PEDOMAN PENGELOLAAN DIRI DALAM KEHIDUPAN KUSWANTO SANREDJA
PENDAHULUAN Manusia adalah mahluk yang berakal budi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, dalam rangka melaksanakan amanat dan penghambaan kepada Alloh ta’ala. Manusia adalah bentuk ciptaan TUHAN yang paling sempurna, yang memiliki potensi untuk memilih cara hidup yang baik, yang berakibat kepada kesejahteraan perikehidupan di dunia dan di akhirat nanti setelah melalui tahapan alam fana dan alam kubur.
Pengertian Hakekat Manusia “manu” (Sansekerta) , “mens” (Latin) yang artinya berfikir, berakal budi atau homo, yang Berarti manusia. BAHAN DDP- 2010/2011
Apa Yang Membedakan Manusia dengan Mahluk lain? hewan manusia Mahluk gaib BAHAN DDP- 2010/2011
Wujud Sifat Hakekat Manusia Yang Membedakannya dengan Hewan BAHAN DDP- 2010/2011
1. KEMAMPUAN MENYADARI DIRI Kunci perbedaan manusia dengan hewan adalah adanya kemampuan menyadari diri pada manusia. Manusia menyadari bahwa karakteristik diri Sehingga manusia dapat membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain, dan non aku. (Umar T dan La Sulo, 2005) BAHAN DDP- 2010/2011
2. KEMAMPUAN BEREKSISTENSI Kemampuan menerobos ruang dan waktu. Tidak terbelenggu oleh ruang/ tempat dan waktu Sehingga manusia memiliki unsur kebebasan. Adanya manusia bukan berada seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, melainkan meng-ada di muka bumi (dwijarkara) BAHAN DDP- 2010/2011 Bahan Kuliah DDP2010/2011
3. PEMILIKAN KATA HATI Kata hati/conscience of man sering disebut dengan hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati dsb. Manusia memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang telah diperbuatnya. Kemampuan membuat keputusan tentang yang baik/benar, yang buruk/salah bagi manusia sebagai manusia. (Umar T, La Sulo, 2005) BAHAN DDP- 2010/2011
4. MORAL Moral yang sinkron dengan kata hati yang tajam yaitu yang benar benar baik bagi manusia sebagai manusia merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi (luhur) Perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam atau realisasi dari kata hati yang tumpul disebut moral yang buruk atau moral yang rendah (asor) atau lazim dikatakan tidak bermoral. Seseorang dikatakan bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-nilai yang tinggi, serta segenap perbuatannya merupakan peragaan dari nilai-nilai yang tinggi tersebut. (Umar T, La Sulo, 2005) BAHAN DDP- 2010/2011 Bahan Kuliah DDP2010/2011
5. KEMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB Kesediaan untuk menanggung segenap akibat perbuatan yang menuntut yang bertanggung jawab Wujud bertanggung jawab ini ada tiga: Tanggumng jawab kepada diri-sendiri Tanggung jawab kepada masyarakat Tanggung jawab kepada Tuhan Ada hubungan erat antara kata hati, moral, dan tanggung jawab BAHAN DDP- 2010/2011
6. RASA KEBEBASAN Merdeka adalah rasa bebas (tidak terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Bebas tetapi terikat oleh kodrat manusia. Kemerdekaan dalam arti sebenarnya memang dalam keterikatan. Artinya bebas berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutan kodrat manusia. Orang hanya mungkin merasakan kebebasan batin apabila ikatan telah menyatu dengan dirinya. Dan menjiwai segenap perbuatannya. Kata lain” ikatan luar yang membelenggu telah berubah menjadi ikatan dalam yang menggerakkan. (Umar T, La Sulo, 2005) BAHAN DDP- 2010/2011
8. KEMAMPUAN MENGHAYATI KEBAHAGIAAN KEWAJIBAN DAN HAK Kewajiban dan hak dua macam gejala sebagai manifestasi manusia sebagai makhluk sosial. Tak ada hak tanpa kewajiban.dan Kewajiban ada karena ada hak yang harus dipenuhi 8. KEMAMPUAN MENGHAYATI KEBAHAGIAAN Kebahagiaan sebagai hasil perpaduan dari pengalaman yang menyenangkan dengan yang pahit dan antara proses dengan hasil BAHAN DDP- 2010/2011 Bahan Kuliah DDP2010/2011
KEPRIBADIAN Manusia mempunyai sisi rohani dan jasmani, keduanya berinteraksi dan mempengaruhi mutu serta produktifitas kerja perikehidupannya. Kepribadian adalah organisasi dinamik sistem psikofisik pada seseorang yang memberikan corak yang khas dalam cara menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Kepribadian adalah perilaku nalar dan tindakan yang sehat. lanjutan Kepribadian adalah perilaku nalar dan tindakan yang sehat. Jatidiri merupakan nilai-nilai yang konkret dan dapat dikembangkan sehingga mampu memberikan gambaran kinerja kehidupan masyarakat yang baik. Dalam mengekspresikan jatidirinya, seseorang perlu melakukan usaha pengendalian diri secara terus-menerus yakni menghindarkan diri dari perilaku yang tidak baik dan memotivasi ke arah perilaku yang baik.
