PRAKTIKUM FTS STERIL KELOMPOK 1 & 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

PRAKTIKUM FTS STERIL KELOMPOK 1 & 2 PEMBUATAN SEDIAAN AMPUL (SEDIAAN VOLUME KECIL DOSIS TUNGGAL) KLORPROMAZIN

Chlorpromazine Pemerian : Serbuk hablur, putih, atau agak krem putih, tidak berbau. Warna menjadi gelap karena pengaruh cahaya. Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dan dalam kloroform, tidak larut dalam eter, dan dalam benzen. (FI edisi V, Hal 712)

Stabilitas Klorpromazin Stabil pada suhu dibawah 40°C bahkan lebih baik pada suhu 15-30°C (drug information 2003 hal 2262)

Khasiat klorpromazin : antiemetikum dan antimual Kontra indikasi : menekan saraf pusat Efek samping:konstipasi, hipotensi, takikardia dan kemerahan padakulit (FI IV hal 213) dosis:25-30 mg setiap 3-4 jam untuk i. m (DI 88 hal 1166)

Permasalahan dan penyelesaian No. Permasalahan Penyelesaian 1. Chlorpromazine praktis tidak larut dalam air Chlorpromazin diganti dengan Chlorpromazin HCl atau dalam bentuk garamnya karena dalam bentuk garam (Chlorpromazin HCl) kelarutannya dalam air tinggi 2. Chlorpromazin HCl harus terlindung dari cahaya Menggunakan ampul berwarna coklat 3. Sediaan ampul harus jernih Disaring menggunakan kertas whatman 4. Chlorpromazin HCl mudah teroksidasi Dibutuhkan antioksidan seperti asam askorbat, natrium metabisulfit atau natrium bisulfit. Dalam formula ini yang digunakan sebagai antioksidan adalah natrium metabisulfit karena stabil pada pH 3-5 (pH injeksi Chlorpromazin HCl), tidak OTT terhadapa Chlorpromazin HCl, serta dapat berfungsi sebagai antimikroba 5. Syarat sediaan injeksi (termasuk ampul) harus isotonis Ada penambahan NaCl sebagai zat pengisotonis

Permasalahan Penyelesaian No. Permasalahan Penyelesaian 6. Persyaratan sediaan ampul harus steril. Dilakukan sterilisasi pada saat pembuatan sediaan ampul. 7. Klorpromazin HCl tidak tahan terhadap pemanasan. Dilakukan sterilisasi dengan metode filtrasi. 8. pH klorpromazin 3,4-5,4 (FI ed IV hal 213) PH sediaan ampul 5-7 (martindale Ed.28, 1982:908) Untuk membuat pH sediaan antara 5-7, maka dalam sediaan ditambahkan dengan NaOH 20% tetes demi tetes sampai pH sediaan sesuai dengan yang diinginkan (pH 5). (FN : 177)

Formulasi R/ Klorpromazin Hcl 25 mg Sodium Metabisulfit 1 mg Air untuk injeksi q.s HCL q.s NaOH q.s Handbook of Pharmaceutical manufacturing formulation hal 2531 vol. 6

Cara Kerja Sterilkan Alat dan bahan dengan cara yang sesuai Ditimbang klorpromazin HCl 750 mg, NaCl 190 mg, Na metabisulfit 50 mg (dalam 2 ml aq pi diambil 1,2 ml) Pengerjaan dilakukan secara aseptis, bahan dimasukkan dalam erlenmeyer Dilarutkan dengan aqua pro injeksi ad kurang lebih 28 ml. diatur pH dengan penambahan HCl atau NaOH 0,1 N hingga pH 5-7 Ad dengan aqua pi hingga tanda batas 30 ml, kemudian disaring dengan kertas whatman Sediaan dispuit 2,15 ml, disterilkan dengan menggunakan membrane filter dan dimasukkan ke dalam ampul Ditutup ampul dengan pemanasan api dan dibungkus dengan aluminium foil Dilakukan pengujian sediaan meliputi : uji sterilitas, uji kebocoran, uji kejernihan, uji pH, dan uji keseragaman volume Dipasang etiket pada tiap ampu Dimasukkan ampul ke dalam kemasan

Perhitungan Tonisitas Chlorpromazine HCl = 0,025 gram 1 ml ×100%=2,5% PTB = 0,05 Natrium metabisulfit= 0,001 gram 1 ml ×100%=0,1% PTB = 0,38 Natrii Chloridum PTB = 0,576 C2 = 0,52 −( 𝑏 1× 𝐶 1 ) 𝑏 2 = 0,52 −[(0,05 × 2,5)+(0,38 ×0,1)] 0,576 = 0,585 gram / 100 ml

Perhitungan Volume V = (2 + n) V’ = (2 + 10) (2,0 ml + 0,15 ml) Keterangan n = jumlah ampul yang dibuat V’= volume yang dibuat + volume penambahan untuk larutan encer.

