ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami berbagai 03. MEMBACA UNTUK MENULIS 3.1. Standar Kompetensi Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami berbagai teknik membaca cepat dan menerapkannya dalam ling- kungan akademik.
pengertian dan jenis-jenis membaca. (2) Mahasiswa mampu memahami 3.2. Kompetensi Dasar (1) Mahasiswa mampu memahami pengertian dan jenis-jenis membaca. (2) Mahasiswa mampu memahami tahapan-tahapan dan berba- gai teknik membaca cepat. (3) Mahasiswa mampu memahami cara menghitung Kecepatan Efektif Membaca (KEM).
berbagai hambatan dalam membaca cepat serta mencari solusinya. (4) Mahasiswa mampu memahami berbagai hambatan dalam membaca cepat serta mencari solusinya. 3.3. Indikator (1) Mampu menjelaskan pengertian membaca. (2) Mampu menjelaskan jenis-jenis membaca.
(3) Mampu menjelaskan tahapan- tahapan dalam membaca. (4) Mampu menjelaskan berbagai teknik membaca. (5) Mampu menjelaskan rumus menghitung Kecepatan Efektif Membaca.
(6) Mampu menghitung Kecepatan Efek- tif Membaca (KEM) yang dicapainya. (7) Mampu menjelaskan berbagai ham- batan dalam membaca cepat. 3.4. Pengertian Membaca Menurut Anderson suatu proses untuk memahami yang
Membaca yang tertulis. suatu proses yang dilakukan dan diguna- dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Membaca suatu proses yang dilakukan dan diguna- kan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau media tertulis. Henry Guntur Tarigan
Sedangkan menurut Finochiaro dan Bronomo, membaca memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahan yang tertulis. Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya suatu proses yang dilakukan
Tujuan membaca yang dike- mukakan oleh Anderson, antara lain : oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang di- sampaikan melalui tulisan. 3.5. Tujuan Membaca Tujuan membaca yang dike- mukakan oleh Anderson, antara lain :
1. Untuk menemukan atau mengeta- tahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta-fakta. 2. Membaca untuk menge- tahui mengapa hal itu merupakan topik yang
baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami oleh sang tokoh, dan merangkum hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk men- capai tujuannya.
bahwa secara umum tujuan membaca adalah : 3. Untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, dan untuk mengetahui urutan atau susunan cerita. Nurhadi, mengungkapkan bahwa secara umum tujuan membaca adalah :
1. mendapatkan informasi, 2. memperoleh pemahaman, 3. memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah : 1. memperoleh informasi faktual, 2. memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis,
3. memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang. 4. memperoleh kenikmatan emosi, 5. mengisi waktu luang. Pendapat Waples, bahwa tu- juan membaca, adalah : 1. mendapat alat atau cara praktis mengatasi masalah,
yaitu agar mendapat rasa lebih, 3. bila dibandingkan dengan orang 2. mendapat hasil berupa prestise yaitu agar mendapat rasa lebih, 3. bila dibandingkan dengan orang lain dalam lingkungannya. 4. memperkuat nilai pribadi atau keyakinan, 5. mengganti pengalaman estetika yang sudah usang,
ketakutan, atau penyakit tertentu. 6. menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu. 3.6. Jenis-Jenis Membaca Dari aspek kegiatannya, membaca ada : 1. Membaca keras, membaca yang menekankan pada ketepatan bunyi, irama,
kelancaran, perhatian terhadap tanda baca. Kegiatan membaca seperti ini di- sebut kegiatan “membaca teknis”. 2. Membaca dalam Hati merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rinciannya.
3. Membaca Cepat membaca yang tidak menekankan pada pemahaman rincian-rincian isi bacaan, akan tetapi memahami pokok-pokoknya saja. Membaca cepat ini dapat dilaku- kan dengan menggerakkan mata dengan pola-pola tertentu.
4. Membaca Rekreatif membaca yang bertujuan untuk mem- bina minat dan kecintaan membaca, biasanya bacaan yang dibaca diambil dari cerpen dan novel. 5. Membaca Analitik membaca yang bertujuan untuk mencari informasi dari bahan tertulis;
menghubungkan satu kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam bacaan. Nurhadi, menguraikan aspek-aspek membaca kritis yang dikaitkan de- ngan ranah kognitif : 1. Kemampuan mengingat dan mengenali, ditandai dengan :
(a) mengenali ide pokok paragraf; (b) mengenali tokoh cerita dan (a) mengenali ide pokok paragraf; (b) mengenali tokoh cerita dan sifatnya; (c) menyatakan kembali ide pokok paragraf; (d) menyatakan kembali fakta bacaan; (e) menyatakan kembali fakta perbandingan, hubungan sebab-akibat, karakter tokoh, dll.
