Analisa Makna A. Pokok Bahasan Kata dan macam-macamnya MODUL V Analisa Makna A. Pokok Bahasan Kata dan macam-macamnya
B. Deskripsi Mengetahui dan memahami apa yang disebut kata sebagai sarana penyampaian logika.
C. Tujuan Instruksional Tujuan instruksional umum Tujuan instruksional khusus
Tujuan instruksional umum Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami kedudukan kata dalam penalaran.
Tujuan instruksional khusus Dengan mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan Memahami kata benda yang konkrit Memahami kata benda abstrak Memahami kata benda yang mutlak Memahami kata benda yang relatif. Memahami kata sifat yang positif. Memahami kata sifat yang negatif. Memahami kata sifat yang privatif. Memahami kata benda yang universal. Memahami kata benda yang partikular. Memahami kata benda yang kolektif. Memahami kata benda yang singular Memahami kata benda yang univok. Memahami kata benda yang ekuivok Memahami kata yang analog. Memahami makna kata yang ambigu.
Konkrit Kata yang menggambarkan benda nyata disebut bermakna konkrit, misalnya: Kepalan tangan, acungan jempol, pesawat, monitor, kompas, hand phone.
Abstrak Kata yang menggambarkan benda yang tidak nyata disebut bermakna abstrak, yang hanya ada dalam pemahaman Misalnya : Asmara, kasih sayang, pulsa, dendam, penglihatan, kesehatan.
Mutlak Bila sebuah kata disebut secara bebas dan terlepas maka maknanya adalah mutlak. Misalnya : Air, Menara, Ikan, Selat, tuas
Relatif Jika kata tersebut dikaitkan dengan kata yang lain, maka kata yang lain itu akan membatasi pengertiannya, dan ini disebut relatif (bergantung, berkait), misalnya: Air jeruk Induk ayam Ikan goreng
Kata Sifat Kata yang menunjukkan sifat ada tiga Positif Negatif Privatif
Positif Jika makna yang terkandung dalam sebuah kata itu tegas menyatakan adanya maka disebut positif, Kaya yaitu orang yang mempunyai harta. Begitu juga pemurah, beruntung, melihat, mendengar, baik, gemuk, dan sebagainya.
Negatif jika menyatakan tidak adanya dengan menggunakan kata tidak dengan berbagai macam variasinya maka disebut negatif, Misalnya tidak dermawan, tidak beruntung, tidak melihat, tidak mendengar, tidak berkata-kata,tidak baik, tidak gemuk, dan sebagainya.
Pripatif jika maknanya meniadakan tanpa negasi disebut privatif. Misalnya pelit, rugi, buta, tuli, bisu, gelandangan, bandit, mafia, bejat, jahat, kurus, rakus, malas, arogan, jahil, nakal, dan sebagainya.
Universal Jika cakupannya menyeluruh disebut universal, Misalnya : mahasiswa, pejabat, senjata, media, raja, seniman. Universal dapat diperkuat dengan kata lain yang mengiringinya, seperti semua, seluruh, segenap, seantero, tiap, setiap, masing-masing, sekalian, dan lain-lain.
Partikular jika cakupannya menyusut disebut partikular misalnya: sebagian orang, sebuah buku , selembar daun, sedikit seniman, setengah hati, seperempat liter
Kolektif jika unsur pembentuk maknanya banyak disebut kolektif. Misalnya: pasukan, majlis, barisan, partai.
Singular Jika unsur maknanya satu disebut singular Misalnya: Baihaki, Cheng Ho.
univok Sebuah kata bisa mempunyai pengertian tunggal, disebut univok. Misalnya: pulpen, botol, buku.
Equivok Sebuah kata jika maknanya tergantung dari konteks kalimat, maka kata ini disebut equivok. misalnya : kembang, bisa.
Analog Sebuah kata jika ditujukan untuk pengertian lain disebut analog seperti kaki tangan.
ambigu Jika kata tersebut dimaknai oleh pemakainya disebut ambigu misalnya hukum, hak, demokrasi, teroris.