EKUIVALEN LOGIS
EKUIVALEN LOGIS Suatu ekspresi logika disebut ekuivalen logis apabila : Ekspresi logikanya adalah tautologi Ekspresi logikanya adalah kontradiksi Ekspresi logikanya adalah contingent, tetapi urutan T dan F pada tabel kebenaran tetap pada urutan yang sama
KOMUTATIF (A B) ≡ (B A) Pada perangkai Konjungsi (), variable kedua proposisional dapat saling berganti tempat tanpa merubah nilai kebenaran Hal ini disebut KOMUTATIF Sifat komutatif berlaku juga untuk perangkai Disjungsi (V) dan Ekuivalensi (↔)
ASOSIATIF ((A B) C) ≡ (A (B C)) Apabila tanda kurung suatu ekspresi logika bisa dipindahkan dan tidak merubah nilai kebenarannya maka disebut asosiatif. Asosiatif lainnya dapat terjadi pada perangkai yang sama, misalnya Disjungsi (V) dan Ekuivalensi (↔)
ASOSIATIF Penggunaan tanda kurung yang terlalu banyak sangat tidak disarankan, dapat mengakibatkan redundansi, yang akan mengakibatkan kesalahan proses Contoh: (A v ¬B) (¬ A C) (A v ¬ B) ¬ A C , tidak mengubah nilai kebenaran
ASOSIATIF Penambahan tanda kurung juga dimungkinkan untuk mempermudah pembacaan ekuivalen logisnya. Contoh: (¬ A v ¬ B) A C A (¬ A v ¬ B) C (A (¬ A v ¬ B)) C