Operasi Graf Cut, Block, Bipartite Graf Planar

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Teori Graf – Matematika Diskrit
Ahmad Jatim ( ) Restiya Damayanti ( )
GRAPH.
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Jembatan Königsberg.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Himpunan: suatu kumpulan dari obyek-obyek.
OPERASI-OPERASI HIMPUNAN
Teori Graf.
Graf Isomorfik (Isomorphic graph)
TEORI GRAF.
TEORI GRAPH.
Dasar-Dasar Teori Graf
BAB 8 GRAF.
APLIKASI PENGOPTIMALAN JARINGAN LISTRIK
GRAF PLANAR DAN PEWARNAAN GRAF
Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut Representasi : Objek : noktah, bulatan.
Pertemuan 03 Teori Peluang (Probabilitas)
KONSEP DAN OPERASI HIMPUNAN
BAB VIII G R A F.
Teori Graf Jhon Enstein Wairata.
Pertemuan ke 21.
Cayley’s Spanning Tree Formula
Teori Graf (Bagian 1) Bahan Kuliah Matematika Diskrit.
Praktikum Struktur Data
Graf Isomorfik (Isomorphic graph)
GRAF (lanjutan 2).
TEORI GRAF.
Pertemuan 7 HIMPUNAN (Hukum Himpunan).
GRAPH.
PEWARNAAN GRAF.
TEORI GRAPH by Andi Dharmawan.
Teori Graph Ninuk Wiliani.
Graf Berlabel Graf Euler Graf Hamilton
oleh : Tedy Setiadi Teknik Informatika UAD
Dasar-Dasar Teori Graf
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I
Matematika Diskrit Pewarnaan Graf Heru Nugroho, S.Si., M.T.
PERTEMUAN KE - 3 ISMI KANIAWULAN
Representasi Graf Isomorfisme
Pertemuan ke 21.
BAB 7: Graf.
FITRI UTAMININGRUM, ST, MT
BAB 9: Pewarnaan Graf Matematika Diskrit DU1023 Heru Nugroho, S.Si
Graf.
(MATERI PERTEMUAN KEDUA dan KETIGA) BY : ARIS GUNARYATI
OPERASI-OPERASI DASAR HIMPUNAN
REPRESENTASI GRAF PADA MATRIK
Bahan Kuliah Matematika Diskrit Mei 2016
Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
Teknik Informatika STT Watukancana Purwakarta
Algoritma Prim Algoritma Kruskal Algoritma Dijkstra
Trees Directed Graph Algoritma Dijkstra
Meriska Defriani, M.Kom Teknik Informatika STT Wastukancana Purwakarta
Matematika diskrit BAB IV.
Pewarnaan Graf Muhammad Rafi Muttaqin, S.Kom., M.Kom.
HIMPUNAN Dasar dasar Matematika aderismanto01.wordpress.com.
GRAPH Graph didefinisikan sebagai pasangan himpunan titik-titik simpul (V) dan himpunan garis atau busur (E) dinyatakan dalam bentuk G=(V,E) dimana V tidak.
DIAGRAM VENN Diagram Venn adalah penggambaran secara visual untuk melihat beberapa himpunan. Diagram venn ini pertama kali ditemukan oleh ahli matematika.
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/ /5/2010.
Anyquestions?.
01 LOGIKA MATEMATIKA Penyajian Himpunan,operasi-operasi dasar himpunan
Dasar Dasar Matematika
Rinaldi M/IF2091 Strukdis1 Graf (bagian 1) Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit.
Matematika Diskret Teori Graph Heru Cahya Rustamaji, M.T.
Graf Universitas Telkom Disusun Oleh :
Graf dan Analisa Algoritma
Graf dan Analisa Algoritma
Transcript presentasi:

Operasi Graf Cut, Block, Bipartite Graf Planar Teori Graf Teknik Informatika Stt Wastukancana Purwakarta

Complement Komplemen dari simple graf G =(V, E) adalah simple graf Ḡ = (V, Ē), dimana egde yang ada di Ē tidak ada sama sekali di E

Berdasarkan definisi graf (yang terdiri dari 2 himpunan) dan operasi pada himpunan, maka pada graf juga dapat dilakukan operasi Gabungan (Union) Irisan (Intersection) Selisih Penjumlahan Ring (Ring Sum)

