Analisis Use Case SI401 Perancangan Sistem Informasi Pertemuan #2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisa Perancangan Sistem
Advertisements

Pertemuan 4 Use Case dan Aktor
Siti Mukaromah, S.Kom.  Model yang menggambarkan requirement software dalam bentuk use case - use case  Use case model terdiri dari satu atau beberapa.
ANALISIS SISTEM.
PEMODELAN ANALISIS Kuliah - 5
REKAYASA SISTEM.
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS SISTEM DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
PENGEMBANGAN SISTEM.
Konsep & Prinsip Analisis
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
Analisis Persyaratan Perangkat Lunak dan Spesifikasi
1. Pengantar Analisis Bisnis
4. Model Proses Analisis Bisnis
Materi 4 Kuliah IT-505 PSBO ©Ayi Purbasari, S.T., M.T.
Pengembangan Solusi Content Management Pertemuan 3.
PENJADWALAN Pengelolaan Sistem Informasi.
Spesifikasi Perangkat Lunak
Analisis Sistem Akuntansi
Analisis Sistem Chapter 4.
Dosen : Acun Kardianawati
Analisis Sistem L. Erawan.
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
Dokumentasi & Pengelolaan Kebutuhan
Pengantar Analisis Bisnis & Kompetensi Analis Bisnis
Model Proses Analisis Bisnis
Pengumpulan Kebutuhan dan Dokumentasi
Membuat data flow diagram.
PEMODELAN KEBUTUHAN DENGAN USE CASE
Penyimpanan dan Tatakelola Arsitektur
PEMODELAN KEBUTUHAN DENGAN USE CASE
Pemodelan dan Analisis Proses Bisnis
Metode Pengembangan Arsitektur
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
Komponen Arsitektur TOGAF
Analisis Arsitektur Enterprise
Rekayasa Kebutuhan Software
Pembangunan Kasus Bisnis & Penentuan Alternatif
Pelaksanaan Solusi Bisnis & Pengelolaan Perubahan
Analisis Kebutuhan.
PENGEMBANGAN SISTEM Muhammad Hidayat, SE.
Strategi Pengadaan Sistem
Penyelarasan Arsitektur Enterprise
Framework TOGAF SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9
Transisi Penggunaan Sistem Baru
PEMODELAN KEBUTUHAN DENGAN USE CASE
Pemodelan Sistem Bisnis
Pengembangan Kebutuhan Bisnis
Pemodelan & Pelaksanaan Kebutuhan
Rancangan Infrastruktur Business-Driven (1)
Pemodelan Sistem Teknologi Informasi
Dokumentasi Rekomendasi Teknologi
Integrasi Rantai Pasok
Analisis Sistem Chapter 4.
PENGEMBANGAN SISTEM.
Dokumentasi Perubahan Proses
Rekayasa Perangkat Lunak
Pengembangan Pemodelan: Arsitektur Sistem Informasi
SI702 Tata Kelola Sistem Informasi Pertemuan #11
Pengembangan Pemodelan: Arsitektur Teknologi
Analisis Persyaratan Perangkat Lunak dan Spesifikasi
Komponen Arsitektur TOGAF
Metode Pengembangan Arsitektur
Konsep Pemodelan Enterprise
Penyelarasan Arsitektur Enterprise
Framework TOGAF SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9
Analisis Arsitektur Enterprise
Pengembangan Pemodelan: Arsitektur Sistem Informasi
Pengembangan Pemodelan: Arsitektur Bisnis
LANGKAH-LANGKAH ANALISA SISTEM Oleh : Saenal Abidin, S.IP., M.Hum.
Transcript presentasi:

Analisis Use Case SI401 Perancangan Sistem Informasi Pertemuan #2 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Capaian pembelajaran #2 Mahasiswa mampu melakukan identifikasi terhadap kebutuhan sistem menggunakan analisis use case, pemodelan proses, dan pemodelan data berdasarkan pendekatan terstruktur.

