STRUKTUR KOMUNITAS
KUALITATIF Phyisiognomy Tampilan eksternal komunitas yang ditunjukkan oleh dominasi, densitas, tinggi, warna tumbuhan dll. padang rumput, hutan, savana, semak belukar dll. physiognomy tdk menekankan species atau individu
2. Phenology, periodicity atau aspection Bentuk tumbuhan berubah menurut umur - periodicity : manifestasi proses berdasarkan variasi musiman (pembentukan daun, bunga dan buah) - aspection : tampilan keseluruhan berdasarkan musim (hujan, kemarau) - phenology : tampilan sp pada waktu tertentu dalam satu tahun (the art of observing life cycle phases) phenophase
3. Stratification Distribusi tumbuhan- vertikal 4. Abundance distribusi relatif, berkaitan dengan density tapi lebih ke perkiraan kualitatif - rare atau very sparse - occasional atau sparse - frequent atau not numerus - abundance atau numerus - very abundance atau very numerus
5. Dispersion dan Sociability - dispersion : distribusi horizontal (regular, random, contagious) - sociability : keeratan antar individu density x 100/frekwensi 6. Vitality kemampuan pertumbuhan dan reproduksi species yang menentukan posisi dlm komunitas
V1 = germinasi tapi segera mati tanpa reproduksi V2 = hidup setelah germinasi tapi tidak bereproduksi V3 = reproduksi tapi hanya vegetatif V4 = reproduksi secara sexual, lemah V5 = reproduksi secara sexual, kuat
7. Life form - Phanerophyte; semak berkayu dan pohon, dibagi dalam beberpa kelompok termasuk liana, epiphytes, dan succulents ( kaktus dan euphobia) - Chamaephyte Semak kecil dan tumbuhan prostrate, 25-30 cm di atas muka tanah (thymus, silene, trifolium, rhamnus dll)
- Hemicryptophyte rumput-rumputan - Cryptophytes organ perennating terlindung di bawah muka tanah atau air (hydrophyte), tumbuhan rawa dengan rhizome di bawah permukaan tanah (helophyte), dan tumbuhan terrestrial dengan rhizome di bawah tanah, umbi-umbian (geophyte) - Therophyte tidak memiliki perennating organ khusus, dan melalui kondisi tidak menyenangkan dgn membuat biji. Biasanya herba annual
8. Disseminule type pengelompokkan berdasarkan organ dispersal (anemochore (dispersi oleh angin), zoochore (dispersi oleh binatang), hydrochore (dispersi oleh air), dan autochore (dispersi sendiri)
KUALITATIF Density jumlah individu per unit area atau volume Frequency Homogenitas individu dalam komunitas. Diekspresikan dengan persentasi kehadiran individu species dalam sejumlah observasi
A = 0 – 20% B = 21 – 40% C = 41 – 60% D = 61 – 80% E = 81 – 100% (Raunkiaer, 1934)
3. Dominance Nilai penting relatif individu dalam komunitas, parameter yang digunakan cover (penutupan), biomas, dan produktivitas
SINTETIK Presence dan constance berkaitan dengan frequensi. Species yang memiliki frequency tinggi dianggap konstan I = < 20% II = 21 - 40% III = 41 - 60% IV = 61 – 80% V = 81 – 100%
2. Fidelity Derajat kehadiran species dalam komunitas tertentu F rendah = hidup di berbagai komunitas F tinggi = hidup terbatas pd komunitas tetentu
5 kelompok Fidelity Acidental species - stranger; species yg jarang ditemukan baik berasal dari luar kumunitas atau sisa komunitas terdahulu 2. Companion species - Indifferent: species yang hadir di setiap komunitas tanpa memperlihatkan preferensi thd komunitas tertentu
3. Charactristic species - preferential : species yang hadir di berbagai komunitas tetapi abundant di beberapa komunitas - Selective : frequent hadir di suatu komunitas tapi kadang-kadang di komunitas lain - Exclusive atau true: hanya hidup di satu komuitas
4. Dominance Nilai penting sp dalam komunitas Importance Value Index = Jumlah nilai relatif FR = F sp x100/jumlah F semua sp DR = D sp x 100/ jumlah D semua sp DMR= Cover sp x 100/jumlah cover semua sp Maksimum 300
DINAMIKA KOMUNITAS Berubah menurut waktu - jangka pendek - jangka panjang Akibat perubahan lingkungan – adaptasi Perubahan Phenology mengubah struktur Perubahan bisa bersifat - cyclic (berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu ) : germinasi, berbunga, dispersi. Perubahan yang terjadi dalam waktu 24 jam – diel changes - non-cyclic (permanen) – migrasi dan kepunahan
Suksesi (perubahan kumulatif jangka panjang dalam suatu komunitas di tempat yang sama. Suksesi adalah hukum alam Suksesi - primary succession - secondary succession Suksesi yang serial (sere) dan komunitas pada setiap tahapan (seral) Sere pada primary succession (prisere) Sere pada secondary succession (subsere)
Suksesi yang terjadi akibat interaksi organisme dan lingkungan – autogenic Suksesi yang terjadi akibat faktor luar – allogenic Tugas : - hydrarch ; xerarch - hydrosere; xerosere - perbedaan autotrophic succession dan heterotrophic succession - Climax : komunitas akhir yang seimbang dengan lingkungan fisik yang tidak bisa digantikan oleh komunitas lain.
Proses dalam suksesi Nudation : formasi daerah gundul (alam, buatan) Invasion : masuknya berbagai jenis organisme propagules ke suatu daerah. – pioneer (first invander), - ecesis (propagule menjadikan daerah baru sebagai rumah) - aggregation (propagules berkembang biak menjadi populasi baru)
Competition dan reaction Stabilization dan climax Tugas : - Lithosere - Psammosere - Hydrosere
Karakteristik Climax Unity : terintegrasi dan indikator iklim Stability : dinamik tapi stabil dalam physiognomy Origin and phylogenetic relations