multi nasional dan tarik ulur pertanggung jawaban tidak terjadinya transfer teknologi Perusahaan multinasional dinilai tidak menghargai budaya lokal hanya mempekerjakan pekerja lokal yang terbaik adanya campur tangan pemerintah asing dari negara asal Sebaliknya, perusahaan multinasional pada beberapa kasus juga mengeluh terhadap negara tuan rumah yaitu aturan bersifat eksploitatif, hambatan pertukaran mata uang, penetapan harga sumber daya yang terlalu tinggi
Area Perdagangan Bebas dan Forum Ekonomi Uni Eropa (European Union) → European Community (EC) tahun 1992 North American Free Trade Agreement (NAFTA) : dibentuk oleh negara Amerika Serikat ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) Asian-Pasific Economic (APEC) (negara Asia dan samudra Pasific)
Ekonomi Makro Dunia Populasi PDB (PPP) PDB per Kapita (PPP) Jumlah Negara Asia 4 miliar (2008) US$24,08 triliun (2010) US$7.041 (2009) 44 Afrika 922 juta (2003) US$2,2 triliun (2009) US$1.968 (2009) 54 Amerika Utara (termasuk USA) 528 juta (2003) US$16,98 triliun (2009) US$25.263 (2009) 23 Amerika Selatan 390 juta (2003) US$4,06 triliun (2009) US$10.406 (2009) 12 Oceania (termasuk Australia) 34 juta (2010) US$720 miliar (2003) US$22.647 (2009) 14 Eropa 731 juta (2003) US$19,92 triliun (2010) US$27.383 (2009) 48
Lingkungan Internasional Setiap pemain bisnis global perlu memperhatikan lingkungan internasional, yaitu: Ekonomi 1. ekonomi pasar bebas (free-market economies) 2. ekonomi terpusat (central-planning economies) Legal politik Sosial Budaya
MANAJEMEN STRATEGIS
Perencanaan Strategis Strategi → Bahasa Yunani → strategia (seni/ilmu jenderal) Schermerhorn, J.R. (1996) merupakan rencana aksi yang bersifat komprehensif dengan serangkaian arahan yang bersifat kritis dan terdapat panduan alokasi sumber daya untuk mencapai sasaran jangka panjang organisasi
Definisi strategi Strategi adalah program yang bersifat umum dan luas (the broad program) untuk mencapai sasaran organisasi yang dibuat sebagai respons terhadap lingkungan organisasi, baik sekarang maupun yang akan datang.
Langkah-langkah Perencanaan Strategi Identifikasi misi dan sasaran organisasi Mengukur kinerja sekarang terhadap pencapaian misi dan sasaran organisasi Membuat rencana strategis untuk mewujudkan sasaran organisasi Mengimplementasikan rencana strategis Mengevaluasi hasil dan menjabarkan ulang proses perencanaan strategis
Level Strategi Corporate Strategy Business-Unit Strategies Functional-Level Strategies Operating Plans
Analisis SWOT Analisis SWOT Pengukuran Internal organisasi Apa Kekuatan Kita? Apa Kelemahan Kita? Analisis SWOT Apa Peluang Kita? Apa Ancaman Kita? Pengukuran Eksternal Organisasi Schermerhorn, J.R (1996)
Grand Strategies Schermerhorn, J.R (1996) terdapat empat jenis grand strategies : Growth strategies (strategi pertumbuhan) Retrenchment strategies / defensive strategies strategi bertahan Stability strategies (strategi stabilitas) Combination strategies (strategi kombinasi)
Pendekatan Corporate Portofolio Corporate portofolio digunakan untuk memetakan beberapa bisnis yang dimiliki suatu kelompok bisnis (holding company) serta menetukan startegi perusahaan → BCG (Boston Consulting Group)
Matriks BCG Pertumbuhan Pangsa Pasar Tinggi Rendah Tinggi Rendah STAR Posisi kompetitif kuat pada industri yang sedang berkembang QUESTION MARK Posisi kompetitif lemah pada industri yang sedang berkembang Tinggi Pertumbuhan Pangsa Pasar CASH COW Posisi kompetitif kuat pada industri yang berkembang lambat DOG Posisi kompetitif lemah pada industri yang berkembang lambat Rendah Tinggi Rendah Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R. Gilbert Jr., (1995)
Five Forces Corporate Strategy Michael Porter mengembangkan konsep “five force” corporate strategy, yaitu strategi korporasi yang dikembangkan dengan menganalisis lima kekuatan.
“Five Forces” Porter HaHambatan Masuk Pemain Baru INDUSTRI Posisi terhadap kompetitor Daya Tawar Penyuplai Daya Tawar Konsumen Hambatan Produk Substitusi
Strategi Adaptif Miles dan Snow dalam Schermerhorn, J.R (1996), mengembangkan strategi (adaptive strategies) dengan model empat jenis strategi : Prospector strategy (strategy prospektor) Defender strategy (strategi bertahan) Reactor strategy (strategi reaktor) Analyzer strategy (strategi menganalisis)
Model Seven - S Model seven – S sebagai rekomendasi kalau perusahaan ingin berhasil mengimplementasikan strategi, ketujuh aspek tersebut memiliki peranan dan saling mempengaruhi pencapaian kinerja yang diinginkan organisasi
Seven – S yaitu : Structure (struktur) Strategy (strategi) Systems (sistem) Style (gaya) Staff (staf) Skills (kemampuan) Superordinate goals (tujuan bersama yang utama)