KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler
Advertisements

DASAR DIETETIK untuk pasieN
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Hiperurisemia (Asam Urat Berlebih)
Lemak dan protein Hindari daging berlemak
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Diabetes mellitus By kelompok4 Peminatan Gizi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS JEMBER.
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
GIZI PADA REMAJA oleh : Ketut Martadiputra
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
MENYIAPKAN DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DIET
KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
PEMBEKALAN KLINIK II Lilik Raubun 2014.
HIPERTENSI PADA LANSIA
CARA CERDAS MENGATUR MENU IBU HAMIL
PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP RAWAT JALAN.
GIZI PADA LANJUT USIA OLEH IKA PUTRI RAMADHANI, M. Biomed.
Present by : ANNISA RUSDI
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
Jenis-jenis Diet: Atkins Diet dan South Beach Diet
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI BUAT ANAK & DEWASA
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
PERSIAPAN PENANGGULANGAN MASALAH GIZI, MAKANAN DAN DIETETIK
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
PERAWATAN LANSIA DENGAN ARTRITIS GOUT (ASAM URAT)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
TIPS HIDUP SEHAT Annisa Nurul H. (A ).
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
OM SWASTYASTU.
Mertien Sa’pang; Laras Sitoayu; ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
Asuhan Gizi dalam mengatasi permasalahan gizi pada calon pengantin
NUTRISI PASIEN GANGGUAN HORMONAL (DIABETES MELLITUS)
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
DIAGNOSIS DAN INTERVENSI GIZI
MAKANAN PERISTIWA KHUSUS
DIABETES MILITUS RUMAH SAKIT TEBET
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
Oleh Meili rianita Skep Ners
DIABETES MELLITUS DYAH UMIYARNI P, SKM, M.Si.
DISLIPIDEMIA oleh : dr. EKO YULI.
DISLIPIDEMI A Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) Dr. SRI RAHMADANI PROLANIS – PUSKESMAS MEDAN DELI.
Diabetes Melitus KELOMPOK I WIRDA YUNIANI THERESIA.
DIABETES MELITUS L/O/G/O.
Oleh : Tini Fajarwati (12.116)
KONSULTASI GIZI, SERTA PERAN KONSULTAN Pertemuan 6
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
Penyuluhan Kesehatan Diet Kelebihan Kolesterol. Apa itu Kelebihan Kolesterol??? Kondisi dimana jumlah kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
EDUKASI PESERTA PROLANIS PRODHIMA OLEH : Dr M. EVARISTA.
Usia > 45 tahun Konsumsi Garam Berlebihan Obesitas / Kelebihan Berat Badan Keluarga yang mengidap hipertensi Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Olah Raga.
PKMRS MENGENAL STROKE.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Gizi Pada Orang Dewasa Ayu Dwi Nitisari Kp
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Asuhan gizi pada tb-hiv
TEKNIK KOMUNIKASI PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
ASAM URAT dr. SUKMA SUSANTI, S.Ked PROLANIS PUSKESMAS CABENGE.
Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini.
Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Transcript presentasi:

KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit” Disusun oleh Kelompok 4B : 1. Indah Iman Sari 201532220 2. Novi Zahrani 201532223 3. Rafika Silvana 201532201 4. Vanakia Daustin 201532214 5...................... FAKULTAS ILMU KESEHATAN ILMU GIZI 2015

KONSELING GIZI ??? bentuk pendekatan yang digunakan dalam asuhan gizi untuk menolong individu dan keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya serta permasalahan yang dihadapi. Komunikasi dua arah KLIEN KONSELOR

MEMBANGUN PERCAYA DIRI DAN DUKUNGAN Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia KOMUNIKASI YANG BAIK Sangat dibutuhkan konselor gizi untuk membantu menetapkan diagnosis gizi yang akurat MENDENGAR MEMPELAJARI MEMBANGUN PERCAYA DIRI DAN DUKUNGAN

Tujuan konseling Membantu klien mengidentifikasi dan menganalisis masalah klien serta memberikan alternatif pemecahan masalah

