RETNO TRIWOELANDARI NIM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
1 ETIKA PROFESI AKUNTANSI ETIKA PROFESI AKUNTANSI DIHADAPKAN
STANDAR PROSES PENDIDIKAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
KELEMBAGAAN, PROGRAM, Dan PENGELOLAAN PENDIDIKAN
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
ETIKA profesi Materi Ke Tiga Disunting dari sumber:
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
Profesi dan Prinsip-Prinsip Profesionalitas
Kelompok 7 : Gaby Ananda Reksi Merantama Yeni Mustika Sari
Hakekat Profesi Guru Pengertian Profesi Ciri-ciri & syarat profesi
MEMPERSEmBAHKAN.
Guru dan Kepala Sekolah Sebagai Profesi
KODE ETIK. Pengertian Kode Etik Profesi Kata kode etik terdiri dari dua suku kata, yaitu kode, dan etik. Kata kode berarti tanda-tanda atau simbol-simbol.
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
OVERVIEW SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
SHOBAHUL KHOIR ASSALAMU’ALAIKUM.
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Profesi Suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Artinya, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih.
BAB IV PROFESI DAN FROFESIONAL SERTA KODE ETIK
HANDOUT 1 PENGERTIAN LEADERSHIP FUNGSI LEADERSHIP TUJUAN LEADERSHIP
Tugas-Kewajiban & Peran Senat Akademik UI dan Isu terkait
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Peran himpaudi dalam perluasan pelayanan, akses dan mutu
IDENTIFIKASI MASALAH KEPENGAWASAN
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
BABIV ETIKA PROFESI.
VISI DAN MISI BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH
Ahmad Syaeful Rahman NIS
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ilmu Sosial Budaya Dasar Profesional Masuk Desa
Pertemuan 2 ETIKA PROFESI.
N.NENI SUSIYANI AHMAD NABIL ATOILAH CECEP RUHIYAT
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
BIMBINGAN KONSELING.
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN
Etika dan Profesionalisme TSI
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH/MADRA-SAH
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
“Ingat 10 S : Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Syahadat, Sholat, Shaum, Sedekah, Sabar” -Sofyan Sauri-
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Balai Bahasa Jawa Timur, Badan Pengembangan dan
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG
PENGEMBANGAN PROFESI ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI.
Oleh : Drs. Suhaimi Syukur
PERANAN, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
KESEKRETARIATAN MANAJEMEN WAKTU EFISIEN DAN EFEKTIF.
Kelompok 9 Khairunnisa Fitri Anggie Yulia Sari
PENGELOLAAN KURIKULUM DISUSUN OLEH : SUCI PERMATASARI
Konsep Dasar Profesi Kependidikan
Etika Perencanaan. Latar Belakang Perencanaan merupakan proses yang menerus dan dilakukan secara sadar dan terorganisir yang menyangkut pengambilan keputusan.
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Profesi kependidikan Oleh : Ika Nia Tri Utami (K ) 23/02/2015
Kuliah Tanggal 18 Jjanuari 2012
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
MANAJEMEN PENYULUHAN PERTANIAN OLEH : YOPY IMENUEL ISMAEL, S.ST., MM CIPTAKANLAH RASA NYAMAN DALAM SETIAP PRIBADI DENGAN BENAR.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. PENGERTIAN.
BAB I KONSEP PROFESI PENDIDIKAN
MAKALAH MENINGKATKAN PERANAN STAF SEKRETARIAT DEWAN
Profesi & Organisasi Profesi BAHAN 01
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
PROFESI KEPENDIDIKAN ARVINDA C. LALANG. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa memahami hakikat profesi kependidikan.
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
Transcript presentasi:

RETNO TRIWOELANDARI NIM. 4103810415069 PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DALAM KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN (Kajian dari Perspektif Teologis, Filosofis, Psikologis, dan Sosiologis) Oleh :  SUMARTI NIM. 4103810415043 RISA FITA HAPSARI NIM. 4103810415044 RETNO TRIWOELANDARI NIM. 4103810415069

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia termasuk rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia maupun negara di ASEAN. Perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia masih dikategorikan rendah baik di tingkat dunia maupun di tingkat Asia Tenggara. Keberhasilan kualitas pendidikan suatu lembaga pendidikan antara lain tergantung pada kepemimpinan pendidikannya. Pimpinan lembaga pendidikan merupakan unsur penting bagi efektifitas lembaga pendidikan karena pimpinan lembaga pendidikan yang baik akan bersikap dinamis untuk menyiapkan berbagai macam program pendidikan. Bahkan, tinggi rendahnya mutu suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari kepemimpinan pendidikannya.

Pimpinan sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin lembaga pendidikan bertanggung jawab atas tercapainya tujuan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Pimpinan pendidikan diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan adalah signifikan bagi keberhasilan lembaga. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Tercapai atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada profesionalisme pimpinan.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut ini. Bagaimanakah pengembangan profesionalisme dalam kepemimpinan pendidikan ditinjau dari perspektif teologis? Bagaimanakah pengembangan profesionalisme dalam kepemimpinan pendidikan ditinjau dari perspektif filsafat? Bagaimanakah pengembangan profesionalisme dalam kepemimpinan pendidikan ditinjau dalam perspektif psikologis? Bagaimanakah pengembangan profesionalisme dalam kepemimpinan pendidikan ditinjau dalam perspektif sosiologi?

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profesionalisme Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Secara bahasa, pengertian profesionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) adalah berkenaan dengan mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Soedijarto (1990:57) mendefinisikan profesionalisme sebagai perangkat atribut- atribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan. Philips (1991:43) memberikan definisi profesionalisme sebagai individu yang bekerja sesuai dengan standar moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan tersebut, sedangkan Longman (1987) mengartikan profesionalisme sebagai tingkah laku, keahlian atau kualitas dari seseorang yang profesional.

Menurut Kusnandar (2007:46) “Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang”. Selanjutnya profesionalisme menurut Surya (2007:214) adalah: Sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota asuatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionlanya. Sementara itu Danin (2002:23) mendefinisikan bahwa: “Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengmbangkan strategi-strategi yang digunakanny dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu. Freidson (1970) dalam Sagala (2005:199) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan profesionalisme adalah “sebagai komitmen untuk ide-ide professional dan karir”.

Dari beberapa definisi tersebut, maka profesionalisme dapat diartikan sesuatu yang harus ada dalam diri profesional, yaitu mutu, kualitas dan tindak tanduk sehingga dapat memenuhi strandar kerja, moral dan etika yang ada dalam pekerjaan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa profesionalisme adalah suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya yang bertujuan agar kualitas keprofesionalannya dapat tercapai secara berkesinambungan

B. Landasan Teologis, Filosofis, Psikologis, dan Sosiologis Profesionalisme Dalam mengembangkan profesionalisme dalam kepemimpinan pendidikan perlu berlandaskan pada al-Qurán dan Hadits. 2. Landasan Filosofis Landasan filosofis dalam pendidikan yang digunakan untuk mengembangkan profesionalisme adalah filsafat esensial. 3. Landasan Psikologis Psikologi adalah ilmu tentang aktivitas individu, baik aktivitas motorik, kognitif maupun emosinonal. 4. Landasan Sosiologi Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat

PEMBAHASAN Dalam manajemen, untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara efektif dan efisien maka perlu didukung oleh SDM yang berkualitas pula. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa: “Kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pememliharaan sarana dan prasarana”. Oleh karena itu kepala sekolah harus mengetahui tugas-tugas yang harus dilaksankannya.

Landasan Teologis Pengembangan Profesionalisme Kepemimpinan Pendidikan