ANALISIS DERET WAKTU Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SPESIFIKASI MODEL. Subyek dari bab berikut ini adalah : Bagaimana kita memilih nilai yang sesuai untuk p, d dan q untuk deret runtun waktu yang diberikan?
Advertisements

Auto CORRELATION KULIAH 13 TIME SERIES Usman Bustaman, S.Si, M.Sc.
(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen
ANALISIS DERET WAKTU Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD.
Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Selasa, – di R313
Desain dan Analisis Eksperimen
Bahan Kuliah Statistika Terapan
UJI HIPOTESIS.
Metode Penarikan Contoh II
SPESIFIKASI MODEL.
TIME SERIES DAN STASIONERITAS
STATISTIKA INFERENSIA
ANALISIS REGRESI.
REGRESI DAN KORELASI Pada bab ini akan membahas dua bagian yang saling berhubungan, khususnya dua kejadian yang dapat diukur secara matematis. Dalam hal.
Operations Management
Analisis Data: Memeriksa Perbedaan
Uji Asumsi Klasik Pada Regresi Dengan Metode Kuadrat Terkecil (OLS)
METODE PERAMALAN KUANTITATIF
KONSEP DAN PEMODELAN ARIMA (AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE)
Regresi dengan Autokorelasi Pada Error
Regresi linier sederhana
METODE DERET PANGKAT.
1 Pertemuan Penaksiran parameter model Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
KONSEP DAN PENGUJIAN UNIT ROOT
Desain dan Analisis Eksperimen Abdul Kudus, PhD.
Desy Putma H.(M ) Gunawan Prabowo(M ) Luk Luk Alfiana(M ) Nur Indah(M ) Tatik Dwi Lestari(M ) Anggota kelompok 5 :
Regresi Linear Dua Variabel
(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Ekonometrika Lanjutan
Analisis Korelasi dan Regresi linier
Prof. Dr. Ir. Loekito Adi Soehono, M.Agr
GRANGER CAUSALITY Sebenarnya Granger Causality adalah diadaptasi dari hubungan sebab akibat matematika dari Norbert Weiner ,1956 Prof.Clive Granger, 1960.
Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Jumat, – 18.10
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA
STATISTIKA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
EKONOMETRIKA Pertemuan 11: Pengujian Asumsi-asumsi Klasik (Bagian 2)
Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Jumat, – 18.10
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Selasa, – di R313
REGRESI LINIER BERGANDA
REGRESI GANDA Taksiran persamaan regresi ganda
Regresi Linier (Linear Regression)
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
Operations Management
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
M. Double Moving Average
Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Selasa, – di R313
PERTEMUAN KE-14 STATISTIK DESKRIPTIF
Pertemuan Metodologi analisis
ANALISIS DERET WAKTU Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD.
Pengujian Asumsi OLS Aurokorelasi
Asumsi Non Autokorelasi galat
REGRESI LINIER BERGANDA (MULTIPLE REGRESSION)
REGRESI LINIER BERGANDA (MULTIPLE LINEAR REGRESSION)
Metode Penaksiran Nisbah dan Regresi
Disampaikan Pada Kuliah : Ekonometrika Terapan Jurusan Ekonomi Syariah
Pencocokan Kurva / Curve Fitting
Analisis Deret Waktu Wahyu Dwi Lesmono Mungkin Terakhir.
Pasca Sarjana Unikom Model Regresi Pasca Sarjana Unikom
Pasca Sarjana Unikom Model Regresi Pasca Sarjana Unikom
Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global
REGRESI LINIER BERGANDA
Pendugaan Parameter Regresi Logistik
Simulasi untuk Model-model Statistika
Metode Box Jenkins.
Transcript presentasi:

ANALISIS DERET WAKTU Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD.

Ingat bahwa fungsi autokorelasi utk proses AR(1): adalah .................(1) dimana proses tsb bersifat stabil jika Persamaan (1) menunjukkan bhw grafik autokorelasi akan meluruh menuju nol, dan peluruhannya akan lebih cepat untuk  yang kecil.

Autokorelasi Parsial (PACF = Partial Autocorrelation Function) atau Contoh untuk Sehingga autokorelasi parsial untuk proses AR(1) yang mempunyai fungsi autokorelasi adalah Jadi, bagi AR(1) PACF lag ke-2-nya adalah nol. Secara umum bagi AR(p), PACF lag ke-(p+1) dst-nya adalah nol.

REGRESI Linier ui,t adalah variabel prediktor ke-i pada waktu t Contoh model linier: Polinom ber-orde p dimana ui,t = ti (i = 1,2,...,p) .........(2) Kasus khusus adalah jika p = 1  Kestasioneran Model linier utk deret waktu bersifat TIDAK stasioner krn merupakan fungsi dari t. Pembedaan pertama terhadap model (2) Artinya dgn asumsi {zt} stasioner, maka xt stasioner krn tidak merupakan fungsi dari t.

Simulasi zt = 0.8zt-1 + wt  error dari regresi adalah berkorelasi berupa AR(1) wt stasioner Misal t = 1,2,...,100 > set.seed(1) > z <- w <- rnorm(100, sd = 20) > for (t in 2:100) z[t] <- 0.8 * z[t - 1] + w[t] > Time <- 1:100 > x <- 50 + 3 * Time + z > plot(x, xlab = "time", type = "l")

Penaksiran Model Penaksiran Model Berdasarkan Data Hasil Simulasi Model linier ditaksir dengan metode peminimuman jumlah kuadrat error yang dapat dilakukan dengan perintah lm dalam R > x.lm <- lm(x ~ Time) > coef(x.lm) (Intercept) Time 58.551218 3.063275 > sqrt(diag(vcov(x.lm))) 4.88006278 0.08389621

Setelah penaksiran model, kita harus melakukan pemeriksaan korelogram dari residu. > acf(resid(x.lm)) > pacf(resid(x.lm)) Berdasarkan ACF dan PACF di atas, residu tsb merupakan proses apa?

Penaksiran Model utk Data Suhu Global (kuliah-2 slide-13) Kita hanya ambil data tahun 1970 sampai 2005 > temp <- window(Global.ts, start = 1970) > temp.lm <- lm(temp ~ time(temp)) > coef(temp.lm) (Intercept) time(temp) -34.920409 0.017654 > confint(temp.lm) 2.5 % 97.5 % (Intercept) -37.21001248 -32.63080554 time(temp) 0.01650228 0.01880572

> acf(resid(temp.lm))

Generalised Least Squares (GLS) Jika {xt: t = 1,...,n} merupakan deret waktu yang stasioner dengan E(xt) =  dan Var(xt) = 2 TETAPI tidak saling bebas, melainkan mempunyai autokorelasi Corr(xt, xt+k) = k, maka varians dari rata-rata sampelnya adalah Oleh karena itu, jika k > 0 maka varians yang sesungguhnya adalah lebih besar dari yg kita hitung (underestimate). Salah satu solusinya adalah metode penaksiran GLS.

Penaksiran Menggunakan Metode GLS utk Data Simulasi > library(nlme) > x.gls <- gls(x ~ Time, cor = corAR1(0.8)) > coef(x.gls) (Intercept) Time 58.233018 3.042245 > sqrt(diag(vcov(x.gls))) 11.9245679 0.2024447 Bagaimana kalau data riil?

Selang Kepercayaan utk Trend dari Data Suhu > temp.gls <- gls(temp ~ time(temp), cor = corAR1(0.7)) > confint(temp.gls) 2.5 % 97.5 % (Intercept) -39.80571598 -28.49658972 time(temp) 0.01442274 0.02011148