Langkah-langkah konseling gizi Membangun dasar konseling Mengkaji permasalah Menegakan diagnosa gizi Intervensi Monitoring dan Evaluasi Terminasi (Mengakhiri Konseling

Langkah 1 MEMBANGUN DASAR-DASAR KONSELING A. Salam Contoh : “selamat pagi ibu atau bapak, apa kabar?” “selamat datang ibu atau bapak ada yang dapat saya bantu” B. Perkenalan diri C. Mengenal klien D. Membangun hubungan E. Memahami tujuan kedatangan F. Menjelaskan tujuan dan proses konseling

Langkah 2 Menggali permasalahan mengumpulkan data dan fakta dari semua aspek dengan melakukan asesmen atau pengkajian gizi menggunakan data antropometri, biokimia, klinis dan fisik, riwayat makan serta personal.

Langkah 3 Menegakkan diagnosa gizi Melakukan identifikasi masalah penyebab dan tanda atau gejala yang disimpulkan dari uraian hasil pengkajian gizi dengan komponen PES (Problem, Etiologi, Symptom)

Langkah 4 Intervensi Gizi Memilih rencana Bekerjasama dengan klien untuk memilih alternatif upaya perubahan perilaku diet yang dapat diimplementasikan Memperoleh komitmen Komitmen untuk melaksanakan perlakuan diet, menjelaskan tujuan, prinsip diet dan ukuran porsi makan.

Langkah 5 Monitoring dan evaluasi ulangi dan tanyakan kembali apakah kesimpulan dari konseling dapat dimengerti oleh klien Pada kunjungan berikutnya lihat proses dan dampaknya

Langkah 6 Mengakhiri konseling (terminasi) Akhir dari sesi konseling (1 kali pertemuan) Akhir suatu proses konseling (beberapa kali pertemuan)

Konseling Gizi untuk Berbagai Penyakit Diet DM Diet Ginjal Kronis Diet Jantung Koroner Diet Rendah Purin Diet Rendah Garam

Diet DM Penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Diet DM Membangun dasar konseling Meminta surat rujukan Memeriksa hasil laboratorium (kadar gula darah, hasil diagnosa Menjelaskan tujuan dan proses konseling gizi untuk DM (jelaskan tipe DM yang didiagnosa, penyebab penyakit, mendiskusikan perubahan pola makan)

Lanjutan ... 2. Melakukan pengkajian gizi Pengukuran antropometri (IMT, lingkar pinggang pria > 90 cm, wanita > 80 cm) Mengkaji data kadar gula darah puasa, sewaktu, profil lipid Mengkaji data klinis (hipoglikemi, hiperglikemi dan infeksi) Indentifikasi riwayat makan (food recall 24 jam – kuantitatif dan kualitatif) Identifikasi riwayat keluarga dan penyakit

Lanjutan ... 3. Menetapkan diagnosis gizi Domain intake Domain klinis Domain lingkungan Kakak jelasin ajah kali ya kak kependekan , tambahin yang dibuku

Lanjutan ... 4. Intervensi gizi Menyusun rencana intervensi (tujuan diet, perhitungan keb. Energi, preskripsi diet – Diet DM – serat tinggi) Menjelaskan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan Memperoleh komitmen (mendiskusikan perubahan pola makan sesuai dengan brosur anjuran makan sehari, mendiskusikan perubahan perilaku makan beresiko diabetes – makanan manis dan berlemak, pengukuran pemahaman dan anjuran kunjungan ulang)

Makanan yang di perbolehkan KH lebih rendah KOLESTEROL Sayuran Buncis, bayam , dan brokol Makanan yang dihindari Buah mangga, pisang, dan anggur GULA ganti dengan gula rendah kalori FRUKTOSA Kopi yang mengandung kafein dapat memperlambat kerja kelenjar pankreas

5. Monitoring dan Evaluasi Memantau perubahan antropometri dan nilai laboratorium, keadaan fisik dan klinis Hasil evaluasi dari data antropometri, data biokimia, data klinis dan data riwayat makan merupakan indikator keberhasilan klien mencapai tujuan intervensi

6. Mengakhiri konseling gizi Menyepakati kunjungan berikutnya 6. Mengakhiri konseling gizi Menyepakati kunjungan berikutnya. “Baik bapak/Ibu, proses konseling gizi selanjutnya kita rencanakan ..... minggu mendatang, dan proses konseling gizi hari ini telah selesai, sampei ketemu ...... minggu mendatang, terima kasih.” Ingatkan klien melalui telepon. Berikan nomor kontak.

