Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN BERBANTUAN MEDIA BENDA KONKRET oleh: Nur Latifah Pendidikan Guru Sekolah Dasar 292013142@student.uksw.edu
Guru Masih Menggunakan Metode Konvensional UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN BERBANTUAN MEDIA BENDA KONKRET PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 5 DI SD NEGERI SUMBEREJO 01 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Pembelajaran IPA di SD Group Investigation Pembelajaran Kooperatif Suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pencapaian akademik dan sikap sosial peserta didik melalui kerja sama diantara mereka (Asih Widi Wisudawati 2014:65). Group Investigation Kegiatan menemukan yang dilakukan untuk secara aktif untuk menemukan suatu prinsip (Ameliasari, 2013:17)
Sintaks Pembelajaran Group Investigation Dengan Mengacu Pada Ameliasari T Kesuma (203:17) Guru membagi kelas kedalam beberapa kelompok heterogen. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok. Guru membagikan satu materi untuk setiap kelompok. Guru menjelaskan maksud dari tugas kelompok. Siswa melakukan investigasi berdasarkan materi tugas yang telah diperoleh Setiap anggota kelompok mencatat hasil investigasi. Perwakilan kelompok memnyampaikan hasil investigasi ke depan kelas. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan Evaluasi.
Media Benda Konkret dalam Pembelajaran IPA SD Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2005:6) Konkret artinya nyata, benda sebenarnya yang dapat dijadikan media pembelajaran (Rodhatul Jennah, 2009:79)
METODE PENELITIAN Setting SD NEGERI SUMBEREJO 01 Variabel Yang Diteliti Dan Definisi Operasional Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel terikat (Sugiyono,2011:62). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:64). Variabel terikat (Y) dari penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran IPA siswa SD Negeri Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
Jenis Data dan Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh dari siswa. Kualitatif Diperoleh dari data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, tes dan catatan lapangan. Analisis Data Analisis Ketuntasan Analisis yang disajikan untuk membandingkan data mentah dengan skor nilai dalam tiap siklus Analisis Komparatif Analisis yang digunakan untuk membandingkan siklus I dan siklus II, serta dapat digunakan untuk melihat peningkatan yang terjadi dalam setiap siklus
DATA PRA SIKLUS, SIKLUS I, SIKLUS II Pra Siklus: Tuntas = 7 siswa (37%) Tidak Tuntas = 12 siswa (63%) Nilai Minimal = 48,6 Nilai Maksimal = 74,3 Siklus I (15-16 Maret 2017): Tuntas = 13 siswa (68%) Tidak Tuntas = 6 siswa (32%) Nilai Minimal = 45 Nilai Maksimal = 80 Siklus II (22-23 Maret 2017): Tuntas = 17 siswa (89%) Tidak Tuntas = 2 siswa (11%) Nilai Maksimal = 90 Nilai Minimal = 50
Perbandingan Hasil Belajar Penelitian Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II No Hasil Belajar Pra siklus Siklus I Siklus II 1. Tuntas 7 siswa (37%) 17 siswa (89%) 2. Tidak Tuntas 12 siswa (63%) 2 siswa (11%) 3. Nilai Rata-rata 61,5 75,5 4. Nilai Tertinggi 74,3 80 90 5. Nilai Terendah 48,6 45 50
KESIMPULAN Perbandingan ketuntasan kooperatif hasil belajar pada pembelajaran antar pra siklus, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada hasil ketuntasan tiap siklus. Pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM sebanyak 37%, sedangkan pada siklus I menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM sebesar 68%. Ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan antara pra siklus dengan siklus I yaitu sebesar 31%. Sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa siswa yang memenuhi KKM sebesar 89%. Peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 21%.