Analisa Makna A. Pokok Bahasan Kata dan macam-macamnya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Advertisements

Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
Kalimat Efektif Neneng Sri Wulan.
BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
SEKITAR BAHASA INDONESIA LARAS ILMIAH
Oleh: Dedy Djamaluddin Malik (Kuliah ke-3)
Pertemuan IV - MAKNA Logika– Dewiyani.
SOSIOLOGI EKONOMI Pertemuan Ke 12
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
oleh: Septia Sugiarsih
HUKUM WARIS ADAT Perkawinan, selain bertujuan memperoleh keturunan juga untuk dapat bersama-sama hidup pada suatu masyarakat dalam suatu perikatan (keluarga).
Merupakan unsur kedua logika.
PENALARAN deduktif – Silogisme kategoris
[SAP 6] KEPUTUSAN, PROPOSISI DAN KALIMAT
DIKSI ATAU PILIHAN KATA Erika Idmar
SECARA ETIMOLOGIS  BHS. LATIN  BHS YUNANI LOGOS: PERKATAAN, AKAL
PROPOSISI PENGERTIAN Logika mempelajari cara bernalar benar dan tidak dapat dilaksanakan tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya.
Kebebasan seperti waktu: agustinus ( )
Topik VI: TERM DAN KATA DALAM KALIMAT
Topik XII : PENALARAN / PENYIMPULAN
BAB XI KEPUTUSAN Pertemuan 11
Kata = konsep = pengertian
PEMBAHASAN KATA Hartanto, S.I.P, M.A..
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
Syarat kalimat efektif Kasus kalimat tdk efektif
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom., MM.
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Klasifikasi Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan), dan secara aktual ataupun.
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian
Kalimat Efektif.
PROPOSISI Hartanto, S.I.P, M.A..
PROPOSISI Setelah proses berpikir dilakukan maka selanjutnya akal membuat kesimpulan-kesimpulan yang membuahkan pernyataan. Pernyataan yang dihubungkan.
II. Logika dan Bahasa Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
Pertemuan 3 KEKUASAAN Matakuliah : O0032 – Pengantar Ilmu Politik
Dosen: Sopian, S. Sos., M.I.K PARAGRAF JURNALISTIK.
Kuliah V: PARAGRAF JURNALISTIK
SALAH NALAR.
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Mohammad Hatta (Juga) Bicara Marxis
oleh: Septia Sugiarsih
MODUL X SILOGISME.
MEMAHAMI KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
6. Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom.
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
Pesawat Sederhana KERANGKA BERFIKIR
PERKEMBANGAN BAHASA.
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
MODUL VIII Proposisi Deskripsi
Kata = konsep = pengertian
Kebenaran Dalam Etika dan Filsafat Komunikasi
KESALAH-PAHAMAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
OPISISI A.Permasalahan: opisisi berkaitan dengan relasi antar proposisi. Apabila kita menghadapi dua proposisi yang menginformasikan hal yang sama, bagaimana.
Perseroan Perdata, Perseroan Firma, CV
II. Logika dan Bahasa Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
M-04 Proposisi Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar salahnya. Proposisi adalah kalimat atau ungkapan yang terdiri.
PENYIMPULAN Kegiatan manusia yang bertitik tolak dari pengetahuan yang telah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang telah dimiliki = titik.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
KALIMAT EFEKTIF Kesepadanan dan Kesatuan Keparalelan
SALAH NALAR Karina Jayanti.
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Transcript presentasi:

Analisa Makna A. Pokok Bahasan Kata dan macam-macamnya MODUL V Analisa Makna A. Pokok Bahasan Kata dan macam-macamnya

B. Deskripsi Mengetahui dan memahami apa yang disebut kata sebagai sarana penyampaian logika.

C. Tujuan Instruksional Tujuan instruksional umum Tujuan instruksional khusus

Tujuan instruksional umum Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami kedudukan kata dalam penalaran.

Tujuan instruksional khusus Dengan mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan Memahami kata benda yang konkrit Memahami kata benda abstrak Memahami kata benda yang mutlak Memahami kata benda yang relatif. Memahami kata sifat yang positif. Memahami kata sifat yang negatif. Memahami kata sifat yang privatif. Memahami kata benda yang universal. Memahami kata benda yang partikular. Memahami kata benda yang kolektif. Memahami kata benda yang singular Memahami kata benda yang univok. Memahami kata benda yang ekuivok Memahami kata yang analog. Memahami makna kata yang ambigu.

Konkrit Kata yang menggambarkan benda nyata disebut bermakna konkrit, misalnya: Kepalan tangan, acungan jempol, pesawat, monitor, kompas, hand phone.

Abstrak Kata yang menggambarkan benda yang tidak nyata disebut bermakna abstrak, yang hanya ada dalam pemahaman Misalnya : Asmara, kasih sayang, pulsa, dendam, penglihatan, kesehatan.

Mutlak Bila sebuah kata disebut secara bebas dan terlepas maka maknanya adalah mutlak. Misalnya : Air, Menara, Ikan, Selat, tuas

Relatif Jika kata tersebut dikaitkan dengan kata yang lain, maka kata yang lain itu akan membatasi pengertiannya, dan ini disebut relatif (bergantung, berkait), misalnya: Air jeruk Induk ayam Ikan goreng

Kata Sifat Kata yang menunjukkan sifat ada tiga Positif Negatif Privatif

Positif Jika makna yang terkandung dalam sebuah kata itu tegas menyatakan adanya maka disebut positif, Kaya yaitu orang yang mempunyai harta. Begitu juga pemurah, beruntung, melihat, mendengar, baik, gemuk, dan sebagainya.

Negatif jika menyatakan tidak adanya dengan menggunakan kata tidak dengan berbagai macam variasinya maka disebut negatif, Misalnya tidak dermawan, tidak beruntung, tidak melihat, tidak mendengar, tidak berkata-kata,tidak baik, tidak gemuk, dan sebagainya.

Pripatif jika maknanya meniadakan tanpa negasi disebut privatif. Misalnya pelit, rugi, buta, tuli, bisu, gelandangan, bandit, mafia, bejat, jahat, kurus, rakus, malas, arogan, jahil, nakal, dan sebagainya.

Universal Jika cakupannya menyeluruh disebut universal, Misalnya : mahasiswa, pejabat, senjata, media, raja, seniman. Universal dapat diperkuat dengan kata lain yang mengiringinya, seperti semua, seluruh, segenap, seantero, tiap, setiap, masing-masing, sekalian, dan lain-lain.

Partikular jika cakupannya menyusut disebut partikular misalnya: sebagian orang, sebuah buku , selembar daun, sedikit seniman, setengah hati, seperempat liter

Kolektif jika unsur pembentuk maknanya banyak disebut kolektif. Misalnya: pasukan, majlis, barisan, partai.

Singular Jika unsur maknanya satu disebut singular Misalnya: Baihaki, Cheng Ho.

univok Sebuah kata bisa mempunyai pengertian tunggal, disebut univok. Misalnya: pulpen, botol, buku.

Equivok Sebuah kata jika maknanya tergantung dari konteks kalimat, maka kata ini disebut equivok. misalnya : kembang, bisa.

Analog Sebuah kata jika ditujukan untuk pengertian lain disebut analog seperti kaki tangan.

ambigu Jika kata tersebut dimaknai oleh pemakainya disebut ambigu misalnya hukum, hak, demokrasi, teroris.