Diet Rendah Garam Pengaturan makanan dengan pembatasan pemberian natrium yang berasal dari bahan makanan, garam dapur, dan penyedap rasa

Jenis dan jumlah yang tepat Diet Rendah Garam 1. Membangun dasar-dasar konseling gizi : Meminta surat rujukan dan data laboraturium Menjelaskan tujuan konseling gizi yaitu diet RG membatasi kadar natrium Perubahan pola makan Jenis dan jumlah yang tepat

Lanjutan.. Sistolik Diastolik 120-139 mmHg 80-89 mmHg 140-159 mmHg 2. Melakukan Pengkajian Gizi (Assessment Gizi) Pengukuran BB & TB IMT Data laboraturium ( lemak darah & glukosa darah) Data Klinis Sistolik Diastolik Prehipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg Hipertensi tingkat I 140-159 mmHg 90-99 mmHg Hipertensi tingkat II 160 mmHg ±100 mmHg

Lanjutan .... D. Identifikasi pada riwayat makan dengan metode food recall . Hasil yang biasa di peroleh : Kuantitatif : asupan natrium dari makan sehari-hari > 2400 mg dan total asupan natrium sehari 6000-8000 mg Kuantitatif : klien banyak mengkonsumsi makanan siap saji, makanan yang diolah dengan garam dan penyedap rasa E. Mengkaji data riwayat personal meliputi : adanya riwayat penyakit keluarga, masalah psikologis ( mis: dalam keadaan stres orang akan mengkonsumsi makan yang asin)

3. Menetapkan Diagnosisi Gizi Domain Asupan : Kelebihan asupan natrium (kecendrungan memilih makanan cepat saji ) Domain Klinis : Penyakit hipertensi disertai dengan penyakit lain seperti : ginjal, DM Domain Lingkungan : Kurang pengetahuan terhadap pola makan seimbang

4. Intervensi Gizi Menyusun rencana intervensi - menetapkan tujuan diet dan melakukan perhitungan keb energi dan zat gizi (asupan natrium 1500-2400 mg/hri). - Menetapkan preskripsi diet : berapa kalori diet ,bentuk makanan biasa atau lunak, serta frekuensi makan (3x sehari dan ditambah makan selingan) - Mengisi brosur anjuran makan sehari dengan menekan perubahan pola makan rendah garam

Lanjutan... Memilih bahan makanan yang rendah garam KH banyak tepung seperti gandum banyak makan buah dan sayuran Konsumsi ayam tanpa kulit (100 gram/hari)

Lanjutan.. Memasak makanan sesuai dengan anjuran yaitu: Diet rendah garam I tidak ditambahkan garam Diet rendah garam II ditambahkan 2 g garam dpur/hari Diet rendah garam III ditambahkan 4 g garam dapur/hari

Bahan makanan yang di hindari : Semua makanan yang dimasak dengan garam/ baking powder Makanan yang diawetkan seperti ikan asin, dendeng, abon Bumbu bumbu yang mengandung garam seperti kecap, terasi, saus tomat, dan tauco

b. Memperoleh komitmen Memberi penjelasan hasil pengkajian gizi, mendiskusikan perubahan pola makan Menjelaskan cara membaca label pada makanan, modifikasi resep Selama konsultasi gunakan : food model, daftar bahan makanan penukar

5. Monitoring dan Evaluasi Hasil yang diharapkan: 1. Perubahan IMT, penurunan tekanan darah, perubahan asupan energi, natrium, kalium, kalsium, 2. Hasil evaluasi dari data antropometri, data klinis, dan data riwayat makan 3. Klien dapat menjelaskan pola makan seimbang serta penerapan pada pengaturan makanan sehari.