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM A. Konsep Manusia Siapakah Manusia ? 1. Konsep Pengetahuan Teori Psikoanalisis mendefinisikan manusia sebagai Homo Valent ( makhluk berkeinginan, memiliki perilaku interaksi antara variabel biologis, psikologis, dan sosial) Teori Behaviorisme mengatakan manusia sebagai Homo Mechanic (tingkah laku manusia terbentuk dari proses pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek rasional /emosionalnya)
Teori Kognitif menyatakan manusia sebagai Homo Sapiens (makhluk berfikir, makhluk cerdas yang selalu berusaha memahami lingkungannya) Teori Humanisme menyebutkan manusia sebagai Homo Ludens (makhluk bermain, manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan selalu mengaktualisasikan dirinya/bersifat selalu aktif)
2. Konsep Al – Qur’an Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada (being), biologis, statis, seperti hewan. Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi (becoming), psikologis, spiritualis, yang bergerak ke arah kesempurnaan. Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada semua manusia sebagai makhluk sosial. Banu Adam, sebagai anak keturunan adam yang merupakan manusia yang pertama.
Persamaan & Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain Hewan Pengetahuan Dangkal Parsial – Khusus Regional Berlaku saat sekarang Manusia Pengetahuan Luas Tak terbatas Universal Pengetahuan masa lampau dan yang akan datang.
b. Hasrat dan Keinginan (hewan) b. Hasrat dan Keinginan (manusia) Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb. Non material: insting alamiah untuk mempertahankan kehidupan fisik. Bersifat individual dan pribadi. Bersifat regional Bersifat seketika dan berkaitan dengan masa sekarang. b. Hasrat dan Keinginan (manusia) Bersifatmaterial makan, minum, tidur, dan nikah, dsb. Bersifat non material; seperti unsur spiritual, moral, cita-cita, dan pemikiran. Bersifat individual dan sosial. Bersifat universal Bersifat tak terbatas.
c. Potensi Alamiah Potensi termateri; bentuk fisik tidak sempurna. Potensi imateri ; bersifat naluriah, berdasarkan pada insting dan nafsu. Orientasi semata-mata melangsungkan hidup. c. Potensi Alamiah Potensi termateri; bentuk fisik sempurna. Potensi imateri; ruh ilahiyah. Potensi fitrah dan hanif. Nafsu, akal, qalbu.
c. Antropologi (Proses kejadian manusia) 1. Sejarah manusia pertama Pengetahuan Umum Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke spesies yang lain melalui proses evolusi atau makhluk hidup berevolusi dari spesies satu ke spesies yang lain. Pengetahuan Qur’an Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan diciptakan dari thin / turab (saripati tanah). 2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam Teori medis / kedokteran Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui percampuran sperma dan sel telur. Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah. (Q.S. 23:13-14), (Q.S. 86:5, Q.S. 32: 8-9)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (١٢)ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (١٣) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (١٤) 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (٨) ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ (٩) 8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
فَلْيَنْظُرِ الإنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ (٥) خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ (٦) يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ (٧) 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan? 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, 7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
d. Proses Kehidupan Manusia Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia : Fase alam arwah Fase alam rahim Fase alam dunia Fase alam barzah Fase alam akhirat
B. Eksistensi Penciptaan Manusia Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT. Vertical (aspek ritual). Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta). Fungsi dan peran manusia Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi. Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah (Liya’budullah). Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah. Sedang beberapa peran manusia antara lain : Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54) Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39) Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ (١٥) وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ (١٦) 15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". 16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1], dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata". [1] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
هُدًى وَذِكْرَى لأولِي الألْبَابِ (٥٤) 54. Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir. وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٣١)قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (٣٢)قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ (٣٣) 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" 32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[2]." 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ آمَنُوا كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ(35) 35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka[3]. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang. [3] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang datang kepada mereka.
C. Tanggung Jawab Manusia Hamba Tunduk, patuh, taat kepada Allah. Memelihara iman yang bersifat fluktuatif. Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT. Khalifah Tugas kepemimpinan, memelihara, mengelola alam. Terdapat wewenang berupa kebebasan untuk memilih, menentukan sesuatu yg berlandaskan tauhidullah. Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-2 dan hukum-2 Allah.
TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI Membentuk manusia yang cerdas dan berkarakter kuat dan cerdas. Manusia berkarakter kuat dan baik sebagai kebutuhan asasi setiap insan agar menjadi manusia berkualitas dan bedaya saing merupakan landasan filosofis pengembangan karakter bangsa.
Landasan idiologis pengembangan karakter : Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Seperti tecantum dalam UURI No 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi bahwa “Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang berasaskan pada kebenaran Ilmiah, penalaran, kejujuran, keadilan, manfaat, kebajikan, tanggung jawab, kebhinnekaan dan keterjangkauan”
LANDASAN NORMATIF PENDIDIKAN TINGGI ALINEA EMPAT UUD 1945: Pemerintah negara Indonesia dibentuk untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Landasan historis dan landasan sosiokultural Dinamika inti proses kebangsaan Indonesia sejak berdirinya Negara Indonesia. Landasan Sosiokultural Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku yang masing-masing memiliki nilai-nilai untuk pengembangan karakter. Budaya yang berkembang bergam yang bersendikan pada “Bhinneka Tunggal Ika”
UURI nomor 12 tahun 2012tentang pendidikan tinggi ; Pasal 1 ayat 1 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Fungsi pendidikan tinggi, berdasar UURI No 12 th 2012 pasal 4 ; Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Mengembangkan civitas akademika yang inovatif, responsife kreatif , terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; Mengembangkan ilmu pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.
Pada pasal 5 tujuan pendidikan tinggi : Berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa, Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan daya saing bangsa, Dihasilkannya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian dan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia, Terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Karakter pendidikan tinggi untuk membentuk manusia Indonesia : Religius, Berbudi pekerti luhur, Berwawasan kebangsaan, Menguasai ilmu pengetahuan,Teknologi dan seni (Ipteks), Memahami dinamika perkembangan global. Pendidikan tidak hanya membentuk manusia yang cerdas dan terampil, tapi lebih penting lagi membentuk manusia yang berakhlak mulia.