KONSEP PENDEKTAN KONSELING DYP Sugiharto Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
ALHAMDULILLAH KITA BERADA DALAM KOMUNITAS KEHIDUPAN YANG SAMA… ALHAMDULILLAH KITA BERADA DALAM KOMUNITAS KEHIDUPAN YANG SAMA….. SEBAGAI GURU PEMBIMBING/KONSELOR
BAGAIMANA MENINGKATKAN PROFESIONALITAS BK DI SEKOLAH ?
ISU BK DI SEKOLAH : Berada dalam konstalasi yang memer-lukan pemahaman, tindakan nyata, sadar, sistematik, tekun, dan terus menerus tanpa memikirkan hasil seketika. Ia berada pada perspektif the future tense kualitas diri dan kehidupan anak bangsa.
BEBERAPA ISU TENTANG GURU PEMBIMBING DI SEKOLAH
KEBERADAAN : BELUM SEJAJAR DENGAN KOMPONEN LAIN TUNTUTAN PROFESIONAL : BELUM DIDUKUNG KOMPONEN SECARA KOMPREHENSIF REGULASI YANG BERGANTI-GANTI : PENATAANNYA SELALU DITINGAL
TEMUAN STUDI : RESPON GURU PEMBIMBING
RUTIN……STATIS………….
BINGUNG……MENGELUH
EMOSIONAL……, BELUM MANTAP, STABIL, DEWASA, ARIF, TELADAN, AHLAK MULIA
CUEK AJA….YANG PENTING HAPPY
MELANGKAH POSITIF………… DAN TERUS BELAJAR……………
CARANYA BAGAIMANA OM …..?
MENYAMAKAN PERSEPSI BERPIJAK SISI POSITIP MERAPATKAN BARISAN MENYATUKAN LANGKAH MULAI DI SINI DAN SEKARANG
13 elephants / 7 heads
Find 6 faces in this tree
GURU PEMBIMBING PROFESIONAL Menyelenggarakan layanan yang dasar keilmuan dan teknologinya dapat dipertanggungjawabkan
KONSELING PROFESIONAL Dapat dipertanggungjawab- kan dasar keilmuan dan teknologinya Berdasar acuan dari pende- katan konseling tertentu
PENDEKATAN KONSELING Sistem konseling yang dirancang dan didesain berdasarkan teori-teori dan terapan-terapannya sehingga muwujudkan suatu struktur perfor-mansi konseling
RE AT PA Bh EH CC Rt Gt
DIMENSI STUDI PENDKATAN KONSELING Konsep Dasar Tujuan Konseling Pola Hubungan Konselor Klien Teknik-teknik Konseling Pengalaman Klien dalam Konseling Peranan/Tugas Konselor Syarat Konselor Karakteristik Konseling Kelebihan dan Kelemahan Penerapan/Aplikasi
PENDEKATAN KONSELING PSIKOANALISIS Konsep Dasar Struktur Kepribadian : Id, Ego, SE 2. Dinamika Kepribadian Insting Distribusi dan penggunaan energi psikis Kecemasan
3. Perkembangan Kepribadian Belajar menggunakan cara-cara baru dlm mereduksi ketegangan/ kecemasan yang dialaminya Proses pertumbuhan fisiologis Frustrasi Konflik Ancaman
Represi Rasionalisasi Proyeksi Fiksasi Regresi MEKANISME PERTAHANAN EGO Represi Rasionalisasi Proyeksi Fiksasi Regresi
Tujuan Konseling Merekonstruksi kepribadian dasar Mengangkat hal-hal yang tidak disada-ri menjadi disadari; Menghidupkan kembali masa lalu/ kanak-kanak/dini dgn menembus konflik yang direpres; Pengembangan kesadaran intelektual.
PENDEKATAN KONSELING EKSISTESIAL HUMANISTIK KONSEP DASAR Manusia : dilahirkan dgn pembawaan dasar yang baik; memiliki kecenderungan yg bertujuan positif, konstruktif, rasional, dan sosial; berkeinginan untuk maju;
memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya untuk mengaktualisasikan diri; memiliki kesadaran diri; memiliki kebebasan dan tanggung jawab untuk memilih/memutuskan nasibnya sendiri; mencari makna yang unik dalam hi-dupnya
TUJUAN KONSELING Membantu klien agar merasa bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupan yang dipilihnya Menghilangkan penghambat aktualisasi potensi diri Menemukan dan menggunakan kebebasan memilih
Menyajikan kondisi untuk memfasilitasi klien menyedari keberadaannya secara otentik Memahami potensinya dan menyadari bahwa ia dapat bertindak sesuai dengan potensinya/ kemampuannya KEBERADAAN OTENTIK
KEBERADAAN OTENTIK Menyadari sepenuhnya keadaan sekarang Memilih bagaimana hidup pada saat sekarang Siap memikul tanggung jawab atas pilihannya
POLA HUBUNGAN KONSELOR-KLIEN Pertemuan personal dan otentik antara konselor-klien Klien menemukan keunikan diri dalam hubungan dengan konselor Ditekankan pada di sini dan sekarang
TEKNIK KONSELING Mendahulukan pemahaman dari pada teknik Diagnosis, tes eksternal : tidak penting Meminjam teknik dari pendekatan lain
PENDEKATAN KONSELING REALITAS KONSEP DASAR Manusia mempunyai kebutuhan psi-kologis yang menjadikan individu menjadi seseorang yang merasa diri-nya mempunyai keunikan, berbeda dengan yang lain.
