FERTILISASI
Dsuisun oleh : Kelompok 6 Efriyanti nilasari (0910211100) Rizki ayu permatasari (0910211080) Sinta septiana (0910211064) Muhammad mahfud (0910211063) Eka fitria (0910211091) Djoni eko (0910211194) Khosnita (0910211074)
Fertilisasi adalah masuknya spermatozoa ke dalam ovum di sebut juga pembuahan.Setelah spermatozoa masuk,ovum jadi berhasil ,tumbuh jadi individu baru.,ovum yang sudah di buahi di sebut Zigot. DEFINISI Fertilisasi merupakan peleburan antara inti sel telur dengan inti spermatozoa sehingga tumbuh menjadi individu baru yang disebut zigot. Sel gamet, yaitu sperma dan sel telur yang menyatu selama fertilisasi atau pembuahan, merupakan jenis sel yang sangat terspesialisasi yang dihasilkan melalui serangkaian peristiwa perkembangan yang kompleks dalam testes dan ovarium induk. (Campbell, 2004).
Struktur Sperma Sperma memiliki bagian sebagai berikut : 1. Kepala 2. Badan sperma 3. Ekor
Sel yang diovulasikan dari ovarium dilindungi oleh : STRUKTUR OVUM Sel yang diovulasikan dari ovarium dilindungi oleh : 1. Corona radiata merupakan lapisan sel-sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit 2. Zona pelusida merupakan glikoprotein yang membungkus oosit. Sel telur mengeluarkan senyawa fertilizin yang tersusun dari glikoprotein yang berfungsi : 1. Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. 2. Menarik sperma secara kemotaksis positif. 3. Mengumpulkan sperma di sekeliling ovum.
Fertilisasi Eksternal JENIS FERTILISASI Fertilisasi Internal Terjadi dalam tubuh Fertilisasi Eksternal Terjadi di luar tubuh
Perjalanan gamet ke tempat pembuahan spermatozoa Perjalanan gamet ke tempat pembuahan spermatozoa menempuh perjalanan 3 tahap ; Dalam tubuh jantan Di luar tubuh jantan Dalam tubuh betina
Kapasitasi Spermatozoa dan Pematangan Spermatozoa TAHAPAN-TAHAPAN FERTILISASI Kapasitasi Spermatozoa dan Pematangan Spermatozoa Perlekatan spermatozoa dengan Zona Pelucida Penetrasi Zona Pelucida Bertemunya Sperma dan Oosit Aktivasi Ovum Sebelum Sperma Bertemu Oosit Reaksi Zona untuk Menghadapi Sperma yang Masuk Setelah Penetrasi
Gambar ini menunjukkan moment terpenting babak awal sejarah anak manusia, yakni upaya penetrasi sel sperma menembus ke dalam dinding ovum.
Tempat pembuahan Di posterior saluran telur (oviduct,tuba) ; urodela ,gymnophiona dan beberapa anura. Di anterior oviduct : reptilia,aves,elasmobranchii,mammalia. Pada rongga peritonium,antara ovarium dan infundibulum :sedikit urodela dan sedikit aves. Pada folikel ovarium : sedikit teleostei (contoh:gabus) . Dalam kantung telur jantan : tangkur kuda dan tangkur buaya . Di air : umumnya Evertebrata,Cyclostomata,Pisces dan amphibia.
Sperma bergerak menuju tempat pembuahan dengan cara : Gerakan mengayuh flagellum spermatozoa . Kerutan antiperistalsis saluran kelamin betina:vagina,cervix,uterus,tuba. Saluran ini bertindak sebagai pompa pengisap . Kayuhan cilia dalam uterus dan tuba Dalam cervix terjadi seleksi spermatozoa, sehingga yang baik saja disalurkan ke uterus. Menurut penelitian spermatozoa disalurkan tidak sekaligus pula ,tetapi berangsur ,sebagian demi sebagian .
Kecepatan sperma dalam tubuh betina Rata-rata perjalanan sperma itu beberapa puluh menit untuk sampai ditempat pembuahan. pada tikus,mencit dan domba sekitar 15 menit,orang 30 menit sampai 3 jam . Kelinci dan ayam sekitar 1 jam . Bagi yang membuahi di ovarium perjalanan spermatozoa dari infundibulum sampai kesana memakan waktu hanya beberapa menit. Gerakan spermatozoa dari sini semata-mata oleh kegiatan mengayuh flagellum. Tapi pada beberapa hewan rongga peritoneum juga dilapisi epitel bercilia,yang dikira berfungsi untuk mengayuh spermatozoa.
