Metode Penelitian Hukum Kuliah-16 Metode Penelitian Hukum Prof. Dr. I Gede A.B Wiranata, S.H., M.H.
Teknik penulisan catatan dan bibliografi laporan
Bahan Referensi Bahan Referensi meliputi kepustakaan dan dokumentasi sbg sumber informasi atau data sekunder:
Umum Teknik pengutipan sumber dapat secara langsung, atau secara tidak langsung Penulisan kutipan boleh di dalam teks atau di luar teks disebut footnote. Penulisan sumber pustaka meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka,nama penerbit, tempat penerbit.
Sumber Acuan dan Kutipan Kutipan sesuai aslinya: Nama penulis atau nama marga/keluarga penulis dengan tanpa mencantumkan gelar akademik, diakhiri dengan tanda koma (,) Tahun penerbitan, akhiri dengan tanda titik dua (:) Halaman yang dikutip Contoh: Perjanjian adalah…… (Abdulkadir Muhammad, 2006: 19)
Tidak Dikutip Persis, Hanya Pokok Pikirannya Cantumkan nama penulis atau nama marga/keluarganya dan diakhiri dengan tahun terbit, tanpa pencantuman halaman yang dikutip. Contoh: Peranan Direksi tampaknya telah sesuai dengan ketentuan Undang-undang PT (Abdulkadir Muhammad, 2006).
Kutipan Langsung Kutipan langsung yang dirujuk bila melebihi 5 baris uraian, ditulis dengan 1 spasi, bila kurang dari 5 baris ditulis dengan 2 spasi. Pengetikan dimulai pada ketukan ke empat/enam Cara penulisan ini juga berlaku bila yang dikutip adalah ketentuan peraturan perundang-undangan
Kutipan Bebas Terhadap kutipan bebas tidak berlaku ketentuan spasi, maupun margin, kutipan bebas dianggap anak kalimat atau bagian dari kalimat biasa.
Catatan Kaki Umumnya berfungsi tidak untuk menuliskan sumber acuan (rujukan) dan kutipan. Catatan kaki hanya digunakan sebagai tempat untuk menjelaskan hal-hal yang kurang sesuai dengan penempatannya apabila dicantumkan dalam uraian/naskah. Catatan kaki bisa juga berfungsi menafsirkan sebuah kutipan, bandingan pemikiran, atau tambahan informasi baru
Catatan Kaki Diketik satu spasi, baris pertama masuk ketukan keenam, baris berikutnya dimulai dari kiri Diberi nomor urut untuk setiap bab, dan bukan merupakan sambungan dari penomoran dari bab sebelumnya. Uraian dalam catatan kaki harus terletak pada halaman yang sama, dan tidak boleh dilanjutkan pada halaman berikutnya.
Catatan Kaki Jarak antara catatan kaki satu dengan catatan kaki berikutnya adalah 1 ½ spasi. Garis batas catatan kaki umumnya otomatis pada komputer, namun bila menggunakan mesin ketik manual dibatasi dengan garis sepanjang 20 ketukan
Catatan Kaki dibedakan: loc.cit: singkatan loco citato, dipakai untuk mencatat kaki terhadap kutipan pengarang/penulis yang sama, judul buku.tulisan yang sama, akan tetapi diantarai oleh pengarang/penulis yang lain, digunakan untuk halaman yang sama.
Catatan Kaki dibedakan: ibid: singkatan ibidem, dipakai untuk mencatat kaki terhadap pengarang/penulis yang sama, judul buku.tulisan yang sama di atasnya, digunakan untuk halaman yang sama, dapat juga halaman yang berbeda. Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan, 2006, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 79 Ibid Ibid, hlm. 100
Catatan Kaki dibedakan: op.cit: singkatan operete citato, dipakai untuk mencatat kaki terhadap pengarang/penulis yang sama, judul buku.tulisan yang sama, akan tetapi diantarai oleh pengarang/penulis yang lain, digunakan untuk halaman yang berbeda.
Catatan: Bila penulis yang sama menulis lebih dari satu buku dan dirujuk, maka cantumkan lebih dulu buku yang dirujuk, dilanjutkan dengan mencantumkan ibid, loc.cit maupun op.cit.
Daftar Pustaka Dimulai dengan nama terakhir Bila pengarangnya lebih dari dua orang, maka dicantumkan dkk. atau et.al. Bila pengarang merupakan editor, dibelakang nama pengarang dituliskan (ed.) – yang berarti editor
Daftar Pustaka Pembatas tulisan mempergunakan tanda koma Bila penerbitan tsb. tidak ada tahunnya, maka dicantumkan (tth.) tanpa penerbit dicantumkan (ttp.) tapi bila tidak terdapat kota penerbitnya, maka tak perlu dicantumkan tanda apapun.
Daftar Pustaka Terhadap nama pengarang yang sama bila buku yang dirujuk berbeda, maka pada penulisan buku yang kedua nama pengarangnya diganti tanda garis putus-putus sebanyak 10 ketukan Bila tidak ada nama pengarangnya, dipergunakan kata anonim.
Daftar Pustaka Diketik dengan spasi tunggal (1 spasi) dan jarak antara daftar pustaka satu dengan pustaka lainnya 1 ½ spasi. Mulai dengan abjad paling awal, hingga berurut secara alfabetis hingga abjad terakhir.
Majalah sebagai sumber Dibuat dalam daftar penempatan berbeda dengan buku. Dianjurkan misalnya: A. Buku, B. Majalah, koran, dll. C. Undang-undang, D. Situs Web, dll. Secara umum tata aturannya sama dengan penulisan pustaka
Majalah sebagai sumber Judul majalah diberi tanda “……” Nama majalah, nama jurnal atau surat kabar lainnya ditulis dengan huruf miring Cantumkan saat penerbitannya, misal: seri, tanggal, bulan dan tahun terbit
Kertas Kerja, Makalah, Diskusi, dll Sama dengan penulisan dafta pustaka pada umumnya Kata Kertas Kerja, Makalah Diskusi, dll dicetak miring pada komputer atau digaris bawah bila mempergunakan mesin ketik manual.
Peraturan Perundang-undangan Diurutkan sesuai dengan hierarki perundang-undangan Ditulis secara lengkap tahun penetapannya, nomor lembaran negara, dan tambahan lembaran negaranya, diikuti dengan penyebutan/judul undang-undangnya.
Putusan Pengadilan Contoh: Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tanggal 4 Februari 2006, Nomor Reg. 1479 K/Pid/1989
Penulisan Sumber Digital http://elang.mistc.unila.ac.id/~eko/frontpage/ diakses tanggal 6 Agustus 2006 http://www.google.co.id/search?q=antrhopology&hl=id&lr=&start=40&sa=N diakses tanggal 16 Agustus 2006 http://www.presidensby.info/index.php/eng/pidato/2006/11/27/496.html diakses tanggal 16 November 2006
Penulisan lain: pasal ditulis Pasal …. bila diikuti angka ayat ditulis Ayat (…..) bila diikuti angka pasal dan ayat yang tidak diikuti angka, penulisannya menyesuaikan karakternya berdasarkan hurup kapital atau bukan berdasarkan kaidah baku EYD
Daftar pustaka Didaftarkan, konsekwensinya harus dipakai/dirujuk Sebaliknya, dipakai/dirujuk, ya harus didaftarkan
Penting Untuk Diperhatikan: Spasi tanda baca Indentasi atau perbedaan spasi Huruf, bentuk huruf, dan EYD dan serapan istilah Penomoran dan cetak miring Konsistensi rujukan
The End