Setiap individu mempunyai kemampuan yang potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola-pola yang sudah tertentu. Setiap individu mempunyai optimisme, dia dapat menerima dirinya dan mencintai dirinya dalam arti yang labih luas, menjadi pribadi yang sukses.
Tingkah laku manusia didorong oleh usaha untuk menemukan kebutuhan dasar baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan dasar seseorang adalah : 1. kebutuhan untuk mencintai dan dicintai 2. kebutuhan untuk merasakan bahwa individu berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Kebutuhan tidak terpenuhi : individu akan mengembangkan identitas kegagalan. Sebaliknya jika individu berhasil memperoleh kepuasan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya : individu akan mengembangkan identitas keberhasilan. Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengubah identitasnya dari identitas kegagalan ke identitas keberhasilan.
Kebutuhan tidak terpenuhi : individu akan mengembangkan identitas kegagalan. Sebaliknya jika individu berhasil memperoleh kepuasan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya : individu akan mengembangkan identitas keberhasilan. Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengubah identitasnya dari identitas kegagalan ke identitas keberhasilan.
Faktor tanggung jawab merupakan variabel yang sangat penting pada manusia. Individu yang berusaha memperoleh kepuasan mencapai identitas keberhasilan menunjukkan tingkah laku yang bertanggung jawab. Faktor penilaian individu tentang dirinya merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan apakah dirinya termasuk memiliki identitas keberhasilan atau identitas kegagalan.
Dasar success identity adalah 1. Right, yaitu norma-norma yang berlaku 2. Responsibility, yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa menganggu kebutuhan orang lain 3. Reality, yaitu acuan nyata bagi pemenuhan kebutuhan pribadi. Agar individu dapat memenuhi kebutuhannya maka ia harus belajar tentang norma-norma, bertingkah laku secara bertanggung jawab, serta memahami dan mampu menghadapi kenyataan.
Asumsi Tingkah Laku Bermasalah Individu yang bermasalah : bertingkah laku tidak tepat karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga ia kehilangan sentuhan dengan realitas obyektif. Individu tidak mampu melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya, tidak dapat melakukan atas kebenaran, tanggung jawab, dan realitas, persepsi terhadap kenyataan kacau
Tingkah laku bermasalah pada individu dapat disebabkan oleh : 1. Keterlibatan orang lain secara tidak semestinya, tidak pernah belajar bertingkah laku secara bertanggung jawab 2. Kegagalan orang tua, guru, dan suasana sekolah memenuhi kebutuhan cinta anak/ siswa 3. Kegagalan individu memperoleh hubungan yang baik dengan orang-orang yang amat penting bagi dirinya.
Tujuan Konseling Secara umum tujuan konseling realitas adalah membantu individu agar dapat mencapai kehidupan dengan success identity. Kualitas pribadi sebagai tujuan konseling realitas adalah individu yang memahami dunia riilnya dan harus memenuhi kebutuhannya dalam kerangka kerja yang jelas Konseling realitas merupakan wahana mengajar atau melatih klien tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam hidupnya. Jadi tujuannya adalah mengajar/melatih klien memenuhi kebutuhannya dengan mempergunakan right, responsibility, dan reality.
Karakteristik konselor yang diperlukan : 1. Konselor mampu menunjukkan keseluruhan individu yang bertanggung jawab, yang dapat memenuhi kebutuhannya 2. Konselor harus kuat, yakin, dapat menahan tekanan dari permintaan klien untuk membenarkan tingkah lakunya, tidak pernah menerima alasan- alasan dari tingkah laku irrasional klien.
3. Konselor harus hangat, sensitif terhadap kemampuan untuk memahami tingkah laku orang lain. 4. Konselor harus dapat bertukar pikiran dengan klien tentang perjuangannya, dapat melihat bahwa seluruh individu dapat melakukan secara bertanggung jawab termasuk pada saat-saat yang sulit.
Multiple Intelegen UNESCO Kecerdasan numerikal Kecerdasan werbal Kecerdasan art/seni Kecerdasan kinestetik : gerakan tubuh Kecerdasan spasial Kecerdasan interpersonal Kecerdasan intrapersonal Kecerdasan natural : kealaman Dalam KTSP : pengembangan potensi kecerdasan