6. Mengakhiri konseling (Terminasi) Mengingatkan tentang waktu kunjungan selanjutnya . Contoh: “bapak/ibu.. (nama klien) proses konseling gizi selanjutnya kita rencanakan .. Minggu mendatang dan konseling kali ini sudah selesai. Sampai ketemu ... Minggu mendatang. Terima kasih Pada kunjungan selanjutnya dilakukan proses asuhan kembali hingga tujuan tercapai

Diet Jantung Koroner Membangun dasar konseling Meminta surat rujukan Memeriksa hasil laboratorium (kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, glukosa darah), hasil diagnosa Menjelaskan secara singkat mengenai jantung koroner Menjelaskan tujuan dan proses konseling gizi untuk Jantung koroner (mendiskusikan perubahan pola makan)

Lanjutan ... 2. Melakukan pengkajian gizi Pengukuran antropometri (IMT, lingkar pinggang pria > 90 cm, wanita > 80 cm) Mengkaji data kadar kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, glukosa darah Mengkaji data klinis (kenaikan denyut nadi dan respirasi, tekanan darah) Indentifikasi riwayat makan (food recall 24 jam – hasil kuantitatif dan kualitatif) Identifikasi riwayat keluarga dan penyakit (overweight, diabetes, hipertensi, hiperkolesterolemia)

Lanjutan ... 3. Menetapkan diagnosis gizi Domain intake Domain klinis Domain lingkungan

Lanjutan ... 4. Intervensi gizi Menyusun rencana intervensi (tujuan diet, perhitungan keb. Energi, preskripsi diet – Diet Jantung – lemak tak jenuh, pembatasan kolesterol) Menjelaskan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan Memperoleh komitmen (mendiskusikan perubahan pola makan sesuai dengan brosur anjuran makan sehari, mendiskusikan perubahan perilaku makan beresiko penyakit jantung – tinggi lemak jenuh, kolesterol, tinggi karbo sederhana, rendah serat, pengukuran pemahaman dan anjuran kunjungan ulang)

5. Monitoring dan Evaluasi Memantau perubahan antropometri dan nilai laboratorium, keadaan fisik dan klinis Hasil evaluasi dari data antropometri, data biokimia (kolesterol, LDL dan trigliserid), data klinis (TD, denyut nadi, respirasi) dan data riwayat makan merupakan indikator keberhasilan klien mencapai tujuan intervensi

6. Mengakhiri konseling gizi Membuat kesepakatan dengan klien untuk datang kembali (kunjungan berikutnya).

Diet Rendah Purin

1. Membangun dasar-dasar konseling Konselor gizi berdiri lalu memberikan salam, berjabat tangan Konselor meminta surat rujukan, yaitu klien didiagnosis gout arthritis. Konselor gizi menjelaskan tujuan dan proses konseling gizi

2. Assessment Gizi Melakukan pengukuran antropometri Mengkaji data lab. *untuk gout=asam urat, kolesterol, trigliserida, BUN, dan kreatinin. Mengkaji data klinis Mengidentifikasi riwayat makan,penyakit,personal.

3. Menetapkan Diagnosa Gizi Domain asupan Domain klinis Domain behavior

4. Melakukan Intervensi Gizi Menyusun rencana intervensi menetapkan tujuan diet seperti asupan protein dan purin, mencapai kadar asam urat=normal, pengetahuan ttg makanan purin. melakukan perhitungan Menetapkan preskripsi diet

b. Memperoleh Komitmen Memberi penjelasan tentang hasil pengkajian gizi, tujuan diet, perubahan pola makan, cara penerapan diet, mendiskusikan hambatan yg dirasa klien. Menanyakan kembali hal yang telah didiskusikan dg klien utk mengetahui pemahaman klien.

5. Monitoring dan Evaluasi Utk mengetahui keberhasilan intervensi

6. Mengakhiri Konseling Gizi (Terminasi) Pada akhir sesi konseling gizi disepakati kunjungan berikutnya