Topik bahasan Elemen dan format use case Use case dan kebutuhan fungsional Use case dan pengujian Penerapan use case di organisasi

Use case digunakan untuk menjelaskan dan mendokumenkan interaksi yang diperlukan antara pengguna dan sistem untuk menyelesaikan tugas pengguna. Use case dibuat untuk membantu tim pengembang/developer lebih memahami langkah2 yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan tujuan pengguna. Setelah dibuat, use case biasanya dapat digunakan untuk memperoleh detil kebutuhan fungsional sistem yang baru.

Sebuah use case menggambarkan bagaimana sistem berinteraksi dengan lingkungannya dengan mengilustrasikan aktivitas yang dilakukan oleh pengguna sistem dan respon sistem tersebut. Tujuannya adalah untuk menciptakan kumpulan use case yang mendeskripsikan semua tugas yang dilakukan pengguna melalui sistem tersebut. Use case biasanya dianggap sebagai pandangan eksternal atau fungsional dari proses bisnis, yaitu bagaimana pengguna melihat proses dan bukan cara kerjanya secara internal. Keterlibatan pengguna sangat penting dalam proses pengembangan use case.

Elemen use case

Sebuah use case menggambarkan kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan suatu keluaran/output. Setiap use case mendeskripsikan bagaimana seorang pengguna eksternal memicu sebuah kejadian/event dimana sistem harus memberikan responnya.

Elemen use case Basic Information – informasi Dasar Setiap use case punya nama dan nomor. Nama harus simpel dan jelas. Nomor harus berurutan sebagai referensi untuk setiap use case (contoh: UC-2). Prioritas diberikan kepada use case yang penting di keseluruhan sistem. Actor mengacu pada orang, sistem software lain, atau perangkat hardware yang berinteraksi dengan sistem untuk mencapai tujuan. Deskripsi secara ringkas menyempaikan maksud dan tujuan use case. Pemicu use case adalah event yang menyebabkan dimulainya use case.

Precondition – Kondisi Awal Use case biasanya dilakukan dalam urutan dalam rangka menyelesaikan tugas bisnis keseluruhan. Penting untuk mendefinisikan dengan jelas kebutuhan apa yang harus diselesaikan sebelum setiap use case dimulai. Precondition ini mendefinisikan sistem harus dalam keadaan seperti apa sebelum use case dijalankan.

Normal Course – Jalur Normal Bagian utama berikutnya adalah deskripsi langkah2 utama yang dilakukan untuk mengeksekusi respon terhadap event, input yang digunakan dalam langkah2, dan output dihasilkan oleh langkah2. Jalur normal berisi daftar langkah2 yang dilakukan bila semua hal mengalir dengan lancar di dalam sistem.

Alternative Courses – Jalur Alternatif Pada bagian ini, berisi langkah2 yang mengikuti jalur alternatif melalui use case. Jalur alternatif disertakan untuk menggambarkan percabangan dalam logika yang juga akan berakhir ke hasil akhir yang sukses dari use case. Perhatikan bahwa lokasi cabang di logika dari jalur normal dinyatakan dengan jelas.

Postcondition – Kondisi Akhir Use case dapat dijalankan dalam rangkaian berurutan untuk menyelesaiakan keseluruhan tujuan pengguna. Pada bagian use case ini, didefinisikan produk akhir dari use case. Postcondition juga berfungsi untuk mendefinisikan precondition untuk use case selanjutnya dalam rangkaian.

Exception - Pengecualian Supaya lengkap, sebuah use case harus mendeskripsikan setaip kondisi yang salah/error atau pengecualian yang mungkin terjadi saat langkah2 use case dilakukan. Ini bukan percabangan normal di logika, melainkan kejadian tidak biasa atau error yang memiliki potensi utuk ditemukan dan akan mengarah ke akhir yang gagal.

Summary Input and Output – Kesimpulan Input dan Output Bagian terakhir dari use case menyimpulkan kumpulan input dan output utama dari langkah2 use case. Setiap input dan output utama use case dibuatkan daftarnya, beserta sumber atau arah tujuannya. Masukkan semua input dan output yang memungkinkan, bukan hanya yang menjadi bagian dari jalur normal saja.