Ketahanan sperma dalam tubuh betina Ketahanan sperma dalam tubuh betina berbeda setiap jenisnya , mammalia yang memegang rekor adalah kelelawar daerah dingin .lama tahan hidup spermatozoa dalam saluran kelamin wanita memegang peranan penting dalam perhitungan masa subur .
Kegiatan gamet untuk membuahi Ovum Mengeluarkan gynoganom,yang terdiri dari : Fertilizin Zat penelur
Spermatozoa Mengeluarkan androgamon ,terdiri dari : Hyaluronidase Antifertilizin Akrosin Zat penelur
Jauh perjalanan sperma ke ovum bergantung kepada tempat pembuahan Jauh perjalanan sperma ke ovum bergantung kepada tempat pembuahan. Dibagi atas 3 daerah ; Perjalanan lewat peritoneum Lewat oviduct atau tuba Keluar tubuh
Penetrasi sperma Oosit sekunder mengeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekatinya. Sperma harus menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi oosit sekunder dengan cara mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melarutkan senyawa hialuronid pada corona radiata, lalu mengeluarkan akrosin untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan anti fertilizin agar dapat melekat pada oosit sekunder.
Proses Masuknya Spermatozoa kedalam Sel Ovum Terjadinya penetrasi pada saat ovum dalam tahap meiosis 1 (oosit primer ), sehingga ketika ada 1 sperma yang dapat masuk ke dalam sel telur tidak langsung membuahi tetapi berhenti dulu sampai sel telur itu masak Selanjutnya kepala sperma, badan polar 1 dan pembelahan pematangan 1, sehingga terjadi meiosis 1.
Pada meiosis 1 antara ovum dan membran fertilisasi terdapat celah yang sempit yang disebut rongga perivitelin yang berisi cairan yang kemudian merembes keluar dari sel telur, sehingga sel telur sedikit susut dan terbentuk rongga perivitelin . Setelah ekor giat bergerak untuk mendorong spermatozoa itu lancar masuk. Setelah lewat zona, gerakan ekor berhenti .
Masuknya inti spermatozoa ke dalam ooplasma ada yang mengamati, ialah dengan ditelan oleh ovum, ada pula karena dorongan dari spermatozoon sendiri . Sampai dalam ooplasma kromatin jadi benang-benang kromosom. Kemudian terbentuk gelembung-gelembung kecil menyelaputinya, membentuk selaput pronukleus jantan.
Membran pembuahan & rongga perivitelin Setelah spermatozoa masuk ovum membran telur (oolemma) kemudian terlepas dari ovum,membentuk membran pembuahan. Antara telur dan membran pembuahan ada celah sempit ,disebut rongga perivitellin,berisi cairan yang merembes dari telur sendiri.
Proses di sel telur Sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu agar zona pelusida tidak dapat di tembus oleh sperma yang lainnya. Penetrasi sperma akan merangsang sel telur untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan 3 badan polar dan satu ovum (inti oosit sekunder).
Setelah penetrasi Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma akan berdegenerasi.
Penggabungan inti Terjadi penggabungan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) sehingga menghasilkan zigot.
Perubahan setelah pembuahan Banyak terjadi perubahan pada zigot setelah spermatozoa masuk dan karyogamy berlangsung. Metabolisme meningkat hebat. Ooplasma kian kental,sampai agak gel. Organel untuk sintesa protein mulai disiapkan dan bekerja
Akibat pembuahan Dengan terjadinya pembuahan ,berakibat : Telur giat tumbuh Tertentukan jenis kelamin bakal embrio Mengembalikan susunan diploid kromosom spesies
Terdapat beberapa pembuahan abnormal,antara lain Polyspermy Polyandry Polygyny Gynogenesis Androgenesis refertilisasi
Daftar pustaka Campbell, N.A. 2004. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta. Yatim.wildan.Reproduksi&embriologi.Tarsito. bandung Anonim. 2009. Sistem Reproduksi. www.sith.itb.ac.id. Di Akses pada tanggal 28 Oktober 2010. http://www.google.co.id/search?q=sperma&hl=id&client=firefox-a&hs=6Bd&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=np&prmd=ivns&source=lnms&tbm=isch&ei=Wp3wTeOFMoPOrQeT3oQm&sa=X&oi=mode_link&ct=mode&cd=2&ved=0CBgQ_AUoAQ&biw=1024&bih=461
Terima kasih Any question ???