Gabungan (Union) Bila diketahui 2 buah graf G1(V1,E1) dan G2(V2,E2), maka : Gabungan G1  G2 adalah graf dengan himpunan V nya = V1  V2 dan himpunan E nya = E1  E2

Irisan (Intersection) Irisan G1  G2 adalah graf dengan himpunan V nya = V1  V2 dan himpunan E nya = E1  E2

Selisih Selisih G1 - G2 adalah graf dengan himpunan V nya = V1 dan himpunan E nya = E1 - E2 Selisih G2 – G1 adalah graf dengan himpunan V nya = V2 dan himpunan E nya = E2 – E1 F

Penjumlahan Ring (Ring Sum) Penjumlahan Ring G1  G2 adalah graf yang dihasilkan dari (G1  G2) – (G1  G2) atau (G1 - G2)  (G2 - G1)

Cuts Vertex v dari graf G adalah sebuah cut vertex atau articulation vertex apabila graf G−v memiliki banyak komponen daripada graf G Graf yang memiliki cut vertex adalah graf yang separable

Block Block dari suatu graf adalah subgraf G1 dari G dimana : G1 nonseparable Jika G2 adalah subgraf dari graf G yang lain, G1 ∪ G2 = G1 or G1 ∪ G2 separable

Bipartite Sebuah graf yang himpunan vertex-nya dapat dibagi menjadi dua sub-himpunan X dan Y yang mana setiap edge memiliki satu end vertex di X, dan satu end vertex di Y

Graf Planar (Planar Graph) Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong (bersilangan) disebut graf planar, jika tidak, maka ia disebut graf tak-planar. Contoh graf planar:

Aplikasi Graf Planar

Aplikasi Graf Planar Perancangan IC (Integrated Circuit) Tidak boleh ada kawat-kawat di dalam IC-board yang saling bersilangan  dapat menimbulkan interferensi arus listrik  malfunction Perancangan kawat memenuhi prinsip graf planar

Latihan Gambarkan graf (kiri) di bawah ini sehingga tidak ada sisi-sisi yang berpotongan (menjadi graf bidang).

.

Graf Bidang (Plane Graph) Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi beberapa wilayah (region) atau muka (face). Graf bidang pada gambar di bawah ini terdiri atas 6 wilayah (termasuk wilayah terluar):

Pada Gambar di atas, e = 11 dan n = 7, f = 6, maka 7 – 11 + 6 = 2. Hubungan antara jumlah vertex (n), jumlah edge (e), dan jumlah wilayah (f) pada graf bidang: n – e + f = 2 (Rumus Euler) Pada Gambar di atas, e = 11 dan n = 7, f = 6, maka 7 – 11 + 6 = 2.

Latihan Misalkan graf sederhana planar memiliki 24 buah simpul, masing-masing simpul berderajat 4. Representasi planar dari graf tersebut membagi bidang datar menjadi sejumlah wilayah atau muka. Berapa banyak wilayah yang terbentuk?

Jawaban Diketahui n = jumlah simpul = 24, maka jumlah derajat seluruh simpul = 24  4 = 96. Menurut lemma jabat tangan, jumlah derajat = 2  jumlah sisi, sehingga jumlah sisi = e = jumlah derajat/2 = 96/2 = 48 Dari rumus Euler, n – e + f = 2, sehingga f = 2 – n + e = 2 – 24 + 48 = 26 buah.

Pada graf planar sederhana terhubung dengan f buah wilayah, n buah vertex, dan e buah edge (e > 2) selalu berlaku: e  3n – 6 Ketidaksamaan yang terakhir dinamakan ketidaksamaan Euler, yang dapat digunakan untuk menunjukkan keplanaran suatu graf sederhana kalau graf planar, maka ia memenuhi ketidaksamaan Euler, sebaliknya jika tidak planar maka ketidaksamaan tersebut tidak dipenuhi

Contoh: Pada K4, n = 4, e = 6, memenuhi ketidaksamaan Euler, sebab 6  3(4) – 6. Jadi, K4 adalah graf planar. Pada graf K5, n = 5 dan e = 10, tidak memenuhi ketidaksamaan Euler sebab 10  3(5) – 6. Jadi, K5 tidak planar K4 K5 K3,3