2. Kemampuan menginterpretasi mak- na tersirat ditandai dengan : (a) menafsirkan ide pokok paragraf; (b) menafsirkan gagasan utama bacaan; (c) membedakan fakta /detail bacaan; (d) menafsirkan ide-ide penunjang; (e) memahami secara kritis hubungan sebab-akibat; (f) memahami secara kritis unsur- unsur perbandingan.
3. Kemampuan mengaplikasi konsep- konsep ditandai dengan : (a) mengikuti petunjuk-petunjuk dalam bacaan; (b) menerapkan konsep-konsep/ gagasan utama bacaan ke dalam situasi baru yang problematis; (c) menunjukkan kesesuaian an- tara gagasan utama dengan situasi yang dihadapi.
4. Kemampuan menganalisis ditan- dai dengan : (a) memeriksa gagasan utama bacaan; (b) memeriksa detail / fakta penunjang; (c) mengklasifikasikan fakta- fakta;
(d) membandingkan antar gagasan yang ada dalam bacaan; (e) membandingkan tokoh-tokoh yang ada dalam bacaan. 5. Kemampuan membuat sintesis ditandai dengan : (a) membuat simpulan bacaan; (b) mengorganisasikan gagasan utama bacaan;
(c) menentukan tema; (d) menyusun kerangka bacaan; (e) menghubungkan data sehingga diperoleh kesimpulan; (f) membuat ringkasan. 6. Kemampuan menilai isi bacaan ditandai dengan : (a) menilai ide pokok paragraf bacaan secara keseluruhan;
(b) menilai dan menentukan bahwa sebuah pernyataan adalah fakta atau opini; (c) menilai dan menentukan bahwa sebuah bacaan diangkat dari realitas atau fantasi pengarang; (d) menentukan relevansi antara tujuan dan pe- ngembangan gagasan;
(e) menentukan keselarasan an- tara data yang diungkapkan dengan kesimpulan yang di- buat; menilai keakuratan dalam penggunaan bahasa, baik pada tataran kata, frasa, atau penyusunan kalimatnya.
3.7. Proses Membaca Menurut beberapa ahli ada bebera- pa model pemahaman proses memba- ca, diantaranya model bottom-up, top-down, dan interaktif. Model bottom-up mengang- gap bahwa pemahaman proses
membaca sebagai proses decoding yaitu menerjemahkan simbol-simbol tulis menjadi simbol-simbol bunyi. Pendapat itu menurut Harjasujana sama dengan pendapat Flesch yang mengatakan bahwa membaca berarti mencari makna yang ada dalam kombinasi huruf-
huruf tertentu . Begitu juga menurut pendapat Fries, bahwa membaca sebagai kegiatan yang mengembangkan kebiasaan-kebiasaan merespon pada seperangkat pola yang terdiri atas lambang- lambang grafis.
3.8. Teknik-teknik Membaca Cepat 1. Membaca Scanning Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah membaca sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan melam- paui banyak kata.
Menurut Mikulecky dan Jeffries dalam Farida Rahim, membaca memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca. Teknik membaca ini berguna untuk menca- ri beberapa informasi secepat mungkin. Scanning atau membaca memindai berarti mencari informasi spesi- fik secara cepat dan akurat.
Teknik membaca memindai (scanning) adalah teknik menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian ketika sam- pai pada bagian yang dibutuhkan, ge- rakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata.
Tujuan dari membaca scanning yaitu : 1. Mencari informasi dalam buku secara cepat, 2. Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk mene- mukan informasi yang telah ditentukan pembaca, 3. Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum
kegiatan scanning dilakukan, pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari, 4. Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya, ini dilakukan jika telah mengetahui dengan pasti apa yang dicari sehingga berkonsentrasi mencari jawaban yang spesifik.
2. Membaca Skimming Membaca Skimming (Layap) membaca dengan cepat untuk mengeta- hui isi umum atau bagian suatu bacaan. Pengertian lain dari membaca skimming membaca sekilah atau membaca cepat untuk mendapatkan informasi dari yang kita baca.
Langkah-langkah Skimming : (1) Baca judul, sub judul dan sub- heding untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. (2) Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut.
(3) Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraf. (4) Jangan membaca kata per kata. Biarlah mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya.
3.9. Rumus Menghitung Kece- patan Efektif Membaca a. K x B =…….Kpm Wm SI b. K x B=…....Kpm Wd:60 SI c. K (60) x B =.…..Kpm Wd SI
Keterangan : a. K = Jumlah kata yang dibaca b. Wm = Waktu tempuh baca dalam satuan menit c. Wd = waktu tempuh baca dalam satuan detik d. B = Skor dari jawaban yang benar
e. SI = Skor ideal / skor maksimal f. Kpm = Kata permenit 3.10. Berbagai Hambatan dalam Membaca Cepat 1. Rendahnya motivasi 2. Sulit berkonsentrasi