Perhitungan Berat Nama Bahan Perhitungan Chlorpromazine HCl 25 mg x 30 No Nama Bahan Perhitungan Hasil 1 Chlorpromazine HCl 25 mg x 30 750 mg 2 Na Metabisulfit 1 mg x 30 30 mg 3 HCl 0,1N N = 32% x 1,18 x 1000 x 1 36,5 = 10,3452 N V1 . N1 = V2 . N2 V1 . 10,3452 N = 10 ml x 0,1 N V1 = 0,0967 ml 0,0967 ml 4 NaOH 0,1 N 0,1 N = 𝑔 𝑥 1000 𝑥 1 40 𝑥 10 g = 0,04 g 40 mg 5 Natrii Chloridum 0,585 gram /100 ml = 30 ml 100 ml ×0,585 gram = 0,1755 gram 175,5 mg 6 Aqua Pro Injectio ad 1 ml x 30 ad 30 ml Perhitungan Berat

Na Metabisulfit Pengenceran 1:40 BO = 50 mg Aq.pi = 1950 mg Total = 2000 mg = 2 ml 30 𝑚𝑔 50 𝑚𝑔 𝑥 2 𝑚𝑙=1,2 𝑚𝑙

Evaluasi sediaan

Uji sterilisasi (Depkes RI. 1995:855) Media yang digunakan adalah TSB (Tryptone Soya Broth) dan FTM ( Fluid Thioglicolate Medium) 10 ml kemudian disterilisasi suhu 121 C selama 15 menit dengan autoklaf Diinkubasi 0,6 ml sampel ampul ke dalam media Diinokulasi media FTM pada suhu 37 c dan media TSB pada suhu ruang Catatan : Kontrol positif FTM : Bacilus sp Kontrol positif TSB : Candida a;bicans Kontrol negative media yang disterilkan dan bebas mikroba Pengamata 6-7 hari

Uji Kebocoran (Lachman. 1987: 1354) Disiapkan beaker glass yang telah berisi larutan metilien blue 0,0025% b/v dalam larutan phenol 0,0025% b/v Sediaan yang telah dikemas dalam ampul, dimasukkan ke dalam beaker glass dalam keadaan terbalik dan tercelup semua Dimasukkan dalam autoklaf dan diautoklaf pada suhu 121o C, 15 menit Diamati apakah volume dalam ampul ada yang berubah atau tidak, Jika ampul berwarna biru maka ampul bocor (Lachman. 1987: 1354)

Uji Kejernihan (Lachman. 1987: 1355) Seluruh sediaan diterawang dan dilihat di bawah lampu yang berlatar belakang hitam-putih Jika, ada yang melayang-layang (benda melayang) berarti sediaan tidak jernih

Uji PH Diambil sedikit larutan sediaan ampul, dimasukkan dalam plat tetes Dimasukkan Indikator universa Diamati pH sediaan ampul (Syarat 5 – 7) (Depkes RI, 1995: 1039 - 1040)

Uji keseragaman volume Keterangan : Volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadahnya, bila diuji satu per satu atau bila wadah volume 1 ml dan 2 ml, tidak kurang dari jumlah volume wadah yang tertera pada etiket bila diisi gabung (Depkes RI, 1995:1044) Diambil isi ampul dengan spuit Setelah diuji kebocoran Syarat volume tertera 2,0 ml, kelebihan yang diperbolehkan 0,15 ml

KLORAZIN Komposisi : tiap 1 ml mengandung klorpromazin…………25 mg Dosis :25 mg setiap 3-4 jam Farmakologi : Golongan antipsikotik fenotiazina yang bekerja dengan menstabilkan senyawa alami otak. Indikasi : antiemetikum , anti mual Kontraindikasi : pada penderita jantung, masalah pada pembuluh darah, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan prostat, diabetes, tumor pada kelenjar adrenal, serta pernah mengidap kejang atau sakit kuning Efek Samping : konstipasi, hipotensi, takikardi dan kemerahan pada kulit No Reg : DKL038509643A No Batch : A20009 HARUS DENGAN RESEP DOKTER 25mg

Hasil Diskusi Kapan penambahan NaOH dan HCL ? Jawaban: Penambahan NaOH ketika keadaan larutan steril tersebut terlalu asam. Sedangkan penambahan HCL ketika keadaan larutan steril tersebut terlalu basa. Karna tujuan dari penambahan NaOH/HCL ini sebenernya untuk mengkondisikan keadaan pH sediaan supaya mencapai rentang 5-7.

Hasil Diskusi 2. Perhitungan pengenceran Na.Metabisulfit Na Metabisulfit 1 mg x 30 = 30 mg Pengenceran air 1:40 Bahan obat = 50mg Air = 1950 ml + = 2000 mg Bahan yg dibutuhkan = 30mg/50mg x 2000mg = 1200mg = 1,2 ml

DISKUSI (Perbaikan Skema Kerja) Sterilkan Alat dan bahan dengan cara yang sesuai Ditimbang semua bahan secara aseptis, dimasukkan ke dalam beaker glass. Dilarutkan dengan aqua pro injeksi hingga 28ml, Ditambahkan beberapa tetes NaOH / HCL sesuai keadaan sediaan hingga mencapai pH 5-7. Ad 30ml dengan aq pro injeksi lalu sediaan di saring dengan kertas whatman. Sediaan dispuit 2,15 ml, disterilkan dengan menggunakan membrane filter dan dimasukkan ke dalam ampul Ditutup ampul dengan pemanasan api dan dibungkus dengan aluminium foil Dilakukan pengujian sediaan meliputi : uji sterilitas, uji kebocoran, uji kejernihan, uji pH, dan uji keseragaman volume Dipasang etiket pada tiap ampu Dimasukkan ampul ke dalam kemasan