Isu2 Use case lainnya Beberapa organisasi mungkin menyertakan bagian2 tambahan pada format use case mereka. Bila perlu, hal itu dapat berguna dengan menyertakan bagian untuk: Frequency of use – frekwensi penggunaan Business rule – aturan bisnis Special requirement – kebutuhan khusus Assumption – asumsi Note and issue – catatan dan isu lain

Use case dan kebutuhan fungsional

Use case merupakan tools yang sangat bermanfaat untuk digunakan untuk memahami kebutuhan pengguna. Use case menjelaskan interaksi pengguna dengan sistem, tetapi menghilangkan detil yang diperlukan untuk diketahui sebelum sistem dapat dikembangkan. Use case hanya menyampaikan sudut pandang si pengguna. Mentransformasikan pandangan pengguna menjadi pandangan pengembang/developer dengan membuat kebutuhan fungsional adalah salah satu cara yang dilakukan Analis Sistem untuk proyek pengembangan.

Use case dan pengujian

Beberapa organisasi mengembangkan rencana pengujian di awal proses pengembangan. Dengan mempelajari use case dan kebutuhan fungsional yang diturunkan darinya, penguji dapat siap mengidentifikasi elemen pengujian yang akan dilakukan saat sistem memasuki tahapan pengujian. Saat waktu pengujian tiba, si penguji telah benar2 siap dan tidak terpaksa melakukan pengujian secara terburu-buru. Sebagai tambahan, penjaminan mutu (quality assurance) biasanya dapat membuat saran yang baik mengenai sistem; karena sangat berharga untuk bisa mendapat feedback di awal proses pengembangan.

Penerapan use case di organisasi

Proses yang paling efektif memiliki 4 langkah: Use case dapat digunakan untuk sistem saat ini (as-is) maupun sistem mendatang (to-be) : as-is use cases fokus pada sistem yang sedang berjalan, to-be use cases fokus pada sistem baru yang diinginkan. Cara paling umum untuk mengumpulkan informasi untuk use case adalah melalui teknik penentuan kebutuhan, yaitu wawancara dan observasi. Proses yang paling efektif memiliki 4 langkah:

#1 Identifikasi Use Case Utama Use case mendokumentasikan satu atau lebih kebutuhan fungsional yang ada di daftar definisi kebutuhan. Oleh sebab itu, identifikasi use case dimulai dari definisi kebutuhan. Kebutuhan fungsional yang process-oriented —hal yang harus dilakukan oleh sistem— mengarah pada tindakan langsung yang dihasilkan oleh event eksternal atau sesaat. Kebutuhan fungsional yang information-oriented —konten yang harus dimiliki oleh sistem— mengarah pada hal2 yang terjadi yang melibatkan informasi ATAU saat yang memicu untuk mengumpulkan atau menghasilkan informasi.

#2 Identifikasi Langkah2 Utama untuk Setiap Use Case Pengguna dan Analis bekerja sama untuk mendeskripsikan interaksi antara pengguna dengan sistem untuk melengkapi respon terhadap event yang terjadi. Analis harus menanyakan kepada pengguna tugas apa yang harus dikerjakan sebelum langkah2 use case dapat dimulai. Selanjutnya, interaksi pengguna-sistem dijabarkan dalam bentuk rangkaian langkah2 pada bagian Jalur Normal pada format use case.

#3 Identifikasi Elemen dalam Langkah2 Pada titik ini, langkah2 telah dideskripsikan, tetapi elemen2 yang lebih menjelaskan dan mengaitkan langkah2 belum teridentifikasi. Tujuan pada titik ini adalah untuk mengidentifikasi input dan output utama untuk setiap langkah.

#4 Mengonfirmasi Use Case Terakhir adalah mendapatkan konfirmasi dari pengguna bahwa use case telah ditulis dengan benar. Tinjau lagi use case dengan pengguna untuk memastikan bahwa setiap langkah serta setiap input dan output telah benar dan hasil akhir dari use case telah konsisten dengan hasil akhir dari daftar event-action. Pendekatan yang paling baik adalah meminta pengguna untuk melakukan role-play, atau mengeksekusi use case menggunakan langkah2 tertulis yang ada dalam format use case.

Terima kasih Selamat belajar dan semoga sukses